Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

EVALUASI HASIL PELATIHAN GOOD MANUFACTURING PRACTICES (GMP) UNTUK PEREMPUAN PESISIR: ANALISIS KESEJAHTERAAN SUBJEKTIF Zuzy Anna; Rahmahwati Rosidah; Armida Salsiah Alisjahbana; Robi Andoyo
Jurnal Kebijakan Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan Vol 9, No 1 (2019): JUNI 2019
Publisher : Balai Besar Riset Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1721.719 KB) | DOI: 10.15578/jksekp.v9i1.7238

Abstract

Sektor perikanan tangkap adalah sektor yang memberikan kontibusi yang cukup besar bagi perikanan Indonesia. Sektor ini diharapkan bisa menjadi peranan strategis bagi pembangunan perikanan Indonesia. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah peningkatan hasil perikanan tangkap. Indramayu merupakan daerah dengan hasil perikanan tangkap yang memberikan kontribusi sebesar 60% dari perikananan tangkap Jawa Barat, menjadikan Indramayu sebagai daerah dengan tingkat kontribusi produksi perikanan terbesar diantara daerah-daerah lainnya. Produksi dari aktivitas perikanan ini didapatkan rata-rata sebesar 2500 ton dengan nilai rata-rata 30 miliar perbulan. Nilai ini akan lebih meningkat dengan adanya aktivitas pengolahan menjadi suatu produk. Untuk mendapatkan hasil produk perikanan yang bernilai tinggi, diperlukan suatu upaya salah satunya adalah dengan praktik manufaktur yang baik atau good manufacturing practice (GMP). Universitas Padjadjaran melalui program  pelatihan GMP Eretan telah melakukan pelatihan GMP dari tahun 2013-2015. Sebagai evaluasi, analisis kesejahteraan dilakukan. Sejauh ini kesejahteraan dinilai secara objektif. Pada penelitian ini, kesejahteraan secara subjektif dianalisis untuk memberikan gambaran dari perspektiv individu responden dengan analisis kesejahteraan subjektif dan regresi logistik untuk mengetahui faktor lain yang berpengaruh. Hasilnya kesejahteraan subjektif di pesisir Indramayu bisa meningkat dengan adanya pelatihan GMP dimana responden yang mendapatkan pelatihan GMP meningkat kesejahteraan subjektifnya dibandingkan dengan sebelum adanya pelatihan. Title: Training Results Evaluation on Good Manufacturing Practices (GMP) for the Coastal Women: A Subjective Well-being AnalysisCapture fisheries give significant contribution to Indonesian fisheries. This sector is expected to be a strategic role in Indonesia fisheries development. One of the strategies is increasing capture fisheries products. Indramayu is an area with capture fisheries products which contributes 60% of West Java capture fisheries, therefore, Indramayu has the most significant contribution to fisheries production among other regions. Average production of this sector is 2500 tons with average value of 30 billion per month. This value will increase with the fisheries processing product actitivites. Good Manufacturing Practice (GMP) is one of effort to obtain high-value fishery products. Padjadjaran University has conducted GMP Eretan training from 2013 to 2015. There is an evaluation to analyzed the welfare of the community. So far, welfare has been assessed objectively. In this study, subjective welfare was analyzed to provide an overview of individual respondents’ perspectives with subjective welfare analysis and logistic regression to determine other influential factors. As a result, subjective welfare on the coastal area of Indramayu can be increased with GMP training. It means that respondents with GMP training have increased subjective welfare compared with before training. 
PELATIHAN KEAMANAN PANGAN BAGI INDUSTRI KECIL MENENGAH KABUPATEN SUMEDANG GUNA MENINGKATKAN DAYA SAING PRODUK Syamsul Huda; Robi Andoyo; Siti Nurhasanah; Souvia Rahimah
Abdimas Galuh Vol 5, No 1 (2023): Maret 2023
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/ag.v5i1.9674

Abstract

Masyarakat perlu dilindungi dari pangan yang dapat membahayakan kesehatan, pemerintah daerah berkewajiban untuk menyelenggarakan pengawasan makanan tersebut. Industri Kecil menengah (IKM) yang banyak berkembang di Kabupaten Sumedang salah satunya memproduksi makanan olahan dan minuman.  Dinas Koperasi, Usaha Kecil, Menengah, Perdagangan dan Perindustrian (DISKOP-UKMPP) Kab. Sumedang memiliki target untuk bisa meningkatkan kualitas 1.000 UKM per tahunnya termasuk di dalamnya IKM pangan. Produk IKM yang dihasilkan beraneka ragam, mulai dari jenis basah, semi basah, dan kering.  Proses pelaksanaan kegiatan diawali dengan analisis situasi, survey lokasi, screening 1 dan 2, pelatihan, dan evaluasi program melalui pendekatan partisipatif. Luaran dari kegiatan ini adalah 50 IKM di Kabupaten Sumedang teredukasi terkait keamanan pangan dan seluruh peserta yang mengikuti kegiatan ini lulus post-test dan terjadi peningkatan rata-rata nilai dari 7.4 menjadi 8.9.