Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pengaruh Frekuensi Sampling Terhadap Waktu dan Akurasi Penentuan Lokasi Menggunakan Metode TDOA Multilaterasi Haifa Nabila
Journal of Informatics and Communication Technology (JICT) Vol 3 No 2 (2021)
Publisher : PPM Institut Teknologi Telkom Telkom Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (453.106 KB) | DOI: 10.52661/j_ict.v3i2.87

Abstract

Kemampuan menentukan lokasi merupakan hal yang banyak dikembangkan saat ini. Akurasi yang baik menjadi tujuan para ilmuwan dalam mengembangkan teknik-teknik penentuan lokasi. Teknik-teknik tersebut tidak hanya bergantung pada algoritma dan karakteristik sinyal yang digunakan, tetapi juga pada perangkat. Masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan pada akurasi, biaya penggelaran dan operasional, kompleksitas perhitungan, dan peruntukan penggunaan. Pada penelitian ini disimulasikan sebuah teknik penentuan lokasi menggunakan informasi TDOA. TDOA memanfaatkan perbedaan waktu kedatangan sinyal pada receiver yang berbeda. Informasi TDOA tersebut dijadikan input untuk algoritma multilaterasi. Pengembangan algoritma dilakukan dengan simulasi pada Matlab dengan memodelkan proses pemancaran dan penerimaan sinyal. Setelah itu disusun algoritma penentuan lokasi sinyal dengan memanfaatkan informasi perbedaan waktu kedatangan sinyal pada empat receiver yang dipasang menyebar. Setelah simulasi mampu menghasilkan akurasi posisi yang baik dari posisi target yang berbeda-beda, dilakukan perubahan variabel frekuensi sampling untuk mengetahui pengaruh frekuensi sampling terhadap akurasi penentuan lokasi dan lama waktu pemrosesan algoritma. Berdasarkan hasil simulasi, didapatkan hubungan antara bertambahnya frekuensi sampling yang digunakan dengan bertambahnya akurasi penentuan posisi. Hal ini disebabkan karena semakin banyak sampel yang dicuplik maka semakin lengkap dan akurat pula data yang diproses. Selain itu, hubungan lainnya adalah bertambahnya frekuensi sampling justru meningkatkan waktu pemrosesan yang diperlukan. Hal ini dikarenakan semakin banyak sampel yang dicuplik maka semakin banyak pula perhitungan yang dilakukan. Dengan adanya tradeoff seperti ini, diharapkan jurnal ini dapat memberi gambaran bagi para peneliti dalam memilih akurasi dan waktu pemrosesan yang sesuai dengan keperluan penelitian masing-masing.
Pengaruh Frekuensi Sampling Terhadap Waktu dan Akurasi Penentuan Lokasi Menggunakan Metode TDOA Multilaterasi Haifa Nabila
Journal of Informatics and Communication Technology (JICT) Vol. 3 No. 2 (2021)
Publisher : PPM Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52661/j_ict.v3i2.87

Abstract

Kemampuan menentukan lokasi merupakan hal yang banyak dikembangkan saat ini. Akurasi yang baik menjadi tujuan para ilmuwan dalam mengembangkan teknik-teknik penentuan lokasi. Teknik-teknik tersebut tidak hanya bergantung pada algoritma dan karakteristik sinyal yang digunakan, tetapi juga pada perangkat. Masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan pada akurasi, biaya penggelaran dan operasional, kompleksitas perhitungan, dan peruntukan penggunaan. Pada penelitian ini disimulasikan sebuah teknik penentuan lokasi menggunakan informasi TDOA. TDOA memanfaatkan perbedaan waktu kedatangan sinyal pada receiver yang berbeda. Informasi TDOA tersebut dijadikan input untuk algoritma multilaterasi. Pengembangan algoritma dilakukan dengan simulasi pada Matlab dengan memodelkan proses pemancaran dan penerimaan sinyal. Setelah itu disusun algoritma penentuan lokasi sinyal dengan memanfaatkan informasi perbedaan waktu kedatangan sinyal pada empat receiver yang dipasang menyebar. Setelah simulasi mampu menghasilkan akurasi posisi yang baik dari posisi target yang berbeda-beda, dilakukan perubahan variabel frekuensi sampling untuk mengetahui pengaruh frekuensi sampling terhadap akurasi penentuan lokasi dan lama waktu pemrosesan algoritma. Berdasarkan hasil simulasi, didapatkan hubungan antara bertambahnya frekuensi sampling yang digunakan dengan bertambahnya akurasi penentuan posisi. Hal ini disebabkan karena semakin banyak sampel yang dicuplik maka semakin lengkap dan akurat pula data yang diproses. Selain itu, hubungan lainnya adalah bertambahnya frekuensi sampling justru meningkatkan waktu pemrosesan yang diperlukan. Hal ini dikarenakan semakin banyak sampel yang dicuplik maka semakin banyak pula perhitungan yang dilakukan. Dengan adanya tradeoff seperti ini, diharapkan jurnal ini dapat memberi gambaran bagi para peneliti dalam memilih akurasi dan waktu pemrosesan yang sesuai dengan keperluan penelitian masing-masing.
Perhitungan dan Analisis Pengaruh Hujan Terhadap Perencanaan Pemasangan Jaringan Wireless Wilayah Tangerang RUSDIANSAH, MUHAMMAD; Quzwain, Kamelia; Novfitri, Aisyah; Nabila, Haifa
Journal of Informatics and Communication Technology (JICT) Vol. 6 No. 1 (2024)
Publisher : PPM Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52661/jict.v6i1.275

Abstract

Dalam perencanaan pemasangan jaringan wireless, penting untuk mempertimbangkan pengaruh hujan untuk mencapai kualitas jaringan yang optimal. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk melakukan perhitungan dan analisis pengaruh hujan terhadap perencanaan pemasangan jaringan wireless. Lokasi perhitungan dilakukan di wilayah tangerang. Data curah hujan berdasarkan badan meteorologi, klimatologi, dan geofisika (BMKG) data berupa curah hujan harian. Simulasi perencanaan pemasangan jaringan wireless menggunakan UISP (Ubiquiti Internet Service Provider). Dari hasil analisis kondisi yang dilakukan pada proses simulasi kondisi pada client dengan objek penelitian yang didapat di tangerang. Dapat dilihat hampir semua client yang terhubung pada access point 1 mendekati nilai expected signal dapat di kategorikan sangat bagus. Hanya client 3 nilai rata-rata perhitungan memiliki perbedaan paling tinggi jika dilihat angka atenuasinya mencapai 1,79×10−3 dBm yang menyebabkan nilai rata-rata hasil perhitungan hubungan antara curah hujan terhadap kuat sinyal memiliki perbedaan paling jauh sebesar -0,75 dBm jika di bandingkan dengan nilai expected signal . sedangkan pada access point 2 hanya client 7 yang mendapatkan nilai rata-rata pengukuran dan perhitungan paling rendah di bandingkan client 6 dan 8 jika di lihat kembali dapat diketahui bahwa client 7 memiliki atenuasi yang sama dengan client 8 yaitu 1,38×10−3 dBm tetapi kualitas sinyal client 7 lebih rendah di bandingkan client 8, ini desababkan karena kondisi zona fresnel pada client 7 menyentuh penghalang pada jarak 0,5 meter sehingga mempengaruhi kualitas pancaran sinyal antara client ke access point pada koneksi jaringan wireless, ini menyebabkan perbedaan nilai kuat signal antara client 7 dan 8. Perbedaan nilai rata-rata hasil perhitungan sebesar -10,7514 dBm jika di bandingkan dengan nilai expected signal (-67 dBm). Dapat dilihat bahwa curah hujan sangat berpengaruh terhadap kuat sinyal dan kualitas jaringan, pada antena yang basah karena hujan yang menyebabkan atenuasi antena menjadi tinggi.
Perhitungan dan Analisis Pengaruh Hujan Terhadap Perencanaan Pemasangan Jaringan Wireless Wilayah Tangerang RUSDIANSAH, MUHAMMAD; Quzwain, Kamelia; Novfitri, Aisyah; Nabila, Haifa
Journal of Informatics and Communication Technology (JICT) Vol. 6 No. 1 (2024)
Publisher : PPM Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52661/jict.v6i1.275

Abstract

Dalam perencanaan pemasangan jaringan wireless, penting untuk mempertimbangkan pengaruh hujan untuk mencapai kualitas jaringan yang optimal. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk melakukan perhitungan dan analisis pengaruh hujan terhadap perencanaan pemasangan jaringan wireless. Lokasi perhitungan dilakukan di wilayah tangerang. Data curah hujan berdasarkan badan meteorologi, klimatologi, dan geofisika (BMKG) data berupa curah hujan harian. Simulasi perencanaan pemasangan jaringan wireless menggunakan UISP (Ubiquiti Internet Service Provider). Dari hasil analisis kondisi yang dilakukan pada proses simulasi kondisi pada client dengan objek penelitian yang didapat di tangerang. Dapat dilihat hampir semua client yang terhubung pada access point 1 mendekati nilai expected signal dapat di kategorikan sangat bagus. Hanya client 3 nilai rata-rata perhitungan memiliki perbedaan paling tinggi jika dilihat angka atenuasinya mencapai 1,79×10−3 dBm yang menyebabkan nilai rata-rata hasil perhitungan hubungan antara curah hujan terhadap kuat sinyal memiliki perbedaan paling jauh sebesar -0,75 dBm jika di bandingkan dengan nilai expected signal . sedangkan pada access point 2 hanya client 7 yang mendapatkan nilai rata-rata pengukuran dan perhitungan paling rendah di bandingkan client 6 dan 8 jika di lihat kembali dapat diketahui bahwa client 7 memiliki atenuasi yang sama dengan client 8 yaitu 1,38×10−3 dBm tetapi kualitas sinyal client 7 lebih rendah di bandingkan client 8, ini desababkan karena kondisi zona fresnel pada client 7 menyentuh penghalang pada jarak 0,5 meter sehingga mempengaruhi kualitas pancaran sinyal antara client ke access point pada koneksi jaringan wireless, ini menyebabkan perbedaan nilai kuat signal antara client 7 dan 8. Perbedaan nilai rata-rata hasil perhitungan sebesar -10,7514 dBm jika di bandingkan dengan nilai expected signal (-67 dBm). Dapat dilihat bahwa curah hujan sangat berpengaruh terhadap kuat sinyal dan kualitas jaringan, pada antena yang basah karena hujan yang menyebabkan atenuasi antena menjadi tinggi.