Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Relevansi Materi Ajar di Prodi PTB FT UNJ dengan Materi Ajar di SMK Program Keahlian Teknik Bangunan Eki Julistiana; Eka Murtinugraha; Gina Bachtiar
Jurnal Pensil : Pendidikan Teknik Sipil Vol 7 No 1 (2018): Jurnal Pensil : Pendidikan Teknik Sipil
Publisher : LPPM Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (238.444 KB) | DOI: 10.21009/pensil.7.1.1

Abstract

Abstrak Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui sejauh mana relevansi materi ajar dalam Mata Kuliah Jurusan dengan materi ajar di SMK Program Keahlian Teknik Bangunan. Penelitian dilakukan untuk memberikan masukan kepada Program studi Pendidikan Teknik Bangunan Fakultas Teknik Universitas Negeri Jakarta dalam menentukan materi ajar yang akan diajarkan, sehingga materi ajar yang di pelajari di Program studi Pendidikan Teknik Bangunan Fakultas Teknik Universitas Negeri Jakarta relevan dengan materi ajar yang di pelajari di SMK. Tempat penelitian di Program studi Pendidikan Teknik Bangunan Fakultas Teknik Universitas Negeri Jakarta. Waktu penelitian pada bulan November 2017–Desember 2017. Metode penelitian menggunakan Metode Deskriptif Kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan analisis isi dan wawancara langsung. Hasil penelitian adalah menunjukan nilai dari relevansi materi ajar Mata Kuliah Jurusan di Program studi Pendidikan Teknik Bangunan Fakultas Teknik Universitas Negeri Jakarta dengan materi ajar di SMK Program Keahlian Teknik Bangunan sebesar 93,33% untuk mata pelajaran menggambar teknik, 88,89% untuk mekanika teknik, 91,67% untuk konstruksi bangunan, 100% untuk Ilmu Ukur Tanah, untuk menggambar interior dan eksterior belum relevan, 42,11% untuk Menggambar Konstruksi Bangunan 1 dan 2, 81,82% untuk Konstruksi Beton Bertulang, 84,21% untuk Konstruksi Batu, 45,45% untuk Finishing Bangunan, untuk Pelaksanaan Konstruksi Kayu, Finishing Kayu dan Teknologi Konstruksi Kayu belum relevan.
PERBANDINGAN PEKERJAAN PASANGAN DINDING BATA RINGAN DENGAN PASANGAN DINDING PANEL PRECAST DITINJAU dari SEGI BIAYA dan WAKTU (STUDI KASUS PADA PROYEK GREEN PALACE APARTMENT, KALIBATA JAKARTA SELATAN) Elmi Yuntafa; Irika Widiasanti; Eka Murtinugraha
Menara: Jurnal Teknik Sipil Vol 7 No 2 (2012): Menara: Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (461.446 KB) | DOI: 10.21009/jmenara.v7i2.7953

Abstract

Dinding merupakan salah satu elemen non-struktur yang terdapat dalam suatu bangunan gedung yang berfungsi sebagai penyetabil, pengikat balok dan kolom-kolom. Manfaat lain dari dinding adalah sebagai penyekat ruangan dan pelindung dari pengaruh alam (iklim dan cuaca)(Pradipta, 2010).Saat ini material-material penyusun dinding semakin beragam, diantaranya yaitu penggunaan batako, kayu, bambu, multiplek, bata ringan, dan panel precast. Berbagai macam material tersebut bersaing dalam merebut konsumennya, sehingga muncul beberapa merk dengan spesifikasi yang beragam. Hal ini semata-mata bertujuan agar dapat dihasilkan bangunan yang lebih baik dengan biaya, mutu, dan waktu yang memadai untuk dinding. Dahulu orang cenderung menggunakan batako ataupun batu bata, namun saat ini orang sudah banyak yang menggunakan bata ringan sebagai penyusun dinding. Selain dinding bata ringan, terdapat dinding panel precast.
PELAKSANAAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) PADA PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN (Studi kasus pada Proyek Kota kasablanka) Dina Widya Astuti; Y.P Panjaitan; Eka Murtinugraha
Menara: Jurnal Teknik Sipil Vol 7 No 2 (2012): Menara: Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (160.805 KB) | DOI: 10.21009/jmenara.v7i2.7955

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pelaksanaan sistem manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) secara umum pada Proyek Kota Kasablanka. Penelitian ini dilakukan di proyek Kota Kasablanka area Kota Kasablanka (KK) 2 dengan P.T Acset Indonusa sebagai kontraktor utamanya. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2011 hingga selesai. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pelaksanaan Sistem Manajemen K3 padaproyek Kota Kasablanka dengan PT. Acset Indonusa sebagai kontraktor utamanya belum mencakupi hal-hal yang sebagaimana telah diatur dalam Peraturan Menteri Nomor : PER.05/MEN/1996 dilihat dari belum terlaksananya prosedur-prosedur yang dibuat perusahaan di lapangan dan tidak adanya pelatihan dan pemantauan standar bagi tenaga kerja. Petugas K3 pun hanya mendapatkan pelatihan penggunaan APAR yang dilakukan oleh pengurus.
STUDI KUAT TEKAN BETON YANG MENGALAMI PENUNDAAN PENUANGAN DENGAN PENAMBAHAN BAHAN TAMBAH RETARDER Ferdian Zudis Putra; Prihantono ST; Eka Murtinugraha
Menara: Jurnal Teknik Sipil Vol 9 No 2 (2014): Menara: Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (268.39 KB) | DOI: 10.21009/jmenara.v9i2.7959

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan kekuatan tekan betonmenuangkan tertunda selama 2,5 jam untuk mendapatkan dosis optimal yang ditambahkan dalambeton yang merupakan penambahan Retarder POZZOLITH 425 R ditambahkan dengan 5 dosisvariasi yaitu 0%, 0,2%, 0,4%, 0,6% dan 0,8% untuk desain campuran beton f’cNilai 35 MPa dan kemerosotan 75 ± 20 mm.Penelitian ini diadakan di PT. Adhimix Precast Indonesia Plant Kebon Jeruk BaratJakarta di Material Testing Laboratory pada bulan September Sampai November 2012 denganmetode eksperimental sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI) danAmerican Society for Testing and Materials (ASTM). Penelitian ini menggunakandesain campuran beton untuk 35 MPa dan nilai Slump 75 ± 20 mm, yang banyak darisampel silinder adalah 50.Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa penambahan Retarder yang optimalPOZZOLITH 425 R menambahkan dosis penuangan beton yang tertunda selama 2,5 jam dengandesain mixes f’c 35 MPa adalah 0,6% dari berat semen dengan kompresifnilai kekuatan 46,31 MPa dan nilai kemerosotan adalah 13 cm. persentase maksimumpeningkatan kuat tekan terjadi pada penambahan Retarder POZZOLITH425 R adalah 14,64%. Untuk penambahan Retarder POZZOLITH 425 R 0,2%, 0,4%, dan0,8% perubahan persentase kuat tekan adalah 5,12%; 9,06%; dan -2,66%dari beton yang tidak ditambahkan retarder.
PENGARUH PERBEDAAN WAKTU PEMADATAN TERHADAP KUAT TEKAN BETON PADA BENDA UJI SILINDER BETON Setyo Dwiantoro Sulistio; Prihantono ST; Eka Murtinugraha
Menara: Jurnal Teknik Sipil Vol 8 No 1 (2013): Menara: Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (685.324 KB) | DOI: 10.21009/jmenara.v8i1.8130

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perbedaan waktupemadatan kekuatan tekan beton pada silinderspesimen dalam upaya untuk mendapatkan pemadatan optimal dalam betonyang digetarkan oleh vibrator internal dengan 7 kali perawatan getar yaitu, 0detik, 5 detik, 10 detik, 15 detik, 20 detik, 25detik, 30 detik, untuk desain campuran beton f'c 30 MPa dan 55 ± 20mm merosot.Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Pengujian BahanPT. Adhimix Precast Indonesia di Jakarta pada April-Mei 2012 dengan sebuahmetode eksperimen sesuai dengan Nasional IndonesiaStandar (SNI) dan American Society for Testing and Materials(ASTM). Penelitian ini menggunakan desain beton dengan f'c 30 MPa dan 55± 20 mm kemerosotan, dengan sampel 70 buah spesimen silindris.Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh waktu yang signifikanperbedaan pemadatan dari kekuatan tekan beton, danmenghasilkan persamaan Y = -0.0249x² + 1.0587x + 25.717 dan R² =0,9732 (97%). Rata-rata kekuatan tekan tertinggi pada saat itupemadatan ada 20 detik, 37,16 MPa, sedangkan nilai terendahditemukan pada saat 0 detik, 25,03 MPa. Waktu optimal untukpemadatan beton f'c 30 MPa dengan kemiringan 50 mm diperlukan 20detik.
PEMBUATAN DRAINASE VERTIKAL SEBAGAI SALAH SATU SOLUSI MENGURANGI GENANGAN AIR DI KELURAHAN JATINEGARA KAUM JAKARTA TIMUR Santoso Sri Handoyo; Eka Murtinugraha
Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2024): PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT - SNPPM2024
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract During the rainy season, some areas of the Jatinegara Kaum sub-district are flooded. One of them is in RW. 02, Jatinegara Kaum sub-district, which is often flooded or has stagnant water. The Jakarta Special Region Government (Pemda DKJ) has made efforts to overcome waterlogging in this area by repairing channels and making infiltration wells. The number of infiltration wells that have been built up to 2023 is 70. The number of infiltration wells is very small when compared to the area of ​​the settlement of 59.7 hectares (597,498 m2), and the location of the infiltration wells that have been built is not in low areas, but in relatively high areas and safe from waterlogging or flooding, such as school yards, sub-district offices, flats, health centers, parks, and cemeteries. So the construction of infiltration wells in the Jatinegara Kaum sub-district area is thought to have not been optimal. The 2024 UNJ Community Service Program (PPM) activities have succeeded in creating a vertical drainage unit in a low area in RT. 003/02, Jatinegara Kaum sub-district. The main obstacle in making vertical drainage in the middle of a residential area is that there is no land, and many residents object to their land being used as a location for making vertical drainage. This is also what the DKJ Regional Government is facing, so that the placement of infiltration wells is generally built in locations that are assets of the DKJ Regional Government. The creation of vertical drainage in the middle of a residential area of ​​RT. 003/02, Jatinegara Kaum sub-district is expected to be one solution to reduce or overcome waterlogging or flooding. The creation of vertical drainage in the middle of a low-lying residential area can be used as a prototype to (1) increase the rate of water flow into the ground, (2) reduce/eliminate waterlogging or flooding, and (3) increase comfort and environmental cleanliness. Keywords: jatinegara kaum, flood, vertical drainage Abstrak Pada waktu hujan sebagian wilayah kelurahan Jatinegara Kaum tergenang air. Salah satunya di RW. 02 Kelurahan Jatinegara Kaum yang kerap menjadi langganan banjir atau air tergenang. Pemerintah Daerah Khusus Jakarta (Pemda DKJ) telah mengupayakan mengatasi genangan air di wilayah ini melalui perbaikan saluran dan pembuatan sumur resapan. Jumlah sumur resapan yang telah dibangun sampai dengan tahun 2023 sebanyak 70 buah. Jumlah sumur resapan ini sangat kurang jika dibandingkan dengan luas wilayah pemukiman 59,7 hektare (597.498 m2), dan letak sumur resapan yang telah dibangun bukan di wilayah yang rendah, tetapi wilayah yang relatif tinggi dan aman dari genangan air atau banjir, seperti halaman sekolah, kantor camat, rumah susun, puskesmas, taman, dan makam. Sehingga pembangunan sumur resapan di wilayah kelurahan jatinegara kaum diduga belum maksimal. Kegiatan program pengabdian kepada masyarakat (PPM) UNJ tahun 2024 telah berhasil membuat satu unit drainase vertikal di daerah rendah di RT. 003/02 kelurahan jatinegara kaum. Kendala utama dalam membuat drainase vertikal di tengah permukiman warga adalah lahannya tidak ada, dan banyak warga yang keberatan lahannya dijadikan lokasi pembuatan drainase vertikal. Hal itu pulalah yang dihadapi oleh Pemda DKJ, sehingga penempatan sumur resapan pada umumnya dibangun di lokasi yang merupakan aset Pemda DKJ. Pembuatan dranise vertikal di tengah permukiman warga RT. 003/02 kelurahan jatinegara kaum diharapkan menjadi salah satu solusi mengurangi atau mengatasi genangan air atau banjir. Pembuatan dranise vertikal di tengah permukiman warga yang rendah wilayah bisa dijadikan prototipe untuk (1) meningkatkan laju aliran air ke dalam tanah, (2) mengurangi/meniadakan genangan atau banjir, dan (3) meningkatkan kenyamanan, dan kebersihan lingkungan. Kata kunci: jatinegara kaum, banjir, drainase vertical