Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PERANCANGAN SISTEM PAKAR BERBASIS FMEA UNTUK MENGIDENTIFIKASI DAN MENDIAGNOSIS RISIKO KEGAGALAN PROSES PADA PROSES PRODUKSI REAR COMBINATION E83 TRUK HINO DUTRO Winnie Septiani; Benza Hadi Perdana; Johnson Saragih
Jurnal Ilmiah Teknik Industri Vol 5, No 3 (2017): Jurnal Ilmiah Teknik Industri (Jurnal Keilmuan Teknik dan Manajemen Industri)
Publisher : Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jitiuntar.v5i3.2104

Abstract

Rear Combination E83 merupakan lampu belakang kombinasi untuk truk Hino yang diproduksi oleh PT. Ichokoh Indonesia. Saat ini perusahaan masih mengalami kesulitan dalam menemukan beberapa kegagalan proses yang berdampak pada kualitas produk yang dihasilkan. Penelitian ini bertujuan untuk merancang sistem pakar berbasis Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) untuk mengidentifikasi dan mendiagnosis risiko kegagalan proses pada proses produksi Rear Combination E38 Truk Hino Dutro. Penelitian ini terbagi dalam tiga tahapan utama yaitu pertama mengidentifikasi kegagalan proses dengan menggunakan FMEA , kedua merancang model identifikasi dan diagnosis kegagalan proses produk Rear Combination E83 dan ketiga merancang sistem pakar untuk mengidentifikasi dan mendiagnosis kegagalan proses berbasis FMEA. Sistem pakar dirancang dengan menggunakan strategi penalaran exact reasoning dan strategi pelacakan forward chainning. Representasi pengetahuan dilakukan dengan menggunakan kaidah if then rule. Hasil identifikasi risiko kegagalan proses dengan menggunakan FMEA diperoleh hasil, terdapat 29 fungsi proses, dengan 51 jenis risiko kegagalan proses yang menimbulkan 29 efek yang disebabkan oleh 51 jenis penyebab dari kegagalan proses. Berdasarkan perhitungan nilai Risk Priority Number (RPN) disusun clustering pembagian nilai RPN menjadi 5 kelas yaitu A, B, C, D dan E. Kelas A merupakan kelas yang memiliki risiko paling tinggi dan semakin menurun besaran risikonya pada kelas E. Representasi pengetahuan berdasarkan kaidah if then rule diperoleh 314 rule. Kombinasi dari masing-masing rule yang ada pada sistem ini diharapkan dapat membantu dalam mengidentifikasi dan mendiagnosis risiko kegagalan proses dan penyebabnya. Kata Kunci: Kegagalan proses, FMEA, rule base, sistem pakar
Perbaikan Proses Produksi Pompa Air PS-128 BIT Menggunakan Metode Six Sigma di PT Tirta Intimizu Nusantara Nadia Mufida; Anik Nur Habyba; Johnson Saragih
JRSI (Jurnal Rekayasa Sistem dan Industri) Vol 9 No 02 (2022): Jurnal Rekayasa Sistem & Industri - Desember 2022
Publisher : School of Industrial and System Engineering, Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25124/jrsi.v9i02.560

Abstract

Kepuasan pelanggan menjadi salah satu tolak ukur perusahaan dalam menjaga kualitas produk. Salah satu tipe pompa non-otomatis yang paling diminati adalah PS-128 BIT. Permasalahan pompa air yang terjadi karena persentase cacat masih berada di atas toleransi yang diinginkan perusahaan. Toleransi yang diberikan oleh perusahaan sebesar 3%, tetapi persentase cacat yang diterima oleh perusahaan sebesar 5.93%. Persentase tersebut didapatkan berdasarkan rata-rata persentase cacat dalam lima bulan (Juli – November 2021). Selanjutnya perusahaan perlu melakukan perbaikan terhadap kualitas produk pompa tersebut. Tujuan dari penelitian untuk meminimasi cacat produk untuk meningkatkan kualitas produk serta dapat memenuhi kepuasan pelanggan. Metode yang digunakan yaitu six sigma. Hasil penelitian mengidentifikasi bahwa terdapat dua jenis kecacatan yang dominan pada produk pompa yaitu mseal bocor dan o-ring bocor. Perhitungan nilai defect million per opportunity didapatkan sebesar 51,000 dan dikonversi menjadi tingkat sigma sebesar 3.135 dimana nilai ini masih dapat ditingkatkan agar tingkat produk cacat berkurang. Tindakan yang dapat dilakukan untuk mengatasi mseal bocor adalah berupa penggunaan checklist pemeriksaan part mseal serta o-ring bocor dapat ditangani dengan menggunakan alat bantu seperti air duster gun. Alat ini digunakan untuk membantu pembersihan part secara berkala guna memastikan part tersebut sudah bersih dan dapat dilakukan ke tahap proses produksi selanjutnya. Usulan perbaikan ini sudah dilakukan implementasi dengan hasil akhir tingkat sigma naik sebesar 3.262.