Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

EVALUASI DAN OPTIMALISASI KINERJA IPA I PDAM KOTA PONTIANAK RANI NOVITASARI
Jurnal Teknologi Lingkungan Lahan Basah Vol 1, No 1 (2013): Jurnal 2013
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jtllb.v1i1.4379

Abstract

Perusahaan daerah air minum (PDAM) Tirta Khatulistiwa Pontianak merupakan salah satu perusahaan daerah yang bertanggungjawab dalam penyediaan air bersih di kota Pontianak. IPA I Imam Bonjol merupakan IPA yang paling tua di PDAM Kota Pontianak mempunyai kapasitas pengolahan sekitar 150 liter/detik yang mulai dioperasikan pada tahun 1962. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui kualitas air baku dan air hasil produksi IPA I apakah sudah sesuai standar baku mutu menurut peraturan yang ada dan mengetahui efisiensi penyisihan di tiap unit pengolahan IPA I serta memberikan rekomendasi perbaikan. Metodologi yang digunakan adalah mengevaluasi kinerja IPA I berdasarkan kriteria desain dan menganalisa kualitas air baku dan air hasil produksi dengan standar baku mutu yang telah ditetapkan. Dari hasil penelitian bahwa air baku sungai Kapuas sudah memenuhi standar baku mutu air baku kelas I menurut PP.No. 82 Tahun 2001, tetapi untuk kekeruhan dan warna di atas baku mutu yaitu 39 NTU melebihi standar baku mutu 25 NTU dan warna 248 Pt.Co melebihi standar baku mutu 50 Pt.Co. Unit pengolahan IPA I terdiri dari koagulasi, flokulasi, sedimentasi, dan filtrasi. Pada unit koagulasi mempunyai efisiensi penyisihan kekeruhan 71,79% dan warna 72,89%. Unit flokulasi efisiensi penyisihan kekeruhan 82,05% dan warna 87,90%. Unit Sedimentasi efisiensi penyisihan kekeruhan 82,05%, warna 91,13% dan besi 95,55%. Unit filtrasi efisiensi penyisihan kekeruhan 79,49%, warna 91,53 %, dan besi 95,55%. Air hasil produksi IPA I belum memenuhi standar baku mutu air minum menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.492/MENKES/PER/1V/2010. Parameter yang belum sesuai standar baku mutu air minum adalah parameter warna, kekeruhan, aluminium. Parameter warna mempunyai konsentrasi 41,20 Pt.Co di atas standar baku mutu 15 Pt.Co, kekeruhan 7 NTU di atas standar baku mutu 5 NTU, aluminium 4 mg/L di atas standar baku mutu 0,2 mg/L. Parameter yang berada di bawah standar baku mutu adalah TDS, sulfat, dan besi. TDS mempunyai konsentrasi 110 mg/L di bawah standar baku mutu 1000 mg/L, sulfat mempunyai konsentrasi 25 mg/L di bawah standar baku mutu 250 mg/L, besi mempunyai konsentrasi 0,03 mg/L di bawah standar baku mutu 0,3 mg/L. Secara keseluruhan kinerja unit pengolahan IPA I masih baik, tetapi pada unit flokulasi perlu adanya perbaikan untuk mengoptimalkan kinerja unit tersebut, yaitu dengan menambahkan baffle channel pada unit pengolahan sehingga kinerja di unit flokulasi dapat menjadi lebih baik. Kata kunci : IPA , Air Baku, Efisiensi
Seminar Kepedulian Generasi Z terhadap Mental Health sebagai Kunci Sukses Menghadapi Dunia Kerja Era Revolusi 4.0 Ririn Uke Saraswati; Wisnu Wardana Kusuma; Riyan Syah Yubi; Galih Fabian Kurniadi; Dastia Alfianti; Nida Nadia; Rani Novitasari
SEWAGATI: Jurnal Pengabdian Masyarakat Indonesia Vol. 4 No. 2 (2025): Juni : SEWAGATI: Jurnal Pengabdian Masyarakat Indonesia
Publisher : BADAN PENERBIT STIEPARI PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56910/sewagati.v4i2.2329

Abstract

The seminar “Generation Z's Concern for Mental Health as the Key to Success in Facing the World of Work in the Era of Revolution 4.0” was held at STIE Ekadharma Indonesia with the aim of increasing awareness and understanding of generation Z regarding the importance of mental health in the world of work. This activity was attended by 36 participants from the SMA / SMK level and the general public. Through the presentation of material by resource persons, participants were given insights on how to maintain mental health and strategies to deal with pressure in the world of work. The seminar evaluation results showed a significant increase in participants' understanding of mental health. Indicators of pre-test and post-test results recorded an average increase in the level of understanding of participants by 82.25%. This increase reflects the effectiveness of the seminar in delivering information and equipping participants with the necessary knowledge to face challenges in the Revolution 4.0 era.