Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

DEVELOPMENT OF ANTENATAL CARE AND PRENATAL YOGA CLASSES FOR PREGNANT WOMEN IN MIDWIFE CLINICS DURING THE COVID-19 PANDEMIC Islah Wahyuni; Busyra Hanim; Linda Suryani; Susani Hayati
JCES (Journal of Character Education Society) Vol 4, No 3 (2021): Juli
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jces.v4i3.5570

Abstract

Abstrak: Banyaknya komplikasi yang terjadi pada ibu maternal, maka sejak dari   kehamilan sangat diperlukan pengawasan Ante Natal Care (ANC)  dengan baik dan tepat, apalagi dalam situasi pandemi COVID-19 saat ini menyebabkan bangsa Indonesia mesti memulai beradaptasi dengan kebiasaan baru agar tetap dapat hidup sehat. Perlu upaya peningkatan kualitas pelayanan ANC yang dapat diterapkan dalam masa pandemic COVID-19 dalam memperbaiki dan mencegah timbulnya masalah komplikasi selama kehamilan, yang dapat dilakukan melalui Kelas ANC secara berkelompok sebagai sarana belajar bersama tentang kesehatan ibu hamil. Tujuan kegiatan PKM ini adalah meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu-ibu mengenai kehamilan,   persalinan, nifas, bayi baru lahir dan meningkatkan kesehatan ibu hamil dengan Prenatal Yoga selama masa pandemic ini. Pelaksanaannya di Klinik Bidan Praktek Mandiri Islah Wahyuni desa Kualu Kampar oleh tim PKM dosen Prodi Sarjana Kebidanan dan Profesi Bidan beserta mahasiswa. Teknis pelaksanaannya luring tatap muka dan dilanjutkan online via WhatsApps. Keberhasilan kegiatan PKM tampak dari antusias ibu hamil dalam bertanya seputar masalah kebutuhan Yoga selama hamil dan respon ibu hamil dalam melakukan ulang latihan Prenatal Yoga saat dirumah mereka, ibu hamil tertarik dan sadar akan pentingnya kegiatan kelas ANC dan Prenatal Yoga ini dalam menjawab masalah dan kebutuhan mereka saat hamil masa pandemic ini. Abstract:   Many complications that occur in maternal, Ante Natal Care (ANC) supervision is needed, especially in the current situation of the COVID-19 pandemic which causes the Indonesian people to start adapting to new habits. An effort is needed to improve the quality of ANC services that can be applied during the COVID-19 pandemic to improve and prevent complications, which can be done through group ANC classes, as a means of learning together about the health of pregnant women. The purpose of PKM is to increase the knowledge, skills of mothers regarding pregnancy, childbirth, postpartum, newborns and improve the health of pregnant women with Prenatal Yoga during pandemic. The implementation at the Islah Wahyuni Independent Practice Midwife Clinic, by PKM team of lecturers and students of Program Study Midwifery. The technical implementation by face-to-face and continued online via WhatsApps. The result of PKM   can be seen from the enthusiasm of pregnant women in asking questions about the problem of yoga needs during pregnancy and the response of participants in re-practicing Prenatal Yoga at their home, pregnant women are interested and aware of the importance of  ANC and Prenatal Yoga classes in answering their problems and needs. when pregnant during this pandemic.
PEER-BASED HEALTH EDUCATION ABOUT PUBERTY Susani Hayati; Busyra Hanim; Dona Martilova; Husna Farianti Amran; Yunni Safitri
JCES (Journal of Character Education Society) Vol 5, No 1 (2022): Januari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jces.v5i1.6990

Abstract

Abstrak: Kecemasan remaja terhadap perubahan fisik maupun psikis pada masa pubertas sering terabaikan dari perhatian orang-orang terdekat, karena adanya pandangan masyarakat bahwa belum saatnya anak-anak usia dini untuk memahami pendidikan seksualitas. Remaja sering merasa tidak nyaman bercerita dengan orang yang lebih dewasa dibandingkan dengan teman seusianya. Pada masa pubertas ini teman sebaya mempunyai peran yang sangat penting dalam menyikapi masalah kecemasan terhadap perubahan fisik maupun psikologis. Tujuan dari pemberdayaan ini untuk meningkatkan peran teman sebaya dalam pemberian informasi mengenai pubertas, sebagai bagian dari identitas diri untuk berekspresi, bersikap dalam pemecahan masalah pubertas pada remaja. Metode pemberdayaan ini dilaksanakan dalam 3 tahapan yang diawali dengan pretest dan diakhiri dengan pot test yaitu melalui penyuluhan, peer group diskusi, simulasi bermain peran dan evaluasi. Peserta yang mengikuti kegiatan ini adalah siswa kelas 6 SD yang berjumlah 40 orang. Hasil: setelah dilaksanakan pemberian penyuluhan, diskusi dan simulasi didapatkan bahwa terdapat peningkatan pengetahuan dan pemahaman peserta yang signifikan tentang pubertas, mawas diri terhadap perubahan masa pubertas dan saling mengingatkan terhadap bahaya pelecehan seksualitas dini. Pentingnya keterlibatan orangtua dalam memberikan dukungan dan motivasi bagi remaja dalam menghadapi masa pubertas ini.Abstract: Teenagers' anxiety about physical and psychological changes during puberty is often neglected from the attention of those closest to them, because of the public's view that it is not the time for early childhood to understand sexuality education. Teenagers often feel uncomfortable telling stories with people who are more mature than their peers. At this puberty, peers have a very important role in addressing the problem of anxiety about physical and psychological changes. The purpose of this empowerment is to increase the role of peers in providing information about puberty, as part of self-identity to express, behave in solving puberty problems in adolescents. This empowerment method is carried out in 3 stages, starting with a pre-test and ending with a pot test, namely through counseling, peer group discussions, role-playing simulations and evaluation. The participants who took part in this activity were 40 grade 6 elementary school students. Results: After providing counseling, discussions and simulations, it was found that there was a significant increase in participants' knowledge and understanding about puberty, being aware of changes in puberty and reminding each other about the dangers of early sexual harassment. The importance of parental involvement in providing support and motivation for adolescents in dealing with this puberty period.
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEBUTUHAN ASUPAN VITAMIN B12 PENDERITA DMT2 YANG MENGKONSUMSI METFORMIN Islah Wahyuni; Busyra Hanim
Jurnal Kesehatan Medika Saintika Vol 11, No 2 (2020): Desember 2020
Publisher : Stikes Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jkms.v11i2.619

Abstract

Diabetes dikenal sebagai Silent Killer, merupakan penyebab kematian tertinggi ketiga di Indonesia. Berdasarkan Riskesdas 2013-2018 diketahui adanya peningkatan jumlah penderita diabetes mellitus pada usia >15 tahun, dan pada tahun 2020 penderita diabetes diestimasikan terus meningkat di Indonesia. Metformin adalah salah satu obat antidiabetik yang paling banyak digunakan, hampir semua pedoman diseluruh dunia merekomendasikan metformin sebagai pengobatan lini pertama untuk pasien dengan Diabetes Mellitus Tipe 2. Penggunaan metformin yang lama, dosis yang tinggi akan berdampak pada penurunan kadar vitamin B12 didalam darah dan akan mengakibatkan terjadinya  keluhan seperti anemia, neuropati, kram kesemutan, mudah lelah, capek dan lain-lain. Tujuan penelitian  mengidentifikasi Faktor yang memmpengaruhi kebutuhan Asupan Vitamin B12 Penderita Diabetes Melitus Tipe 2. Sampel penelitian  100  Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 pada 10 Mei – 25 Juli 2020. Hasil penelitian didapatkan tidak ada hubungan Umur dengan asupan vitamin B12 p value (0,078), tidak ada hubungan Jenis Kelamin dengan asupan vitamin B12 p value (0,796), tidak ada hubungan IMT dengan asupan vitamin B12 p value (0,867), Ada hubungan Lama Penggunaan metformin dengan asupan vitamin B12 p value (0,048), Ada hubungan Dosis Metformin dengan asupan vitamin B12 p value (0,047). Diharapkan Penderita DMT2 selalu meningkatkan dan  menjaga asupan vitamin B12
EDUCATION ABOUT FACE ACUPRESSURE AND ITS APPLICATION TO PREGNANT WOMEN Violita Dianatha Puteri; Busyra Hanim; Islah Wahyuni; Dona Martilova; Ingelia Ingelia; Deby Yanthina; Deny Ariyani
JCES (Journal of Character Education Society) Vol 5, No 3 (2022): Juli
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jces.v5i3.10293

Abstract

Abstrak: Totok wajah merupakan terapi salah satu komplementer yang berguna untuk mengurangi stress dan kecemasan. Penekanan pada titik titik akupuntur pada wajah bertujuan untuk mengirim sinyal yang menyeimbangkan sistem syaraf atau melepaskan bahan kimia seperti endorfin yang mengurangi rasa sakit dan stress.  Tujuan penelitian  ini untuk meningkatkan pengetahuan ibu hamil tentang manfaat totok wajah diklinik Bidan Islah Wahyuni pekanbaru. Metode yang digunakan dalam pelaksanaan penelitian ini yaitu secara Theoritical dan Demonstrasi dengan pendekatan program tindak partisipatif. Hasil penelitian sebelum dilakukan edukasi yaitu 50% (3 orang) ibu hamil. Setelah diberi edukasi materi, diskusi, tanya jawab dan demonstrasi terdapat kenaikan persentase pengetahuan totok wajah sebanyak 99,9% (6 orang). Ibu hamil antusias menerapkan edukasi tentang totok wajah dengan mampu menjelaskan dan mempraktekkan secara baik dan benar. Edukasi telah berhasil diberikan sebagai upaya pemberian pengetahuan, menambah pemahaman sekaligus penerapan totok wajah secara langsung agar lebih relaksasi, merawat diri dan janin dalam kandungan.Abstract:  Face acupressure is a complementary therapy that is useful for reducing stress and anxiety. Emphasis on acupuncture points on the face aims to send signals that balance the nervous system or release chemicals such as endorphins that reduce pain and stress. The purpose of this study was to increase the knowledge of pregnant women about the benefits of a full-blooded face at the Islah Wahyuni Midwife Clinic in Pekanbaru. The method used in the implementation of this research is theoretical and demonstration with a participatory action program approach. The results of the study before the education was carried out were 50% (3 people) pregnant women. After being given material education, discussions, questions and answers and demonstrations, there was an increase in the percentage of full-blooded knowledge by 99.9% (6 people). Pregnant women are enthusiastic about implementing education about face acupressure  by being able to explain and practice properly and correctly. Education has been successfully provided as an effort to provide knowledge, increase understanding as well as apply face acupressure  directly to make it more relaxed, take care of yourself and the fetus in the womb.