Kondisi pesisir Jakarta tengah mengalami perubahan besar akibat reklamasi Teluk Jakarta. Perubahan tersebut mengakibatkan hilangnya wilayah perikanan baik untuk kegiatan penangkapan maupun budidaya. Nelayan dan pembudidaya langsung merasakan dampaknya terhadap produksi dan pendapatan hasil usaha. Penelitian ini bertujuan untuk mengestimasi kerugian nilai ekonomi yang dialami nelayan dan pembudidaya ikan. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalahvaluasi ekonomi dengan analisis data menggunakan effect on production (EoP) dan residual rent. Hasil penelitian menunjukkan potensi kerugian nelayan dari hilangnya wilayah perairan mencapai Rp. 94.714.228.734 per tahun. Sementara kerugian pembudidaya kerang sebesar Rp. 98.867.000.591 per tahun dan pembudidaya ikan di tambak sebesar Rp. 13.572.063.285 per tahun. Besarnya kerugian yang dialami oleh nelayan dan pembudidaya tersebut hendaknya menjadi perhatian semua pihakterutama bila kegiatan reklamasi terus dilakukan. Title: Economic Loss of Fisher and Fish Farmer Due to Reclamation of Jakarta BayCoastal area in Jakarta faces a huge change since reclamation in this area is started. The change resulted the loss of fishing and aquaculture areas. Fisher and fish farmer directly feel the impact in the form of loss of production and income. This research aim to estimate the economic loss of fisher and fish farmer regarding to the reclamation. Approach used is economic valuation with effect on production (EoP) and residual rent as tools of data analysis. The result showes the economic loss of fisher reach Rp. 94.714.228.734 per year. Meanwhile the losses of shellfish farmers are Rp. 98,867,000,591 per year and pond fish farmers are Rp. 13,572,063,285 per year. These losses should be the concern of all parties, especially when the reclamation is continues.