Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

New Historicism: Kajian Sejarah dalam Karya Imajinatif Ukhruj Minha Ya Mal’un Saddam Hussein Ita Rodiah
Jurnal Kajian Islam Interdisipliner Vol 4, No 2 (2019)
Publisher : Sunan Kalijaga State Islamic University Yogyakarta, Indonesia.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/jkii.v4i2.1102

Abstract

Penelitian ini membuktikan bahwa kajian kesusastraan dengan menggunakan new historicism mampu mengungkap pelbagai kekuatan budaya, sosial, ekonomi, dan politik yang menyetubuh dan menyelinap dalam setiap sela teks sastra yang merupakan ranah estetik (aesthetic richness). Penelitian ini mengungkapkan bahwa karya sastra tidak dapat dipisahkan dengan pelbagai konteks zaman dan praksis budaya, sosial, ekonomi, serta politik yang melingkupinya. Penelitian ini  tidak sependapat dengan konsep new criticism John Crowe Ransom (The New Criticism, 1941 dan Criticism as Pure Speculation, 1971) dan William K. Wimsatt dan Monroe Beardsley (The Intentional Fallacy, 1946 dan The verbal Icon, 1954) yang mengatakan bahwa karya sastra merupakan autotelic artefact. Sehingga menjadi tidak tepat ketika pemahaman terhadap sastra dikaitkan dengan pengarang, pembaca, maupun konteks di luar karya sastra. Penelitian ini mendukung konsep new historicism Stephen Greenblatt (Practicing New Historicism, 2000) yang menyatakan bahwa dunia imajinatif-estetis tidak pernah terlepas dari relasi kekuasaan dunia realitas yang termanifestasi dalam karya sastra sebagai apresiasi estetis individu dan praksis budaya, sosial, ekonomi, dan politik. Berdasarkan interpretasi kritis new historicism Greenblatt terhadap novel Ukhruj Minha Ya Mal’un diperoleh hasil penelitian berupa pemahaman karya imajinatif yang penuh dengan simbol yang lebih lengkap dan dalam (deeper understanding of value) dengan melibatkan konteks ekstrinsikalitas karya sastra di dalamnya dan novel Ukhruj Minha Ya Mal’un hadir sebagai tanggapan reflektif-imajinatif Saddam Hussein  sebagai pengarangnya.[This research proves that literary studies using new historicism can reveal the various cultural, social, economic, and political forces that intercourse and sneak in every literary text: aesthetic richness. This research reveals that literary works cannot be separated from the various contexts of the era and the cultural, social, economic, and political praxis that surround them. This study disagrees with the concept of new criticism John Crowe Ransom (The New Criticism, 1941 and Criticism as Pure Speculation, 1971) and William K. Wimsatt and Monroe Beardsley (The Intentional Fallacy, 1946 and The verbal Icon, 1954) literature is an autotelic artifact. So it is not appropriate when the understanding of literature is associated with authors, readers, and contexts outside of literary works. This research supports Stephen Greenblatt's new historicism concept (Practicing New Historicism, 2000), which states that the imaginative-aesthetic world is never separated from the power relations of the world of reality which are manifested in literature as an individual aesthetic appreciation and cultural, social, economic, and political praxis. Based on the critical interpretation of Greenblatt's new historicism of the Ukhruj Minha Ya Mal'un novel, the research results are in the form of a deeper understanding of imaginative works of symbols (deeper understanding of value) involving the context of the extrinsicality of literary works in it and the novel Ukhruj Minha Ya Mal. 'un appears as the reflective-imaginative response of Saddam Hussein as the author.]
Theoritical Sensitivity: Mengungkap Konsep dalam Penelitian Ilmiah Kajian Sastra Ita Rodiah
Jurnal Kajian Islam Interdisipliner Vol 5, No 1 (2020)
Publisher : Sunan Kalijaga State Islamic University Yogyakarta, Indonesia.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/jkii.v5i1.1138

Abstract

Penelitian ini membuktikan bahwa dalam sebuah penelitian ilmiah dibutuhkan sensitivitas teoritis (theoretical sensitivity). Dengan menggunakan argumentasi akademik yang telah dikemukakan oleh komunitas akademik lainnya, melalui grounded theory penelitian ini mengungkapkan bahwa teoritisasi data dilakukan secara induktif yaitu didasarkan pada temuan dan analisis pelbagai data observasi empirik di lapangan (grounded in data). Penelitian ini  tidak sependapat dengan komunitas akademik Chicago School of Sociology yang menggunakan deductive qualitative analysis dalam proses theory-building. Penelitian ini mendukung perspektif theoretical sensitivity Barney G. Glaser (Theoretical Sensitivity: Advances in the Methodology of Grounded Theory: 1978) dan Barney G. Glaser & Anselm L. Strauss (The Discovery of Grounded Theory: 1967 & Awareness of Dying: 1965) yang menyatakan bahwa dalam sebuah penelitian, theoretical sensitivity memegang peranan kunci tehadap pelbagai data di lapangan/fenomena masalah yang diteliti dalam kerangka teoritis untuk dilakukan build theory. Berdasarkan asumsi teoritik Glaser dan Strauss tersebut, theoretical sensitivity sangat mungkin untuk digunakan dalam penelitian ilmiah seperti kajian sastra. Penelitian ini mengeksplorasi implementasi theoritical sensitivity dalam kajian novel Saman karya Ayu Utami dan Perempuan Berkalung Sorban karya Abidah el Khaliqy dengan hasil penelitian berupa lahirnya konsep genre sastra wangi dan sastra feminis Islam.[The paper talks a scientific study that requires theoretical sensitivity. With academic arguments that puts forward by the academic community, grounded theory in the research reveals inductive data theoritization based on findings and analysis of various empirical observational data in the field research. The article does not agree with the Chicago School of Sociology Scholar, which uses deductive qualitative analysis in the theory-building process. The study supports the theoretical sensitivity perspective of Barney G. Glaser and Anselm L. Strauss. Both of these scholar stated that a study on theoretical sensitivity has a key role in various data in the field or problem phenomena being studied in the theoretical framework for a build theory. Based on the theoretical assumptions of Barney G. Glaser and Anselm L. Strauss, theoretical sensitivity is very likely to be used in scientific research such as literature studies. This paper explores the implementation of theoretical sensitivity in the study of the novel “Saman” by Ayu Utami and “Perempuan Berkalung Sorban” by Abidah el Khaliqy. This study gives the new Persepective of fragrant literary genres and Islamic feminist literature.]  
Sekularisme Dalam Pendidikan Dan Politik Di Indonesia Heri Supriyanto; Ita Rodiah
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 6 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling: Special Issue (General)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jpdk.v4i6.10684

Abstract

Penelitian ini berusaha untuk memberikan gambaran atau mendeskripsikan tentang sekularisme dalam pendidikan dan politik di Indonesia. Bagaimanapun sekularisasi pendidikan dan politik di Indonesia telah berlangsung sejak dahulu kala bahkan sebelum Indonesia merdeka. Penelitian ini adalah penelitian library research dengan jenis deskriptif, pengumpulan datanya diambil dari berbagai buku dan artikel jurnal terkait dengan tema dan pembahasan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa diskursus tentang mencari versi sekularisme untuk Indonesia tidak bisa menafikkan peran agama Islam sebagai kekuatan politis di Indonesia. Islam sebagai agama mayoritas Indonesia berpengaruh besar dalam percaturan politik Indonesia. Karena itu perjalanan bangsa Indonesia tidak terlepas dari negosiasi kreatif antara sekularisme dan agama. Negosiasi ini misalnya muncul dalam perumusan Sila Pertama Pancasila.
Membangun Pkt-Tyme Corner dalam Meningkatkan Pelayanan Informasi (Perpustakan Universitas 17 Agustus 1945 Semarang): Building Pkt-Tyme Corner in Improving Information Services (Library of University August 17, 1945 Semarang) Arin Luthfiyah; Ita Rodiah
Jurnal Riset Sosial Humaniora dan Pendidikan Vol. 2 No. 1 (2023): Maret : Jurnal Riset sosial humaniora, dan Pendidikan
Publisher : LPPM Universitas 17 Agustus 1945 Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56444/soshumdik.v2i1.301

Abstract

Kemajuan dan perkembangan merupakan sesuatu yang tidak bisa dihindari. perkembangan bersamaan dengan modernisasi juga berkembang ditengah masyarakat dengan membawa beragam dampak positif dan negative. Begitu pula di bidang perpustakaan, Pustakawan dituntut agar terus beradaptasi dengan kemajuan zaman, semakin berkembangan zaman semakin banyak pula perubahan-perubahan yang terjadi khususnya di Perpustakaan Universitas 17 Agustus 1945 Semarang. Perpustakaan di suatu lembaga tidak hanya sebatas gedung dan ruang untuk menyimpan koleksi, tetapi dapat berfungsi sebagai pusat rujukan penelitian ataupun riset bagi para pemustakannya. Agar perpustakaan berfungsi sebagai wahana penelitian serta menjadi pusat rujukan penelitian, maka pustakawan beserta pimpinan lembaga perlu berinovasi dengan membangun dan mengembangkan layanan PKT-TYME Corner di lembagannya. Melalui layanan PKT-TYME Corner, fungsi perpustakaan sebagai wahana penelitian menjadi nyata dan peran pustakawan dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin strategis dan diperlukan sinergi yang kuat dari beragam pihak untuk mewujudkannya.
Filantropi Islam Berbasis Media Sosial: Meningkatkan Kesadaran Filantropi Melalui Platform Crowdfunding Siti Ahsanul Haq; Ita Rodiah
QULUBANA: Jurnal Manajemen Dakwah Vol. 3 No. 2 (2023): Qulubana: Jurnal Manajemen Dakwah
Publisher : STAI Terpadu Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54396/qlb.v3i2.464

Abstract

Filantropi sebagai kegiatan sukarela yang didorong untuk kepentingan umum, yang berupa sumbangan materi maupun non materi untuk mendukung kegiatan yang bersifat sosial tanpa balas jasa bagi pemberinya sebagai bentuk soladitas sesama manusia. Praktik filantropi dalam Islam telah dikenal dari jauh dari masa sekarang, dalam Islam kita mengenal sebagai kegiatan zakat, infak, sedekah, dan wakaf. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode library research dengan pendekatan deskriptif, memanfaatkan berbagai referensi yang berasal dari buku, jurnal, artikel, dan lain-lain sebagai sumber rujukan. Dengan perkembangan teknologi informasi di masa sekarang menjadi sarana baru dalam berfilantropi. Salah satu crowdfunding yang ramai dibicarakan yaitu Kitabisa.com sebagai wadah baru yang mampu menghubungkan pemberi dengan orang-orang yang membutuhkan. Kitabisa.com memanfaatkan media sosial untuk menarik minat masyarakat untuk ikut terlibat dalam kegiatan berfilantropi. Adanya pemanfaatan media sosial memberikan ruang yang lebih luas terhadap aktivisme lembaga/komunitas filantropi Islam untuk mendorong tercapainya tujuan dari program yang dijalankan yang kemudian dapat diakses oleh pengguna media sosial dari seluruh dunia tanpa adanya keterbatasan ruang dan waktu.
KONTESTASI PEREMPUAN KARIR DALAM MEMPERTAHANKAN EKSISTENSI KESETARAAN PADA RANAH POLITIK STUDI PEMIKIRAN MARGARETH THATCHER nufa; ita rodiah
Politea : Jurnal Politik Islam Vol. 6 No. 1 (2023): Agama, Negara dan Demokrasi
Publisher : UIN Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20414/politea.v6i1.6151

Abstract

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif yang menjawab mengenai eksistensi Margareth Thatcher dalam mempertahankan Eksistensinya dalam Karir di bidang Politik. Hasil penelitian menujukan bahwa adanya pandangan-pandangan sebelah mata yang menganggap bahwa perempuan hanya di tempatkan pada Domestik saja atau kata lain, sumur dapur, kasur namun hal tersebut di bantah oleh sosok Margareth Thatcher terhadap perempuan yang ingin menujukan dirinya di bidang politik public, serta dalam penelitian ini menuliskan mengenai keberhasilan Margareth Thatcher selama kepemimpinanya di Inggris. Hal ini menujukan bahwa laki-laki dan perempuan yang membedakannya hanya Qodrat dan ketakawaan nya kepada Allah SWT. Perempuan didentikkan dengan sifat emosional, lemah lembut, tidak mandiri pasif, ataupun secara garis besar dapat dibilang sebagai lawan dari identitas laki-laki yang rasional, agresif, dan mandiri, streotip ini sangat berpengaruh ketika cara pandang masyarakat terhadap perempuan.
PELANGGARAN HAM TERHADAP PEREMPUAN DALAM KASUS PATRIARKI DI PAKISTAN Santi Puji Astuti; Ita Rodiah
EGALITA Vol 18, No 1 (2023): June
Publisher : Pusat Studi Gender UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18860/egalita.v18i1.19159

Abstract

AbstractViolence against women every year is always there. Brutal acts, torture, rape and murder have always been haunting for Pakistani women. One of the causes that is considered to be a reason is patriarchal culture. The purpose of this study is to bring up what human rights violations Pakistan has violated against women and the impact of patriarchy as one of the causes. The method that the author uses is a literature study. The results of the research that the author found that there are many types of human rights violations and women's human rights in Pakistan are indeed closely related to patriarchy culture. This requires serious attention and requires more tangible solutions so that acts of violence based on patriarchy can be stopped or victims have the right to self-defense of human rights guarantees.Key words: Human Right, Patriarchy, Woman, PakistaniAbstrakKekerasan terhadap wanita setiap tahunnya selalu ada. Tindakan brutal, penyiksaan, pemerkosaan dan pembunuhan selalu menghantui bagi perempuan Pakistan. Salah satu penyebab yang dinilai menjadi sebuah alasan yakni budaya patriarki. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengemukakan pelanggaran HAM apasajakah yang telah dilanggar Pakistan terhadap perempuan dan dampak patriarki sebagai salah satu penyebabnya. Metode yang penulis gunakan yakni studi literatur. Hasil penelitian yang penulis temukan yakni terdapat banyaknya jenis pelanggaran HAM dan hak asasi perempuan di Pakistan memang berkaitan erat dengan budaya pariarki. Hal ini membutuhkan perhatian yang serius dan membutuhkan solusi yang lebih nyata agar tindakan kekerasan berdasarkan patriarki ini bisa di hentikan maupun korban memiliki hak untuk melakukan pembelaan diri atas jaminan HAM.Kata kunci: Hak Asasi Manusia, Patriaki, Perempuan, Pakistan
Marginalisasi kaum perempuan dalam kehidupan sosial masyarakat aceh Muhammad Zikri; Ita Rodiah
Oetoesan-Hindia: Telaah Pemikiran Kebangsaan Vol 5 No 1 (2023): Oetoesan Hindia : Telaah Pemikiran Kebangsaan
Publisher : Peneleh Research Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34199/oh.v5i1.160

Abstract

Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui bagaimana marginalisasi kaum perempuan dalam kehidupan sosial masyarakat Aceh dan untuk mengetahui bagaimana pandangan Islam terkait dengan persoalan marginalisasi kaum perempuan dalam kehidupan sosial masyarakat Aceh. Metode penelitian kualitatif menjadi acuan dalam kajian ini yang menghasilkan data deskriptif. Hasil penelitiannya dapat disimpulkan bahwa marginalisasi kaum perempuan di Aceh masih terjadi di sebagian masyarakatnya, dikarenakan mindset dan ideologi yang dibangun sejak lama. Di sisi lain, jika dikaji dari segi keagamaan, Islam justru sangat memuliakan perempuan. Meskipun, masih terdapat pembatasan akses sosial seperti dalam kehidupan masyarakat. Keputusan tetap pada kaum lelaki, musyawarah dalam masyarakat identik dikuasai oleh kaum lelaki, cara bergaul juga masih dibatasi dengan maksud tidak terjadinya pergaulan bebas.Kata Kunci: Gender, Marginalisasi, Perempuan Aceh
Kemampuan Resolusi Konflik Pustakawan dalam Peacebuilding di UPT Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Muhammad Alfin Ramadhan; Nuriah Hasibuan; Ita Rodiah
LIBRARIA Vol 11, No 2 (2023): LIBRARIA
Publisher : UPT. Perpustakaan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/libraria.v11i2.18137

Abstract

Artikel ini akan membahas mengenai kemampuan pustakawan dalam meresolusi konflik, maksudnya adalah resolusi konflik seperti apa dan bagaimana yang mampu pustakawan tawarkan dalam peacebuilding. Argumen-argumen yang penulis bangun pada penelitian ini menggunakan metode studi pustaka. Hasil yang dapat penulis sampaikan bahwa perbedaan adalah rahmat yang diberikan oleh Allah SWT, di dalamnya terdapat hal-hal baik dan buruk yang mungkin terjadi pada ruang lingkup apapun dimulai dari individu, kemudian antar kelompok, suku, agama, organisasi, partai politik, dan bahkan antar komunitas dengan jangkau yang lebih luas. Dalam hal ini pustakawan yang memiliki kemampuan resolusi konflik harus paham bahwa dalam mengatasi suatu konflik yang sedang terjadi maupun belum terjadi (nomalnya sedang terjadi), melalui proses pembangunan saling memahami lewat proses negosiasi, mediasi dan lain sebagainya, dan ketika suatu konflik teratasi, maka bukan berarti proses resolusi konflik telah usai. Resolusi konflik harus tetap berkesinambungan pada langkah-langkah pencegahan terhadap munculnya kembali konflik sejenis, bahkan jika bisa, pustakawan harus memikirkan juga kemungkinan munculnya konflik-konflik yang baru.
Peran Lembaga Filantropi untuk kesejahteraan Masyarakat: (Studi Kasus pada Yayasan Gemma Insani Indonesia) Siti Mariam; Ita Rodiah
JURNAL SOSIAL Vol. 25 No. 1 (2024): JURNAL SOSIAL
Publisher : Universitas Merdeka Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33319/sos.v25i1.152

Abstract

Philanthropy is a concrete form of generosity. At present there are many social institutions and organizations that are actively carrying out philanthropic activities. Campaigns to raise public funds, which will later be used for socio-religious and humanitarian activities, are carried out in various ways, be it through advertising in print and electronic mass media, as well as through social media. the rise of philanthropic activities aimed at encouraging and improving the standard of living of the dhu'afa in Indonesia can be motivated by various factors, it could be that the spread of philanthropic activities is a response from society to the weak role of the state in alleviating poverty, or it could be due to other factors such as awareness of faith which is getting stronger. In Islam, the concept of philanthropy is known as zakat, infaq, shadaqah (ZIS) and waqf. These terms refer to the act of giving, which implies sharing, generosity, social justice as well as mutually reinforcing human beings. The “Gemma Insani Indonesia Foundation” is one of the institutions that takes part in philanthropic activities. One of the factors behind the emergence of this institution is due to a sense of concern, as well as concern for the wider community, especially the people in West Java. This study aims to provide an overview of the Gemma Insani Foundation, along with its roles and contributions through the activity programs they carry out. The research method used is descriptive qualitative research method, by analyzing data sourced from social media accounts (Website & Instagram), literature studies as well as interviews from one of the Foundation's volunteers. The research results show that the Gemma Insani Indonesia Foundation plays an active role in efforts to improve people's welfare, with program activities carried out covering several aspects of life, including in the social, educational and entrepreneurial fields.