Agus Heri Purnomo
Pusat Penelitian Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan, Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

EVALUASI PNPM MANDIRI KELAUTAN DAN PERIKANAN DALAM MENDUKUNG INDUSTRIALIASI PERIKANAN Siti Hajar Suryawati; Andrian Ramadhan; Mira Mira; Nensyana Shafitri; Subhechanis Saptanto; Agus Heri Purnomo
Jurnal Kebijakan Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan Vol 3, No 2 (2013): DESEMBER 2013
Publisher : Balai Besar Riset Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (696.098 KB) | DOI: 10.15578/jksekp.v3i2.313

Abstract

Perikanan merupakan salah satu sumber pendapatan nasional dan lapangan pekerjaan bagimasyarakat Indonesia. Peran penting sektor tersebut pada saat ini belum diiringi dengan pengoptimalanpemanfaatan potensi yang ada. Salah satu upaya pemerintah adalah melalui Program NasionalPemberdayaan Masyarakat Mandiri Kelautan dan Perikanan (PNPM Mandiri KP) sebagai upaya untukmengentaskan kemiskinan yang lebih dari 60 persen berada di wilayah pesisir. Anggaran yang tidaksedikit dikucurkan untuk program tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kinerjaoutcome dan kinerja manfaat dan dampak dari PNPM Mandiri KP pada berbagai usaha perikanan.Penelitian dilakukan pada bulan Januari – Mei 2013. Metode pengolahan data yang digunakan padapenelitian ini adalah metode deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja outcome PNPMMandiri KP pada kelompok perikanan tangkap, pembudidaya ikan, pengolah/pemasar, dan petambakgaram berturut-turut adalah: 1) 19 persen, 37 persen, 27 persen dan 31 persen untuk peningkatanproduksi dan produktivitas; dan 2) 54 persen, 33 persen, 57 persen dan 31 persen untuk peningkatanpendapatan. Kinerja manfaat dan dampak seperti tercantum dalam petunjuk pelaksanaan PNPM MandiriKP yaitu perkembangan usaha, berfungsinya kelompok sebagai lembaga ekonomi dan berkurangnyakemiskinan di lokasi program belum terindikasi secara eksplisit karena terkendala sistem pendataanyang tidak mencakup pengukuran kinerja tersebut. Rekomendasi yang diusulkan sebagai perbaikankebijakan di masa mendatang diantaranya adalah: 1) program harus diarahkan pada pembinaandalam aspek kewirausahaan, manajemen usaha dan manajemen keuangan; 2) masyarakat yang tidakmenerima bantuan dilibatkan sebagai bagian dari skenario program; dan 3) menyertakan programprogrampembinaan dan pendampingan yang diarahkan pada penyiapan penerima program untukmemanfaatkan kenaikan pendapatannya untuk digunakan sebagai fasilitas yang dapat meningkatkanproduksi dan pendapatan lebih besar lagi pada saat mereka tidak lagi mendapatkan bantuan.Title: Evaluation of Marine And Fisheries National Program on PeopleEmpowerement in Support to Fishery IndustrializationFisheries represents a notable source of income generation and job creation for Indonesia.The important role of fisheries has so far not been followed by optimalization of the existing potentials.Recognizing this, the government is currently carried out a program called the Marine and FisheriesMandiri National Program on People Empowerment (PNPM Mandiri KP), which represents a relevanteffort to alleviate poverty, wherein 60% of which occurs in the coastal areas. A significant amount ofbudget has been allocated to this program. This objective of this research is to identify the benefit, impactand outcome performance of the program. The research was carried out during the period of Januaryto May 2013. The data processing and interpretation approach that was adopted in this research isdescriptive approach. The research shows that the outcome performance of the program in capture fishery, aquaculture and fish processor/marketer groups are respectively 19 percent, 37 percent, 27 percent and 31percent for production and productivity increases and respectively 54 percent, 33 percent, 57 percent and 31 percentfor the income increase. Benefit and income performances, which include business development, functioning groups aseconomic institutions and poverty reduction in the area has not been indicated explicitly due to lack of data. This papersuggests that future improvement can be advanced through the following: 1) putting more attention on developmentof entrepreneurship, business management and financial management; 2) involving non-receivers in the programscenario; and 3) including empowerment program to recipients to utilize their income tobe used as a facilityto increaseproduction and more income when they didn’t get program anymore.
KEBIJAKAN ANTISIPATIF DALAM MENGHADAPI DINAMIKA HARGA BBM PADA USAHA PERIKANAN TANGKAP Siti Hajar Suryawati; Andrian Ramadhan; Achmad Zamroni; Agus Heri Purnomo
Jurnal Kebijakan Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan Vol 3, No 2 (2013): DESEMBER 2013
Publisher : Balai Besar Riset Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (803.061 KB) | DOI: 10.15578/jksekp.v3i2.327

Abstract

Mengingat bahwa kenaikan ketersediaan energi alternatif belum dapat mengimbangipenurunan stok energi fosil, kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) di Indonesia tak terhindarkan.Kenaikan harga BBM tersebut diperkirakan memberikan dampak negatif terhadap biaya operasionalusaha perikanan tangkap, budidaya dan pengolahan. Makalah ini bertujuan untuk: menganalisiskeragaan usaha perikanan tangkap, menganalisis dampak kenaikan harga BBM terhadap usahaperikanan tangkap, dan merumuskan strategi kebijakan untuk mengantisipasi dampak kenaikan hargaBBM untuk jangka pendek dan menengah pada usaha perikanan tangkap. Untuk analisis-analisis ini,dipergunakan data-data sekunder yang diperoleh dari tiga sumber utama, yaitu statistik perikanantangkap, laporan-laporan terkait penggunaan BBM pada kapal perikanan dan laporan-laporan dampakkenaikan harga BBM pada periode sebelumnya. Hasil analisis menunjukkan: (1) Kenaikan harga BBMberdampak secara langsung proses produksi, distribusi dan konsumsi usaha perikanan; (2) Pelakuusaha perikanan melakukan usaha adaptasi dalam bentuk inovasi pembiayaan, pengurangan operasikegiatan penangkapan, penggunaan kapal pengangkut dan penjualan langsung yang memberikandampak lanjutan terhadap penurunan produksi dan penurunan pendapatan; (3) Strategi kebijakanyang dapat dipertimbangkan adalah: pertama, mendorong dan mempromosikan penggunaan energialternatif; kedua, mempertimbangkan daerah over fishing sebagai daerah konservasi; ketiga, penjaminanharga ikan berkualitas; dan keempat, peningkatan kapasitas sarana dan prasarana untuk penangananpasca panen. Kebijakan di hilir seperti penjaminan harga ikan berkualitas dan pengadaan sarana danprasarana untuk penanganan pasca panen direkomendasikan sebagai kebijakan kreatif yang dapatmemberikan dampak positif kepada pelaku usaha perikanan dan kinerja usaha perikanan secara umum.Title: Policy Anticipation to Cope With Fuel Price Dinamics inCapture FisheriesDue to the fact that the accumulating rate of alternative energies has not compensated thedecrease in stock of fossil energy, fuel price increased are unavoidable. Fuel price increases areexpected to bring negative impacts onoperationa costs of capture fisheries, aquaculture as well as fishprocessing. This paper aims to : (1) analyze the status of capture fisheries, (2) the impact of fuel priceincreased on capture fisheries activity and (3) formulate policy strategies to anticipate the impacts offuel price increased in the near future and long temperiod. This analysis used secondary data that havecollected from three main sources, namely Capture Fisheries Statistics, fuel consumption documentsof fishing vessels and reports on the impact fuel price increase of past period. Results shows that: (1)Fuel price increase impacts directly affected to production process as well as productsdistribution andconsumption; (2) Fishing vessel operators adapted to the situation through various approaches including financial innovation, reduction in fishing activities, deploying carrier vessels, and carrying out direct selling; (3) Policystrategy options consist on several points: firstly, promoting the alternative energy;secondly, converting overexploitedfishing grounds into conservation areas;thirdly, imposing quality –based pricing policies; and fourthly, increasing thecapacity of post-harvest handlingfacilities and infrastructure. Downstream policies such as price guaranty based onfish quality and provision of post-harvest facilities and infrastructure are considered as creative policies, which canpositively impact on fisheries performance.