Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

Review : Sintesis Zeolit dari Bahan Alam dan Limbah Buangan Fitriyah Fitriyah; Yuni Krisyuningsih Krisnandi
Jurnal Serambi Engineering Vol 8, No 3 (2023): Juli 2023
Publisher : Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32672/jse.v8i3.6079

Abstract

Penggunaan zeolit memerlukan biaya yang relatif tinggi untuk sintesis pembuatan zeolitnya. Oleh karena itu perlu adanya alternatif bahan dasar pembuatan zeolit, yang dapat mengurangi biaya preparasi dan sintesis zeolit. Salah satu alternatif sintesis zeolit berasal dari limbah buangan dan bahan alam. Keuntungan lainnya menggunakan bahan alam dan limbah buangan yaitu sebagai salah satu usaha untuk menyelesaikan permasalahan lingkungan.  Berdasarkan jurnal tersebut beberapa bahan menggunakan bahan yang berbeda serta metode dan parameter yang berbeda juga namun menunjukkan hasil sintesis yang signifikan dalam pembuatan zeolit sintesis yang dapat diaplikasikan terhadap lingkungan sebagai adsorben
PENGARUH LIMBAH KOTORAN SAPI, SISA PAKAN SAPI DAN SEKAM PADI TERHADAP KUALITAS KOMPOS DENGAN METODE VERMIKOMPOSTING Vina Nur Rahmawati; Tauny Akbari; Fitriyah Fitriyah; Risma Rizkia Nurdianti
Jurnal Lingkungan dan Sumberdaya Alam (JURNALIS) Vol 6 No 2 (2023): Jurnal Lingkungan dan Sumberdaya Alam (JURNALIS)
Publisher : Program Studi Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik, Universitas Banten Jaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47080/jls.v6i2.2438

Abstract

Pemanfaatan kotoran sapi, pakan ternak dan sekam padi sebagai kompos memerlukan waktu yang sangat lama, sehingga diperlukan bahan pembantu seperti cacing tanah dengan metode vermikomposting. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh variasi bahan baku vermikomposting terhadap parameter kimia kompos (rasio C/N, P dan K) serta membandingkan kualitasnya dengan standar kualitas kompos SNI 19-7030-2004 dan Permentan No. 70 Tahun 2011. Metode yang digunakan adalah eksperimen dengan dua variasi perlakuan kotoran sapi : sisa pakan sapi : sekam padi (A 40% : 45% : 15% dan B 50% : 35% : 15%) serta penambahan 0,4 kg cacing tanah (Lumbricus rubellus). Hasil penelitian menunjukkan bahwa variasi bahan baku berupa penambahan kotoran sapi hanya berpengaruh signifikan (p < 0,005) terhadap peningkatan nilai Kalium dan tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai rasio C/N dan Fosfor. Nilai parameter kimia terbaik yang memenuhi standar kualitas kompos berdasarkan SNI 19-7030-2004 adalah variasi kompos B dengan nilai Rasio C/N 16, Fosfor 1,23 % dan Kalium 0,76%. Nilai parameter tersebut telah sesuai dengan standar SNI 19-7030-2004, namun belum memenuhi standar Permentan No 70 Tahun 2011.
Studi Efektivitas Koagulan Kitosan-Kapur Dalam Menurunkan COD, MBAS dan Fosfat pada Limbah Laundry Fitriyah Fitriyah; Nur Fatimah; Tauny Akbari
Jurnal Serambi Engineering Vol 8, No 2 (2023): April 2023
Publisher : Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32672/jse.v8i2.5913

Abstract

Abstract. Environmental pollution that is often encountered in daily life that comes from laundry waste. Laundry waste includes pollutants or substances that pollute the environment because in it there is a substance called linear alkylbenzene sulphonate (LAS). LAS is a detergent that is classified as hard to brake down by microorganisms (non-biodegradable) so that it can cause environmental pollution. One method that is often used in laundry wastewater treatment is coagulation using chitosan and lime as a coagulant. The purpose of this study was to analyze the efficiency and effectiveness in reducing pollutant levels in laundry waste using chitosan-lime coagulant. This study used a completely randomized design with 200 mg/L chitosan and 0.1-0.5 g lime. The test parameters used were COD, MBAS, and phosphate. Data were analyzed using calculation of efficiency and effectiveness of reduction, linear regression, and one-way ANOVA test. The results showed that under the best conditions, chitosan 200 mg/L and lime as much as 3.5 g resulted in a reduction efficiency of 68.52%, 9.15%, and 92.44%. Chitosan-lime is effective in reducing MBAS and phosphate levels to quality standard, but chitosan-lime coagulant is less effective in reducing COD levels because it still exceeds the the established quality standards
Review : Sintesis Zeolit dari Bahan Alam dan Limbah Buangan Fitriyah Fitriyah; Yuni Krisyuningsih Krisnandi
Jurnal Serambi Engineering Vol 8, No 3 (2023): Juli 2023
Publisher : Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32672/jse.v8i3.6079

Abstract

Penggunaan zeolit memerlukan biaya yang relatif tinggi untuk sintesis pembuatan zeolitnya. Oleh karena itu perlu adanya alternatif bahan dasar pembuatan zeolit, yang dapat mengurangi biaya preparasi dan sintesis zeolit. Salah satu alternatif sintesis zeolit berasal dari limbah buangan dan bahan alam. Keuntungan lainnya menggunakan bahan alam dan limbah buangan yaitu sebagai salah satu usaha untuk menyelesaikan permasalahan lingkungan.  Berdasarkan jurnal tersebut beberapa bahan menggunakan bahan yang berbeda serta metode dan parameter yang berbeda juga namun menunjukkan hasil sintesis yang signifikan dalam pembuatan zeolit sintesis yang dapat diaplikasikan terhadap lingkungan sebagai adsorben
EFISIENSI FLY ASH SEBAGAI MEDIA FILTER PADA PENGOLAHAN AIR LIMBAH PENCUCIAN KENDARAAN BERMOTOR Dimas Aryo; Fitriyah Fitriyah
Jurnal Lingkungan dan Sumberdaya Alam (JURNALIS) Vol 7 No 1 (2024): Jurnal Lingkungan dan Sumberdaya Alam (JURNALIS)
Publisher : Program Studi Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik, Universitas Banten Jaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47080/jls.v7i1.2948

Abstract

Jumlah kendaraan di Indonesia meningkat setiap tahunnya sehingga menuntut adanya jasa pencucian kendaraan, peningkatan tersebut dapat menurunkan kualitas lingkungan. Limbah cair bekas pencucian kendaraan di Kramatwatu Kabupaten Serang dapat menimbulkan pencemaran limbah yang melebihi standar baku mutu air limbah yaitu pH dan methylene blue active substance (MBAS). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektivitas serta efisiensi dari media filter Fly ash dan PAC untuk menurunkan kadar pH dan MBAS di dalam limbah pencucian kendaraan. Metode yang digunakan yaitu dengan cara filtrasi dengan variasi ketebalan media 750 g, 1000 g dan 1500 g. Hasil filtrasi MBAS menunjukkan bahwa nilai efisiensi rata-rata pada media filter fly ash 79,33 mg/L, 83 mg/L, dan 75,23 mg/L, sedangkan PAC 125,07 mg/L, 92,07 mg/L, dan 56,57 mg/L, dengan efektivitas rata-rata yang dihasilkan masing masing media yaitu fly ash 42,43%, 37,77%, dan 45,40%, sedangkan efektivitas rata-rata PAC 9,24%, 33,19% dan 58,95%, dan pH menurun dari 10,01 menjadi 8,25 untuk fly ash sedangkan 7,72 untuk PAC.
PYROLYSIS OF ALANG – ALANG (IMPERATA CILINDRICA) AS BIOENERGY SOURCE IN BANTEN PROVINCE INDONESIA Fitriyah Fitriyah; Syarif Hidayat; Muhammad S. Abu Bakar; Neeranuch Phusunti
Jurnal Kebijakan Pembangunan Daerah Vol 3 No 1 (2019): Juni 2019
Publisher : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56945/jkpd.v3i1.62

Abstract

Bahan bakar fosil sumber energi memiliki keterbatasan dan tidak terbarukan, penggunaan bahan bakar fosil secara terus menerus mengakibatkan krisis energy dan lingkungan. Rumput liar pada saat ini memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai generasi kedua biomasa. Hal ini memiliki keuntungan seperti tumbuh dengan cepat, mudah tumbuh, perawatan yang minimal, dapat tumbuh pada lahan kritis dan tersedia dalam jumlah yang banyak. Dalam upaya mengembangkan generasi kedua biomasa, penelitian ini secara sistematis memberikan perspektif ekologi dan teknologi proses dalam mengembangkan bioenergi dari alang – alang di Provinsi Banten. Pada penelitian ini karakterisasi alang – alang dilakukan untuk menentukan sifat – sifat dan potensi bioenergy. Sedangkan fixed bed pirolisis dilakukan untuk mengidentifikasi potensi produksi bio-oil dari proses pirolisis. Sementara analisis karakterisasi bio-oil dilakukan untuk melihat potensi chemical building block sebagai sumber energi. Analisis sifat kimia dan fisika alang – alang dilakukan melalui thermogravimetric analysis, proximate analysis, elemental analysis, compositional analysis, calorific value. Sedangkan analisis potensi bio-oil di lakukan melalui Gas Chromatography–Mass Spectrometry (GC-MS). Dari hasil karakterisasi mengindikasikan bahwa alang – alang memiliki nilai kalori 18,05 MJ/kg, dengan ash konten yang rendah, dan tinggi kandungan volatile. Analisis dengan GC/MS menunjukan komponen utama dalam bio-oil dikelompokan ke dalam furan, ketone, phenol dan anhydrosugar yang merupakan platform yang dapat dikonversi menjadi sumber energi. Fixed bed pyrolysis atau fixed bed pirolisis alang – alang menunjukan, bahwa yield bio-oil meningkat sebagaimana peningkatan temperatur dan puncaknya pada suhu 500 0C dengan persentase 37,91%. Kata Kunci: Alang - alang, Pirolisis, GC/MS, Thermogravimetric analysis, Bioenergi ABSTRACT Fossil fuel as a source of energy have limitation and are non-renewable. Continuous utilisation of fossil fuels as energy source can lead to energy crisis and environmental impact. Perennials grasses (alang – alang) are currently being developed as a suitable second-generation biofuel feedstock. It has advantages such as rapid growth rate, easy to grow, minimal maintenance and utilise marginal land without competing with food supply. Taking into account of the various challenges attributed to the transformation of second-generation biomass for energy production, this work systematically looks at the ecological perspective and the availability for bioenergy production from alang – alang in Banten Province. Biomass characterisation is carried out to determine the properties and bioenergy potential. Fixed bed pyrolysis study was conducted to predict the potential production of bio-oil from the pyrolysis process. GC/MS study is conducted to identify the potential building blocks of value-added chemicals from alang – alang. The physicochemical properties of feedstock was thoroughly evaluated using thermogravimetric analysis, proximate analysis, elemental analysis, compositional analysis, calorific value. The analysis of the potential of bio-oil was carried out through GC / MS. Characterisation results indicate that alang - alang has a calorific value of 18.39 MJ/kg, with low ash content and high percentage of volatile matter. Analysis from Gas Chromatography–Mass Spectrometry (GC-MS) showed that majority of the chemical groups in the bio-oil contained furan, ketone, phenol and anhydro-sugars. Phenolic and furanic were found as major compounds in bio oil. Phenolic, furanic, ketonic and anhydrosugars are promising renewable platform compounds derived from pyrolysis of alang – alang. The compounds can be further converted to chemicals or fuels. The fixed-bed pyrolysis of alang - alang showed that the yield of bio-oil increases as the temperature increases and peaks at 500°C with 38.79%. Keywords: Alang - alang, Pyrolysis, GC/MS, Thermogravimetric analysis, Bioenergy
PYROLYSIS OF ALANG – ALANG (IMPERATA CILINDRICA) AS BIOENERGY SOURCE IN BANTEN PROVINCE INDONESIA Fitriyah Fitriyah; Syarif Hidayat; Muhammad S. Abu Bakar; Neeranuch Phusunti
Jurnal Kebijakan Pembangunan Daerah Vol 3 No 1 (2019): Juni 2019
Publisher : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56945/jkpd.v3i1.62

Abstract

Bahan bakar fosil sumber energi memiliki keterbatasan dan tidak terbarukan, penggunaan bahan bakar fosil secara terus menerus mengakibatkan krisis energy dan lingkungan. Rumput liar pada saat ini memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai generasi kedua biomasa. Hal ini memiliki keuntungan seperti tumbuh dengan cepat, mudah tumbuh, perawatan yang minimal, dapat tumbuh pada lahan kritis dan tersedia dalam jumlah yang banyak. Dalam upaya mengembangkan generasi kedua biomasa, penelitian ini secara sistematis memberikan perspektif ekologi dan teknologi proses dalam mengembangkan bioenergi dari alang – alang di Provinsi Banten. Pada penelitian ini karakterisasi alang – alang dilakukan untuk menentukan sifat – sifat dan potensi bioenergy. Sedangkan fixed bed pirolisis dilakukan untuk mengidentifikasi potensi produksi bio-oil dari proses pirolisis. Sementara analisis karakterisasi bio-oil dilakukan untuk melihat potensi chemical building block sebagai sumber energi. Analisis sifat kimia dan fisika alang – alang dilakukan melalui thermogravimetric analysis, proximate analysis, elemental analysis, compositional analysis, calorific value. Sedangkan analisis potensi bio-oil di lakukan melalui Gas Chromatography–Mass Spectrometry (GC-MS). Dari hasil karakterisasi mengindikasikan bahwa alang – alang memiliki nilai kalori 18,05 MJ/kg, dengan ash konten yang rendah, dan tinggi kandungan volatile. Analisis dengan GC/MS menunjukan komponen utama dalam bio-oil dikelompokan ke dalam furan, ketone, phenol dan anhydrosugar yang merupakan platform yang dapat dikonversi menjadi sumber energi. Fixed bed pyrolysis atau fixed bed pirolisis alang – alang menunjukan, bahwa yield bio-oil meningkat sebagaimana peningkatan temperatur dan puncaknya pada suhu 500 0C dengan persentase 37,91%. Kata Kunci: Alang - alang, Pirolisis, GC/MS, Thermogravimetric analysis, Bioenergi ABSTRACT Fossil fuel as a source of energy have limitation and are non-renewable. Continuous utilisation of fossil fuels as energy source can lead to energy crisis and environmental impact. Perennials grasses (alang – alang) are currently being developed as a suitable second-generation biofuel feedstock. It has advantages such as rapid growth rate, easy to grow, minimal maintenance and utilise marginal land without competing with food supply. Taking into account of the various challenges attributed to the transformation of second-generation biomass for energy production, this work systematically looks at the ecological perspective and the availability for bioenergy production from alang – alang in Banten Province. Biomass characterisation is carried out to determine the properties and bioenergy potential. Fixed bed pyrolysis study was conducted to predict the potential production of bio-oil from the pyrolysis process. GC/MS study is conducted to identify the potential building blocks of value-added chemicals from alang – alang. The physicochemical properties of feedstock was thoroughly evaluated using thermogravimetric analysis, proximate analysis, elemental analysis, compositional analysis, calorific value. The analysis of the potential of bio-oil was carried out through GC / MS. Characterisation results indicate that alang - alang has a calorific value of 18.39 MJ/kg, with low ash content and high percentage of volatile matter. Analysis from Gas Chromatography–Mass Spectrometry (GC-MS) showed that majority of the chemical groups in the bio-oil contained furan, ketone, phenol and anhydro-sugars. Phenolic and furanic were found as major compounds in bio oil. Phenolic, furanic, ketonic and anhydrosugars are promising renewable platform compounds derived from pyrolysis of alang – alang. The compounds can be further converted to chemicals or fuels. The fixed-bed pyrolysis of alang - alang showed that the yield of bio-oil increases as the temperature increases and peaks at 500°C with 38.79%. Keywords: Alang - alang, Pyrolysis, GC/MS, Thermogravimetric analysis, Bioenergy