Ahmad Nabil Atoillah
Institut Agama Islam Darussalam (IAID) Ciamis, Indonesia

Published : 13 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

KURIKULUM BERBASIS KEBUTUHAN PESERTA DIDIK, MASYARAKAT, BANGSA DAN KEHIDUPAN GLOBAL SERTA ANALISIS SWOT DAN LANGKAH-LANGKAH PENGEMBANGANNYA Soni Samsu Rizal; N Hani Herlina; Ahmad Nabil Atoillah; Indahilma Mubarokah
Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam Vol. 1 No. 01 (2012): Jurnal Edukasi Islami - Januari 2012
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Al Hidayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30868/ei.v1i01.14

Abstract

Pendidikan merupakan parameter dalam membangun sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya-saing tinggi, baik untuk tingkat lokal maupun global. Tingkat lokal, ia bermanfaat bagi pembangunan dan kehidupan bangsanya. Sedangkan tingkat global, ia memiliki daya-saing yang tinggi dalam percaturan kehidupan dunia secara menyeluruh. Komponen pendidikan sebagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan adalah kurikulum.Kurikulum dapat dirumuskan secara luas dan sempit. Kurikulum secara luas ádalah proses penemuan pengalaman peserta didik, baik di dalam maupun luas yang masih  berada di bawah bimbingan sekolah. Sedangkan secara sempit, kurikulum ádalah seperangkan materi dan rencana pembelajaran yang disampaikan guru di dalam kelas. Kurikulum memiliki komponen tujuan pembelajaran, bahan-ajar, strategi pembelajaran    ( pendekatan, metode, media, dan pengalaman belajar) pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran. Kurikulum memiliki fungsi, peranan, dan kedudukan yang sangat penting dalam ketercapaian tujuan pendidikan. Oleh karena itu, pengembangan kurikulum perlu memperhatikan landasan-landasan yang mendasarinya, seperti landasan secara filosofis, sosiologis, pskologis, dan kehidupan global. Bila landasan-landasan ini, tidak diperhatikan dalam pengembangan kurikulum, maka kurikulum tidak akan bermakna dan proses pendidikan akan mengalami kegagalan. Sebab, kurikulum merupakan alat untuk mencapai tujuan pendidikan. Pendidikan merupakan statu proses yang dinamis dan berkembang. Oleh kakrena itu, kurikulum pun perlu memperhatikan dan  mempertimbangkan kedinamisan dan perkembangan masyarakat, agar kurikulum senantiasa faktual dan bermanfaat bagi kehidupan manusia. 
RESILIENSI MODERASI BERAGAMA PADA PERGURUAN TINGGI KEAGAMAAN ISLAM DI ERA DISRUPSI N Hani Herlina; Ahmad Nabil Atoillah; Saepul Millah
Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam Vol. 11 No. 001 (2022): Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam (Special Issue 2022)
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Al Hidayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30868/ei.v11i4.3546

Abstract

Perkembangan teknologi yang demikian pesat, industri dan lain sebagainya memaksa seseorang atau kelompok orang untuk beradaptasi dengan cepat. Sehingga dengan mudah orang terprovokasi melalui unggahan di  media social untuk saling membenci bahkan melakukan tindak kekerasan. Oleh sebab itu menjadi penting kiranya bagi perguruan tinggi untuk dapat memberikan penguatan kembali terkait moderasi beragama agar calon lulusannya untuk menghargai dan toleran terhadap orang lain yang berbeda pemahaman dengan dirinya. Metode penelitian yang digunakan yaitu kualitatif deskriptif, lokasi penelitian di Institut Agama Islam Darussalam Ciamis. Sumber data penelitian diperoleh dari hasil wawancara dengan para dosen, mahasiswa, dan unsur pimpinan, serta observasi terkait dengan resiliensi moderasi beragama di lingkungan Institut Agama Islam Darussalam Ciamis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa  resiliensi dilakukan berdasar pada cita-cita perguruan tinggi yaitu membentuk muslim moderat, mukmin demokrat, dan muhsin diplomat. Kemudian upaya resilensi diintegrasikan dengan kurikulum perguruan tinggi antara lain memasukkan nilai-nilai moderasi beragama pada matakuliah ahlussunnah waljama’ah, kajian kitab kuning, dan pendidikan multikultural. Selain itu, setiap elemen baik dosen maupun unsur pimpinan institut memberikan teladan untuk saling menghargai dan menghormati keberbedaan. Sehingga pada gilirannya mahasiswa dan lulusan terbiasa dan menunjukkan sikap dan perilaku moderat.
Pattern and Learning Design of Islamic Religious Education for Early Children Soni Samsu Rizal; N Hani Herlina; Ahmad Nabil Atoillah; Indahilma Mubarokah
Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam Vol. 12 No. 03 (2023): Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Al Hidayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30868/ei.v12i03.4331

Abstract

This study examines the learning patterns and designs of Islamic Religious Education (PAI) for Early Childhood Kindergartens (TK) in the City of Ciamis, Indonesia by analyzing learning activities, both in terms of curriculum and teaching materials as well as planning and evaluation systems. Researchers used a descriptive analytical approach to field studies and examined various literature relating to PAI learning for early childhood as a theoretical reference for this research. School document reviews, field observations, interviews with kindergarten heads and teachers are an integral part of this analysis process. This work concludes that kindergarten teachers understand the PAI curriculum and have skills in designing lesson plans even though the implementation process is sometimes not relevant to the Daily Activity Units (SKH) and Weekly Activity Units (SKM) that have been designed. Furthermore, the PAI learning evaluation system is carried out on a daily and semiannual basis, the results of which are both indicators of achieving student progress. All of this illustrates that the implementation of PAI learning in kindergarten has been running adequately to encourage the achievement of educational goals listed in the curriculum, but innovation and creativity are still needed by school principals and teachers so that the learning process is richer and in line with scientific developments and the dynamics of the times.