Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Optimasi Proses Produksi Tepung Talas (Colocasia esculenta, L. Schott) Termodifikasi Secara Fermentasi Darti Nurani; Setiarti Sukotjo; Intan Nurmalasari
JURNAL ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI (IPTEK) Vol. 8 No. 1 (2013): Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)
Publisher : Institut Teknologi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31543/jii.v8i1.46

Abstract

Tepung talas termodifikasi diharapkan dapat mensubsitusikan tepung terigu untuk industri pangan berbasis tepung. Namun, kondisi proses produksi tepung talas termodifikasi secara fermentasi belum diketahui. Penelitian ini bertujuan menentukan metode dan waktu fermentasi yang optimal untuk memproduksi tepung talas termodifikasi. Rancangan penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL), pola faktorial 2 X 5, terdiri atas dua faktor yaitu metode fermentasi dan waktu fermentasi, dengan 3 kali ulangan. Faktor metode fermentasi terdiri atas dua taraf, yaitu fermentasi spontan dan fermentasi menggunakan kultur murni Lactobacillus plantarum, IS-20506 10%. Faktor waktu fermentasi terdiri atas 5 taraf, yaitu 0 jam, 12 jam, 24 jam, 48 jam, dan 72 jam. Analisis yang dilakukan meliputi analisis total Bakteri Asam Laktat dan nilai pH cairan rendaman talas pada jam ke 0, 12, 24, 48 dan 72 fermentasi. Disamping itu dilakukan pula analisis kadar pati, kadar serat kasar, kadar air dan pengukuran viskositas tepung talas termodifikasi yang dihasilkan pada fermentasi jam ke 0, 12, 24, 48 dan 72. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh bahwa kondisi proses fermentasi yang optimal untuk memproduksi tepung talas termodifikasi adalah fermentasi menggunakan kultur murni Lactobacillus plantarum, IS-20506 selama 48 jam. Produk tepung talas termodifikasi yang dihasilkan memiliki kadar pati sebesar 73,81%, kadar serat kasar sebesar 2,36%, kadar air 13,11% dan viskositas sebesar 570 cP.Kata kunci: tepung talas termodifikasi, optimasi fermentasi, Lactobacillus plantarum, IS-20506
Kualitas Barrier Kemasan Fleksibel Berbasis Metalized Film untuk Produk Pangan Darti Nurani; Indrati Sukmadi; Nahrul Hidayat
JURNAL ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI (IPTEK) Vol. 1 No. 2 (2017): Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)
Publisher : Institut Teknologi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31543/jii.v1i2.122

Abstract

Saat ini kemasan fleksibel berbasis metalized film cukup banyak jenisnya di pasaran dan umumnya digunakan oleh industri pangan untuk mengemas produk pangan kering (contoh: wafer, biskuit, sereal kopi bubuk, permen dan lain-lain). Namun, untuk beberapa jenis kemasan fleksibel tersebut masih belum diketahui kualitas perlindungannya terhadap produk, sehingga dikhawatirkan umur simpan produk pangan tidak sesuai dengan yang diinginkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh struktur laminat pada kualitas barrier kemasan fleksibel berbasis metalized film. Penelitian ini dibagi dalam dua tahap. Rancangan percobaan pada penelitian tahap pertama adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL), satu faktor. Faktor A adalah jenis metalized film yang terdiri atas tiga taraf: a1= VMPET film 12 µm, a2= VMCPP film 25 µm dan a3= VMCPP film 35 µm. Analisis dilakukan terhadap nilai laju permeabilias uap air, dengan pengulangan sebanyak 10 kali. Rancangan percobaan pada penelitian tahap kedua adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL), satu faktor. Faktor A adalah jenis kemasan fleksibel berbasis metalized film yang terdiri atas enam taraf: a1 = PET 12 µm /VMPET 12 µm /PE 20 µm /LLDPE 25 µm,  a2 = OPP 20 µm /VMPET 12 µm /CPP 35 µm, a3 = PET12 µm /VMCPP 25 µm, a4 = OPP 20 µm /VMCPP 25 µm, a5 = PET 12 µm /VMCPP 35 µm dan a6 = OPP 20 µm /VMCPP 35 µm. Analisis dilakukan terhadap nilai laju permeabilitas uap air, dengan pengulangan sebanyak 10 kali. Hasil analisis laju permeabilitas uap air diolah menggunakan software Statistical Product and Service Solution (SPSS). Berdasarkan penelitian ini diperoleh hasil bahwa terdapat pengaruh struktur laminat pada kualitas barrier kemasan fleksibel berbasis metalized film. Kemasan fleksibel dengan spesifikasi PET12/VMPET12/PE20/LLDPE25 memiliki nilai laju permeabilitas uap air yang terbaik, yaitu sebesar 0.1430 g/m2/hari. Kata kunci: metalized film, kemasan fleksibel berbasis metalized film, permeabilitas uap air
IMPLEMENTASI TEKNOLOGI PRODUKSI MIE BERBASIS LABU KUNING (CUCURBITA MOSCHATA) PADA MASYARAKAT LENGKONG KULON KECAMATAN PAGEDANGAN KABUPATEN TANGERANG Amar, Abu; Muhami, Muhami; Makosim, Syahril; Nurani, Darti; Fatihatun, Enny; Kuntolaksono, Satrio
Jurnal Abdi Insani Vol 12 No 5 (2025): Jurnal Abdi Insani
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/abdiinsani.v12i5.2477

Abstract

Kepala Desa Lengkong Kulon Kecamatan Pagedangan menginginkan masyarakat khususnya ibu- ibu anggota PKK (Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga) untuk meningkatkan potensi diri dengan berpartisipasi dalam pembangunan di desanya. Hal ini mendorong pengabdi dari program studi Teknologi Industri Pertanian melakukan diseminasi hasil riset yaitu proses produksi mie labu kuning (Cucurbita moschata,L). Tujuan pengabdian agar masyarakat terampil dalam produksi mie labu kuning dan meningkatkan pengetahuan tentang mie labu kuning.  Transfer teknologi ini dilaksanakan menggunakan tahapan metode sebagai berikut: Sosialisasi program hasil riset proses produksi mie labu kuning pada masyarakat desa Lengkong kulon untuk merekrut peserta yang potensial yang akan ikut pelatihan di Kampus ITI. Pendampingan dengan cara diseminasi proses produksi di desa Lengkong Kulon, diikuti penerapan teknologi dalam praktek produksi dan evaluasi program. Parameter untuk mengukur keberhasilan program adalah pengetahuan dan ketrampilan dalam proses produksi mie labu kuning, kemudian nilai sensorik produk yang dihasilkan dapat diterima oleh panelis dan layak untuk diproduksi. Hasil yang diperoleh menunjukkan, dua kelompok peserta pelatihan  memiliki peningkatan pengetahuan dan ketrampilan untuk proses produksi mie labu kuning sebesar 12,74%. Untuk nilai sensorik produk yang dihasilkan oleh peserta mengalami peningkatan nilai penerimaan dari 74% panelis menerima produk saat pelatihan menjadi 82% panelis menerima produk selesai penerapan teknologi dan evaluasi. Attribute sensory produk yang perlu diperhatikan adalah tekstur produk mie labu kuning yang dinilai lunak, tidak kenyal seperti mie komersial. Semua atributte sensory ini menjadi keunggulan karena mengarah pada rasa yang alamiah labu kuning dengan warna cerah alami dari β-karotin dari bahan baku.
Produksi Ramnolipid dan Polihidroksialkanoat secara Simultan dari Produk Samping Industri Biodiesel dengan Bahan Baku CPO Nurani, Darti; Marsudi, Sidik
Jurnal Rekayasa Kimia & Lingkungan Vol 9, No 4 (2013): Jurnal Rekayasa Kimia & Lingkungan
Publisher : Chemical Engineering Department, Syiah Kuala University, Banda Aceh, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23955/rkl.v9i4.1235

Abstract

Produksi bioplastik polyhydroxyalkanoates (PHA) oleh bakteri menghadapi masalah biaya produksi yang tinggi. Masalah yang sama juga terjadi pada produksi ramnolipid biosurfaktan. Strategi baru telah diusulkan untuk mengurangi biaya produksi PHA, yaitu sel pertama diarahkan untuk menghasilkan produk ekstraseluler yaitu ramnolipid, lalu sel tersebut digunakan kembali untuk menghasilkan produk intrasleluer, yaitu PHA. Penelitian ini dilakukan untuk mempelajari produksi poli-hidroksialkanoat (PHA) dan ramnolipid secara simultan dari sumber karbon yang relatif murah menggunakan teknik batch kultur. Dalam penelitian ini, produk samping industri biodiesel dari minyak sawit mentah (CPO) digunakan sebagai sumber karbon dan sebagai pembanding digunakan minyak sawit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan sumber karbon produk samping CPO menghasilkan konsentrasi maksimum ramnolipid dan PHA masing-masing 80 mg/l dan 0,15 mg/l, yang dicapai pada konsentrasi sumber karbon 25 g/l dan waktu kultivasi 24 jam.