Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Nilai Religi Arsitektur Rumah Adat Sasak Dusun Sade Desa Rembitan Kecamatan Pujut Kabupaten Lombok Tengah Muaini Muaini; Zainudin Zainudin
Historis : Jurnal Kajian, Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Sejarah Vol 2, No 2 (2017): Desember
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (852.233 KB) | DOI: 10.31764/historis.v2i2.192

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan makna nilai-nilai religi arsitektur rumah adat sasak. Jenis penelitian menggunakan kualitatif deskriptif. Penelitian dilakukan di dusun Sade desa Rembitan Kecamatan Pujut Kabupaten Lombok Tengah. Tehnik pengumpulan data mengunakan observasi, wawancara, dokumentasi dan catatan lapangan. Analisis data mengunakan kulitatif deskriptif. Hasil penelitian yang memiliki nilai-nilai religi arsitektur rumah adat sasak menemukan sebanyak 8 (delapan) yaitu: 1) Rumah Adat (Bale gunung rate ), 2) Arah rumah, 3) Bagian belakang rumah, 4) Atap rumah, 5) Lantai rumah, 6) Tangga rumah, 7) Pintu rumah, 8) Ruang dalam bale (Ruangan dalam). Masyarakat menjaga keaslihan peningalan kebudayaan dari nenek moyang. This study aims to describe the meaning of religious values of traditional architecture of sasak house. This type of research uses descriptive qualitative. The research was conducted in Sade village of Rembitan village, Pujut Sub-district, Central Lombok Regency. Data collection techniques use observation, interview, documentation and field notes. Data analysis using descriptive skin. The result of research which have religious values of architecture of traditional house of sasak found as many as 8 (eight) that is: 1) Traditional house (Bale mount rate), 2) House direction, 3) Back of house, 4) Roof house, 5) , 6) Household staircase, 7) Door of house, 8) Space in bale (Room inside). Society keep the authenticity of cultural pengingalan from ancestors.
Pengabdian masyarakat internasional: literasi dan numerasi untuk anak TKI di Malaysia: upaya pengembangan potensi akademik di lingkungan migran Abdul Wahab; Zainudin Zainudin; Harry Irawan Johari; Abdurahman Abdurahman; Hijril Ismail; Asbah Asbah; Maulidia Dwi Mayundasari
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 8, No 3 (2024): September
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v8i3.26715

Abstract

Abstrak Program pengembangan literasi dan numerasi untuk anak-anak Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Sanggar Belajar Rawang, Selangor, Malaysia, bertujuan untuk mengatasi keterbatasan akses pendidikan formal yang dihadapi anak-anak TKI, yang sering mengalami keterlambatan dalam penguasaan literasi dan numerasi. Melalui metode pembelajaran yang interaktif dan kontekstual, serta keterlibatan aktif pendidik dan orang tua, program ini berhasil meningkatkan kemampuan akademik anak-anak TKI. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa 75% anak mengalami peningkatan dalam kemampuan membaca dan menulis, sementara 70% lainnya menunjukkan pemahaman yang lebih baik terhadap konsep-konsep matematika dasar. Selain itu, program ini juga meningkatkan motivasi belajar dan partisipasi anak-anak dalam proses pembelajaran. Keberhasilan ini menegaskan pentingnya pendidikan yang inklusif dan berbasis komunitas dalam mendukung perkembangan anak-anak migran, meskipun masih terdapat tantangan terkait sumber daya dan keberlanjutan program. Saran untuk penguatan kemitraan, diversifikasi materi pembelajaran, dan peningkatan keterlibatan orang tua menjadi penting untuk memastikan dampak positif yang berkelanjutan. Kata kunci: literasi; numerasi; anak TKI; pendidikan migran; sanggar belajar. Abstract The literacy and numeracy development program for the children of Indonesian Migrant Workers (TKI) at Sanggar Belajar Rawang, Selangor, Malaysia, aims to address the limited access to formal education faced by TKI children, who often experience delays in mastering literacy and numeracy skills. Through interactive and contextual learning methods, along with the active involvement of educators and parents, this program has successfully improved the academic abilities of TKI children. Evaluation results show that 75% of the children improved their reading and writing skills, while 70% demonstrated a better understanding of basic mathematical concepts. Additionally, the program enhanced the children's learning motivation and participation in the learning process. This success underscores the importance of inclusive and community-based education in supporting the development of migrant children, though challenges related to resources and program sustainability remain. Recommendations for strengthening partnerships, diversifying learning materials, and increasing parental involvement are crucial to ensuring the program's continued positive impact. Keywords: literacy; numeracy; indonesian migrant workers' children; migrant education; learning center.