Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

PELATIHAN PACKAGING PRODUK UNGGULAN MASYARAKAT DESA WISATA Susetya Herawati; Asep Parantika; Lia Afriza
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 4, No 6 (2020): DESEMBER
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (291.079 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v4i6.2707

Abstract

Abstrak: Kegiatan pendampingan desa wisata  diadakan dengan tujuan membantu masyarakat desa meningkatkan tingkat perekonomian mereka melalui kegiatan pariwisata serta menyediakan wadah pengabdian masyarakat bagi para akademisi yang terlibat. Untuk mengawali program, diadakanlah Training of Trainers  kepada para dosen  selama 3 (tiga) hari dan diikuti oleh 19 (sembilan belas) peserta. Kegiatan ini berfungsi sebagai tempat upgrading knowledge dan penyetaraan materi pelatihan yang akan digunakan di desa wisata. Pada sesi ini  materi yang disampaikan berjudul Packaging Produk Unggulan Desa Wisata. Pelatihan ini menggunakan metode ceramah, tanya jawab (diskusi) dan evaluasi menggunakan kuis. Dari survey yang dilakukan kepada para peserta pelatihan terungkap  bahwa seluruh peserta menganggap materi ini menarik dan kekinian, dibutuhkan dan mudah dipahami serta bisa diterapkan pada desa wisata yang didampinginya. Sebagai saran dan masukan dari peserta, materi tersebut hendaknya diikuti juga dengan praktek lapangan yang langsung dilakukan di desa wisataAbstract: Tourism village mentoring activities are held with the aim of helping village communities improve their economic levels through tourism activities as well as providing community service containers for the academics involved. To start the program, training of trainers was held for 3 (three) days and attended by 19 (nineteen) participants. This activity serves as a place of upgrading knowledge and equalization of training materials to be used in tourist villages. In this session, the material presented was titled Packaging Of Tourism Village Superior Products. This training uses lecture, Q&A (discussion) and evaluation methods using quizzes. From the survey conducted to the participants, it was revealed that all participants considered this material interesting and current, needed and easy to understand and could be applied to the tourist village accompanied by it. As suggestions and inputs from participants, the material should also be followed by field practices that are directly carried out in tourist villages
PENGARUH STATUS DESA WISATA TERHADAP KEHIDUPAN MASYARAKAT DESA PONGGOK Asep Parantika
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 2 (2020): Volume 1 Nomor 2 Tahun 2020
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v1i2.893

Abstract

Desa Ponggok adalah desa wisata yang terletak 40 km dari Yogyakarta, berada di Kecamatan Polanharjo. Desa ini termasuk BUMDES (Badan Usaha Manajemen Desa) terbaik ditingkat nasional serta mendapatkan penghargaan sebagai desa trendy. Desa yang awalnya di sebut sebagai desa termiskin sekarang telah bertransformasi menjadi desa yang berpendapatan tinggi berkat keberhasilan mengelola dana desa. Keberhasilan ini diperoleh dari pemanfaatan potensi wisata yang ada di desa tersebut salah satunya umbul ponggok, yaitu umbul yang paling menonjol diantara umbul umbul lain yang ada di desa ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak sosial, ekonomi, dan budaya masyarakat desa ponggok terhadap status desa wisata. Metode yang dipakai dalam penelitian ini merupakan metode penelitian analisis deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Menyandang status sebagai Desa Wisata membuat perubahan serta kemajuan dalam kehidupan masyarakat. Dampak yang dialami masyarakat desa diantaranya kehidupan masyarakat desa menjadi lebih modern, banyak masyarakat yang beralih profesi yang awalnya petani menjadi pekerja jasa wisata, hal ini membuat pendapatan masyarakat mengalami peningkatan, tingkat pendidikan dan tingkat kesejahteraan masyarakat juga ikut mengalami peningkatan. Pengelolaan objek wisata ini juga membuat masyarakat dapat meningkatkan keterampilan serta kreatifitas dalam hal membuka serta mengelola usaha yang telah mereka bangun.
PELESTARIAN & PENGEMBANGAN MAKANAN KHAS KAMPUNG CIHARAHAS MULYAHARJA SEBAGAI DESTINASI WISATA KOTA BOGOR Asep Parantika; Gaby Jenica
Journal of Tourism and Economic Vol 5, No 1 (2022): EDISI 5
Publisher : STIE Pariwisata API Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36594/jtec.v5i1.140

Abstract

Indonesia also has a variety of traditional culinary. The city is one of the cities that has a unique gastronomic tourism with a variety of special foods. Mulyaharja Village, which is the main tourist attraction of Bogor, also offers a variety of special foods found in Sundanese specialties. However, there are still many people who do not know the typical food of Mulyaharja Village. This study aims to explain what factors make Mulyaharja village a tourist destination in the city of Bogor and to find out the typical food of Mulyaharja Village which has the potential to become a source of income for residents. The data for this study were collected through observation and interviews with several sources. The data analysis tool used is the SWOT matrix to identify internal and external factors. The results of the study show that, first, Mulyaharja Village already has the factors that make it a tourist destination. However, there are still some limitations that need to be developed. Second, Mulyaharja Village has unique traditional food, namely Nasi Liwet, Nasi Tutung Oncom, Stir-fried Banana Heart, Jengkol Balado and Cucumber Shaved Ice. Third, the typical cuisine of Mulyaharja village can be a source of community income, namely by increasing promotion facilities and maintaining and improving the quality of Mulyaharja's culinary specialties. That way, Mulyaharja Village can become one of the culinary tourism spots in the city of Bogor.
Analisa Ability To Pay (ATP) Dan Willingness To Pay (WTP) Pengunjung Di Monumen Nasional Jakarta Nicko Gana Saputra; Asep Parantika
Jurnal Sains Terapan Pariwisata Vol. 2 No. 2 (2017): Jurnal Sains Terapan Pariwisata
Publisher : Politeknik Sahid

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Monumen Nasional Jakarta yang lebih dikenal dengan nama Tugu Monas merupakan salah satu dari monument peringatan yang didirikan untuk mengenang perlawanan dan perjuangan rakyat Indonesia melawan penajajah Belanda. Jumlah kunjungan sebanyak 274.286 wisatawan pada tahun 2016 atau naik 13,4% dari tahun 2015. Namun seiring berkembangnya objek wisata di Jakarta, menyebabkan semakin banyak alternatif pilihan berwisata, sehingga Monumen Nasional Jakarta harus memperbanyak jumlah pengunjung dengan kondisi fasilitas dan kualitas pelayanan yang masih kurang baik. Untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan keamanan di lingkungan objek wisata, maka Monumen Nasional Jakarta perlu menetapkan harga tiket masuk dengan mengetahui kemampuan membayar (Ability To Pay) dan kemauan membayar (Willingness To Pay) pengunjung demi pelayanan jasa dan keamanan yang diberikan. Metode pengumpulan data dengan melakukan observasi dan penyebaran kuesioner kepada pengunjung lokal. Pengukuran Ability To Pay menggunakan metode household budget dan Willingness To Pay menggunakan metode state preference. Hasil penelitian yaitu estimasi nilai rata – rata ATP sebesar Rp. 73.750 dan nilai rata – rata WTP sebesar Rp. 17.620, dengan 85% responden bersedia membayar lebih untuk peningkatan keamanan.
Strategi Pemasaran Sekolah Tinggi Pariwisata Sahid Jakarta Dalam Meningkatkan Jumlah Mahasiswa Baru Heru Suheryadi; Asep Parantika
Jurnal Sains Terapan Pariwisata Vol. 2 No. 2 (2017): Jurnal Sains Terapan Pariwisata
Publisher : Politeknik Sahid

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Berdasarkan kebutuhan industri yang semakin tinggi dan persaingan antar lembaga pendidikan tinggi pariwisata yang semakin kompetitif. Sedangkan fakta dan data yang ada selama sepuluh tahun terakhir menunjukan jumlah mahasiswa baru STP Sahid yang fluktuatif meskipun sudah menjalankan strategi pemasarannya dengan semaksimal mungkin, seperti promosi dan kerjasama dengan pihak terkait. Oleh karena itu STP Sahid perlu mengadakan langkah antisipasi melalui berbagai strategi yang tepat untuk dapat mendongkrak perolehan jumlah mahasiswa barunya disamping untuk memenangkan persaingan diantara para kompetitor, salah satunya dengan analisa menggunakan matriks SWOT.Dengan analisis matriks SWOT dan dilanjutkan dengan perhitungan Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM) untuk penentuan skala prioritas pelaksanaan strategi pemasaran yang didukung kuesioner dalam penentuan faktor kunci analisis SWOT terhadap 166 responden dari unsur mahasiswa, orang tua mahasiswa, alumni, karyawan, dan pihak industri. sedangkan penentuan alternatif strategi terpilih dan prioritas pelaksanaannya melalui Focus Group Discussion (FGD) terhadap 5 (Lima) orang unsur pimpinan dan direktur marketing di lingkungan STP Sahid Jakarta. Hasil dari penyebaran kuesioner dan FGD tersebut didapatkan 25 (Dua Puluh Lima) elemen faktor kunci, 12 elemen alternatif strategi, dan 5 (lima) elemen alternatif strategi terpilih dengan urutan priotas utama setelah dihitung melalui QSPM adalah sebagai berikut: (1) Menjalin kerjasama dengan stakeholder dalam bentuk berupa hibah atau beasiswa sebesar 7,28, (2) Pengembangan produk sesuai minat pasar sebesar 7,24, (3) Memperbaiki dan menambahkan fasilitas serta memaksimalkan pemeliharaan untuk menciptakan harga yang kompetitif sebesar 6,92, (4) Pengembangan kurikulum berbasis KKNI dalam menghadapi MEA sebesar 6,24, (5) Memanfaatkan mahasiswa reguler untuk kembali ke SMK/SMA tempat asalnya untuk dapat mensosialisasikan tentang STP Sahid sebesar skor 6,08. Dari hasil tersebut diharapkan dapat benar – benar dipertimbangkan untuk dilaksanakan pada strategi pemasaran kedepannya sehingga diharapkan pula akan terjadi perubahan yang signifikan dalam perolehan jumlah mahasiswa barunya.
Analisis Strategi ‘SOAR’ Dalam Mengantisipasi Tingkat Hunian Kamar Hotel Sebagai Dampak Pembangunan MRT Di Jakarta Selatan Asep Parantika; Khani Faturrahman
Jurnal Sains Terapan Pariwisata Vol. 3 No. 1 (2018): Jurnal Sains Terapan Pariwisata
Publisher : Politeknik Sahid

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perkembangan pembangunan infrastruktur dan transportasi di Kota Jakarta semakin cepat. Salah satu pembangunan yang sedang dilakukan saat ini adalah MRT ( Mass Rapid Transit ) . Dalam pembangunan tersebut tidak selalu berdampak baik bagi lingkungan sekitar terlebih bagi sektor usaha perhotelan, seperti adanya penyempitan jalan yang membuat kemacetan di wilayah Fatmawati.Hal ini mengakibatkan tamu enggan datang dan menginap di hotel tersebut. Perubahan infrastruktur bangunan maupun jalan yang diakibatkan dari pembangunan MRT (Mass Rapid Transit) di wilayah Fatmawati Jakarta Selatan tidak memberikan banyak peluang bagi Hotel Maven Fatmawati untuk meningkatkan hunian kamar. Pada akhir tahun 2016 tingkat hunian kamar tidak mencapai angka50%, Hal ini berlanjut sampai awal tahun 2017. Untuk itu dibutuhkan suatu strategi yang dapat dilakukan untuk tetap menanggulangi dampak pembangunan yang terjadi pada Hotel Maven Fatmawati. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan apa saja yang terjadi terhadap Hotel Maven Fatmawati selama pembangunan MRT berlangsung dan mencari strategi untuk dapat mempertahankan tingkat hunian kamar yang saat ini semakin menurun. Penyusunan strategi sesuai dengan kondisi saat ini berdasarkan analisis SOAR (Strenght, Opportunity, Aspiration, Result). Penelitian ini diawali dengan melakukan observasi, wawancara dan pembagian kuisioner kepada karyawan Hotel Maven Fatmawati mengenai konsidi hotel, serta pemilahan faktor internal daneksternal. Penentuan informan secara nonprobability sampling. Jumlah informan sebanyak 16 orang dengan menggunakan sampling jenuh. Data yang telah dikumpulkan lalu dianalisis dengan menggunakan penyelidikan 5-I (Initiate, Inquire, Imagine, Innovate, Implement). Penelitian ini menghasilkan 9 (sembilan) strategi yang dikembangkan berdasarkan jawaban para informan melalui wawancara dan kuisioner.
Analisa Kreativitas Up Selling Sebagai Bagian Tugas Dan Tanggung Jawab Server Di Sofia Restaurant The Gunawarman Luxury Residence Jakarta Selatan Asep Parantika; Dicky Cecep Irawan
Jurnal Sains Terapan Pariwisata Vol. 6 No. 1 (2021): Jurnal Sains Terapan Pariwisata
Publisher : Politeknik Sahid

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hotel is a service accommodation that has facilitie’s in it, is intended for the public and commercially managed. The Hotel has several classification based on plans and goals in the construction of a hotel. Restaurant is a place that provides food, drinks and support services in a restaurant. Food and Beverage is an organization in charge of making food into a dish that is ready to be enjoyed as well as a container in the provision of food, beverages and food and beverage delivery services. Up Selling or personal selling is a strategy used to increase income, especially in Sofia Restaurant, The Gunawarman Luxury Residence. This writing is written with the aim to find out how the up selling strategy that is done by waiter/s in Sofia Restaurant in increasing revenue and to find out the constraints faced and efforts to resolve waiters’ obstacles in conducting up selling activities at Sofia Restaurant. The research method used is a qualitative research method that is described descriptively. The server is the name for a waiter or waitress who is developing at this time, which is usually the name used by restaurants that implement the semi-fine dining service. and the main task of the server is to serve guests who come to the restaurant, before starting to work the server must use a uniform and body makeup to make it look neat and elegant. A server also needs information about the quality and taste of dishes that are owned at the restaurant where the server works, An understanding of the product that the server wants to offer is very important, so that guests get the correct explanation and corresponding The results of this research in this Final Project show that Up Selling is included in the duties and responsibilities of a server at Sofia Restaurant The Gunawarman Luxury Residence.