Abstract. Place identity is associated with the common ways of recognizing and remembering certain places different from others by the public. Batik and lurik culture in Klaten could serve as a local identity because of its historic tradition and is socially formed by society. An existing problem is that the development of batik and lurik in Klaten is more oriented to economic aspects and not for preserving cultural aspects. This study aims to analyze the role of batik and lurik in forming a local identity in Klaten Regency based on community perceptions. The study used mixed methods including the qualitative approach to understand the history and culture of batik and lurik, as well as to understand place branding efforts which support forming local identity, and the quantitative approach which attempts to understand community perceptions associated with batik and lurik in forming local identity. The result shows that lurik is more influential in forming local identity in Klaten Regency compared with batik. The result also shows that there has been an interaction between place and community, i.e. the community recognizes lurik from Klaten, has visited the location of local lurik production, and buys and wears local lurik products from Klaten. Variables that determined the forming of local identity are physical urban elements associated with lurik, shown by the accessibility and concentration of lurik showrooms near the city center, and strong attachment to the local people to lurik products shown by their pride in wearing local lurik products.Keywords. Batik, lurik, Klaten, local identityAbstrak. Identitas tempat berhubungan dengan kesamaan pemikiran masyarakat dalam mengenali dan mengingat tempat berbeda dari tempat lain. Budaya batik dan lurik di Klaten dapat menjadi identitas daerah karena memiliki sejarah dan dibentuk oleh masyarakat. Permasalahan yang muncul adalah pengembangan batik dan lurik di Klaten lebih berorientasi pada aspek ekonomi, tidak bertujuan untuk mempertahankan aspek budaya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peranan batik dan lurik dalam pembentukan identitas daerah di Kabupaten Klaten menurut persepsi masyarakat. Metode studi yang digunakan adalah metode campuran yaitu dengan pendekatan kualitatif untuk memahami sejarah dan budaya batik dan lurik, memahami upaya place branding yang mendukung pembentukan identitas daerah, pendekatan kuantitatif untuk memahami persepsi masyarakat terkait batik dan lurik sebagai pembentuk identitas daerah. Hasil analisis menunjukkan bahwa lurik berperan dalam pembentukan identitas daerah di Kabupaten Klaten dibandingkan dengan batik. Hal tersebut menunjukkan bahwa telah terjadi interaksi antara tempat dan masyarakat yaitu masyarakat mengenal adanya potensi lurik di Klaten, pernah mengunjungi lokasi sentra lurik di Klaten, kemudian membeli dan menggunakan produk lurik Klaten. Variabel yang mempengaruhi pembentukan identitas daerah meliputi elemen fisik kota terkait lurik yang ditunjukan dengan aksesibilitas sentra lurik yang dekat pusat kota dan letaknya saling berdekatan sehingga mudah dijangkau, serta keterikatan masyarakat terhadap produk lurik di Klaten yang ditunjukan dengan masih tingginya minat masyarakat untuk membeli dan menggunakan produk lurik Klaten.Kata kunci. Batik, Lurik, Klaten, identitas daerah.