Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

ANALISIS NILAI TAMBAH DAN PENGOLAHAN ASAM GELUGUR (GARCINIA ATRIVIRIDIS GRIFF) KECAMATAN DOLOK PANRIBUAN KABUPATEN SIMALUNGUN PROVINSI SUMATERA UTARA ASMINA HERAWATY SINAGA; MEI LINDA SIPAYUNG; TIURMAIDA NAINGGOLAN
JURNAL ILMIAH KOHESI Vol 5 No 4 (2021): JURNAL ILMIAH KOHESI
Publisher : LP2MTBM MAKARIOZ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The purpose of this research is to know the process of processing the fruit of gelugur acid since the fruits are harvested, toknow the cost of processing the fruits of gelugur from the fruit is processed until ready to be marketed and to know the valueadded and the margin that occurs in the processing of the gelugur fruits. This study was conducted for approximately I monthwhere the research area is determined by purposive sampling in Kecamatan Dolok Panribuan, Kabupaten Simalungun. Thepopulation in this research is the entrepreneur who process the fruits of gelugur acid. The amount of processor of thisgelugur is 3 people using census method. The collected data was first tabulated based on the type and the need performedhypothesis testing in accordance with the hypothesis that has been formulated. The result showed that the process of theprocessing of gelugur acid fruit in the research area is still traditional. Using cutting tools there is no thought processor in thatdirection until the time this research is done, so the hypothesis stating that the process of processing fruits gelugur done inthe research area is still traditional, acceptable. The largest production cost of processing is the purchase of raw materials orfruit acid gelugur, which reached Rp. 37,059,889.82, so the hypothesis stating that the largest processing production costs inprocessing is the purchase of raw materials or fruit acid gelugur, can be accepted. Value added is abtained at 316.66%,which means greater than 50% and margin obtained by 166.43%, which means greater than 20%. Thus the hypothesiswhich states that the added value int the treatment of acid gelugur is >50% of the value of production costs, while theamount of margin is >20% the value of production costs, acceptable. This shows a real effect on the analysis of added valueand treatment of acid gelugur.
STRATEGI PENGEMBANGAN DAN PEMASARAN KUBIS (BRASSICA OLERACEAE) (STUDI KASUS: NAGORI PURBATUA BARU, KECAMATAN SILIMAKUTA, KABUPATEN SIMALUNGUN, PROVINSI SUMATERA UTARA) Mei Linda Sipayung; Jinni Ropi Girsang
Jurnal Darma Agung Vol 27 No 3 (2019): DESEMBER 2019
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Darma Agung (LPPM_UDA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (437.662 KB) | DOI: 10.46930/ojsuda.v27i3.378

Abstract

This study aimed at determining: (1) the cabbage farming development strategy in Nagori Purbatua Baru, Silimakuta District, Simalungun Regency, (2) the cabbage marketing channel in Nagori Purbatua Baru, Silimakuta District, Simalungun Regency and (3) the efficiency of cabbage marketing in Nagori Purbatua Baru, Silimakuta District, Simalungun Regency. The study was conducted in Nagori Purbatua Baru, Silimakuta District, Simalungun Regency, North Sumatra Province. The location selection was done purposively with the consideration that the location was one of the centers of cabbage vegetable production in Simalungun Regency. The sample was a portion or representative of the population being studied. The sample taking carried out by purposive technique or deliberately in determining the expert respondents consisting of 5 or more persons namely: cabbage farmers, collectors, large traders, students, government agencies and consumers. The analysis was done by using SWOT analysis and descriptive method. The results showed that the cabbage development and marketing strategy in the study area could be carried out with the W-O (Weakness-Opportunities) strategy, namely using high production to meet increasing market demand. Another alternative strategy that was also very well done was the S-T (Strength-Threats) Strategy, namely the use of regional conditions to increase production, was increasingly high. There are two cabbage trading channels in the study area, namely: channel (1), producer  collecting trader  retailer  end consumer and channel (2) producer  collecting trader à large trader  retailer  final consumer. There is no difference in the functions of each trading institution involved in cabbage trading in each channel in the study area. There were differences in trading margins (marketing margin, price spread, and large share margins of each cabbage trading agency in the study area. Share margins received by producers (farmers) were smaller than those of traders. Cabbage trading system efficiency levels in the study area were high , where channel I was more efficient than channel II.
ANALISIS NILAI TAMBAH PENGOLAHAN UBI KAYU(Manihot utilissima) (Studi Kasus Desa Deli Tua Kecamatan Namorambe Kabupaten Deli Serdang) Mei Linda Sipayung; Reza Alfano Ginting
Jurnal Agrilink : Kajian Agribisnis dan Rumpun Ilmu Sosiologi Pertanian (Edisi Elektronik) Vol. 2 No. 2 (2020): Jurnal Agrilink Vol 2 No 2 Agustus 2020
Publisher : Program Studi Agribisnis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (408.465 KB) | DOI: 10.36985/jak.v2i2.199

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keuntungan dari usaha pengolahan ubi kayu menjadi bahan mentah keripik singkong, efisiensi dari usaha pengolahan ubi kayu menjadi bahan mentah keripik singkong, dan nilai tambah dari usaha pengolahan ubi kayu bahan mentah menjadi keripik singkong di Kecamatan Namorambe. Penelitian dilakukan di Desa Deli Tua Kecamatan Namorambe kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara.Penentuan daerah penelitian dilakukan secara purposive (sengaja) dengan pertimbangan bahwa desa ini merupakan salah satu daerah penghasil bahan mentah kripik singkong di sumatera utara. Jumlah sampel sekaligus populasi pada penelitian ini sebanyak 15 sampel pengusaha bahan mentah kripik singkong di desa deli tua kecamatan namorambe.Analisis data menggunakan analisis nilai tambah dan menghitung jumlah baiaya penunjamg dan biaya bahan baku, total penerimaan akan dianalisis berdasarkan nilai produksi dikalikan harga. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerimaan usaha pengelolaan ubi kayu menjadi bahan mentah kripik singkong sebesar 183.480.000/ bulan, dengan biaya produksi sebesar Rp. 113.443.810/bulan, sehinga diperoleh pendapatan bersih sebesar Rp. 70.036.190/bulan.Rasio R/C rasio pengolahan ubi kayu menjadi bahan mentah kripik singkong sebesar 1,6> 1. Oleh karena R/C rasio lebih besar satu sehingga pengolahan ubi kayu menjadi bahan mentah kripik singkong layak diusahakan. Nilai tambah pengolahan ubi kayu menjadi bahan mentah kripik singkong dalam satu bulan adalah Rp 82.478.533/bulan, dengan rasio nilai tambah sebesar 1,37 % < 50 % artinya nilai tambah tersebut tergolong rendah
ANALISIS PERKEMBANGAN DESA BERBASIS KOMODITI TANAMAN PANGAN DALAM PEMBANGUNAN DAERAH DI KECAMATAN TANJUNG MORAWA, KABUPATEN DELI SERDANG, PROVINSI SUMATERA UTARA Nelly Sinaga; Mei Linda Sipayung; Fiarni Laia
Jurnal Darma Agung Vol 30 No 1 (2022): APRIL
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Darma Agung (LPPM_UDA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46930/ojsuda.v30i1.1659

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) komoditi tanaman pangan manakah yang menjadi komoditi basis di setiap desa, (2) berapa besar kontribusi komoditi basis dalam pembangunan daerah, (3) bagaimana daya saing komoditi basis dalam pembangunan daerah. Penelitian dilaksanakan di Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara. Waktu penelitian mulai bulan mei sampai dengan juli 2021. Jenis data dalam penelitian ini yaitu data skunder. Metode Pengumpulan data yang digunakan yaitu dokumentasi dan studi pustaka. Analisis data menggunakan analisis Location Quotient (LQ), kontribusi dan dayasaing. Komoditas padi dan jagung merupakan komoditas basis terbanyak di beberapa desa di Kecamatan Tanjung Morawa. Kontribusi tanaman komoditi padi dan jagung dalam pembangun daerah Kecamatan Tanjung Morawa tinggi dengan nilai rata-rata kontribusi sebesar (71,58 % dan 5,32 %). Hasil analisis RCA menunjukan bahwa komoditas padi memiliki daya saing tinggi dengan rata-rata nilai 1,082 > 1 dan komoditas jagung memiliki daya saing rendah dengan rata-rata nilai 0,29 < 1.
ANALISA PENGARUH TEKNIK SANGKUP TERHADAP KONDISI SUHU, INTESITAS CAHAYA DAN KELEMBAPAN DI DALAMNYA Ulina Catarina Jenni Simatupang; Asmina Herawaty Sinaga; Mei Linda Sipayung
Jurnal Darma Agung Vol 30 No 3 (2022): DESEMBER
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Darma Agung (LPPM_UDA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46930/ojsuda.v30i3.2200

Abstract

Sangkup adalah suatu metode dalam budidaya tanaman yang dimanfaatkan sebagai naungan atau rumah budidya tanaman untuk melakukkan kegiatan perkecambahan dan pertumbuhan. Sangkup dapat dibuat dari bahan pelastik bening atau pelastik transparan serta dapat juga dibuat dari bahan pelastik yang berwarna. Metode sangkup menciptakan habitat mikro dengan kondisi iklim seperti suhu,intesitas cahaya dan kelembapan udara menjadi lebih optimum. Sangkup dengan ketinggian 80 cm menciptakan suhu habitat mikronya sebesar 23,80C sedangkan sangkup dengan ketinggian 120 cm menciptakan suhu rata-rata sebesar 24,10C. Penggunaan sangkup, memudahkan masuknya cahaya matahari dari segala arah sehingga terjadi sintesis hormon auxin secara merata pada tanaman. Kelembapan udara 80-90% di dalam habitat mikro sangkup merupakan kondisi terbaik dalam pembentukan akar di waktu pertumbuhan tanaman. Tanaman yang di tumbuhkan di dalam sangkup selama enam minggu menunjukkan keberhasilan sebanyak 58% pada saat aklimatisasi.
Pengaruh Pupuk AB Mix dan Pupuk Organik Cair terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Sawi Pakcoy (Brassica chinensis L.) dengan Teknik Hidroponik Beatrix Sofranes Napitupulu; Ulina Catarina Jenni Simatupang; Mei Linda Sipayung
Agrotekma: Jurnal Agroteknologi dan Ilmu Pertanian Vol. 7 No. 2 (2023): Agrotekma: Jurnal Agroteknologi dan Ilmu Pertanian, Juni
Publisher : Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31289/agr.v7i2.9763

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk AB mix cair dan pupuk organik cair terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman sawi pakcoy. Penelitian ini dilaksanakan pekarangan rumah Jalan Ayahanda, Gang Garpu No 10a. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni–Juli 2022. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan dua faktor perlakuan, yaitu pupuk AB mix cair dan pupuk organik cair. Faktor pertama adalah pupuk AB mix cair, yaitu A1=550 ppm/plot, A2=750 ppm/plot, dan A3=1000ppm/plot. Faktor kedua adalah pupuk organik cair, yaitu B1=80 ml/plot, B2=140 ml/plot, dan B3=200 ml/plot. Parameter yang diamati adalah jumlah daun, lebar daun, berat tanaman per plot, dan produksi per tanaman. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perlakuan pupuk AB mix cair berpengaruh nyata terhadap jumlah daun di 20 dan 30 HST namun tidak berpengaruh nyara pada jumlah daun 10 HST, lebar daun, berat tanaman per plot, dan produksi per tanaman. Pada perlakuan pupuk organik cair berpengaruh nyata pada jumlah daun 30 HST namun tidak berpengaruh nyata pada jumlah daun 10 dan 20 HST, lebar daun, berat tanaman per plot, dan produksi per tanaman. Interaksi perlakuan pupuk AB Mix cair dan pupuk organik cair berpengaruh tidak nyata terhadap semua parameter amatan. Kata Kunci: Pupuk AB Mix Cair, Pupuk Organik Cair, Sawi Pakcoy, Hidroponik.