Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

TEKNOLOGI PENGOLAHAN AIR BERSIH MENGGUNAKAN MEDIA PAC Fitriyah Fitriyah; Zacky Maulana
Jurnal Lingkungan dan Sumberdaya Alam (JURNALIS) Vol 1 No 1 (2018): civil and environmental
Publisher : Program Studi Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik, Universitas Banten Jaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (274.324 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui air baku yang digunakan dalam PDAM Kenari telah memenuhi standar proses pengolahan air bersih. Variabel penelitian yang diteliti adalah TDS (Total Dissolved Solid), warna, DO (Dissolved Oxygen) yang mengacu pada PERMENKES 492 tahun 2010 tentang standar baku mutu air bersih. Metode pengumpulan data meliputi studi pustaka, pengamatan lapangan, pengambilan data primer dan pengambilan data sekunder. Proses pengolahan air bersih dilakukan dengan proses fisika dan kimia, meliputi tahapan yang di lakukan yaitu menambahkan koagulan Polyalumunium Chloride dengan variasi waktu tunggu dan variasi konsentrasi volume koagulan. Waktu tunggu yang dipakai yaitu 5 menit, 10 menit, 15 menit. Dengan menggunakan perhitungan didapatkan waktu tunggu dan penggunaan koagulan yang optimal yaitu TDS 21,7%, warna 50%, dan DO 99,3%.
SISTEM PENGOLAHAN AIR SUNGAI CIBANTEN SEBAGAI AIR BAKU MENGGUNAKAN KOAGULAN POLYALUMUNIUM CHLORIDE Fitri Dwirani; Fitriyah fitriyah; Zacky Maulana
Jurnal Lingkungan dan Sumberdaya Alam (JURNALIS) Vol 2 No 1 (2019): environmental
Publisher : Program Studi Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik, Universitas Banten Jaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (296.235 KB) | DOI: 10.47080/jls.v2i1.552

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah air Sungai Cibanten dapat dijadikan air baku dalam proses pengolahan air bersih yang dilakukan pengambilan sampel selama empat hari. Variabel penelitian yang diteliti adalah TDS (Total Dissolved Solid), warna, DO (Dissolved Oxygen), serta variabel yang lain yang mengacu pada standar baku mutu air bersih. Proses pengolahan air bersih dilakukan dengan proses fisika dan kimia, meliputi tahapan yang di lakukan yaitu menambahkan koagulan Polyalumunium Chloride dengan variasi waktu tunggu dan variasi konsentrasi volume koagulan. Waktu tunggu yang dipakai yaitu 5 menit, 10 menit, 15 menit, 20 menit, dan 25 menit, sedangkan volume pemakaian koagulan yang di pakai yaitu 1 tetes, 2 tetes, dan 3 tetes. Sehingga didapatkan jumlah sampel yang akan diuji yaitu 60 sampel. Dengan menggunakan perhitungan regresi dan korelasi didapatkan waktu tunggu dan penggunaan koagulan yang optimal yaitu TDS 21,7%, warna 50%, dan DO 99,3%.
PENGGUNAAN PAC, TAWAS DAN ARANG AKTIF SEBAGAI KOAGULAN PADA UPAM CIRUAS SERANG BANTEN Fitriyah Fitriyah
Jurnal Lingkungan dan Sumberdaya Alam (JURNALIS) Vol 3 No 2 (2020): Environmental
Publisher : Program Studi Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik, Universitas Banten Jaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (207.982 KB)

Abstract

Polyaluminium chloride (PAC), tawas, dan arang aktif merupakan koagulan yang umum digunakan dalam proses pengolahan air. Koagulan jenis ini memiliki sifat yang dapat menarik partikel lain pada media air, sehingga bobot ukuran dan bentuknya menjadi lebih besar dan mudah mengendap. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui kadar TDS dan pH air bersih di kompleks perumahan Taman Ciruas Permai dari UPAM Ciruas dengan menggunakan koagulan PAC, tawas, dan arang aktif. kami menggunakan metode jartest atau metode koagulasi-flokulasi digunakan untuk mengetahui kadar TDS dan pH adalah koagulasi yaitu pencampuran koagulan dengan pengadukan cepat 100 rpm selama 1 menit kemudian dengan metode flokulasi yaitu dilakukan pengadukan lambat 60 rpm selama 10 menit dan disimpan selama 30 menit. Penentuan Massa optimal dilakukan dengan menambahkan koagulan menggunakan PAC, Tawas dan Arang aktif dengan konsentrasi yang bervariasi dalam 1000 ml air baku UPAM Ciruas.
POTENSI INTERAKSI BIOFLOKULAN-DYT DENGAN ION LOGAM SEBAGAI PENGGANTI FLOKULAN SINTESIS Ricky Febriyanto; Fitriyah Fitriyah
Jurnal Lingkungan dan Sumberdaya Alam (JURNALIS) Vol 4 No 1 (2021): JURNALIS
Publisher : Program Studi Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik, Universitas Banten Jaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (405.749 KB) | DOI: 10.47080/jls.v4i1.1211

Abstract

Keberhasilan isolasi dan kristalisasi senyawa aktif Bioflokulan-DYT dari tanaman tropis Indonesia, membuktikan tanaman ini berpotensi menjadi bahan baku produksi flokulan alami yang ramah lingkungan. Selama ini penggunaan flokulan dalam pengolahan limbah masih didominasi oleh flokulan sintesis, yang terbukti berdampak negatif terhadap lingkungan. Dengan ditemukannya Bioflokulan-DYT berpeluang menjadi alternatif pengganti flokulan sintetis. Potensi tersebut telah dibuktikan pada penelitian sebelumnya, yang menunjukkan kecenderungan penurunan nilai hantaran molar Bioflokulan-DYT seiring dengan kenaikan nilai konsentrasinya. Untuk memperkuat penelitian sebelumnya, maka dilakukan penelitian lanjutan terkait sifat fisik dari senyawa aktif Bioflokulan-DYT. Salah satunya yang dilakukan pada penelitian ini, yaitu menganalisis kemampuan senyawa aktif Bioflokulan-DYT dengan ion logam yang diukur dari harga konduktivitasnya. Larutan kristal senyawa aktif Bioflokulan-DYT direaksikan dengan larutan ion logam yaitu Ni(NO3)2, Co(NO3)2, dan Ca(NO3)2. Kemudian masing-masing campuran tersebut diuji nilai konduktivitasnya menggunakan konduktometer. Hasil pengukuran dan perhitungan konduktivitas campuran senyawa aktif Bioflokulan-DYT dengan larutan ion logam menunjukkan terjadinya interaksi. Pengaruh panambahan larutan Bioflokulan-DYT pada konsentrasi rendah (250 ppm, 500 ppm dan 750 ppm), mengakibatkan nilai hantaran molar pengukuran lebih tinggi dibandingkan dengan nilai hantaran molar perhitungan. Kondisi ini mengindikasikan senyawa aktif Bioflokulan-DYT dapat berperan sebagai polielektrolit. Sedangkan pengaruh panambahan larutan Bioflokulan-DYT pada konsentrasi tinggi (1000 ppm, 1250 ppm, 1500 dan 1750 ppm), menyebabkan nilai hantaran molar pengukuran lebih rendah dibandingkan dengan nilai hantaran molar perhitungan. Kondisi ini mengindikasikan bahwa senyawa aktif Bioflokulan-DYT berperan sebagai ligan yang dapat berinteraksi dalam pembentukan senyawa kompleks dengan ion logam.
EFISIENSI ADSORPSI ARANG TEMPURUNG KELAPA (Cocos nucifera L) DALAM MENURUNKAN KADAR BOD, COD, TSS DAN pH PADA LIMBAH CAIR DETERGEN RUMAH TANGGA Rusdianto Rusdianto; Tauny Akbari; Fitriyah Fitriyah
Jurnal Lingkungan dan Sumberdaya Alam (JURNALIS) Vol 5 No 1 (2022): Jurnal Lingkungan dan Sumberdaya Alam (JURNALIS)
Publisher : Program Studi Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik, Universitas Banten Jaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (505.802 KB) | DOI: 10.47080/jls.v5i1.1758

Abstract

Limbah detergen yang dibuang tanpa pengolahan terlebih dulu dapat mencemari perairan sehingga mengganggu kehidupan biota perairan dan manusia di sekitar perairan. Pengolahan limbah detergen perlu dilakukan untuk meminimalisir dampak tersebut, salah satunya dengan metode asorpsi menggunakan arang tempurung kelapa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengukur efisiensi penurunan kadar COD, BOD, TSS dan pH limbah cair detergen menggunakan metode adsorpsi oleh arang tempurung kelapa. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 1 faktor variabel bebas (ketebalan arang) yang terdiri dari 4 level perlakuan, yaitu kontrol (tanpa arang), perlakuan 1 (arang tebal 100cm), perlakuan 2 (arang tebal 110cm), perlakuan 3 (arang tebal 120cm), setiap perlakuan dilakukan pengulangan sebanyak tiga kali. Parameter uji (variabel terikat) penelitian ini adalah COD, BOD, pH, dan TSS. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan A120 memiliki efisiensi penurunan paling baik dalam menurunkan kadar COD, BOD, TSS dan pH yaitu menjadi 197 mg/L (75%), 101 mg/L (86%), 35 mg/L (69%) dan 7. Namun, nilai kadar tersebut belum memenuhi standar baku mutu Permen LHK 68/2016. Berdasarkan analisis statistik U Mann Whitney diketahui tidak terdapat perbedaan yang signifikan dari variasi ketebalan arang tempurung kelapa terhadap penurunan kadar COD, BOD, TSS dan pH.
PYROLYSIS OF ALANG – ALANG (IMPERATA CILINDRICA) AS BIOENERGY SOURCE IN BANTEN PROVINCE INDONESIA Fitriyah Fitriyah; Syarif Hidayat; Muhammad S. Abu Bakar; Neeranuch Phusunti
Jurnal Kebijakan Pembangunan Daerah Vol 3 No 1 (2019): Juni 2019
Publisher : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37950/jkpd.v3i1.62

Abstract

Bahan bakar fosil sumber energi memiliki keterbatasan dan tidak terbarukan, penggunaan bahan bakar fosil secara terus menerus mengakibatkan krisis energy dan lingkungan. Rumput liar pada saat ini memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai generasi kedua biomasa. Hal ini memiliki keuntungan seperti tumbuh dengan cepat, mudah tumbuh, perawatan yang minimal, dapat tumbuh pada lahan kritis dan tersedia dalam jumlah yang banyak. Dalam upaya mengembangkan generasi kedua biomasa, penelitian ini secara sistematis memberikan perspektif ekologi dan teknologi proses dalam mengembangkan bioenergi dari alang – alang di Provinsi Banten. Pada penelitian ini karakterisasi alang – alang dilakukan untuk menentukan sifat – sifat dan potensi bioenergy. Sedangkan fixed bed pirolisis dilakukan untuk mengidentifikasi potensi produksi bio-oil dari proses pirolisis. Sementara analisis karakterisasi bio-oil dilakukan untuk melihat potensi chemical building block sebagai sumber energi. Analisis sifat kimia dan fisika alang – alang dilakukan melalui thermogravimetric analysis, proximate analysis, elemental analysis, compositional analysis, calorific value. Sedangkan analisis potensi bio-oil di lakukan melalui Gas Chromatography–Mass Spectrometry (GC-MS). Dari hasil karakterisasi mengindikasikan bahwa alang – alang memiliki nilai kalori 18,05 MJ/kg, dengan ash konten yang rendah, dan tinggi kandungan volatile. Analisis dengan GC/MS menunjukan komponen utama dalam bio-oil dikelompokan ke dalam furan, ketone, phenol dan anhydrosugar yang merupakan platform yang dapat dikonversi menjadi sumber energi. Fixed bed pyrolysis atau fixed bed pirolisis alang – alang menunjukan, bahwa yield bio-oil meningkat sebagaimana peningkatan temperatur dan puncaknya pada suhu 500 0C dengan persentase 37,91%. Kata Kunci: Alang - alang, Pirolisis, GC/MS, Thermogravimetric analysis, Bioenergi ABSTRACT Fossil fuel as a source of energy have limitation and are non-renewable. Continuous utilisation of fossil fuels as energy source can lead to energy crisis and environmental impact. Perennials grasses (alang – alang) are currently being developed as a suitable second-generation biofuel feedstock. It has advantages such as rapid growth rate, easy to grow, minimal maintenance and utilise marginal land without competing with food supply. Taking into account of the various challenges attributed to the transformation of second-generation biomass for energy production, this work systematically looks at the ecological perspective and the availability for bioenergy production from alang – alang in Banten Province. Biomass characterisation is carried out to determine the properties and bioenergy potential. Fixed bed pyrolysis study was conducted to predict the potential production of bio-oil from the pyrolysis process. GC/MS study is conducted to identify the potential building blocks of value-added chemicals from alang – alang. The physicochemical properties of feedstock was thoroughly evaluated using thermogravimetric analysis, proximate analysis, elemental analysis, compositional analysis, calorific value. The analysis of the potential of bio-oil was carried out through GC / MS. Characterisation results indicate that alang - alang has a calorific value of 18.39 MJ/kg, with low ash content and high percentage of volatile matter. Analysis from Gas Chromatography–Mass Spectrometry (GC-MS) showed that majority of the chemical groups in the bio-oil contained furan, ketone, phenol and anhydro-sugars. Phenolic and furanic were found as major compounds in bio oil. Phenolic, furanic, ketonic and anhydrosugars are promising renewable platform compounds derived from pyrolysis of alang – alang. The compounds can be further converted to chemicals or fuels. The fixed-bed pyrolysis of alang - alang showed that the yield of bio-oil increases as the temperature increases and peaks at 500°C with 38.79%. Keywords: Alang - alang, Pyrolysis, GC/MS, Thermogravimetric analysis, Bioenergy
Pengolahan Limbah Cair Batik Banten secara Koagulasi Menggunakan Tawas dan Adsorpsi dengan Memanfaatkan Zeolit Alam Bayah fitriyah Fitriyah; Tauny Akbari; Irfan Alfandiana
Jurnal Serambi Engineering Vol 7, No 1 (2022): Januari 2022
Publisher : Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The batik industry produces liquid waste from the coloring, washing and rinsing processes. This study was aimed to analyze the quality of Banten batik effluent before and after treatment. The processing is carried out using an experimental method with a batch system by coagulation using alum and adsorption using Bayah's natural zeolite by performing 3 variations of coagulant mass and adsorbent for the dye test parameters, TDS and TSS. The results of the test before treatment were the results for dyes of 344 TCU, TDS 620 mg/L, and TSS 218.5 mg/L. Based on the coagulation treatment using alum, the most efficient coagulant results were obtained to reduce the levels of dyestuffs and TDS, namely by using alum coagulant as much as 1500 mg/L which resulted in 96.6 TCU and 330.0 mg/L respectively, then to reduce TSS levels obtained an efficient coagulant that is 500 mg/L with a yield of 10 mg/L. The adsorption treatment using Bayah natural zeolite can reduce the levels of TDS and TSS with the most efficient results using an adsorbent of 150 g/L obtained for TDS 189.3 mg/L and TSS 13.3 mg/L. So based on the results of processing using coagulation and adsorption methods, it is hoped that the batik industry can apply it in processing the liquid waste produced.
TINGKAT PENCEMARAN UDARA AMBIEN BERDASARKAN PARAMETER TOTAL SUSPENDED PARTICULATE (TSP) DAN PARTICULATE MATTER 10 (PM10) DI KECAMATAN CIRUAS KABUPATEN SERANG PADA TAHUN 2020 Fitriyah Fitriyah; Yaneu Sri Indriyani
Jurnal Lingkungan dan Sumberdaya Alam (JURNALIS) Vol 5 No 2 (2022): Jurnal Lingkungan dan Sumberdaya Alam (JURNALIS)
Publisher : Program Studi Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik, Universitas Banten Jaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (739.486 KB) | DOI: 10.47080/jls.v5i2.2114

Abstract

Kecamatan Ciruas merupakan daerah yang memiliki jumlah penduduk dan tingkat kepadatan lalu lintas yang cukup tinggi, sehingga dapat berpengaruh pada pencemaran udara. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tingkat pencemaran udara pada wilayah kecamatan Ciruas berdasarkan parameter Total Suspended Particulate (TSP) dan Particulate Matter (PM10) pada tahun 2020. Metode penelitian ini menggunakan alat High Volume air Sampler (HVAS) dengan metode Gravimetri yang mengacu pada SNI 7119.3-2017 untuk pengukuran TSP dan SNI 7119.15-2016 untuk pengukuran PM10. Hasil pengukuran tingkat pencemaran udara pada wilayah Kecamatan Ciruas pada tahun 2020 yang dilaksanakan selama lima hari dengan durasi 24 jam menghasilkan konsentrasi TSP dengan nilai rata-rata sebesar 64,43 µg/Nm3, sedangkan untuk konsentrasi PM10 nilai rata-rata yang diperoleh sebesar 55,96 µg/Nm3. Berdasarkan PP No. 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara disimpulkan bahwa konsentrasi TSP dan PM10 di Kecamatan Ciruas Kabupaten Serang masih memenuhi standar baku mutu yang ditetapkan.
PENGARUH KENDARAAN BERMOTOR TERHADAP PENCEMARAN UDARA DI KECAMATAN CIRUAS SERANG BANTEN Fitriyah Fitriyah; Yaneu Sri Indriyani; Ade Sumiardi
Journal of Sustainable Civil Engineering (JOSCE) Vol 4 No 02 (2022): JOSCE: Journal of Sustainable Civil Engineering
Publisher : LPPM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47080/josce.v4i02.2206

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pencemaran udara pada daerah wilayah kecamatan ciruas berdasarkan parameter TSP (Total Suspended Particulate) dan PM10 (Particulate Metter) berdasarkan kendaraan bermotor. Metode penelitian ini menggunakan metode eksperimentalmmenggunakan alat High Volume air Sampler (HVAS) dengan metode Gravimetri yang mengacu pada SNI 7119.3-2017 untuk pengukuran TSP dan SNI 7119.15-2016 untuk pengukuran PM10. Hasil pengukuran tingkat pencemaran udara pada wilayah Kecamatan Ciruas yang dilaksanakan selama lima hari dengan durasi 24 jam menghasilkan konsentrasi TSP dengan nilai rata-rata sebesar 64,43 (µg/Nm3), sedangkan untuk konsentrasi PM10 dengan nilai rata-rata yang diperoleh sebesar 55,96 (µg/Nm3). Perbandingan konsentarsi TSP dan PM10 pada tahun 2015,2016,2017 dan 2020, Konsentrasi TSP dan PM10 tahun 2015 sebesar 138 (µg/Nm3) dan 67 (µg/Nm3),tahun 2016 sebesar 138 (µg/Nm3) dan 67 (µg/Nm3, tahun 2017 sebesar 203 (µg/Nm3) dan 90 (µg/Nm3), tahun 2020 sebesar 64,43 (µg/Nm3) dan 55,96 (µg/Nm3). Maka Berdasarkan PP No. 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara bahwa konsentrasi TSP dan PM10 pada daerah kecamatan ciruas kabupaten serang masih memenuhi standar baku mutu
Studi Efektivitas Koagulan Kitosan-Kapur Dalam Menurunkan COD, MBAS dan Fosfat pada Limbah Laundry Fitriyah Fitriyah; Nur Fatimah; Tauny Akbari
Jurnal Serambi Engineering Vol 8, No 2 (2023): April 2023
Publisher : Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32672/jse.v8i2.5913

Abstract

Abstract. Environmental pollution that is often encountered in daily life that comes from laundry waste. Laundry waste includes pollutants or substances that pollute the environment because in it there is a substance called linear alkylbenzene sulphonate (LAS). LAS is a detergent that is classified as hard to brake down by microorganisms (non-biodegradable) so that it can cause environmental pollution. One method that is often used in laundry wastewater treatment is coagulation using chitosan and lime as a coagulant. The purpose of this study was to analyze the efficiency and effectiveness in reducing pollutant levels in laundry waste using chitosan-lime coagulant. This study used a completely randomized design with 200 mg/L chitosan and 0.1-0.5 g lime. The test parameters used were COD, MBAS, and phosphate. Data were analyzed using calculation of efficiency and effectiveness of reduction, linear regression, and one-way ANOVA test. The results showed that under the best conditions, chitosan 200 mg/L and lime as much as 3.5 g resulted in a reduction efficiency of 68.52%, 9.15%, and 92.44%. Chitosan-lime is effective in reducing MBAS and phosphate levels to quality standard, but chitosan-lime coagulant is less effective in reducing COD levels because it still exceeds the the established quality standards