Budi Priyono
Politeknik STIA LAN Jakarta

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

HOW GENDER SHAPES FAMILY RESILIENCE IN MILLENNIALS Galuh Pancawati; Budi Priyono; Aulia Rahmawati
The Indonesian Journal of Public Administration (IJPA) Vol 7, No 1 (2021): INDONESIAN JOURNAL OF PUBLIC ADMINISTRATION (IJPA) | JANUARI - JUNI 2021
Publisher : Department of Public Administration, Faculty of Social and Political Science, Universitas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52447/ijpa.v7i1.4651

Abstract

Abstract, The smallest unit in society is a family. Family’s role is important in determining the quality of the nation. The issue of family resilience is important to study because national resilience is the accumulation from family resilience itself. Family resilience defined as the capacity of the family to withstand and rebound from stressful life challenges, emerging strengthened and even more being resourceful. First element that affects family resilience is the values that shared in inner circle of family, first and most matter value is gender equality and equity. This article looks at how the role of gender value towards family resilience. Gender values in this article consists of four dimensions, first family togetherness, next is husband and wife partnership, third is financial management openness and last one is about family decision making. The method used is a systematic literature review and online survey of two hundred millennial families. The survey was conducted using the Walsh Family Resilience Questionnaire (WFRQ) which divides the key to the family resilience process consisting of family belief systems, organizational patterns, and communication. Survey respondents are millennial married couples. The reason why focus on millennials because the number of millennials is the highest amongst the other generation, which reach 33.75%, with an almost equal number of men and women. The result show that gender value affects the level of family resilience. A balance relation between husband and wife become essential in family resilience. The more millennial a family, the more they value the balance relationship in the family. It also shows that family nowadays more open up to the gender equality and equity. This article conclude that nation resilience could achieved by increasing the understanding of gender in the family as first step.Keywords: Gender, Family Resilience, Millennials 
Pengaruh Nilai Tukar Mata Uang, Tingkat Suku Bunga dan Indeks Saham Global Tehadap Pergerakan IHSG Periode 2011-2015 Budi Priyono
Journal of Business Administration Economics & Entrepreneurship Vol. 1 No. 1 (2019): April
Publisher : Journal of Business Administration Economics & Entrepreneurship

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1115.21 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Nilai Tukar Mata Uang, Tingkat Suku Bunga dan Indeks Saham Global terhadap pergerakan IHSG di Bursa Efek Indonesia tahun 2011-2015. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode purposive sampling, dengan sampel penelitian ini Nilai Tukar Rupiah Terhadap US Dollar dan Yuan, Suku Bunga Indonesia, Indeks NYSE, Indeks SSE Composite, Indeks STI dan IHSG. Data diperoleh melalui Bursa Efek Indonesia, Bank Indonesa dan Yahoo Finance. Data yang telah dikumpulkan di analisis dengan metode data yang terlebih dahulu dilakukan pengujian asumsi klasik sebelum melakukan pengujian hipotesis. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini mengunakan uji t dan uji F. Hasil analisis uji F menunjukkan bahwa adalah Nilai Tukar Rupiah Terhadap US Dollar, Nilai Tukar Rupiah Terhadap Yuan, Suku Bunga Indonesia, Indeks NYSE, Indeks SSE Composite, Indeks STI berperngaruh terhadap pergerakan indeks harga saham gabungan di bursa efek Indonesia. Hasil penelitian yang dilakukan dengan uji t (uji beda) menunjukkan Nilai Tukar Rupiah Terhadap US Dollar dan Yuan, Suku Bunga Indonesia, Indeks NYSE, Indeks STI, tidak berpengaruh signifikan terhadap pergerakan IHSG, sedangkan Indeks SSE Composite berpengaruh signifikan terhadap IHSG.Kata kunci : Nilai Tukar Mata Uang,Bi Rate, Indeks Saham Global dan IHSG
EVALUASI PERTANGGUNGJAWABAN UANG PERSEDIAAN DI BENDAHARA PENGELUARAN PADA KANTOR DITJEN KEKAYAAN INTELEKTUAL KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM JAKARTA Sri Rusmiati; Budi Priyono
Journal of Business Administration Economics & Entrepreneurship Vol. 3, No.2 (2021): Oktober
Publisher : Journal of Business Administration Economics & Entrepreneurship

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (249.347 KB)

Abstract

Bendahara adalah seorang yang memiliki peranan penting dalam penyampaian laporan pertanggungjawaban di bidang keuangan. Pertanggungjawaban bendahara pengeluaran dan uang persediaan harus dipertanggungjawabkan kepada atasannya dalam mengelola APBN. Maka daripada itu, diperlukan pertanggungjawaban yang dilakukan secara sistematis berdasarkan prosedur yang telah ditetapkan agar dapat menghasilkan informasi yang terpercaya di bidang keuangan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagimana evaluasi pertanggungjawaban uang persediaan di bendahara pengeluaran pada kantor Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan HAM. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data dengan penelaahan dokumen dan wawancara kepada key informant. Prosedur pengolahan dan analisis data pada penelitian ini dimulai dari pengumpulan data, klasifikasi data, analisis data, dan kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian ini, diketahui bahwa pertanggungjawaban terhadap uang persediaan belum maksimal. Hal ini disebabkan karena dalam proses reimburse yang seharusnya sudah selesai laporan pertanggungjawaban tertunda karena kurangnya bukti atau dokumen pertanggungjawaban dari pelaksana kegiatan sehingga laporan menjadi tertunda. Namun pelaksanaan rencana anggaran kerja dapat dikatakan terlaksana dengan baik. Saran penulis adalah dalam penyampaian laporan pertanggungjawaban uang persediaan agar tepat waktu, dan cepat dalam menyelesaikan proses uang muka dan proses uang reimburse.Kata kunci: Laporan Pertanggungjawaban, Uang Persediaan, Bendahara Pengeluaran
BANK WAKAF MIKRO SEBAGAI JEMBATAN KESEJAHTERAAN EKONOMI MASYARAKAT INDONESIA Budi Priyono
Journal of Business Administration Economics & Entrepreneurship Vol. 3, No.1 (2021): April
Publisher : Journal of Business Administration Economics & Entrepreneurship

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (373.943 KB)

Abstract

Ketidakmeratan pertumbuhan ekonomi di Indonesia membuat gap kemiskinan antar pulau di Indonesia begitu terlihat. Hadirnya BWM diharapkan dapat membantu Pemerintah dalam mengentaskaskan dan mengurangi kemiskinan serta sebagai jembatan kesejahteraan ekonomi masyarakat yang lebih baik. Berdasarkan hal tersebut, maka peneliti tertarik untuk meneliti bagaimana peran BWM sebagai jembatan ekonomi masyarakat? Apa yang dilakukan BWM untuk membantu pemerintah dalam mengentaskan kemisikinan? Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peran BWM sebagai jembatan ekonomi masyarakat dan kendala yang dihadapinya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Untuk mendapatkan semua informasi yang berkaitan dengan masalah penelitian, peneliti menggunakan teknik studi dokumen dalam mengumpulkan data. Analisis data dilakukan dengan mengumpulkan, menyusun dan menginterpretasikan data kemudian membuat kesimpulan. Berdasarkan data dari BMW per juli 2021 sudah terbentuk 60 MWM yang tersebar diseluruh Indonesia. Jumlah pembiayaan kumulatif yang sudah dikeluarkan adalah sebesar Rp.69,3 Milyar dengan jumlah 46,2 ribu nasabah dan 4,8 kumpi. Hanya saja persebaran BWM tidak merata diseluruh pulau di Indonesia, dimana 45 BWM diantaranya terdapat di pulau jawa. Hal ini merupakan tantangan bagi Pemerintah Indonesia agar peran BWM sebagai jembatan pengentasan kemiskinan masyarakat tidak hanya terfokus di Pulau Jawa, tetapi juga pulau-pulau lainya sehingga dapat merata diseluruh Indonesia.Kata Kunci: BWM dan Kesejahteraan Ekonomi Masyarakat
TANTANGAN DAN PELUANG UMKM PEREMPUAN PASCA PANDEMI COVID-19 Priyono, Budi; Latifah, Fathimah Luthfi
Dinamika Governance : Jurnal Ilmu Administrasi Negara Vol 12, No 4/Januari (2023): Dinamika Governance: Jurnal Ilmu Administrasi Negara
Publisher : Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/jdg.v12i4.3406

Abstract

BPS data for 2020 shows that 47.32% of MSME entrepreneurs are women. The Asian Development Bank survey conducted nationally on 2,509 MSMEs stated that MSME players had to be closed temporarily due to the Covid-19 pandemic. In the second quarter of 2021, 1.8% of MSME respondents temporarily closed due to the pandemic. This percentage is lower than the March-April 2020 period, namely 54.4%. Based on this, researchers are interested in what are the challenges and opportunities for women's MSMEs after the COVID-19 pandemic? What should female MSMEs do after the COVID-19 pandemic? The purpose of this research is to find out the challenges and opportunities for women's SMEs after the COVID-19 pandemic. This research uses descriptive qualitative method. Document study techniques are used to collect data and information related to research problems. The data obtained is then collected, compiled, and interpreted and then analyzed to get a conclusion. 44% of MSMEs surveyed by UNDP and LPEM have joined e-commerce during the pandemic. Interestingly, women's MSMEs enter the online market more than men's MSMEs, this shows that women are more sensitive to digital developments. Meanwhile, the main difficulty for women MSMEs during the COVID-19 pandemic is paying off debts. The results of a 2020 research conducted by WEConnect International, a member of the World Bank and IFC, found that 34% of women entrepreneurs experienced increased anxiety which reduced productivity during the pandemic. In terms of time sharing, 27% of women entrepreneurs experience additional responsibilities for children and parents which reduces time for business matters.ABSTRAKSIData BPS tahun 2020 menunjukan bahwa sebanyak 47,32% pengusaha UMKM adalah perempuan. Survei Asian Development Bank yang dilakukan secara nasional terhadap 2.509 UMKM menyatakan bahwa pelaku UMKM harus ditutup sementara akibat pandemi Covid-19 telah berkurang. Pada kuartal II-2021, 1,8% responden UMKM tutup sementara akibat pandemi. Persentase tersebut lebih kecil dari periode Maret-April 2020 yaitu 54,4%. Berdasarkan hal tersebut, peneliti tertarik bagaimana tantangan dan peluang UMKM perempuan pasca pandemi COVID-19? Apa yang harus dilakukan oleh UMKM perempuan pasca pandemic COVID-19? Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana tantangan dan peluang UMKM perempuan pasca pandemi COVID-19. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Teknik studi dokumen dilakukan dalam mengumpulkan data dan informasi yang berkaitan dengan masalah penelitian. Data yang didapat lalu dikumpulkan, disusun, dan diinterpretasikan kemudian dilakukan analisis untuk mendapatkan kesimpulan. 44% UMKM yang disurvei oleh UNDP dan LPEM telah bergabung dengan e-commerce selama pandemi. Menariknya, UMKM perempuan lebih banyak memasuki pasar online dibandingkan UMKM milik laki-laki, hal ini menunjukan jika perempuan lebih peka terhadap perkembangan digital. Sedangkan kesulitan utama UMKM perempuan pada pandemi COVID-19 adalah membayar hutang. Hasil riset tahun 2020 yang dilakukan oleh WEConnect International, anggota Bank Dunia dan IFC, ditemukan sebanyak 34% pengusaha perempuan mengalami peningkatan kegelisahan yang menurunkan produktivitas selama pandemi. Dalam hal pembagian waktu, 27% pengusaha perempuan mengalami tambahan tanggung jawab atas anak maupun orang tua yang membuat waktu untuk urusan bisnis berkurang.
Pengaruh Digital Marketing dan Brand Awareness Terhadap Keputusan Pembelian Pada Produk Perumda Dharma Jaya Provinsi DKI Jakarta Mustakim, Nur; Priyono, Budi Priyono
Journal of Business Administration Economics & Entrepreneurship Vol. 6, No.1 (2024): April
Publisher : Journal of Business Administration Economics & Entrepreneurship

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perubahan era dari pemasaran tradisional menjadi pemasaran digital harus diikuti oleh perusahaan agar mampu beradaptasi dengan perubahan, dan dapat menjadikan peluang bagi perusahaan. Dengan adanya pemasaran digital mempermudah perusahaan dalam memasarkan produk dan memberikan kesadaran merek kepada calon konsumen. Kesadaran merek yang baik akan memberikan peluang yang besar bagi sebuah produk untuk menjadi alternatif utama pada proses keputusan pembelian. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh digital marketing dan brand awareness terhadap keputusan pembelian pada produk Perumda Dharma Jaya Provinsi DKI Jakarta. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan menetapkan jumlah responden sebanyak 110 orang yang pernah membeli produk Perumda Dharma Jaya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa digital marketing dan brand awareness memiliki pengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian pada produk Perumda Dharma Jaya. Digital marketing memiliki pengaruh sebesar 49,0% terhadap keputusan pembelian, brand awareness memiliki pengaruh sebesar 61,2% terhadap keputusan pembelian. Lalu secara bersama-sama digital marketing dan brand awareness memiliki pengaruh sebesar 64,2% terhadap keputusan pembelian. Sedangkan sisanya sebesar 35,8% ditentukan oleh varibel lain yang tidak ikut dihitung dalam penelitian ini. Rekomendasi untuk peneliti selanjutnya ialah menambahkan variabel lain yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian, seperti brand image, brand trust, word of mouth (WOM) dan lainnya. Kata Kunci: digital marketing; brand awareness; keputusan pembelian