Subhechanis Saptanto
Pusat Penelitian Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan, Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PRAKIRAAN DAMPAK PENGURANGAN SUBSIDI BBM PADA USAHA PERIKANAN (Studi Kasus di Pelabuhan Perikanan Samudera Nizam Zachman) Subhechanis Saptanto; Rizky Aprilian Wijaya
Jurnal Kebijakan Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan Vol 4, No 2 (2014): DESEMBER 2014
Publisher : Balai Besar Riset Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (380.409 KB) | DOI: 10.15578/jksekp.v4i2.600

Abstract

Pelabuhan Perikanan Samudera Nizam Zachman (PPSNZ) merupakan salah satu pelabuhan perikanan samudera di Indonesia yang terletak di Muara Baru, Jakarta Utara. Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk menganalisis perkembangan kapal yang mendaratkan ikan di PPSNZ menurut jumlah kapal, stratifikasi GT, lokasi penangkapan (WPP) dan fluktuasi produksi ikan bulanan. Jenis data yang digunakan dalam penelitian adalah data sekunder yang berasal dari laporan tahunan, statistik perikanan dan berbagai referensi yang mendukung kegiatan penelitian. Analisis data yang dilakukan dengan menggunakan metode statistik deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah produksiikan yang didaratkan di PPSNZ pada tahun 2013 ada sebanyak 113.024.086 kg dengan rata-rata produksi perbulan sebanyak 9.418.674 kg. Rata-rata kenaikan produksi ikan perbulan sebesar 6,10 %. Kapal dengan ukuran 51-100 GT merupakan jenis kapal yang paling banyak mendaratkan ikan di PPSNZ. Bila dilihat dari lokasi penangkapannya, paling banyak yang menangkap ikan di WPP 711 yakni di perairan Laut Natuna. Pengurangan subsidi BBM diperkirakan memberikan dampak negatif kepada pelaku usaha perikanan khususnya yang berangkat dan mendaratkan ikan di PPS Nizam Zachman yakni berkurangnya kesejahteraan nelayan karena nelayan tidak melaut, peningkatan harga ikan karena berkurangnya supply ikan dari nelayan dan meningkatnya illegal fishing karena kapal-kapal di atas 30 GT sedikit yang melaut.Title: Possibility Impact of Fuel Reduction to Fisheries Sector(Case Study : Nizam Zachman Ocean Fishing Port (PPSNZ)Nizam Zachman Ocean Fishing Port (PPSNZ) is one of Indonesia’s ocean fishing port where located in Muara Baru, North Jakarta. This research was aimed to analyze the development of fishing vessels landed in PPSNZ according to the number of vessels, GT stratification, fish ground (WPP) and fish production fluctuation monthly. Data used in this research were secondary data derived from annual reports, fisheries statistics and the various references that support the research activities. Data analysiswas performed using descriptive statistical methods. The results showed that the total production of fish landed in PPSNZ in 2013 there were as many as 113,024,086 kg with average monthly production asmuch as 9,418,674 kg. The average increase in fish production of 6.10% per month. Vessels of 51-100 GT is a type of the most fishing vessels landed in PPSNZ. Viewed from the fishing ground, most fishing ground were in the WPP 711 in the Natuna Sea region. Reduction of fuel subsidies estimated negative impact to businesses in particular fisheries departing and landing fish in PPS Nizam Zachman such as reduced welfare of fishers because fishers can’t fishing, fish price increase due to the reduced supply of fish from fishers and increasing illegal fishing for over 30 GT vessels less operation.
EVALUASI PNPM MANDIRI KELAUTAN DAN PERIKANAN DALAM MENDUKUNG INDUSTRIALIASI PERIKANAN Siti Hajar Suryawati; Andrian Ramadhan; Mira Mira; Nensyana Shafitri; Subhechanis Saptanto; Agus Heri Purnomo
Jurnal Kebijakan Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan Vol 3, No 2 (2013): DESEMBER 2013
Publisher : Balai Besar Riset Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (696.098 KB) | DOI: 10.15578/jksekp.v3i2.313

Abstract

Perikanan merupakan salah satu sumber pendapatan nasional dan lapangan pekerjaan bagimasyarakat Indonesia. Peran penting sektor tersebut pada saat ini belum diiringi dengan pengoptimalanpemanfaatan potensi yang ada. Salah satu upaya pemerintah adalah melalui Program NasionalPemberdayaan Masyarakat Mandiri Kelautan dan Perikanan (PNPM Mandiri KP) sebagai upaya untukmengentaskan kemiskinan yang lebih dari 60 persen berada di wilayah pesisir. Anggaran yang tidaksedikit dikucurkan untuk program tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kinerjaoutcome dan kinerja manfaat dan dampak dari PNPM Mandiri KP pada berbagai usaha perikanan.Penelitian dilakukan pada bulan Januari – Mei 2013. Metode pengolahan data yang digunakan padapenelitian ini adalah metode deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja outcome PNPMMandiri KP pada kelompok perikanan tangkap, pembudidaya ikan, pengolah/pemasar, dan petambakgaram berturut-turut adalah: 1) 19 persen, 37 persen, 27 persen dan 31 persen untuk peningkatanproduksi dan produktivitas; dan 2) 54 persen, 33 persen, 57 persen dan 31 persen untuk peningkatanpendapatan. Kinerja manfaat dan dampak seperti tercantum dalam petunjuk pelaksanaan PNPM MandiriKP yaitu perkembangan usaha, berfungsinya kelompok sebagai lembaga ekonomi dan berkurangnyakemiskinan di lokasi program belum terindikasi secara eksplisit karena terkendala sistem pendataanyang tidak mencakup pengukuran kinerja tersebut. Rekomendasi yang diusulkan sebagai perbaikankebijakan di masa mendatang diantaranya adalah: 1) program harus diarahkan pada pembinaandalam aspek kewirausahaan, manajemen usaha dan manajemen keuangan; 2) masyarakat yang tidakmenerima bantuan dilibatkan sebagai bagian dari skenario program; dan 3) menyertakan programprogrampembinaan dan pendampingan yang diarahkan pada penyiapan penerima program untukmemanfaatkan kenaikan pendapatannya untuk digunakan sebagai fasilitas yang dapat meningkatkanproduksi dan pendapatan lebih besar lagi pada saat mereka tidak lagi mendapatkan bantuan.Title: Evaluation of Marine And Fisheries National Program on PeopleEmpowerement in Support to Fishery IndustrializationFisheries represents a notable source of income generation and job creation for Indonesia.The important role of fisheries has so far not been followed by optimalization of the existing potentials.Recognizing this, the government is currently carried out a program called the Marine and FisheriesMandiri National Program on People Empowerment (PNPM Mandiri KP), which represents a relevanteffort to alleviate poverty, wherein 60% of which occurs in the coastal areas. A significant amount ofbudget has been allocated to this program. This objective of this research is to identify the benefit, impactand outcome performance of the program. The research was carried out during the period of Januaryto May 2013. The data processing and interpretation approach that was adopted in this research isdescriptive approach. The research shows that the outcome performance of the program in capture fishery, aquaculture and fish processor/marketer groups are respectively 19 percent, 37 percent, 27 percent and 31percent for production and productivity increases and respectively 54 percent, 33 percent, 57 percent and 31 percentfor the income increase. Benefit and income performances, which include business development, functioning groups aseconomic institutions and poverty reduction in the area has not been indicated explicitly due to lack of data. This papersuggests that future improvement can be advanced through the following: 1) putting more attention on developmentof entrepreneurship, business management and financial management; 2) involving non-receivers in the programscenario; and 3) including empowerment program to recipients to utilize their income tobe used as a facilityto increaseproduction and more income when they didn’t get program anymore.
PERSEPSI DAN STRATEGI ADAPTASI NELAYAN TERHADAP ISU PENCABUTAN SUBSIDI BBM Rizki Aprilian Wijaya; Subhechanis Saptanto
Jurnal Kebijakan Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan Vol 4, No 2 (2014): DESEMBER 2014
Publisher : Balai Besar Riset Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (682.768 KB) | DOI: 10.15578/jksekp.v4i2.608

Abstract

Bahan Bakar Minyak (BBM) merupakan input produksi penting bagi nelayan. Pada awal tahun2014, terdapat wacana untuk menghapus subsidi BBM untuk nelayan. Tulisan ini bertujuan untukmenganalis persepsi nelayan terhadap kemungkinan kebijakan pencabutan subsidi BBM dan menganalisisstrategi adaptasi nelayan terhadap kemungkinan pencabutan subsidi BBM. Lokasi penelitian berada diPelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Nizam Zachman dan Pelabuhan Pendaratan Perikanan (PPI)Muara Angke di Provinsi D.K.I. Jakarta. Penelitian dilakukan melalui pendekatan kualitatif. Pengumpulandata dilakukan melalui wawancara mendalam (in-depth Interview) kepada petugas pelabuhan, tokohnelayan, pemilik dan nahkoda kapal perikanan. Analisis data dilakukan secara deskriptif. Hasil kajianmenunjukan bahwa sebagian besar nelayan (khususnya nelayan kecil) menolak terhadap kebijakanpencabutan subsidi BBM. Jenis strategi adaptasi nelayan terhadap kemungkinan diberlakukannyakebijakan pencabutan subsidi BBM diantaranya adalah tidak melakukan aktivitas melaut dalam jangkawaktu tertentu, beralih pekerjaan ke sektor non perikanan maupun sektor perikanan lainnya dan mencarisolusi pemecahan masalah melalui kelompok.Title: Fishers Perception and Adaptation Strategy toFuel Subsidize RevocationFuel is an important production inputs for fishers. At the beginning of 2014, there was a discourseto remove fuel subsidies for fishers. This paper aims to analyze the perception of fishers to the possibilityof fuel subsidy removal policy and analyzing the adaptation strategies of fishers on the possible liftingof fuel subsidies. Locations of the study are in the Ocean Fishing Port (PPS) Nizam Zachman and Portof Fish Landing (PPI) Muara Angke in DKI Jakarta. The study was conducted through a qualitativeapproach. Data collected through in-depth interviews to the port officials, leaders of fishers, fishingvessel owners and captains. The data were analyzed descriptively. Results of the study showed thatmost of the fishers (particularly small fishing) refuse to fuel subsidy removal policy. Type of fishing forpossible adaptation strategies enactment of policies withdrawal of fuel subsidies which are not fishingactivity within a certain time period, switch jobs to the fisheries sector and other fisheries sector and seeksolutions through group problem solving.