Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Analisis Yuridis Putusan Mahkamah Agung Nomor 30P/HUM/2018 Tentang Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 14 Tahun 2018 Isvani Isvani; Iskandar A. Gani
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Bidang Hukum Kenegaraan Vol 3, No 3: Agustus 2019
Publisher : Fakultas Hukum Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemberlakuan Peraturan KPU terkait syarat menjadi calon Anggota Dewan Perwakilan Daerah mengakibatkan hak konstitusional mantan terpidana korupsi untuk dipilih menjadi wakil rakyat terhalangi. Pokok permasalahannya adalah pertimbangan hakim Mahkamah Agung dalam putusan Nomor 30P/HUM/2018 tentang Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 14 tahun 2018. Tujuan penulisan studi kasus ini adalah untuk menganalisis putusan Mahkamah Agung Nomor 30P/HUM/2018 tentang Peraturan KPU Nomor 14 tahun 2018 serta mengkaji apakah putusan tersebut sudah sesuai dengan Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Metode yang digunakan dalam Penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan yuridis normatif yakni penelitian kepustakaan. Putusan Nomor 30P/HUM/2018, Mahkamah Agung mengabulkan permohonan sehingga mantan terpidana korupsi tidak terhalang hak politiknya. Pembatasan hak politik hanya dapat dilakukan dengan peraturan perundang-undangan setingkat undang-undang. Kepada Dewan Perwakilan Rakyat bersama Pemerintah dapat merumuskan rancangan undang-undang terkait dengan pembatasan hak politik, sehingga hak tersebut jelas dan terlindungi.
Obstacles and Challenge of Law Enforcement in the Face of Mayantara Crime in Indonesia Maulana Arif Fadli; Muhammad Hatta; Isvani Isvani; Angga Dhipinto; Devia Anjelia; Rafita Sari
International Journal of Law, Crime and Justice Vol. 2 No. 1 (2025): March : International Journal of Law, Crime and Justice
Publisher : Asosiasi Penelitian dan Pengajar Ilmu Hukum Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62951/ijlcj.v2i1.540

Abstract

The rapid development of information and communication technology (ICT) has increased the risk of cybercrime in Indonesia. Law enforcement against this crime faces various obstacles and challenges, both in terms of regulations, the capacity of law enforcement officials, and public awareness. This study aims to analyze the obstacles and challenges in law enforcement against violent crime in Indonesia and provide recommendations to improve its effectiveness. Through a qualitative approach with a case study method, this study uses primary data from interviews with law enforcement officials, academics, and cybersecurity practitioners, as well as secondary data from laws and regulations and related reports. The results of the study show that existing regulations, such as the Electronic Information and Transaction Law (ITE Law), still have weaknesses in accommodating the development of cybercrime. In addition, limited human and technological resources in law enforcement institutions, as well as low public awareness of cybersecurity, also hinder the effectiveness of law enforcement. To address these challenges, the study recommends more adaptive regulatory revisions, capacity building of law enforcement officials through more advanced training and technology, and public education campaigns to increase public awareness of cybersecurity. In addition, international cooperation needs to be strengthened to deal with transboundary crimes.