Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

SISTEM VERBA BAHASA PERANCIS Jola Kristiani Liuw
KOMPETENSI Vol. 1 No. 07 (2021): KOMPETENSI: Jurnal Ilmiah Bahasa dan Seni
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (183.083 KB) | DOI: 10.36582/kompetensi.v1i07.1987

Abstract

Tulisan ini bertujuan mengetahui dan mendeskripsi bentuk, fungsi dan makna verbe bahasa Perancis dan verba bahasa Indonesia. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian bahasa yaitu cara kerja yang digunakan untuk memahami dan menjelaskan fenomena objek bahasa atau merupakan cara mendekati, mengamati, menganalisis dan menjelaskan masalah di dalam objek ilmu bahasa itu. (Kridalaksana, 2001). Teknik pengumpulan data menggunakan teknik penelitian pustaka (library research). Dalam menganalisis data menggunakan prosedur : 1. Data yang ditranskripsikan diterjemahkan dan dipisahkan sesuai dengan tujuan penelitia. 2. Data diklasifikasikan guna memperoleh bahan yang sesuai dengan penelitian. Data yang diklasifikasikan dianalisis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk verba bahasa Perancis terdapat perbedaan yang menyolok pada bentuk konjugasi dan juga penanda kala dan verba bantu “être” dan bentuk ini tidak ada dalam bahasa Indonesia. Fungsi verba bahasa Perancis dan bahasa Indonesia umumnya sama, seperti, sebagai predikat, sebagai subjek, sebagai objek, sebagai pelengkap, sebagai keterangan, sebagai apositif, sebagai atributif. Makna verba bahasa Perancis umumnyasama dengan bahasa-bahasa lain, dan perubahan maknanya dipengaruhi afiksasi (prefix, sufiks, infiks, konfiks, prefiks-sufiks).
PRAGMATIC EXPRESSIONS IN FRENCH LEARNING WITH THE ALTER EGO BOOK Conny Renny Lasut; Jola C. Liuw; Jefry H. Tamboto
Journal of English Language and Literature Teaching Vol. 8 No. 1 (2023): June
Publisher : Universitas Negeri Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Language as a verbal expression will not provide complete information in terms of humanity if it is only observed from the outside. Language as a means to express ideas, feelings and desires, has forms of expression or expressions whose meaning is not only literal. Many expressions must be interpreted according to the situation and context; thus the purpose of each expression in language communication contains pragmatic functions. Such pragmatic expressions are found in learning French with the Alter Ego book. This study applied a qualitative descriptive method using textbook data collection techniques and content analysis. The results of the study show that, in the book Alter Ego there are many pragmatic expressions that do not have a literal meaning but are socio-cultural among the speakers
UJARAN KEBENCIAN NETIZEN INDONESIA TERHADAP ISRAEL DI MEDIA SOSIAL DALAM IMPLIKASI PENDIDIKAN KARAKTER Liuw, Jola Kristiani; Gosal, Nicolas; Lasut, Conny Renny
Jurnal Review Pendidikan dan Pengajaran Vol. 7 No. 4 (2024): Vol. 7 No. 4 Tahun 2024
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jrpp.v7i4.34946

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis ujaran kebencian yang dipublikasikan oleh netizen Indonesia terhadap Israel di media sosial menggunakan pendekatan linguistik forensik. Dengan meningkatnya intensitas konflik internasional dan dampaknya terhadap opini publik, pemahaman mendalam tentang bahasa kebencian yang digunakan dalam konteks ini menjadi sangat penting. Penelitian ini menerapkan teori dan metode analisis sintaksis yang dikembangkan oleh Jan Svartvik untuk mengidentifikasi bentuk ujaran dan struktur kalimat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ujaran kebencian terhadap Israel di media sosial sering kali memanfaatkan struktur kalimat kompleks untuk menyamarkan niat kebencian dan menciptakan dampak emosional yang lebih besar. Juga ditemukan bahwa faktor-faktor seperti ideologi politik, pengaruh media, dan emosionalitas berperan signifikan dalam membentuk bahasa kebencian. Analisis ini memberikan wawasan tentang bagaimana ujaran kebencian dikonstruksi dan disebarkan dalam konteks sosial dan budaya Indonesia serta menawarkan rekomendasi untuk strategi mitigasi dan kebijakan terkait ujaran kebencian di media sosial.