Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Potensi Minyak Atsiri Daun Ketumbar (Coriandrum sativum L.) sebagai Pendukung Pangan Fungsional: Kajian Literatur Nurul Mukromatin Hijriah; Fitry Filianty; Siti Nurhasanah
Teknotan: Jurnal Industri Teknologi Pertanian Vol 16, No 1 (2022): TEKNOTAN, April 2022
Publisher : Fakultas Teknologi Industri Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jt.vol16n1.8

Abstract

Ketumbar (Coriandrum sativum L.) merupakan salah satu tanaman rempah yang telah banyak dimanfaatkan sebagai  penyedap dalam makanan, parfum, dan obat tradisional. Di indonesia, biji ketumbar banyak dimanfaatkan namun produktivitasnya sangat rendah. Bagian daunnya belum banyak digunakan dalam bidang pangan dan hanya sebagai salad, saus, atau hiasan sehingga perlu pemanfaatan lebih luas dan kajian lebih lanjut mengenai potensi pada daun ketumbar sebagai bagian tanaman ketumbar yang ekonomis, mudah didapatkan, memiliki sifat fungsional, dan belum banyak dimanfaatkan di masyarakat. Metode yang digunakan yaitu kajian literatur dengan pencarian jurnal pada database jurnal terindeks dan institusi terpercaya. Kajian literatur ini bertujuan untuk mempelajari potensi yang terdapat pada minyak atsiri daun ketumbar sebagai pendukung pangan fungsional sehingga dapat dimanfaatkan secara lebih luas di masyarakat. Minyak atsiri daun ketumbar memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai pendukung pangan fungsional seperti permen jeli, cookies, dan jus buah. Kandungan senyawa bioaktif minyak atsiri daun ketumbar seperti linalool memiliki manfaat sebagai antidiabetes, antikolesterol, antikanker, dan antimikroba sehingga minyak atsiri daun ketumbar dapat dimanfaatkan secara luas di masyarakat.
PENINGKATAN PENGETAHUAN PENGEMASAN BERSTANDAR FOOD GRADE MELALUI SOSIALISASI BAHAN PENGEMAS DAGING BAGI MASYARAKAT Siti Nurhasanah; Syamsul Huda; Nandi Sukri; Feni Windarningsih
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 6, No 2 (2022): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2044.928 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v6i2.6825

Abstract

Abstrak: Kemasan berfungsi sebagai pelindung produk dari kerusakan lingkungan, menjaga kualitas dari produk serta menjadi media informasi mengenai produk. Perlu memperhatikan tingkat kesesuaian produk, aspek kesehatan dan perlindungan kemasan terhadap produk. Daging merupakan komoditi yang penting untuk Kesehatan akan tetapi mudah mengalami kerusakan mikrobiologi. Sebagian masyarakat masih banyak yang menyimpan bahan pangan seperti daging segar dengan mengandalkan plastik dari tempat belanja dan menyimpannya dalam lemari pendingin atau freezer tanpa memperhatikan kecocokkan dan keamanan kemasan yang digunakan. Oleh karena itu perlu adanya pengetahuan mengenai pengemasan food grade pada masyarakat. Mitra pengabdian adalah Majelis Taklim Ummahatul Movement dengan melibatkan 20 orang peserta karena masih dalam masa pandemi. Topik ini menjadi pengetahuan yang tepat untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Komunikasi antara mitra dan pelaksana menggunakan aplikasi Whatsapp, Zoom Meeting dan Trello sebagai tempat pengumpulan informasi. Evaluasi dilakukan dengan post-test menunjukan pemahaman mitra terhadap kemasan berstandar food grade meningkat menjadi lebih dari 85 % setelah diadakan workshop pengemasan daging dan produk olahannya.Abstract : Packaging functions as a product protector from environmental damage, maintains the quality of the product and becomes a medium of information about the product. It is necessary to pay attention to the level of product suitability, health aspects and packaging protection of the product. Meat is an important commodity for health, but it is susceptible to microbiological damage. Some people still store food ingredients such as fresh meat by relying on plastic from shopping places and store them in the refrigerator or freezer without paying attention to the suitability and safety of the packaging used. Therefore it is necessary to have knowledge about food grade packaging in the community. The service partner is Majelis Taklim Ummahatul Movement involving 20 participants because it is still in the pandemic period. This topic becomes the right knowledge to be applied in everyday life. Communication between partners and implementers uses the Whatsapp, Zoom Meeting and Trello applications as a place to collect information. The evaluation was carried out by post-test showing partners' understanding of food-grade standardized packaging increased to more than 85% after a workshop on packaging of meat and processed products was held. processed product packaging workshop was held.
PENANGANAN DAGING KURBAN MENJADI DAGING POTONG SEGAR DAN BEKU DI PD SALIMAH SUMEDANG PADA MASA PANDEMI COVID-19 Siti Nurhasanah; Syamsul Huda; Nandi Sukri; Feni Windarningsih
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 4, No 5 (2020): November
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (460.417 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v4i5.3056

Abstract

Abstrak: Daerah perkotaan berpotensi surplus daging kurban, akan tetapi daerah pedesaan masih berpotensi mengalami deficit daging kurban.  Hal ini mengindikasikan kurang meratanya distribusi daging kurban. Sementara itu daging merupakan bahan pangan penting dalam memenuhi kebutuhan gizi. Selain mutu proteinnya yang tinggi, daging mengandung asam amino esensial yang lengkap dan seimbang serta beberapa jenis mineral dan vitamin. Oleh karenanya diperlukan sosialisasi penanganan daging kurban menjadi daging potong segar dan beku melalui Pengurus Daerah Persaudaraan Muslimah (PD Salimah) Sumedang. PD Salimah merupakan. Organisasi himpunan wanita muslim yang salah satu tujuannya meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat. Oleh karena itu hasil dari kegiatan ini tidak hanya bias dimanfaatkan oleh peserta kegiatan saja, namun bisa disebarkan kepada mitra dan organisasi lainnya. Sosialisasi dilakukan secara daring melalui aplikasi Google Meets dan Whatsapp group untuk memenuhi standard protocol pemerintah dalam penanganan kasus penyebaran Covid-19. Catatan harian menggunakan aplikasi trello sehingga semua yang terlibat dalam program memonitor perkembangan program. Dari hasil pengamatan, kegiatan ini berjalan dengan baik, dilihat dari materi tersampaikan dan difahami dengan baik serta aktifnya peserta sosialisasi. Abstract:Urban areas have the potential for a surplus of sacrificial meat, but rural areas still have the potential to experience a deficit. This phenomenon indicates that the distribution of sacrificial meat no even distributed. Meanwhile, meat is an essential food ingredient in nutritional needs. In addition to high protein quality, meat contains complete and balanced essential amino acids as well as several types of minerals and vitamins.  Therefore, it is necessary to socialize the handling of sacrificial meat into fresh and frozen cut meat through the PD Salimah Sumedang. PD Salimah is an organization of Muslim women's associations, one of which aims to increase the knowledge and skills of the community. Therefore, the results of this activity can not only be used by the activity participants, but can be distributed to partners and other organizations. Socialization is carried out online through the Google Meets and Whatsapp group applications according to government protocol Covid-19. For diary using the trello application so that everyone involved in the program monitors the progress. From the observations, this activity can run well, seen from the material conveyed, understanding of the participants and the participants were active in the socialization.
PENGOLAHAN BUAH TOMAT SEBAGAI PROGRAM PROMOSI KESEHATAN OLEH KADER POSYANDU Nurpilihan Bafdal; Siti Nurhasanah; Irfan Ardiansah; Sophia Dwiratna; Ahmad Syauqi Fadillah
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 6, No 1 (2022): Februari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (502.649 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v6i1.6630

Abstract

Abstrak: Posyandu sebagai fasilitas Kesehatan disuatu daerah, memilki program dalam menjalankan perannya di masyarakat, salah satunya promosi Kesehatan. Promosi kesehatan adalah memberikan fasilitas perubahan perilaku di lingkungan untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat. Kader Posyandu sebagai sumber daya manusia dalam penyelenggaraan promosi kesehatan dapat memanfaatkan potensi lingkungannya sebagai salah satu upaya perubahan perilaku hidup sehat. Desa Kutamandiri, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Sumedang yang dikenal memiliki lahan persawahan yang luas dan kebanyakan masyarakatnya hidup sebagai petani dan berpotensi untuk menjadi sumber budidaya dan usaha olahan tomat karena memiliki lahan pertanian yang cukup luas. Buah Tomat yang lebih biasa digunakan untuk masakan sayur-sayuran ini memiliki segudang nutrisi dan manfaat untuk anak balita dan ibu hamil. Oleh karena itu, pengolahan buah tomat merupakan sesuatu yang potensial yang perlu dimanfaatkan dan dikembangkan serta dapat dibuat sebagai promosi kesehatan oleh para Kader Posyandu.Kata Kunci: Promosi Kesehatan; Pengolahan Buah Tomat; Kader Posyandu; Desa KutamandiriAbstract: Posyandu, as a health facility in an area, has a program in carrying out its role in the community, one of which is health promotion. Health promotion is facilitating behaviour change in the environment to increase the ability to live healthily. Posyandu cadres, as human resources in the implementation of health promotion, can take advantage of their environment's potential to change healthy living behaviour. Kutamandiri Village, Tanjungsari District, Sumedang Regency, which is known to have extensive rice fields. Most of its people live as farmers and can become a source of cultivation and processing of tomatoes because it has a fairly large agricultural land. Tomatoes, which are more commonly used for vegetable dishes, have a myriad of nutrients and benefits for toddlers and pregnant women. Therefore, tomato fruit processing is a potential thing that needs to be utilized and developed and can be made as health promotion by the Posyandu Cadres.Keywords:  
INTRODUKSI PENGOLAHAN MANISAN TOMAT KURMA UNTUK MENINGKATKAN NILAI TAMBAH TOMAT Nurpilihan Bafdal; Siti Nurhasanah; Irfan Ardiansah
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 4, No 5 (2020): November
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (435.733 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v4i5.3015

Abstract

Abstrak: Tomat memiliki komposisi zat gizi yang cukup lengkap dan baik seperti vitamin C dan beberapa antioksidan, diantaranya vitamin E dan lycopen. Selain itu, tomat mengandung serat makanan alami yang sangat baik bagi pencernaan.  Kurangnya pemahaman petani pada karakteristik tomat yang bersifat mudah rusak karena tingginya kandungan air dan merupakan tanaman musiman menjadika komoditi ini ketersediaannya melimpah pada musim panen raya, sedangkan pada saat penanaman mengalami kelangkaan sehingga berdampak pada prilaku harga yang cenderung mengikuti musim. Fokus kegiatan pengabdian adalah introduksi pengolahan tomat menjadi produk manisan tomat kurma  kepada masyarakat Desa Kutamandiri melalui organisasi kemasyarakatan tingkat desa Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Desa Kutamandiri untuk meningkatkan nilai jual serta daya tahannya. Di masa Pandemi Covid-19 ini tidak memungkinkan dilakukan kegiatan introduksi teknologi secara langsung sehingga pelaksanaan kegiatan dilaksanakan secara virtual dengan melibatkan mahasiswa KKN. Hasil dari kegiatan ini adalah terbentuknya produk manisan tomat kurma yang layak jual serta dengan pelabelan kemasan yang menarik dan sesuai dengan kaidah yang berlaku. Dengan demikian,  kegiatan introduksi produksi manisan tomat kurma sebagai salah satu solusi untuk meningkatkan  nilai tambah tomat di Desa Kutamandiri secara virtual dapat dikatakan terlaksana dengan baik.Abstract:  Raw tomatoes admittedly have a relatively complete and adequate nutritional component, such as vitamin C and several antioxidants, including vitamin E and lycopene. Besides, tomatoes contain natural dietary fiber, which is very good for digestion. Farmers' alleged lack of tomatoes characteristic knowledge creates problems such as damaged tomatoes because of the high-water content and price volatility because tomatoes are abundant in the harvest season while experiences scarcity in the planting stage. The focus of the service activity is the introduction of tomatoes processing into candied date tomato products to the people of Kutamandiri Village through the village-level community organization named Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) in Kutamandiri Village to increase tomato product's value and durability. Because of Covid-19 Pandemic, direct technology introduction activities could not be accomplished, so they carried the implementation of activities out online by involving KKN students. The result is the formation of date palms candied goods that are worth selling and with attractive packaging labeling and following applicable rules. Thus, the online introduction of candied date tomato production as a solution to increase the added value of tomatoes in Kutamandiri Village has been successfully implemented.
Karakteristik Antioksidan dan Organoleptik Produk Aquaresin Bumbu Rendang pada Berbagai Rasio Ektrak Rempah Bambang Nurhadi; Daniel Abdiputra Gunawan; Siti Nurhasanah; Heni Radiani Arifin
Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan IN PRESS
Publisher : Faculty of Animal and Agricultural Sciences, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17728/jatp.11975

Abstract

Rendang merupakan salah satu makanan khas dari Minangkabau yang cukup terkenal di berbagai daerah di Indonesia bahkan dunia. Aquaresin rendang menjadi salah satu produk turunan dari rendang, yang mudah diaplikasikan dalam industri pangan karena sifatnya yang mudah larut dalam air serta tinggi kandungan senyawa aktif. Aquaresin rendang terdiri dari campuran oleoresin dan minyak atsiri hasil dari proses ekstraksi rempah bumbu rendang. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan formulasi aquaresin bumbu rendang yang dapat menghasilkan karakteristik antioksidan dan organoleptik terbaik dengan perbedaan rasio campuran oleoresin (Ole) dan essential oil (EO). Metode penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan analisis deskriptif dan statistik. Penelitian ini terdiri dari proses pembuatan aquaresin bumbu rendang, analisis rendemen, analisis aktivitas antioksidan dan uji organoleptik. Rendemen oleoresin dan minyak atsiri bumbu rendang sebesar 24,31% dan 1,65%. Analisa aktivitas antioksidan menggunakan metode penangkapan radikal bebas 1,1-difenil-2-pikrihidazil (DPPH) menghasilkan nilai IC50 masing-masing sebesar 43,40; 44,63; 41,60; dan 33,00 ppm. Sampel D (Ole 5% + EO 20%) memiliki aktivitas antioksidan terkuat dengan nilai IC50 sebesar 33 ppm. Uji organoleptik panelis semi terlatih menggunakan metode uji hedonik, mutu hedonik, dan deskriptif dengan atribut mutu aroma, rasa, warna, after taste, dan intensitas pedas menunjukkan bahwa, sampel C (Ole 10% + EO 15%) menjadi yang terbaik. Rendang is one of the typical foods from Minangkabau which is quite famous in various regions in Indonesia and even the world. Rendang aquaresin is one of the derivative products of rendang, which is easy to apply in the food industry because of its water-soluble properties and high content of active compounds. Rendang aquaresin consists of a mixture of oleoresin and essential oils resulting from the extraction process of rendang spices. This study aims to obtain aquaresin formulation of rendang seasoning that can produce the best antioxidant and organoleptic characteristics with different ratios of oleoresin and essential oil mixtures. This research method uses an experimental method with descriptive and statistical analysis. This research consisted of the process of making rendang spice aquaresin, yield analysis, antioxidant activity analysis and organoleptic testing. The yield of oleoresin and essential oil of rendang seasoning was 24.31% and 1.65%, respectively. Analysis of antioxidant activity using the free radical scavenging method 1,1-diphenyl-2-pichrihidazil (DPPH) resulted in IC50 values of 43.40; 44.63; 41.60; and 33.00 ppm. Sample D has the strongest antioxidant activity with an IC50 value of 33 ppm. Organoleptic test of semi-trained panelists using hedonic, hedonic quality, and descriptive test methods with attributes of aroma, taste, color, after taste, and spicy intensity showed that sample C was the best.
PEMANFAATAN TEKNOLOGI VIRTUAL MEETING DALAM UPAYA PENINGKATAN EFEKTIFITAS KEGIATAN PENYULUHAN KESEHATAN: EDUKASI PENCEGAHAN STUNTING DENGAN PANGAN TINGGI PROTEIN Robi Andoyo; Siti Nurhasanah; Syamsul Huda; Damar Irza
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 6, No 3 (2022): Juni
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (477.971 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v6i3.7791

Abstract

Abstrak: Kegiatan pengabdian dilakukan bertujuan untuk memberikan promosi kesehatan dalam rangka meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai pencegahan stunting dengan pangan tinggi protein yang dilakukan dalam bentuk virtual meeting. Kegiatan secara online dilakukan karena sedang berada dalam kondisi pandemik di mana kegiatan pertemuan fisik secara langsung dibatasi. Pelaksanaan pengabdian yang terintegrasi dengan KKN ini dilakukan di desa Desa Margajaya Kecamatan Tanjungsari Kabupaten Sumedang. Tahapan pelaksanaan kegiatan meliputi: pendampingan online, pembuatan konten promosi kesehatan, workshop menggunakan virtual meeting, dan monitoring serta evaluasi. Hasil kegiatan pengabdian dapat dilihat dari pengetahuan di kalangan kader posyandu. Pengetahuan kader posyandu Desa Margajaya mengenai stunting sudah cukup baik. Hal ini dibuktikan dengan pre-test awal kegiatan dengan rata-rata nilai yang didapatkan adalah 80,88 dari 19 perwakilan kader di setiap RW. Namun, hal yang krusial seperti indikator stunting masih belum dipahami dengan baik bagi beberapa kader posyandu. Setelah diberikan edukasi, angka tersebut meningkat menjadi 100 pada hasil post-test. Dalam prosesnya membutuhkan pendampingan bagi para kader mengenai penggunaan teknologi virtual meeting sehingga dapat ikut berpartisipasi secara aktif dalam kegiatan pengabdian. Hasil tersebut menunjukkan bahwa pemanfaatan teknologi virtual meeting dapat dilaksanakan dengan cukup baik dengan penggunaan aplikasi seperti Whatsapp, Zoom, dan Trello. Sehingga dapat membantu kegiatan promosi kesehatan di saat pandemik terjadi.Abstract: The service activity is carried out with the aim of providing health promotion in order to increase public knowledge about stunting prevention with high protein foods which is carried out in the form of virtual meetings. Online activities are carried out because they are in a pandemic condition where direct physical meeting activities are limited. This service, which is integrated with KKN, is implemented in Margajaya Village, Tanjungsari District and Sumedang Regency. Steps in implementing activities include online mentoring, developing health promotion content, workshops through virtual meetings, and monitoring and evaluation. The results of service activities can be seen from the knowledge among posyandu cadres. The knowledge of the Posyandu cadres in Margajaya Village regarding stunting is fairly good. This is shown by the initial pre-test of the activity with the average score obtained is 80.88 out of 19 executive representatives in each RW. However, critical elements such as stunting indicators are still not well understood by certain Posyandu cadres. After receiving education, this number increased to 100 on the post-test results. The process requires assistance for cadres regarding the use of virtual meeting technology so that they can actively participate in service activities. These results show that the use of virtual meeting technology can be performed fairly well with the use of applications such as Whatsapp, Zoom and Trello, so that it can help with health promotion activities during a pandemic.
Aktivitas Antibakteri Ekstrak Bunga Telang (Clitoria ternatea L.) terhadap Bakteri Patogen Febrianti Febrianti; Asri Widyasanti; Siti Nurhasanah
ALCHEMY Jurnal Penelitian Kimia Vol 18, No 2 (2022): September
Publisher : UNIVERSITAS SEBELAS MARET (UNS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/alchemy.18.2.52508.234-241

Abstract

Penyakit manusia dapat disebabkan oleh kontribusi bakteri yang menyebabkan infeksi. Penggunaan tanaman sebagai pengobatan tradisional memainkan peran penting dalam kesehatan karena dianggap sebagai salah satu sumber yang paling menjanjikan untuk penemuan agen antimikroba baru yang minim efek samping. Bunga telang mulai dilirik masyarakat Indonesia sebagai bunga dengan berbagai macam manfaat bagi kesehatan manusia salah satunya sebagai antibakteri, namun sayangnya belum diketahui seberapa jauh manfaat tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi kandungan senyawa dan studi antibakteri ekstrak bunga telang menggunakan beberapa pelarut bersama dengan penilaian kritis terhadap potensinya di masa depan. Metode penelitian dilakukan dengan metode penelusuran literatur. Senyawa metabolit sekunder yang ditemukan pada ekstrak bunga telang seperti flavonoid, alkaloid, fenol, saponin dan tanin bertanggungjawab atas aktivitas antibakteri. Ekstrak bunga telang terbukti memberikan aktivitas antibakteri terhadap beberapa bakteri patogen penyebab konjungtivis, keracunan makanan, infeksi saluran kemih, infeksi kulit dan kerusakan gigi. Bakteri patogen seperti P. aeruginosa, E. coli, dan S. aureus berhasil dihambat pertumbuhannya dengan nilai Diameter Daya Hambat (DDH) 8 ‒ 26 mm. Aktivitas antibakteri yang dimilikinya dipengaruhi oleh pelarut yang digunakan, ekstrak metanol dengan konsentrasi 200 mg/mL memberikan aktivitas antibakteri yang paling kuat terhadap P. aeruginosa dengan nilai DDH 26 mm yang tergolong penghambatan kategori kuat. Hal ini membuktikan ekstrak bunga telang memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai antibakteri alami.Antibacterial Activity of Clitoria ternatea L. Extract against Pathogenic Bacteria. Human disease can be caused by bacteria that cause infections. The use of plants as traditional has played an important role in health because it is considered as one of the most promising sources for the discovery of new antimicrobial agents with minimal side effects. Recently, C. ternatea has attracted much attention for Indonesian people as a flower with various benefits for human health, one of which is as an antibacterial. However, how far these benefits are still being investigated. For this reason, this study aims to explore the compound content and antibacterial studies of C. ternatea extract using several solvents along with a critical assessment of its potential in the future. The research method used was the literature search method. Secondary metabolite compounds found in C. ternatea extracts, such as flavonoids, alkaloids, phenols, saponins, and tannins, are responsible for the antibacterial activity. C. ternatea extract has antibacterial activity against several pathogenic bacteria that cause conjunctivitis, food poisoning, urinary tract infections, skin infections, and tooth decay. Pathogenic bacteria such as P. aeruginosa, E. coli, and S. aureus were inhibited with an inhibition zone value of 8 ‒ 26 mm. Its antibacterial activity is influenced by the solvent used, methanol extract with a concentration of 200 mg/mL gave the strongest activity against P. aeruginosa with an inhibition zone of 26 mm, classified as a strong inhibitory category. This proves that the C. ternatea extract has the potential to be further developed as a natural antibacterial agent.
OPTIMASI PROSES PENGERINGAN TERHADAP AKTIVITAS ANTIOKSIDAN BUNGA TELANG (Clitoria ternatea) MENGGUNAKAN METODE RESPON PERMUKAAN Rizal Anwar Fauzi; Asri Widyasanti; Sophia Dwiratna Nur Perwitasari; Siti Nurhasanah
Jurnal Teknologi Pertanian Vol. 23 No. 1 (2022)
Publisher : Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (537.459 KB) | DOI: 10.21776/ub.jtp.2022.023.01.2

Abstract

          Bunga telang (C. ternatea) diidentifikasi mengandung senyawa bioaktif yang berpotensi menjadi sumber antioksidan alami namun mudah terdegradasi oleh suhu tinggi. Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui model matematis dan kombinasi suhu dan waktu pengeringan yang menghasilkan bunga telang kering dengan kadar air, rendemen dan aktivitas antioksidan paling optimum. Pengering yang digunakan yaitu food dehydrator dengan suhu 45 °C hingga 65 °C serta waktu 4 hingga 6 jam. Metode penelitian ini yaitu metode eksperimen dengan optimasi menggunakan Response Surface Methodology tipe CCD pada aplikasi Design Expert 11. Parameter yang dianalisis selain respon pada RSM yaitu kelarutan bubuk dan warna seduhan bunga telang kering. Kondisi pengeringan optimum yang diberikan RSM diperoleh pada pengeringan dengan suhu 64,46 °C selama 5,95 jam. Diperoleh nilai hasil dari validasi aktivitas antioksidan 159,75 ppm (kategori sedang), kadar air 4,33%, kelarutan 63,09%, rendemen 8,44%, L* 41,39, a* -24,18, b* -18,39, kromatisitas warna 30,23, dan Hue 216,88 (Blue green). Persamaan matematis aktivitas antioksidan didapatkan Y = 2630,202 – 62,236 A – 140,078 B – 4,171 AB + 0,707 A2 + 28,864 B2, dengan Y adalah aktivitas antioksidan (ppm), A adalah suhu (°C), dan B adalah waktu (jam). Penelitian ini membuktikan bahwa kombinasi suhu dan waktu pengeringan berpengaruh pada aktivitas antioksidan bunga telang kering.                                    Butterfly pea (C.ternatea) was identified to contain bioactive compounds that have the potential as a source of natural antioxidants but are easily degraded by high temperatures. The purpose of this research was to determine the mathematical model and combination temperature and dry time produces C.ternatea dry with the most optimum moisture content, yield and antioxidant activity. The dryer used was a food dehydrator with a temperature of 45 °C to 65 °C and a time of 4 to 6 hours. This research method was experimental research with optimization using Response Surface Methodology type CCD on Design Expert 11. Parameters analyzed in addition to the response in RSM were powder solubility and steeping color of dried C.ternatea. The most optimum dry conditions were given RSM obtained at a temperature of 64,46 °C for 5,95 hours. The results obtained from the validation of antioxidant activity 159.75 ppm (medium category), water content 4.33%, solubility 63,09%, yield 8,44%, L* 41,39, a* -24,18, b* -18,39, chroma 30,23, and Hue 216,88 (Blue-green). The mathematical equations for antioxidant activity was Y = 2630,202 – 62,236 A – 140,078 B – 4,171 AB + 0,707 A2 + 28,864 B2, Y: antioxidant activity (ppm), A: temperature (°C), and B: time (hours). This study proved that the combination of temperature and time affects the antioxidant activity of dried C.ternatea.  
PELATIHAN PROSES PRODUK HALAL DALAM MENINGKATKAN DAYA SAING PRODUK INDUSTRI KECIL MENENGAH DI KABUPATEN SUMEDANG Syamsul Huda; Robi Andoyo; Siti Nurhasanah; Souvia Rahimah
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 7, No 2 (2023): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v7i2.12887

Abstract

Abstrak: Halal merupakan kewajiban bagi umat muslim, namun secara umum halal merupakan salah satu standar mutu yang harus dipenuhi agar produk dapat diperjual belikan di Indonesia. Untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan tentang Proses Produk Halal (PPH), serta pemahaman tentang regulasi dan tata cara membuatan sertifikat halal, maka diadakan pelatihan terkait hal tersebut . Metode yang digunakan adalah Participatory Action Research (PAR). Peserta pelatihan adalah pelaku IKM yang berada di Kabupaten Sumedang. Pelaku IKM ini belum memiliki sertifikat halal dan belum pernah mengikuti pelatihan serupa sebelumnya. Tujuan pelatihan ini adalah memahami konsep dasar produk pangan halal, meningkatkan pengetahuan dan keahlian pelaku IKM tentang proses produk halal, dan memahami regulasi sertifikasi halal. Abstract: Halal is an obligation for Muslims, but in general halal is one of the quality standards that must be met so that products can be traded in Indonesia. To increase awareness and knowledge about the Halal Product Process (PPH), as well as an understanding of regulations and procedures for making halal certificates, training is held in this regard. The method used in this training is Participatory Action Research (PAR). The training participants were IKM actors in Sumedang Regency. These IKM actors do not yet have a halal certificate and have never attended similar training before. The purpose of this training is to understand the basic concepts of halal food products, increase the knowledge and expertise of IKM actors regarding the process of halal products, and understand regulations for halal certification.