Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

HEALTH EDUCATION ABOUT ENDORPHINE MASSAGE FOR PREGNANT WOMEN AND FAMILIES TO REDUCE LOW BACK PAIN Martilova, Dona; Amran, Husna Farianti; Safitri, Yunni; Kirana, Desi Nindya
JCES (Journal of Character Education Society) Vol 4, No 3 (2021): Juli
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jces.v4i3.4813

Abstract

Abstrak: Ibu yang mengeluhkan sakit pinggang atau nyeri selama persalinan membutuhkan pijatan untuk meringankan keluhan. Teknik pijat yang dianjurkan untuk mengatasi nyeri dalam kehamilan dan persalinan adalah teknik Massage Endorphin. Massage endorpin yaitu terapi sentuhan ringan dan pemijatan ringan, ini penting diberikan kepada Ibu hamil, diwaktu hamil dan menjelang melahirkan. Dengan melakukan pemijatan yang benar dan tepat akan menyebabkan tubuh menghasilkan hormone endorphin yang menyebabkan turunnya rasa nyeri pada ibu dan munculnya perasaan nyaman. Tujuan dari pemberdayaan ini adalah untuk memfasilitasi Ibu Hamil dengan melakukan pemberian informasi, konseling tentang kesehatan persalinan dan pemberian pelayanan pijat Ibu Hamil, mengajarkan teknik massage endorphin.  Metode dari pemberdayaan ini dilaksanaan dengan 3 tahapan yaitu penyuluhan (pemberian informasi, materi), Peer Group Diskusi (konseling), dan Demonstrasi (pemberian pelayanan pijat dengan mengajarkan teknik massage endorphin kepada Ibu hamil) kegiatan ini dilakukan selama 2 kali pertemuan. Jumlah peserta kegiatan pemberdayaan ini yaitu 20 orang ibu hamil. Hasil: setelah pemberian penyuluhan, konseling dan demonstarsi didapatkan hasil dari evaluasi Ibu hamil dapat mengetahui, memahami, serta dapat mengajarkan kepada keluarganya agar keluarganya bisa memberikan pijatan dengan teknik massage endorphin ketika Ibu hamil tersebut membutuhkan pijatan dirumah. Sehingga nantinya tercapaikan persalinan yang aman dan sehat.Abstract: Mothers who complain of pain in the waist or pain during childbirth need massage to relieve complaints. In providing massage the parts that can be touched include the head, back, and legs. The massage technique that is more recommended to deal with pain in pregnancy and childbirth is the Endorphin Massage technique. Endorphin massage, which is light touch therapy and light massage, is given to pregnant women, during pregnancy and before giving birth. By doing the right and proper massage, it will cause the body to produce endorphins which cause a decrease in pain in the mother and a feeling of comfort. The purpose of this empowerment is to facilitate pregnant women by providing information, counseling about health and providing massage services for pregnant women, teaching endorphin massage techniques. The method of empowerment is carried out in 3 stages, namely counseling (providing information, materials), Peer Group Discussion (counseling), and Demonstration (providing massage services by teaching endorphin massage techniques to pregnant women). The number of participants in this empowerment activity is 20 pregnant women. Results: after providing counseling, counseling and demonstrations to get results from the evaluation pregnant women can know, understand, and can teach their families so that their families can provide massage with endorphin massage techniques when pregnant women need massage at home. This will ensure a safe and healthy delivery.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN PASIEN TEHADAP TINGKAT PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS KECAMATAN PULAU MERBAU KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI Desi Nindya Kirana; Yunni Safitri; Fitria Haqiqa
Jurnal Midwifery Update (MU) Vol 3, No 2 (2021): Jurnal Midwifery Update (MU)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32807/jmu.v3i2.110

Abstract

Kualitas pelayanan merupakan hal yang terpenting dilakukan perusahaan kepada pelanggan agar tetap loyal menggunakan produk dan pelayanan perusahaan. Kualitas pelayanan menjadi suatu keutamaan yang harus dilakukan perusahaan supaya mampu bertahan dan tetap mendapatkan kepercayaan dari pelanggan. Pelayanan itu sendiri akan dapat terlaksana dengan baik apabila adanya kesadaran dari pegawai dalam memberikan pelayanan serta memenuhi kebutuhan dan kepuasan pelanggan. Prinsip dasar yang perlu dilakukan penyedia jasa adalah memberikan pelayanan jasa yang terbaik, sehingga pelanggan merasa puas. Perasaan puas pelanggan merupakan persepsi yang diterima oleh pelanggan dimana pelayanan yang diterima mendekati kenyataan atau sesuai dengan harapan pelanggan. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh kepuasan pasien terhadap pelayanan di Puskesmas Kecamatan Pulau Merbau Kabupaten Kepulauan Meranti. Populasi dalam penelitian ini adalah 2.652 orang. Maka sampel yang diambil adalah sebanyak 93 orang, dengan menggunakan pendapat Lemeshow. Dan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah angket dan dokumentasi. Data yang terkumpul dianalisis dengan rumus Regresi Linear Sederhana. Setelah data dianalisa ada pengaruh yang signifikan antara Bukti Fisik dengan Pelayanan kesehatan di Puskesmas Kecamatan Pulau Merbau Kabupaten Kepulauan Meranti dengan nilai R Square 14,9%, tidak  ada pengaruh yang signifikan antara Kehandalan dengan Pelayanan kesehatan di Puskesmas Kecamatan Pulau Merbau Kabupaten Kepulauan Meranti, Bahwa ada pengaruh yang signifikan antara Daya Tanggap dengan Pelayanan kesehatan di Puskesmas Kecamatan Pulau Merbau Kabupaten Kepulauan Meranti dengan nilai R Square 11,2%, dan tidak ada pengaruh yang signifikan antara Perhatian dengan Pelayanan kesehatan di Puskesmas Kecamatan Pulau Merbau Kabupaten Kepulauan Meranti.Abstract Quality of service is the most important thing the company does to customers in order to remain loyal to using the company's products and services. Service quality is a priority that must be done by the company in order to be able to survive and still get the trust of customers. The service itself will be carried out properly if there is awareness from employees in providing services and meeting customer needs and satisfaction. The basic principle that service providers need to do is to provide the best service, so that customers feel satisfied. Customer satisfaction is a perception received by customers where the service received is close to reality or in accordance with customer expectations. This study aims to determine the effect of patient satisfaction on services at the Puskesmas Pulau Merbau District, Meranti Islands Regency. The population in this study was 2,652 people. So the sample taken is 93 people, using Lemeshow's opinion. And data collection techniques used are questionnaires and documentation. The collected data were analyzed using the Simple Linear Regression formula. After the data was analyzed there was a significant effect between Physical Evidence and health services at the Puskesmas Pulau Merbau District, Meranti Islands Regency with an R Square value of 14.9%, there was no significant effect between reliability and health services at the Puskesmas Pulau Merbau District, Meranti Islands Regency. there is a significant effect between responsiveness and health services at the Puskesmas Pulau Merbau, Meranti Islands Regency with an R Square value of 11.2%, and there is no significant effect between attention and health services at the Puskesmas Pulau Merbau, Meranti Islands Regency.
Pengaruh Pemberian Air Rendaman Rumput Fatimah (Anastatica Hierochuntica) Terhadap Kadar Hormon Oksitosin dan Hormon Prolaktin Pada Tikus Putih (Rattus Norvegicus) Menyusui Perbandingan Yunni Safitri; Afriwardi Afriwardi; Eny Yantri
Jurnal Kesehatan Andalas Vol 8, No 1S (2019): Suplemen 1
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jka.v8i1S.923

Abstract

Rumput fatimah (Anastatica Hierochuntica) mengandung senyawa fitokimia seperti alkaloid, tanin, dan flavonoid yang merupakan bagian fitoestrogen. Tujuan Penelitian ini untuk menganalisis pengaruh pemberian air rendaman rumput fatimah (Anastatica Hierochuntica) terhadap hormon oksitosin dan hormon prolaktin pada tikus putih (Rattus Norvegicus) menyusui. Jenis penelitian ini adalah eksperimental dengan desain Post-Tes Only Control Group. Jumlah sampel 32 tikus menyusui yang dibagi menjadi 4 kelompok, yaitu kelompok kontrol dan 3 kelompok perlakukan P1, P2 dan P3 yang masing–masing diberi 10gr, 20gr dan 40gr rendaman Anastatica Hierochuntica. Penelitian dilakukan di Labor Farmasi dan Biomedik Universitas Andalas. Hormon oksitosin dan hormon prolaktin diukur dengan mengunakan metode ELISA. Uji statistik menggunakan uji Shapiro Wilk untuk mengetahui normalitas data, dilanjutkan One Way ANOVA dan untuk mengetahui perbedaan pada kelompok digunakan uji Multiple Comparisons (post hoc test) jenis Bonferroni. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat perbedaan signifikan (p<0,05) kadar hormon oksitosin antara kelompok kontrol (56,604±10,907) dengan kelompok P2 (44,095±6,117). Pada hormon prolaktin juga berbeda secara bermakna (p<0,05) antara kelompok kontrol (11,794±1,633) dengan kelompok P3 (16,991±3,735). Terdapat perbedaan yang bermakna terhadap pemberian air rendaman rumput fatimah (Anastatica Hierochuntica) terhadap hormon oksitosin dan hormon prolaktin pada tikus putih (Rattus Norvegicus) menyusui.
PEER-BASED HEALTH EDUCATION ABOUT PUBERTY Susani Hayati; Busyra Hanim; Dona Martilova; Husna Farianti Amran; Yunni Safitri
JCES (Journal of Character Education Society) Vol 5, No 1 (2022): Januari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jces.v5i1.6990

Abstract

Abstrak: Kecemasan remaja terhadap perubahan fisik maupun psikis pada masa pubertas sering terabaikan dari perhatian orang-orang terdekat, karena adanya pandangan masyarakat bahwa belum saatnya anak-anak usia dini untuk memahami pendidikan seksualitas. Remaja sering merasa tidak nyaman bercerita dengan orang yang lebih dewasa dibandingkan dengan teman seusianya. Pada masa pubertas ini teman sebaya mempunyai peran yang sangat penting dalam menyikapi masalah kecemasan terhadap perubahan fisik maupun psikologis. Tujuan dari pemberdayaan ini untuk meningkatkan peran teman sebaya dalam pemberian informasi mengenai pubertas, sebagai bagian dari identitas diri untuk berekspresi, bersikap dalam pemecahan masalah pubertas pada remaja. Metode pemberdayaan ini dilaksanakan dalam 3 tahapan yang diawali dengan pretest dan diakhiri dengan pot test yaitu melalui penyuluhan, peer group diskusi, simulasi bermain peran dan evaluasi. Peserta yang mengikuti kegiatan ini adalah siswa kelas 6 SD yang berjumlah 40 orang. Hasil: setelah dilaksanakan pemberian penyuluhan, diskusi dan simulasi didapatkan bahwa terdapat peningkatan pengetahuan dan pemahaman peserta yang signifikan tentang pubertas, mawas diri terhadap perubahan masa pubertas dan saling mengingatkan terhadap bahaya pelecehan seksualitas dini. Pentingnya keterlibatan orangtua dalam memberikan dukungan dan motivasi bagi remaja dalam menghadapi masa pubertas ini.Abstract: Teenagers' anxiety about physical and psychological changes during puberty is often neglected from the attention of those closest to them, because of the public's view that it is not the time for early childhood to understand sexuality education. Teenagers often feel uncomfortable telling stories with people who are more mature than their peers. At this puberty, peers have a very important role in addressing the problem of anxiety about physical and psychological changes. The purpose of this empowerment is to increase the role of peers in providing information about puberty, as part of self-identity to express, behave in solving puberty problems in adolescents. This empowerment method is carried out in 3 stages, starting with a pre-test and ending with a pot test, namely through counseling, peer group discussions, role-playing simulations and evaluation. The participants who took part in this activity were 40 grade 6 elementary school students. Results: After providing counseling, discussions and simulations, it was found that there was a significant increase in participants' knowledge and understanding about puberty, being aware of changes in puberty and reminding each other about the dangers of early sexual harassment. The importance of parental involvement in providing support and motivation for adolescents in dealing with this puberty period.
HEALTH EDUCATION ABOUT ENDORPHINE MASSAGE FOR PREGNANT WOMEN AND FAMILIES TO REDUCE LOW BACK PAIN Dona Martilova; Husna Farianti Amran; Yunni Safitri; Desi Nindya Kirana
JCES (Journal of Character Education Society) Vol 4, No 3 (2021): Juli
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jces.v4i3.5677

Abstract

Abstrak: Ibu yang mengeluhkan sakit pinggang atau nyeri selama persalinan membutuhkan pijatan untuk meringankan keluhan. Teknik pijat yang dianjurkan untuk mengatasi nyeri dalam kehamilan dan persalinan adalah teknik Massage Endorphin. Massage endorpin yaitu terapi sentuhan ringan dan pemijatan ringan, ini penting diberikan kepada Ibu hamil, diwaktu hamil dan menjelang melahirkan. Dengan melakukan pemijatan yang benar dan tepat akan menyebabkan tubuh menghasilkan hormone endorphin yang menyebabkan turunnya rasa nyeri pada ibu dan munculnya perasaan nyaman. Tujuan dari pemberdayaan ini adalah untuk memfasilitasi Ibu Hamil dengan melakukan pemberian informasi, konseling tentang kesehatan persalinan dan pemberian pelayanan pijat Ibu Hamil, mengajarkan teknik massage endorphin.  Metode dari pemberdayaan ini dilaksanaan dengan 3 tahapan yaitu penyuluhan (pemberian informasi, materi), Peer Group Diskusi (konseling), dan Demonstrasi (pemberian pelayanan pijat dengan mengajarkan teknik massage endorphin kepada Ibu hamil) kegiatan ini dilakukan selama 2 kali pertemuan. Jumlah peserta kegiatan pemberdayaan ini yaitu 20 orang ibu hamil. Hasil: setelah pemberian penyuluhan, konseling dan demonstarsi didapatkan hasil dari evaluasi Ibu hamil dapat mengetahui, memahami, serta dapat mengajarkan kepada keluarganya agar keluarganya bisa memberikan pijatan dengan teknik massage endorphin ketika Ibu hamil tersebut membutuhkan pijatan dirumah. Sehingga nantinya tercapaikan persalinan yang aman dan sehat.Abstract: Mothers who complain of pain in the waist or pain during childbirth need massage to relieve complaints. In providing massage the parts that can be touched include the head, back, and legs. The massage technique that is more recommended to deal with pain in pregnancy and childbirth is the Endorphin Massage technique. Endorphin massage, which is light touch therapy and light massage, is given to pregnant women, during pregnancy and before giving birth. By doing the right and proper massage, it will cause the body to produce endorphins which cause a decrease in pain in the mother and a feeling of comfort. The purpose of this empowerment is to facilitate pregnant women by providing information, counseling about health and providing massage services for pregnant women, teaching endorphin massage techniques. The method of empowerment is carried out in 3 stages, namely counseling (providing information, materials), Peer Group Discussion (counseling), and Demonstration (providing massage services by teaching endorphin massage techniques to pregnant women). The number of participants in this empowerment activity is 20 pregnant women. Results: after providing counseling, counseling and demonstrations to get results from the evaluation pregnant women can know, understand, and can teach their families so that their families can provide massage with endorphin massage techniques when pregnant women need massage at home. This will ensure a safe and healthy delivery.
Analisis Pengetahuan Remaja Putri Mengenai Anemia Sebelum dan Sesudah Penyuluhan Yunni Safitri
Jurnal Kebidanan Malakbi Vol 3 No 1 (2022): Januari 2022
Publisher : Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Mamuju

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33490/b.v3i1.578

Abstract

The nutritional problem of adolescents in Southeast Asia is anemia, which is 25-40% of adolescent girls experiencing mild to severe levels of anemia. Lack of knowledge about it causes young women to be anemic because nutrition is essential for growth and development. The study aims to know the difference in young women's knowledge of anemia before and after counseling. This type of research is a quantitative with a descriptive design. The study was conducted at a new high school on November 15, 2021. The study population was an x-class young woman of 248 with a sample number of 71. Sampling techniques using random stratified sampling. Research instruments use questionnaires assessed from pretest and posttest results. The treatment of anemia started before the posttest. Young women knowledge before good counseling 54 people (76%) and after the good advice of 70 people (99%). Young women knowledge covers the understanding of anemia before good practice 43 (61%) and after the good practice of 67 people (94%), the knowledge that causes anemia before counseling enough 30 people (42%) and after the good practice of 58 (82%), the knowledge of the signs and symptoms of anemia before the good 52 (73%) and after the good enlightenment of 60 (85%), Knowledge of the impact of anemia before counseling is just 38 people (54%) and after the good 46 (65%) and the knowledge of the initial treatment of anemia before the good at 67 (94%) and after the good at 70 (99%). There is an increase in young women's knowledge of anemia after counseling. It is best for educational institutions to improve health education especially on anemia in young women by facilitating school vessels such as the formation of pik KRR or other vessels that could answer students' questions about anemia and counseling.
Pembinaan Keluarga dalam Pemanfaatan Buku Kesehatan Ibu dan Anak Untuk Deteksi Dini Komplikasi Dimasa Pandemi Covid-19: Pembinaan Keluarga dalam Pemanfaatan Buku Kesehatan Ibu dan Anak Untuk Deteksi Dini Komplikasi Dimasa Pandemi Covid-19 Busyra Hanim; Yunni Safitri; Islah Wahyuni; Husna Farianti Amran; Yollanda Dwi Santi; Ingelia Ingelia
Ahmar Metakarya: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 1 (2021): Ahmar Metakarya: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Yayasan Ahmad Mansyur Nasirah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (330.27 KB) | DOI: 10.53770/amjpm.v1i1.21

Abstract

Knowledge to detect danger signs and complications during pregnancy, childbirth, postpartum, and toddlers was very important for mothers and families to break the chain of delays in helping mothers and children with complications. The use of the MCH Handbook was one of the programs and strategies for community empowerment to maintain health and obtain quality maternal and child health services. The MCH handbook contains educational materials on maternal and child health, nutrition, cards for pregnant women, KMS for toddlers, health records, and danger signs/complications for maternal and child health. However, there are still many mothers who have MCH Handbooks but do not bring them to the health check-up, do not read information to improve health, or signs of maternal and child complications. This happened because of the mother's ignorance about the benefits and contents of the MCH Handbook and what information was contained in the MCH Handbook. Even more so during this Vovid-19 pandemic, the pregnant women could not visit to health facilities were not as extensive as before. The purpose of this PKM activity was to increase the knowledge of pregnant women about the MCH Handbook and the use of the MCH Handbook during pregnancy, childbirth, and child care. The target of this PKM activity was to 16 pregnant women at the Independent Practice of Midwife Islah Wahyuni ​​in the village of Kualu Kampar, carried out by PKM Team of lecturers of the Midwifery Study Program and Midwife Profession of STIKes Payung Negeri Pekanbaru and the students. The forms of offline activities include the provision of IEC, counseling and problem solving in a question and answer discussion in the ANC class. Counseling materials on maternal and child health, introducing the MCH Handbook including the benefits, how to get it, how to use it, the contents of the MCH Handbook and information on complications and danger signs for mother and child contained in the MCH Handbook. The success of the activity can be seen from the enthusiasm of pregnant women in participating in each activity, the number of questions asked during the discussion, and the increase in the posttest score of knowledge about the MCH Handbook. Pengetahuan untuk mengenali tanda bahaya dan komplikasi selama kehamilan, persalinan, nifas, dan balita merupakan hal yang sangat penting bagi ibu dan keluarga untuk memutus rantai keterlambatan pertolongan komplikasi pada ibu dan anak. Penggunaan Buku KIA merupakan salah satu program dan strategi pemberdayaan masyarakat untuk memelihara kesehatan dan mendapatkan pelayanan kesehatan ibu dan anak yang berkualitas. Buku KIA berisi materi edukasi tentang kesehatan ibu dan anak, gizi, kartu ibu hamil, KMS balita, catatan kesehatan, serta tanda bahaya/komplikasi kesehatan ibu dan anak. Namun masih banyak ibu yang memiliki Buku KIA tapi tidak membawa saat pemeriksaan kesehatan, tidak membaca informasi untuk meningkatkan kesehatan, maupun tanda komplikasi ibu dan anak. Hal ini terjadi karena ketidaktahuan ibu tentang manfaat dan isi Buku KIA serta informasi apa saja yang terdapat pada Buku KIA. Lebih lagi di masa pandemic covid-19 ini, yang kunjungan ibu hamil ke fasilitas kesehatan tidak seleluasa sebelumnya. Tujuan kegiatan PKM ini untuk meningkatkan pengetahuan dan pemanfaatan Buku KIA pada masa hamil, bersalin, dan asuhan anak pada ibu hamil. Sasaran kegiatan PKM pada 16 orang ibu hamil di Praktik Mandiri Bidan Islah Wahyuni di desa Kualu Kampar, dilaksanakan oleh Tim PKM Dosen Prodi Sarjana Kebidanan dan Profesi Bidan STIKes Payung Negeri Pekanbaru beserta mahasiswa. Bentuk kegiatan secara luring meliputi pemberian KIE, konseling dan pemecahan masalah dalam diskusi tanya jawab pada kelas ANC. Materi penyuluhan tentang kesehatan ibu dan anak dengan mengenalkan Buku KIA meliputi manfaat, cara mendapatkan, cara menggunakan, isi Buku KIA dan informasi tentang komplikasi dan tanda bahaya pada ibu dan anak yang terdapat pada Buku KIA. Keberhasilan kegiatan terlihat dari besarnya antusias ibu hamil mengikuti setiap kegiatan, banyaknya pertanyaan yang diajukan saat diskusi, serta peningkatan skor  posttest pengetahuan tentang Buku KIA.
HEALTH EDUCATION ABOUT PREGNANCY MASSAGE FOR PREGNANT WOMAN Yunni Safitri; Susani Hayati; Desi Nindya Kirana; Husna Farianti Amran; Siti Zakiah Zulfa; Dewinny Septalia Dale
JCES (Journal of Character Education Society) Vol 5, No 3 (2022): Juli
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jces.v5i3.9317

Abstract

Abstrak: Prenatal Massage adalah gerakan pemijatan pada ibu hamil berupa pengusapan dan penekanan sedemikian rupa yang tidak merangsang terjadinya kontraksi guna menurunkan nyeri, menghasilkan relaksasi, dan meningkatkan sirkulasi serta salah satu cara untuk mengatasi  gangguan pola tidur pada ibu hamil. Prenatal Massage dilakukan pada ibu hamil pada trimester pertama sampai dengan trimester ketiga yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan bagi ibu hamil dalam menjalankan kehamilannya sehinga ibu merasa nyaman. Metode dari pemberdayaan ini dilaksanaan dengan 3 tahapan yaitu penyuluhan (pemberian informasi, materi), Peer Group Diskusi (konseling), dan Demonstrasi (pemberian pelayanan pijat dengan mengajarkan teknik prenatal massage kepada Ibu hamil). Kegiatan ini terlebih dahulu diawali dengan pretest dan diakhiri dengan posttest. Peserta yang mengikuti kegiatan ini adalah ibu hamil yang berjumlah 8 orang. Hasil: setelah pemberian penyuluhan, konseling dan demonstarsi didapatkan hasil dari evaluasi Ibu hamil dapat mengetahui serta memahami tentang prenatal massage. Sehingga ibu dapat menjalankan kehamilannya dengan nyaman dan sehat untuk persiapan kelahiran.Abstract: Prenatal massage is a massage movement for pregnant women in the form of rubbing and pressing in such a way that does not stimulate contractions in order to reduce pain, produce relaxation, and increase circulation as well as one way to overcome sleep disturbances in pregnant women. Prenatal massage is carried out for pregnant women in the first trimester to the third trimester which aims to improve the health of pregnant women in carrying out their pregnancy so that mothers feel comfortable. This empowerment method is carried out in 3 stages, namely counseling (providing information, materials), Peer Group Discussion (counseling), and Demonstration (providing massage services by teaching prenatal massage techniques to pregnant women). This activity begins with a pretest and ends with a posttest. Participants who took part in this activity were pregnant women, totaling 8 people. Results: after providing counseling, counseling and demonstrations, the results obtained from the evaluation of pregnant women can know and understand about prenatal massage. So that the mother can carry out her pregnancy comfortably and healthily in preparation for birth.
Pengenalan Makanan Pendamping ASI (MPASI) melalui Edukasi dan Demo Masak untuk Pencegahan Stunting selama Periode Golden Age 1000 Hari Kehidupan Anak di Kelurahan Rejosari Nadilah Putri Sani; Yunni Safitri; Yulisma Yulisma; Dwi Riska Amiroh; Tengku Ilma Nadila; Indah Rahma Yena; Tengku Manawa Salwa
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 7 No. 1 (2023): April 2023
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (349.276 KB)

Abstract

The 1000 day period of life is a golden period to form a child's growth. The nutrition that children receive during the 1000 day period of life can affect the child's ability to learn and work so that a healthy generation is formed in the long term. At the age of 6 months, the baby's need for energy and nutrition begins to increase so that it cannot be fulfilled only with breast milk, so complementary food ASI (MPASI) is needed. If complementary foods are not introduced from about 6 months or inappropriately, they can be a risk factor for stunting. The method used in this community service is to provide education and cooking demonstrations on a healthy menu of complementary foods for ASI (MPASI), by doing hands-on practice. The results obtained from this activity are that mothers understand complementary foods and make better ones by choosing quality ingredients that can increase the baby's appetite by being more innovative and creative.
Edukasi Bullying Pada Remaja Untuk Mencegah Perilaku Menyimpang di SMPN 3 Pekanbaru Siti Zakiah Zulfa; Islah Wahyuni; Susani Hayati; Yunni Safitri; Desi Nindya Kirana; Ingelia Ingelia; Dewinny Septalia Dale
JDISTIRA - Jurnal Pengabdian Inovasi dan Teknologi Kepada Masyarakat Vol. 2 No. 2 (2022)
Publisher : Yayasan Rahmatan Fidunya Wal Akhirah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58794/jdt.v2i2.418

Abstract

Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat ini untuk mencegah perilaku menyimpang pada kasus bullying remaja dengan cara meningkatkan pengetahuan melalui pemberian edukasi atau penyuluhan pada siswa-siswi kelas 8.1 SMP Negeri 3 Pekanbaru. Metode pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan dengan beberapa tahapan, yaitu (1) melakukan sosialisasi dan penyuluhan menggunakan media leaflet, video dan Power Point (PPT) tentang materi bullying, (2) melakukan diskusi dan pembinaan konseling dengan pola dialog dan sharing terkait permasalahan bullying, dan (3) melakukan evaluasi pengetahuan siswa tentang bullying menggunakan dua metode, yaitu (1) secara kualitatif dengan melakukan tanya jawab dalam bentuk pertanyaan terbuka, dan (2) secara kuantitatif dengan pengisian lembar kuesioner Pre-test dan Post-tes yang terdiri dari 10 pertanyaan dalam bentuk multiple choice. Peserta yang mengikuti kegiatan ini adalah siswa-siswi kelas 8.1 SMP Negeri 3 Pekanbaru yang berjumlah 40 orang dan didampingi oleh 1 orang guru wali kelas. Pengetahuan siswa tentang bullying mengalami peningkatan setelah diberikan edukasi atau penyuluhan, sehingga dapat disimpulkan bahwa edukasi atau penyuluhan memberikan dampak positif pada pengetahuan siswa. Pengetahuan siswa dalam kategori baik hanya 1 orang (2,5%) sebelum diberikan edukasi atau penyuluhan dan mayoritas pengetahuan siswa dalam kategori baik menjadi sebanyak 26 orang (65%) setelah diberikan edukasi atau penyuluhan.