Claim Missing Document
Check
Articles

Found 36 Documents
Search

Mendefinisikan Pembangunan Perumahan Swadaya Secara Berkelanjutan Tyas, Wido Prananing
Jurnal Teknik Sipil dan Perencanaan Vol 8, No 2 (2006)
Publisher : Semarang State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jtsp.v8i2.20139

Abstract

Abstract: Self-help housing is the major type of housing in Indonesia; it's reached about 85 % of total housing.  As the importance of self-help housing,  a special attention should be  given to fulfill this basic type of housing,  especially the sustainability aspect of self help housing development. Economic,  social and physical environment are important parameters  for sustainable self-help housing development.Abstrak: Perumahan swadaya menjadi mayoritas bentuk dari bentuk pembangunan perumahan di Indonesia, yaitu mencapai angka 85 %. Mengingat pentingnya perumahan swadaya ini, perhatian akan bentuk perumahan ini perlu ditingkatkan. Aspek ekonomi, sosial dan fisik lingk:mgan menjadi parameter penting perumahan swadaya agar dapat berkelanjutan.  
DAMPAK TRANSPORTASI BERBASIS APLIKASI TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA DI KOTA SEMARANG Rakhmatulloh, Anita Ratnasari; Tyas, Wido Prananing; Subianto, Muhammad Hendardi
JURNAL PEMBANGUNAN WILAYAH & KOTA Vol 14, No 4 (2018): JPWK Vol 14 No 4 Desember 2018
Publisher : Magister Pembangunan Wilayah dan Kota,Undip

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (865.838 KB) | DOI: 10.14710/pwk.v14i4.20663

Abstract

Pesatnya perkembangan transportasi daring disebabkan oleh pelayanan transportasi publik yang belum mampu menjangkau seluruh wilayah di Kota Semarang. Selain itu, didukung dengan permintaan terhadap transportasi daring tinggi.  Dalam beroperasi, transportasi daring ini membutuhkan operator sebagai pengemudi, kebutuhan pengemudi inilah yang memberikan peluang pekerjaan bagi masyarakat. Penelitian ini menggunakan metode analisis statistik deskriptif kuantitatif yang bertujuan untuk mengetahui dampak dari kehadiran transportasi daring terhadap penyerapan tenaga kerja. Penyerapan tenaga kerja pada operator transportasi daring diharapkan dapat menyerap pengemudi ojek konvensional dan membuka lapangan kerja bagi yang belum mempunyai pekerjaan. Berdasarkan hasil penelitian, dari total keseluruhan jumlah pengemudi transportasi daring dapat menyerap dan mempekerjakan sebesar 2% tenaga kerja yang sebelumnya tidak memiliki pekerjaan. Tenaga kerja yang terserap sebagian besar adalah penduduk yang telah memiliki pekerjaan kemudian beralih untuk menjadi pengemudi transportasi daring.
IMPLEMENTASI PROGRAM KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI DI KOTA SEMARANG: POTENSI EKONOMI YANG PERLU DITUMBUHKAN Kusumaningsih, Erma; Tyas, Wido Prananing
JURNAL PEMBANGUNAN WILAYAH & KOTA Vol 15, No 3 (2019): JPWK Vol. 15 No. 3 September 2019
Publisher : Magister Pembangunan Wilayah dan Kota,Undip

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1312.747 KB) | DOI: 10.14710/pwk.v15i3.23061

Abstract

This study is intended to determine the extent of the implementation of the KRPL program in Semarang city, with a focus on analyzing the characteristics of its implementation and analyzing the program's contribution to the economies of beneficiary families. This study uses a mixed method that elaborates quantitative and qualitative analysis. Quantitative analysis was carried out through a survey method by distributing questionnaires to all members of the household beneficiaries in 2018, totaling 120 people. Qualitative analysis was used to strengthen quantitative analysis, through in-depth interviews with Semarang Food Security Department officials and companion group of beneficiaries. The results showed that the characteristics of the KRPL program beneficiaries were mostly productive age housewives with primary and secondary education. The implementation of the KRPL program has the potential to grow economic benefits. Even though at present, the KRPL program is limited to self-consumption and contributes to reducing domestic expenditure on food, but if taken seriously and sustainably on a broader scale, this program can be an alternative to improve welfare and reduce urban poverty
KAJIAN PERSEPSI MASYARAKAT DKI JAKARTA TERHADAP KAWASAN URBAN HERITAGE GELORA BUNG KARNO Setionurjaya, Aditio; Tyas, Wido Prananing
JURNAL PEMBANGUNAN WILAYAH & KOTA Vol 14, No 2 (2018): JPWK Vol 14 No 2 June 2018
Publisher : Magister Pembangunan Wilayah dan Kota,Undip

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (683.175 KB) | DOI: 10.14710/pwk.v14i2.19653

Abstract

Kompleks Gelanggang Olahraga (Gelora) Bung Karno merupakan ruang publik olahraga dan rekreasi yang telah ditetapkan sebagai cagar budaya melalui Surat Keputusan Gubernur DKI Jakarta Nomor 475 Tahun 1993, dikelilingi area komersial modern bertingkat tinggi dan kemacetan di sekitar kawasan, yang dapat mengancam identitas sebagai urban heritage. Sesuai amanat UU Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya, masyarakat juga turut serta dalam upaya pelestarian, terutama masyarakat DKI Jakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik dan persepsi masyarakat DKI Jakarta terhadap makna dan fungsi ruang publik olahraga Kompleks GBK sebagai urban heritage, yang belum pernah dilakukan sebelumnya. Metode penelitian menggunakan metode deskriptif kuantitatif, dengan teknik pengambilan sampel non probability sampling. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui penyebaran kuesioner, wawancara, observasi lapangan, telaah dokumen, dan studi literatur. Pengolahan data dilakukan melalui analisis deskriptif kuantitatif dengan metode distribusi frekuensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar pengunjung dari DKI mengakui bahwa Kompleks GBK merupakan urban heritage yang mempunyai makna dan fungsi bagi masyarakat DKI Jakarta, dengan rekomendasi kepada pengelola untuk memberikan informasi dan pemahaman tentang cagar budaya di Kompleks GBK, dengan cara meningkatkan promosi, baik dilakukan oleh pengelola sendiri maupun dapat bekerjasama dengan pihak-pihak lain.
The Effect of The Religious Tourism of Menara Kudus on Community’s Economy Amalia, Zulfa; Tyas, Wido Prananing; Putra, J Kevin
Jurnal Teknik Sipil dan Perencanaan Vol 22, No 1 (2020): Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan
Publisher : Semarang State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jtsp.v22i1.22495

Abstract

The potential of sharia religious tourism is growing along with the increasing Muslim population of the world. Religious tourism is expected to meet the needs of the community for tourism and employment. Thus the development in the field of tourism has the ultimate goal of increasing people's income which has an impact on improving the people's economy. One of the religious tourism areas in Kudus Regency is Menara Kudus tourism area. This area includes the attractions of the Menara Kudus or Kudus Tower, Menara Kudus Mosque (Al Aqsa Mosque) and the tomb of Sunan Kudus. The effect arising from the existence of Menara Kudus is the growth of community economic activities namely traders, craftsmen and service providers. The Religious Tourism of Menara Kudus also improves the community's economy as indicated by an increase in income and changes in the number of workers from weekdays and peak days of visits in the month of the annual tourism event. From the evaluation of the economic generation simulation of community economic activities, it is shown that traders are the most type of business activity in the Menara Kudus religious tourism area and are the most spread in Zone C, where the Menara attractions are located.
Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Usaha Industri Konveksi Berbasis Rumah di Kelurahan Tingkir Lor Saragih, Debora Decynthia; Tyas, Wido Prananing
TEKNIK Vol 41, No. 1 (2020): May 2020
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (207.697 KB) | DOI: 10.14710/teknik.v41i1.24880

Abstract

Kelurahan Tingkir Lor terkenal sebagai sentra industri konveksi berbasis rumah yang telah berdiri sejak tahun 1970an dan masih berdiri hingga saat ini. Kegiatan ekonomi lokal ini ternyata berkontribusi besar terhadap pendapatan rumah tangga masyarakat lokal Tingkir Lor, namun pada saat ini usaha industri konveksi lainnya yang berada di luar Tingkir Lor baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri telah banyak berdiri sehingga membuat tingkat persaingan dalam pasar penjualan semakin berat. Ditambah lagi dengan tingkat pendidikan pemilik usaha industri konveksi berbasis rumah di Tingkir Lor yang tergolong rendah sehingga penggunaan teknologi juga masih tergolong kurang, produknya yang masih tergolong cenderung monoton, dan faktor – faktor lainnya yang dapat menghambat perkembangan usaha ini. Hal - hal inilah yang kemudian menarik untuk diteliti dengan tujuan untuk mengkaji faktor – faktor yang mempengaruhi perkembangan usaha industri konveksi berbasis rumah di Tingkir Lor. Penelitian ini menggunakan teknik analisis statistik deskriptif, analisis crosstab yang disertai dengan uji Chi-square dan didukung dengan data kualitatif dari hasil wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor yang mempengaruhi perkembangan usaha ini lebih didominasi oleh faktor dari dalam usaha itu sendiri (internal) meliputi kualitas produk usaha, jangkauan lokasi pemasaran, kendala modal, dan tingkat pendidikan pemilik usaha, sedangkan faktor eksternal yang berpengaruh terhadap perkembangan usaha ini yaitu kondisi infrastruktur meliputi kondisi jalan, jaringan listrik dan jaringan telekomunikasi.
Kinerja Pengelolaan Sampah di Kota Gombong Kabupaten Kebumen Hartanto, Widi; Wahyono, Hadi; Tyas, Wido Prananing
Jurnal Tata Kota dan Daerah Vol 1, No 1 (2009)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi kinerja pengelolaan sampah yang dilakukan oleh Pemerintah serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Metode yang digunakan pendekatan deskriptif kualitatif dan kuantitatif, dengan teknik analisis menggunakan standar normatif dan distribusi frekuensi. Teknik sampling menggunakan metode stratified random sampling yang membagi populasi yang heterogen menjadi kelompok-kelompok yang homogen berdasarkan sumber penghasil sampah dengan jumlah sampel 99 responden. Berdasarkan hasil studi, produksi sampah di Kota Gombong mencapai 279 m3/hari dengan jumlah sampah yang terangkut saat ini, hanya mencapai 40 m3/hari, sehingga kinerja pengelolaan sampah mencapai 36,5 %. Luas daerah terlayani mencapai 36,20 % dan penduduk terlayani mencapai 30,17%. Hasil kinerja pengelolaan sampah sebagian besar dinilai oleh masyarakat masih kurang baik sehingga belum sepenuhnya sesuai dengan kepuasan atau harapan masyarakat. Hal ini menunjukan kinerja pengelolaan sampah belum sepenuhnya berjalan efektif. Hasil kinerja dipengaruhi oleh aspek teknis, kelembagaan, pembiayaan, hukum dan peran serta masyarakat. Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja pengelolaan sampah antara lain jumlah personil dan sarana prasarana masih sangat terbatas, operasional pengangkutan yang belum optimal, masih kurang jelasnya pembagian tugas terutama pada sistem pengumpulan dan pengangkutan, pendapatan dari retribusi rendah sehingga perlu subsidi untuk operasional, biaya operasional sangat terbatas, masyarakat belum sepenuhnya mendukung pengelolaan sampah dan masih kurangnya penindakan terhadap pelanggaran peraturan tentang persampahan. Rekomendasi dari penelitian ini yaitu pemerintah perlu menambah jangkauan pelayanan sampah, personil, peralatan serta memberikan sosialisasi mengenai pengelolaan sampah kepada masyarakat.Kata kunci : sampah, kinerja, pengelolaan
Bentuk Kesiapsiagaan Menghadapi Bencana Alam Banjir Bandang Suku Wana, Kabupaten Morowali Utara, Sulawesi Tengah Utami, Rosan Cahya; Tyas, Wido Prananing
Jurnal Pembangunan Wilayah dan Kota Vol 17, No 1 (2021): JPWK Volume 17 No. 1 March 2021
Publisher : Universitas Diponegoro, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/pwk.v17i1.28896

Abstract

Flood is the most frequent natural disaster in North Morowali, Central Sulawesi Province, Indonesia. The local government has tried to formulate disaster risk reduction plan to overcome this problem, but its implementation is not involves the local  capacity. On the other hand, the Morowali local community, especially the Wana tribe, have been implementing disaster preparedness based on their own culture. The purpose of this study is to identify flood and flash-flood disaster preparedness activities of the Wana Tribe using ethnographic approach. By using the ethnographic approach, disaster preparedness activities in the Wana tribe can be comprehensively described, so they can be a valuable lessons related to cross-stakeholder Disaster Risk Reduction Program formulation. The study was a qualitative study using field observations, interviews, and literature review as the data collection method. The results showed that Wana Tribe had various disaster preparedness activities, which met the ideal disaster preparedness practices according to literature. These activities include: early warning system through the nature sensing, evacuation facilities provisioning, community based resource sharing, logistics provisioning, timely monitoring of flood hazards through river fringing, and all of them are applied in every authority level, either in the individual, family, neighborhood or village level.
Tingkat Kapasitas Masyarakat Pasca Bencana Gempa Bumi di Kota Palu (Studi Kasus: Kecamatan Palu Barat) Maghfirah, Fitriah Fajar; Tyas, Wido Prananing
Jurnal Pembangunan Wilayah dan Kota Vol 16, No 4 (2020): JPWK Vol. 16 No. 4 December 2020
Publisher : Universitas Diponegoro, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/pwk.v16i4.31604

Abstract

The Subdistrict of West Palu is one of the sub-districts in the City which is the center of social, government and trade activities. West Palu is also a center for the development of facilities and infrastructure in the City. This sub-district is not the most populated area in the city of Palu, but it is the most affected district and suffered the worst damage during the 28 September 2018 earthquake, that caused the loss of material and the number of fatalities. This study aims to understand the levels of community adaptation capacity of the earthquake in the Sub-district of West Palu. This study uses scoring and descriptive analysis to synthesize the results of the analysis by applying quantitative methods. Community adaptation capacity is seen from 4 (four) factors, which consist of financial support, community ability, supporting community, also technology and information. The results of the analysis indicate that the adaptation capacities level in the West Palu is at a moderate level. This shows that to survive and cope with the earthquake that will come at certain times, each family has strong ability and have been do their best to adapt, although it is not perfectly executed. The results of this study are expected to be input for the government and the community as disaster mitigation’s effort for those who doing activities in earthquake prone areas in order to minimize the risk of earthquake disasters in the West Palu Sub district. 
Mendefinisikan Pembangunan Perumahan Swadaya Secara Berkelanjutan Tyas, Wido Prananing
Jurnal Teknik Sipil dan Perencanaan Vol 8, No 2 (2006)
Publisher : Semarang State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jtsp.v8i2.20139

Abstract

Abstract: Self-help housing is the major type of housing in Indonesia; it's reached about 85 % of total housing.  As the importance of self-help housing,  a special attention should be  given to fulfill this basic type of housing,  especially the sustainability aspect of self help housing development. Economic,  social and physical environment are important parameters  for sustainable self-help housing development.Abstrak: Perumahan swadaya menjadi mayoritas bentuk dari bentuk pembangunan perumahan di Indonesia, yaitu mencapai angka 85 %. Mengingat pentingnya perumahan swadaya ini, perhatian akan bentuk perumahan ini perlu ditingkatkan. Aspek ekonomi, sosial dan fisik lingk:mgan menjadi parameter penting perumahan swadaya agar dapat berkelanjutan. Â