Claim Missing Document
Check
Articles

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MASA PENSIUN PADA PEGAWAI NEGERI SIPIL Dewi, Artika Kumala; Karini, Suci Murti; Agustin, Rin Widya
Jurnal Ilmiah Psikologi Candrajiwa Vol 1, No 1 (2012): Jurnal Ilmiah Psikologi Candrajiwa
Publisher : Jurnal Ilmiah Psikologi Candrajiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRACT THE CORRELATION BETWEEN EMOTIONAL INTELLIGENCE AND CIVIL SERVANTS’ RETIREMENT ANXIETY Artika Kumala Dewi Psychology of Medical Faculty of Sebelas Maret University To civil servants, the retirement day is often considered as a future threat that can cause anxiety. The presence of the anxiety in facing the retirement day is dominantly influenced by the emotional intelligence. Higher emotional intelligence can lead to a condition which is free from anxiety. On the contrary, lower emotional intelligence will result in anxiety within an individual. This research is, then, aimed at finding out the relation between the emotional intelligence and the anxiety in facing the retirement day that happens to the civil servants. The population of the research covers all of the civil servants who work at UNS central’s office. There are 431 people who are included in the population. The sample is taken from the female and male workers with the following criteria: (a) hold the position as the civil servant, (b) must be between 51-55 or are closed to the retirement day, (c) do not possess another source of earning, and (d) hold the structural rate of III or IV to ensure that they have certain position in their divisions. The purposive sampling technique is used to get the samples. The populations that fit the criteria are 80 people. The data collection uses emotional intelligence scale and the anxeity in facing the retirement scale. The data is analyzed by using the analysis of product moment correlation. The result of the analysis shows the number of the coeficient correlation (r) as much as -0.677 with the significance rate as much as 0.000 < 0.05. From the analysis, it can be concluded that there is a negative correlation between emotional intelligence and the anxiety of the civil servants in facing the retirement day. This means that the higher emotional intelligence is, the lower the anxiety in facing the retirement day becomes, and vice versa. The significance of the control of the emotional intelligence toward the anxiety is 45.8%.   Keywords: emotional intelligence, anxiety, retirement.
Hubungan Antara Persepsi Siswa Terhadap Kompetensi Guru dan Interaksi Edukatif Guru-Siswa dengan Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas XI SMA N 1 Teras Boyolali Utomo, Budi; Lilik, Salmah; Agustin, Rin Widya
Jurnal Ilmiah Psikologi Candrajiwa Vol 1, No 1 (2012): Jurnal Ilmiah Psikologi Candrajiwa
Publisher : Jurnal Ilmiah Psikologi Candrajiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRACT THE RELATIONSHIP OF THE STUDENT’S PERCEPTION ON TEACHER COMPETENCY AND TEACHER-STUDENT EDUCATIVE INTERACTION TO THE MATHEMATICS LEARNING ACHIEVEMENT OF XI GRADERS OF SMA N 1 TERAS BOYOLALI Budi Utomo Sebelas Maret University The objective of learning mathematics is to grow the structuring of reason or logical thinking ability and positive attitude of students that are useful in studying science and in the application of mathematics in everyday life, but in fact students of mathematics is seen as adaunting subject, resulting in student achievement is low. Therefore it is necessary to seek changes in the process of learning math fun is a top priority so as to improve student math achievement The objective of research is to find out whether there is or not relationship of the student’s perception on teacher competency and teacher-student educative interaction to the mathematics learning achievement, relationship of the student’s perception on teacher competency to the mathematics learning achievement, and relationship of the teacher-student educative interaction to the mathematics learning achievement. This research employed a descriptive quantitative method using correlational study approach. The population of research was the XI graders of SMA N 1 Teras Boyolali in the school year of 2010/2011, consisting of 234 students. The sample was taken using cluster random sampling, consisting of 76 students. Techniques of collecting data used were scale for the student’s perception on teacher competency and the teacher-student educative interaction variables, and documentation for mathematics learning achievement variable. Method of collecting data used was a multiple linear regression analysis and Pearson Product Moment correlation helped by SPSS computer program for MS Windows version 13. Considering the result of data analysis, it can be found Fregression = 50.485 wit p < 0.05. It shows the significant result, meaning that the student’s perception on teacher competency and the teacher-student educative interaction simultaneously have significant relation to the learning achievement. Result      rx1y = 0.762 with p < 0.05 means that there is a significant relationship between the student’s perception on teacher competency and the mathematics learning achievement, while rx2y = 0.164 with p < 0,05 means that there is a significant relationship between the teacher-student educative interaction and the mathematics learning achievement. The effective contribution given by student’s perception on teacher competency and teacher-student educative interaction predictors to the mathematics learning achievement is R = 0.58 or 58%.   Keywords: student’s perception on teacher competency, teacher-student educative interaction, mathematics learning achievement  
Keefektifan Teknik Mnemonic untuk Meningkatkan Memori Jangka Panjang dalam Pembelajaran Biologi pada Siswa Kelas VIII SMP Al-Islam 1 Surakarta Halim, Muhammad Abdul; Wiyanti, Sri; Agustin, Rin Widya
Jurnal Ilmiah Psikologi Candrajiwa Vol 1, No 2 (2012): Jurnal Ilmiah Psikologi CandraJiwa
Publisher : Jurnal Ilmiah Psikologi Candrajiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keefektifan Teknik Mnemonic untuk Meningkatkan Memori Jangka Panjang dalam Pembelajaran Biologi pada Siswa Kelas VIII SMP Al-Islam 1 Surakarta     The Effectivity of Mnemonic Technique to Improve Long Term Memory in Learning Biology on The Students of Class VIII SMP Al-Islam 1 Surakarta     Muhammad Abdul Halim, Sri Wiyanti, Rin Widya Agustin Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Sebalas Maret       ABSTRAK   Biologi merupakan salah satu mata pelajaran pada tingkat sekolah menengah pertama yang dipelajari dengan hafalan materi. Penerapan sistem belajar yang kurang tepat membuat materi sulit dipelajari dan tidak dapat diingat dalam jangka waktu yang lama. Teknik mnemonic merupakan salah satu cara yang dapat digunakan untuk mempelajari materi yang membutuhkan banyak hafalan. Teknik mnemonic memanipulasi proses belajar dengan menerapkan prinsip-prinsip penyandian memori jangka panjang sehingga dapat mempermudah proses penyimpanan informasi belajar ke dalam memori jangka panjang. Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui keefektifan teknik mnemonic untuk meningkatkan memori jangka panjang dalam pembelajaran biologi pada siswa kelas VIII SMP Al-Islam 1 Surakarta. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental  dengan desain Matched Two Groups Design, Posttest Only. Kriteria subjek penelitian yaitu siswa yang memiliki nilai biologi murni di bawah nilai 67 yang merupakan standar kompetensi mata pelajaran biologi di SMP Al-Islam 1 Surakarta. Subjek penelitian sebanyak 32 siswa yang memenuhi kriteria yang terbagi menjadi kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Subjek kelompok eksperimen diberi perlakuan berupa pembelajaran biologi dengan teknik mnemonic, sedangkan subjek kelompok kontrol mempelajari materi biologi sendiri tanpa bimbingan dari guru atau pengajar. Alat ukur dalam penelitian ini menggunakan tes rekognisi yang dikenakan pada subjek setelah perlakuan. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan statistik parametrik uji Independent Samples T-Test. Hasil analisis penelitian diperoleh nilai t=5,344 (t>1,697) dan F=0,179 (F>0,05). Nilai rata-rata pada kelompok eksperimen adalah 67,81, sedangkan nilai rata-rata pada kelompok kontrol adalah 34,69. Terdapat perbedaan nilai rata-rata antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol sebesar 33,12. Hasil tersebut menunjukkan bahwa teknik mnemonic efektif untuk meningkatkan memori jangka panjang dalam pembelajaran biologi pada siswa kelas VIII SMP Al-Islam 1 Surakarta.     Kata Kunci: Memori Jangka Panjang, Teknik Mnemonic, Siswa Sekolah Menengah Pertama
Hubungan antara Regulasi Emosi dan Komunikasi Interpersonal dengan Kemampuan Bekerjasama pada Tim Basket SMA di Surakarta yang Mengikuti Kompetisi Honda DBL (Development Basketball League) Novarida, Tegar; ., Hardjono; Agustin, Rin Widya
Jurnal Ilmiah Psikologi Candrajiwa Vol 1, No 3 (2012): Jurnal Ilmiah Psikologi CandraJiwa
Publisher : Jurnal Ilmiah Psikologi Candrajiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hubungan antara Regulasi Emosi dan Komunikasi Interpersonal dengan Kemampuan Bekerjasama pada Tim Basket SMA di Surakarta yang Mengikuti Kompetisi Honda DBL (Development Basketball League)       The Correlation between Emotional Regulation and Interpersonal Communication toward Cooperation Skill on Senior High School Basketball Teams in Surakarta which Following Honda DBL (Development Basketball League) Competition     Tegar Novarida, Hardjono, Rin Widya Agustin Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret     ABSTRAK   Setiap tim mempunyai tujuan yang harus dicapai. Kemampuan bekerjasama merupakan salah satu hal penting untuk dapat mencapai tujuan tersebut. Banyak kendala yang akan dijumpai dalam bekerjasama karena adanya perbedaan dari setiap anggota tim. Regulasi emosi dan komunikasi interpersonal merupakan faktor personal yang terkait dengan kemampuan bekerjasama. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara regulasi emosi dan komunikasi interpersonal dengan kemampuan bekerjasama pada tim basket SMA di Surakarta yang mengikuti kompetisi Honda DBL. Populasi penelitian ini adalah tim basket SMA di Surakarta yang mengikuti kompetisi Honda DBL. Pengambilan sampel menggunakan teknik cluster random sampling. Alat ukur dalam penelitian ini menggunakan tiga skala, yaitu skala kemampuan bekerjasama, skala regulasi emosi, dan skala komunikasi interpersonal. Analisis  data menggunakan metode analisis regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan nilai F-test=15,523, p<0,05, dan nilai R= 0,563, sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis penelitian ini dapat diterima, yaitu ada hubungan yang signifikan antara regulasi emosi dan komunikasi interpersonal dengan kemampuan bekerjasama pada tim basket SMA di Surakarta yang mengikuti kompetisi Honda DBL. Hasil penelitian juga menunjukkan nilai rx1y = 0,264; p<0,05, artinya ada hubungan positif yang signifikan antara regulasi emosi dengan kemampuan bekerjasama. Semakin tinggi regulasi emosi maka semakin tinggi kemampuan bekerjasama. Nilai rx2y = 0,375; p<0,05, menunjukkan adanya hubungan positif yang signifikan antara komunikasi interpersonal dengan kemampuan bekerjasama. Semakin tinggi komunikasi interpersonal maka semakin tinggi kemampuan bekerjasama. Nilai R2 dalam penelitian ini sebesar 0,317 atau 31,7%, terdiri atas sumbangan efektif regulasi emosi terhadap kemampuan bekerjasama sebesar 11,83% dan sumbangan efektif komunikasi interpersonal terhadap kemampuan bekerjasama sebesar 19,84%. Ini berarti masih terdapat 68,3% faktor lain yang mempengaruhi kemampuan bekerjasama selain regulasi emosi dan komunikasi interpersonal. Kata kunci: kemampuan bekerjasama, regulasi emosi, komunikasi interpersonal, tim basket SMA.
Perbedaan Kepercayaan Diri pada Siswa dengan Perilaku Bermasalah Ditinjau dari Pola Asuh Orang Tua di SMAN 1 Kauman Tulungagung Utama H, Ardhika Setya; Lilik, Salmah; Agustin, Rin Widya
Jurnal Ilmiah Psikologi Candrajiwa Vol 2, No 1 (2013): Jurnal Ilmiah Psikologi CandraJiwa
Publisher : Jurnal Ilmiah Psikologi Candrajiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perbedaan Kepercayaan Diri pada Siswa dengan Perilaku Bermasalah Ditinjau dari Pola Asuh Orang Tua di SMAN 1 Kauman Tulungagung       The Difference of Self-Confidence in Students with Behaviour Disorder Observed from Parenting System in SMAN 1 Kauman Tulungagung     Ardhika Setya Utama Herlambang, Salmah Lilik, Rin Widya Agustin Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret   ABSTRAK   Perilaku bermasalah pada remaja erat kaitannya dengan perkembangan kepercayaan diri pada remaja tersebut dimana kepercayaan diri memiliki peran besar dalam mengarahkan perilaku pada remaja. Perlakuan orang tua dalam bentuk pola pengasuhan membedakan perkembangan kepercayaan diri pada anak. Masing-masing pola asuh orang tua dengan karakteristik masing-masing yang berbeda dimungkinkan memberikan kontribusi secara berbeda pula dalam mengarahkan kepercayaan diri. Dengan pola asuh yang sesuai maka akan berdampak pada kepercayaan diri yang tinggi pada anak dan bersifat positif sehingga dapat menghindarkan anak dari perilaku bermasalah.   Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan kepercayaan diri pada siswa dengan perilaku bermasalah ditinjau dari pola asuh orang tua. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa dengan perilaku bermasalah di SMAN 1 Kauman Tulungagung. Penelitian ini menggunakan studi populasi mengingat jumlah siswa dengan perilaku bermasalah di SMAN 1 Kauman Tulungagung yang sedikit yakni 49 siswa. Alat pengumpul data menggunakan skala pola asuh orang tua dan skala kepercayaan diri. Metode analisis data menggunakan One Way anova dengan bantuan Statistical Product and Service Solution v.20.   Berdasarkan hasil uji one way anova diperoleh Fhitung 5.023 dan Ftabel 3.200, (p = 0,05), karena F hitung > F Tabel maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan kepercayaan diri pada siswa dengan perilaku bermasalah ditinjau dari pola asuh orang tua artinya rata-rata kepercayaan diri berbeda berdasarkan pola asuh orang tua. Berdasarkan analisis stastistik deskriptif diperoleh bahwa kepercayaan diri pada siswa dengan perilaku bermasalah berada pada tingkat tinggi (63.27%) dan tingkat sedang (36.73 %). Selain itu juga diperoleh bahwa siswa dengan pola asuh demokratis sebanyak 36 siswa (73.47%), pola asuh otoriter sebanyak 9 siswa (18.37%) dan pola asuh permisif sebanyak 4 siswa (8.16%). Rata-rata kepercayaan diri dengan pola asuh demokratis sebesar 124.97 dengan skor kepercayaan diri terendah 106 dan skor tertinggi yaitu 147. Rata-rata kepercayaan diri dengan pola asuh otoriter sebesar 118.89 dengan skor kepercayaan diri terendah 99 dan skor tertinggi yaitu 141. Rata-rata kepercayaan diri dengan pola asuh permisif sebesar 107 dengan skor kepercayaan diri terendah 89 dan skor tertinggi yaitu 116. Semakin demokratis pola asuh orang tua maka semakin tinggi kepercayaan dirinya. Kata kunci: Siswa dengan Perilaku Bermasalah, Kepercayaan Diri, Pola Asuh Orang Tua
Hubungan antara Religiusitas dan Dukungan Sosial dengan Kecemasan Menghadapi Tutup Usia pada Lanjut Usia Kelurahan Jebres Surakarta Pamungkas, Aris; Wiyanti, Sri; Agustin, Rin Widya
Jurnal Ilmiah Psikologi Candrajiwa Vol 2, No 1 (2013): Jurnal Ilmiah Psikologi CandraJiwa
Publisher : Jurnal Ilmiah Psikologi Candrajiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hubungan antara Religiusitas dan Dukungan Sosial dengan Kecemasan Menghadapi Tutup Usia pada Lanjut Usia Kelurahan Jebres Surakarta   Correlation between Religiosity and social Support with Death Anxiety of Elderly in Jebres Village       Aris Pamungkas, Sri Wiyanti, Rin Widya Agustin Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret     ABSTRAK   Lanjut usia merupakan tahap akhir perkembangan manusia. Lanjut usia merupakan periode penutup dalam periode kehidupan seseorang memiliki beberapa tugas perkembangan yang harus diselesaikan dengan baik diantaranya yaitu mempersiapakan dan menerima kematian sendiri, namun kematian tetap saja dianggap sesuatu hal yang mengancam bagi lanjut usia. Kondisi ini menimbulkan kecemasan pada lanjut usia. Religiusitas dan dukungan sosial merupakan hal-hal yang diduga mampu mereduksi kecemasan terhadap kematian pada lanjut usia. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui: (1) Hubungan antara religiusitas dengan kecemasan menghadapi tutup usia; (2) Hubungan antara dukungan sosial dengan kecemasan menghadapi tutup usia pada lanjut usia; (3) Hubungan antara religiusitas dan dukungan sosial dengan kecemasan menghadapi tutup usia pada lanjut usia. Populasi dalam penelitian ini adalah penduduk lanjut usia Kelurahan Jebres Surakarta yang terdiri dari 36 RW. Karakteristik populasi  dalam penelitian ini antara lain beragama Islam, komunikatif, mampu membaca dan menulis. Teknik pengambilan sampel yang digunakan Purposive quota random sampling dengan jumlah sampel 10 RW, masing-masing RW diambil 10 responden sehingga total responden dalam penelitian ini adalah 100 responden. Pengumpulan data penelitian menggunakan Skala Kecemasan Menghadapi Tutup Usia (validitas = 0,337-0,694; reliabilitas = 0, 661), Skala Religiusitas (validitas = 0,318-0,753; reliabilitas = 0,765), dan Skala Dukungan Sosial (validitas = 0,336-0,726; reliabilitas = 0,912). Hipotesis dalam penelitian ini diuji dengan Analisis Regresi Berganda yang meliputi uji simultan dan uji parsial. Secara parsial hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan negatif yang signifikan antara religiusitas dengan kecemasan menghadapi tutup usia pada lanjut usia  dengan koefisien korelasi (rx1y) sebesar 0,005, p<0,05; ada hubungan negatif yang signifikan antara dukungan sosial dengan kecemasan menghadapi tutup usia pada lanjut usia dengan koefisien korelasi (rx2y) sebesar 0,00, p>0,05. Berdasarkan hasil analisis regresi ganda diperoleh nilai koefisien korelasi (R) sebesar 0,00, p<0,05 dan Fhitung 10,156 > Ftabel 1,66071. Hasil tersebut menunjukkan bahwa ada hubungan negatif  yang signifikan antara religiusitas dan dukungan sosial dengan kecemasan menghadapi tutup usia pada lanjut usia. Nilai R2 dalam penelitian ini sebesar 0,175 atau 17,5% yang artinya masih terdapat 82,5% variabel lain yang mempengaruhi kecemasan menghadapi tutup usia.   Kata kunci: kecemasan menghadapi tutup usia, religiusitas, dukungan sosial
Hubungan antara Penerimaan Diri dan Dukungan Emosi dengan Optimisme pada Penderita Diabetes Mellitus Anggota Aktif PERSADIA (Persatuan Diabetes Indonesia) Cabang Surakarta Hasan, Ali; Lilik, Salmah; Widya Agustin, Rin
Jurnal Ilmiah Psikologi Candrajiwa Vol 2, No 2 (2013): Jurnal Ilmiah Psikologi CandraJiwa
Publisher : Jurnal Ilmiah Psikologi Candrajiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hubungan antara Penerimaan Diri dan Dukungan Emosi dengan Optimisme pada Penderita Diabetes Mellitus Anggota Aktif PERSADIA (Persatuan Diabetes Indonesia) Cabang Surakarta       The Correlation Between Self-Acceptance and Emotional Support Toward Optimism among People with Diabetes Mellitus Active Member of PERSADIA (Persatuan Diabetes Indonesia)Branch Surakarta     Ali Hasan, Salmah Lilik, Rin Widya Agustin Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret     ABSTRAK   Sikap optimis ditunjukkan dengan sikap tidak menyerah dalam menghadapi permasalahan, memiliki ekspektasi yang baik pada masa depan dalam kehidupannya dan mempunyai cara berfikir yang positif dan realistis dalam memandang suatu masalah. Penyakit diabetes mellitus menyebabkan perubahan pola hidup bagi penderitanya. Penderita diabetes mellitus harus menjalani pengaturan pola makan yang ketat dan rutin menjalani pengobatan. Hal tersebut menimbulkan suatu reaksi emosi yang negatif dan tak jarang menyebabkan hilangnya semangat hidup penderita diabetes mellitus. Penderita diabetes mellitus diharapkan memiliki optimisme yang tinggi agar penderita diabetes mellitus berperilaku lebih sehat guna mempertahankan dan meningkatkan kesehatannya, serta memperkecil risiko komplikasi yang timbul akibat penyakit diabetes mellitus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara penerimaan diri dan dukungan emosi dengan optimisme pada penderita diabetes mellitus anggota aktif PERSADIA cabang Surakarta. Populasi dalam penelitian ini adalah penderita DM anggota aktif PERSADIA cabang Surakarta. Pengambilan sampel menggunakan teknik cluster random sampling. Alat pengumpul data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Skala Optimisme, Skala Penerimaan Diri, dan Skala Dukungan Emosi. Teknik analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis pertama adalah analisis regresi berganda, selanjutnya untuk menguji hipotesis kedua dan ketiga menggunakan analisis korelasi parsial. Dari hasil analisis regresi linear berganda, diperoleh nilai koefisien korelasi (R) sebesar 0,780; p = 0,000 (p < 0,05) dan F hitung 65,354 > F tabel 3,10. Hasil tersebut menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara penerimaan diri dan dukungan emosi dengan optimisme pada penderita DM. Secara parsial menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara penerimaan diri dengan optimisme penderita DM dengan koefisien korelasi (r) sebesar 0,630; serta terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan emosi dengan optimisme penderita DM yang ditunjukkan oleh koefisien korelasi (r) sebesar 0,251. Nilai R2 dalam penelitian ini sebesar 0,609 atau 60,9%; terdiri atas kontribusi penerimaan diri terhadap optimisme sebesar 48,771% dan kontribusi dukungan emosi terhadap optimisme sebesar 12,106%. Ini berarti masih terdapat 39,1% faktor lain yang mempengaruhi optimisme. Kata kunci: optimisme, penerimaan diri, dukungan emosi, diabetes mellitus
Studi Fenomenologi Mengenai Penyesuaian Diri pada Wanita Bercadar Hasinta Sari, Faricha; Lilik, Salmah; Widya Agustin, Rin
Jurnal Ilmiah Psikologi Candrajiwa Vol 2, No 4 Des (2013): Jurnal Ilmiah Psikologi CandraJiwa
Publisher : Jurnal Ilmiah Psikologi Candrajiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Studi Fenomenologi Mengenai Penyesuaian Diri pada Wanita Bercadar     A Phenomenological Studi About The Self Adjustment of The Veiled Women     Faricha Hasinta Sari, Salmah Lilik, Rin Widya Agustin Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Sebalas Maret       ABSTRAK   Tujuan penelitian ini untuk mengetahui proses penyesuaian diri pada wanita bercadar yang berusia dewasa muda di wilayah Surakarta. Penyesuaian diri merupakan suatu proses bagaimana seorang individu dapat memperoleh suatu keseimbangan dalam menghadapi kebutuhan, tuntutan, frustasi, dan konflik dari dalam diri maupun lingkungan, sehingga tercapai suatu harmoni pada diri sendiri dan lingkungannya. Pada penelitian ini, wanita bercadar merupakan komunitas yang rentan terhadap kondisi penyesuaian karena dihadapkan pada berbagai situasi akibat bercadar, seperti dalam interaksi sosial wanita bercadar kehilangan petunjuk wajah sebagai identitas dan faktor penting dalam komunikasi non verbal, serta tugas perkembangan usia dewasa muda yang penuh dengan pola-pola kehidupan dan harapan sosial yang baru. Penelitian ini dilakukan secara kualitatif dengan rancangan studi fenomenologi yang diharapkan mampu menggali data dari subjek secara lebih mendalam sehingga mampu menjelaskan situasi yang dialami oleh subjek dalam kehidupan sehari-hari dan tetap selaras dengan konteks dimana gejala itu muncul di dunia. Subjek penelitian ini adalah wanita bercadar berjumlah 3 orang dengan kriteria yaitu berusia dewasa muda dan tidak tinggal di pondok pesantren. Penentuan subjek dalam penelitian ini menggunakan teknik bola salju (snowball sampling). sedangkan metode pengambilan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah riwayat hidup, wawancara, dan observasi. Hasil penelitian menggambarkan bahwa setiap subjek memiliki alasan bercadar yang berbeda-beda dan respon masing-masing dalam menyesuaikan diri. Subjek 1 bercadar karena perintah suami, subjek 2 bercadar karena menganggap cadar adalah wajib, dan subjek 3 bercadar karena merasa malu dan risih dilihat wajahnya oleh orang lain. Subjek 1 mengatasi ketidaksiapannya dengan lingkungan baru dengan membentuk sikap menghindar dan mengisi dengan fokus terhadap mimpinya mengembangkan kreativitas anak. Subjek 2 terus berupaya meyakinkan kedua orang tuanya dengan mentaati segala keinginan orang tuanya namun tetap berpegang teguh pada keyakinannya. Ia juga berusaha untuk memiliki usaha mandiri sehingga terbebas dari tuntutan sosial. Sedangkan subjek 3 melakukan interaksi yang wajar dengan teman-temannya baik laki-laki maupun perempuan, mengenakan pakaian yang berwarna-warni, membaur dan aktif dengan lingkungan tempat tinggalnya, serta melakukan self talk sebagai salah satu sarana untuk bangkit dari keterpurukan.   Kata Kunci : Penyesuaian Diri, Wanita Bercadar, Usia Dewasa Muda  
Resiliensi pada Remaja yang Hamil di Luar Nikah Drajat Haningrum, Redna; Lilik, Salmah; Widya Agustin, Rin
Jurnal Ilmiah Psikologi Candrajiwa Vol 3, No 1 Jun (2014): Jurnal Ilmiah Psikologi CandraJiwa
Publisher : Jurnal Ilmiah Psikologi Candrajiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Resiliensi pada Remaja yang Hamil di Luar Nikah Resilience of Teenager Who Had Premarital Pregnancy Redna Drajat Haningrum, Salmah Lilik, Rin Widya Agustin Program Studi Psikologi FakultasKedokteran UniversitasSebelasMaret ABSTRAK Kehamilan di luar nikah menimbulkan permasalahan-permasalahan yang mengarahkan pada situasi sulit dan menekan.Dalam berhadapan dengan berbagai situasi menekan, remaja diharapkan dapat bangkit untuk mencapai kehidupan yang lebih baik dengan sebuah kemampuan yang dinamakan resiliensi.Resiliensi merupakan sebuah kemampuan untuk memantul atau bangkit kembali dari situasi yang menekan dan penuh risiko. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran proses resiliensi pada remaja yang hamil di luar nikah dan bagaimana faktor-faktor lingkungan mempengaruhinya. Penelitian ini menggunakan metode kualitiatif dengan desain fenomenologis yang diharapkan dapat memahami makna peristiwa dan interaksi dengan orang-orang dalam situasi tertentu.Penelitian ini menggunakan dua orang subjek. Keduanya adalah wanita yang mengalami kehamilan di luar nikah pada saat remaja, dalam rentang waktu usia 12-21 tahun. Metode penelitian yang digunakan adalah riwayat hidup, wawancara, dan observasi. Hasil penelitian menggambarkan adanya berbagai permasalahan sebagai konsekuensi kehamilan di luar nikah seperti permasalahan psikologis, fisik, sosial, ekonomi, pendidikan, keluarga, dll. Selain itu, kedua subjek juga harus menghadapi adanya permasalahan berbeda lainnya yang menyertai permasalahan kehamilan di luar nikah.Penelitian ini menunjukkan adanya perbedaan dalam aspek resiliensi internal yang dimiliki kedua subjek meliputi spiritual, kognisi, emosi, perilaku dan fisik. Kedua subjek dinilai mampu bertahan dan bangkit kembali serta mengfungsikan kembali aspek-aspek internal namun hasil keluaran yang ditunjukkan kedua subjek berbeda, setelah adanya disrupsi subjek pertama berintegrasi dan berada pada posisi homeostatis, keadaan yang sama sebelum kehamilan. Subjek kedua menunjukkan adanya reintegrasi yang baik setelah periode disrupsi namun melakukan penyesuaian berisiko yang kurang normatif sehingga berada pada posisi maladaptif.Dalam proses resiliensi, dukungan sosial memiliki pengaruh positif, dukungan yang paling berpengaruh bagi subjek pertama adalah suami, keluarga, tetangga dan teman-temansedangkan dukungan yang paling berpengaruh bagi subjek kedua adalah keluarga dan teman-teman. Kehadiran faktor risiko dan faktor protektif juga mempengaruhi perkembangan resiliensi pada masing-masing subjek.Faktor protektif mengarah ke hasil yang baik sedangkan faktor risiko mengarah ke hasil yang bermasalah.Faktor protektif dan risiko yang dimiliki kedua subjek menunjukkan adanya beberapa perbedaan Kata kunci: Resiliensi, Remaja, Hamil di Luar Nikah
Perbedaan Prokrastinasi Akademik Ditinjau dari Tingkat Aktualisasi Diri pada Mahasiswa Program Studi Psikologi FK UNS Angkatan 2010 dan 2011 Sukma K, Pravesti; Murti Karini, Suci Murti Karini; Widya Agustin, Rin
Jurnal Ilmiah Psikologi Candrajiwa Vol 3, No 4 Mar (2015): Jurnal Ilmiah Psikologi CandraJiwa
Publisher : Jurnal Ilmiah Psikologi Candrajiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perbedaan Prokrastinasi Akademik Ditinjau dari Tingkat Aktualisasi Diri pada Mahasiswa Program Studi Psikologi FK UNS Angkatan 2010 dan 2011     The Difference Between Academic Procrastination Observed from Levels of Self-actualization On Student of Department of Psychology Medical Faculty Sebelas Maret University Year of 2010 and 2011     Pravesti Sukma Kiswandini, Suci Murti Karini, Rin Widya Agustin Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Sebalas Maret       ABSTRAK   Mahasiswa dalam menjalani perkuliahan akan dihadapkan oleh masalah akademik dan non akademik. Permasalahan tersebut dapat membuat mahasiswa melakukan prokrastinasi akademik. Dengan adanya aktualisasi diri, seseorang selalu memotivasi dirinya untuk mencapai suatu prestasi. Seseorang yang mempunyai aktualisasi diri tinggi akan mempunyai dedikasi yang tinggi terhadap pekerjaan yang dilakukan. Sehingga orang yang mempunyai aktualisasi diri tinggi tidak mempunyai kecenderungan untuk melakukan prokrastinasi akademik. Sebaliknya orang yang mempunyai aktualisasi diri rendah mempunyai kecenderungan untuk melakukan prokrastinasi akademik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan prokrastinasi akademik ditinjau dari tingkat aktualisasi diri. Penelitian ini menggunakan teknik pengambilan sampel purposive sampling dengan subjek penelitian sebanyak 61 mahasiswa Psikologi UNS yang sedang menempuh semester empat dan semester enam. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan Skala Prokrastinasi Akademik yang dimodifikasi dari skala Khamidah (2009), dengan nilai validitas bergerak antara 0,261 sampai dengan 0,661 dan nilai reliabilitas (α) 0,911, dan Skala Aktualisasi Diri yang dibuat sendiri oleh peneliti, dengan nilai validitas yang bergerak dari 0,264 sampai dengan 0,642 dan nilai reliabilitas (α) 0,834. Teknik analisis data yang digunakan adalah statistik non parametrik dengan uji Kruskal-Wallis serta bantuan program SPSS for windows versi 20.0. Berdasarkan uji hipotesis dengan uji Kruskal-Wallis didapatkan nilai X2hitung <X2tabel yaitu 34,443 < 42,557 dan phitung >pvalue yaitu 0,223 > 0,05 dengan taraf signifikansi 5% (0,05) maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara prokrastinasi akademik ditinjau dari tingkat aktualisasi diri. Berdasarkan nilai koefisien determinasi R2 menunjukkan peran tingkat aktualisasi diri terhadap prokrastinasi akademik adalah sebesar 12,2%, sedangkan 87,8% lainnya dipengaruhi oleh faktor-faktor lainnya. Hal ini menunjukkan masih banyak faktor-faktor lain yang mempengaruhi prokrastinasi akademik