Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

HUBUNGAN DERAJAT BERAT MEROKOK BERDASARKAN INDEKS BRINKMAN DENGAN DERAJAT BERAT PPOK Nugraha, Ika
PROFESI || JURNAL KESEHATAN PROFESIONAL ISLAMI Vol 9: September 2012 - Februari 2013
Publisher : PROFESI || JURNAL KESEHATAN PROFESIONAL ISLAMI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Morbiditas dan mortalitas penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) di Indonesia sangat tinggi. Kondisi ini sangat mengkhawatirkan terutama PPOK adalah berhubungan dengan merokok. Fakta bahwa peningkatan prevalensi PPOK adalah penyakit di mana penyakit ini adalah penyakit masyarakat di sekitar kita dan sangat terkait dengan merokok, maka perlu untuk mempelajari hubungan tingkat merokok berat dengan indeks Brinkman dengan keparahan PPOK. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara merokok dengan tingkat keparahan derajat berat PPOK. Metode yang digunakan adalah penelitian observasional analitik dengan pendekatan casecontrol. Subyek penelitian ini adalah pasien dengan PPOK di unit rawat inap dan rawat jalan yang telah di diagnosis pasti oleh dokter Spesialis Paru di RSUP Dr Ario Wirawan Salatiga Rumah Sakit. Hasil yang diperoleh empat puluh pasien, laki-laki seks sepenuhnya dengan usia rata-rata 50-59 tahun sebanyak 13 orang (32,5%). Persentase pasien dengan COPD menunjukkan sebanyak 16 orang (40%) dan derajat berat 12 orang (30%). Sedangkan hasil analisis data menggunakan Open Epi versi 2.3 diperoleh hasil sebagai berikut (OR = 8, p-value = 0,025, CI = 0,88 sampai 75,47), yang berarti ada hubungan yang signifikan antara tingkat merokok berat dengan keparahan derajat PPOK. Perokok dengan indeks Brinkman memiliki risiko PPOK sedang atau berat mengalami derajat berat atau lebih, 8 kali lebih besar dibandingkan perokok ringan dengan indeks Brinkman. Kata kunci: merokok, Brinkman indeks, PPOK
Second Account Instagram sebagai Identitas Digital: Fenomena Kultural dalam Ekspresi Diri pada Generasi Z Nugraha, Ika; Vita Sukmarini, Andi; Yusuf AR, Muhammad
Iapa Proceedings Conference 2024: Resiliensi Indonesia dalam Pusaran Disrupsi Global
Publisher : Indonesian Association for Public Administration (IAPA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30589/proceedings.2024.1066

Abstract

Generasi Z sangat erat kaitannya dengan sosial media Instagram. Instagram memiliki banyak fitur salah satunya yaitu memperbolehkan pengguna memiliki lebih dari satu akun dalam satu aplikasi. Saat ini generasi Z memanfaatkan fitur tersebut untuk membuat akun kedua instagram dan generasi Z lebih aktif memperlihatkan aktifitasnya serta lebih bebas mngekspresikan diri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Akun Kedua Instagram dalam mengekspresikan diri disosial media pada Geneasi Z. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan teknik analisis regresi yang dimana menggunakan instumen kuisioner yang berisi pertanyaan tertutup dengan menggunakan teknik accidental sampling dan sampelnya adalah generasi Z pengguna akun kedua Instagram yang ada di kabupaten Maros. Hasil penelitian menunjukkan variabel akun kedua Instagram berpengaruh positif dan signifikan terhadap identitas digital dan fenomena Kultural dalam ekspresi diri.
Second Account Instagram as Gen Z's Self Identity: A Study of Cultural Phenomenon of Self-Expression Nugraha, Ika; Sukmarini, Andi Vita; Yusuf, Muhammad
Journal La Sociale Vol. 4 No. 5 (2023): Journal La Sociale
Publisher : Borong Newinera Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37899/journal-la-sociale.v4i5.1952

Abstract

This study aims to determine how gen z in Kabupaten Maros uses a second Instagram account as a self-identity in a study of the cultural phenomenon of self-expression. Using a qualitative research method with descriptive analysis. A total of 5 informants interviewed came from gen z in Kabupaten Maros. The results of the study explain that informants have various reasons and goals in using Instagram, as well as how they distinguish between primary and secondary accounts. The majority of informants started using Instagram to stay connected with friends and get the latest information. Instagram functions as a platform for communicating and following social trends. This shows that Instagram is not just social media, but also a tool for building and maintaining social relationships in the digital era. The conclusion of the research results shows that the use of second Instagram accounts among gen Z in Kabupaten Maros functions as a tool to express themselves, maintain privacy, and build more intimate social relationships. This phenomenon reflects changes in the way gen Z builds self-identity and interacts in the digital era, where privacy and freedom of expression are very important. Social and cultural factors that encourage gen z in Kabupaten Maros to create and use second Instagram accounts are peers, freedom of expression, social media culture and the need to maintain privacy.