Pratita Budi Utami
Tanjungpura University

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGELOLAAN PERIKANAN CAKALANG BERKELANJUTAN DENGAN PENDEKATAN BIOEKONOMI DI KABUPATEN FLORES TIMUR (Sustainable Fisheries Management of Skipjack Tuna with Bioeconomic Approach in East Flores District) Pratita Budi Utami; Tridoyo Kusumastanto; Nimmi Zulbainarni
Marine Fisheries : Journal of Marine Fisheries Technology and Management Vol. 6 No. 1 (2015): Marine Fisheries: Jurnal Teknologi dan Manajemen Perikanan Laut
Publisher : Bogor Agricultural University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (694.533 KB) | DOI: 10.29244/jmf.6.1.1-11

Abstract

ABSTRACTTerritorial waters of East Flores has the large potential of fish resources. One of them is skipjack tuna, where the utilization of these resources are used to meet the needs of the national and International market. This resulted in considerable pressure on resources, so it requires a calculation based on the optimization of the utilization of biological factors. This research was conducted to analyze the status of utilization of resources and looking for the best management regime in achieving sustainable fisheries. This research was conducted in the Larantuka, East Flores District, NTT Province in March to April 2014. This study uses a bioeconomic analysis which is accompanied by some estimate of the social discount rate. In this study, bioeconomic analysis using two approaches, namely input and output. The analytical method used is the CPUE (Cacth Per Unit Effort) analysis, biological and economic parameters, optimization of estimation static and dynamic. Dynamic optimization in this analysis, conducted with estimated level of the sensitivity social discount rate value to resource extraction. The results in this study shows that in the period 2003-2012, the skipjack tuna resource utilization efforts have not experienced symptoms of overfishing, so the chance in an effort to utilize the resource is still wide open.Keywords: bioeconomic, skipjack tuna , sosial discount rate-------ABSTRAKWilayah perairan Flores Timur memiliki potensi sumber daya ikan yang sangat besar. Salah satunya adalah ikan cakalang, dimana pemanfaatan sumber daya tersebut digunakan untuk memenuhi kebutuhan pasar nasional dan internasional. Hal tersebut mengakibatkan tekanan yang cukup kuat terhadap sumber daya, sehingga diperlukan sebuah perhitungan optimasi pemanfaatan berdasarkan pada faktor biologi. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis status pemanfaatan yang dilakukan terhadap sumber daya dan mencari rezim pengelolaan terbaik dalam mewujudkan perikanan berkelanjutan. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Larantuka, Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur pada bulan Maret sampai April 2014. Penelitian ini menggunakan analisis bioekonomi yang disertai dengan beberapa estimasi social discount rate. Analisis bioekonomi dalam penelitian ini menggunakan dua pendekatan, yaitu pendekatan input dan output. Metode analisis yang digunakan dalam analisis bioekonomi adalah analisis CPUE (cacth per unit effort), parameter biologi dan ekonomi, estimasi optimasi statik dan dinamik. Optimasi dinamik pada analisis ini, dilakukan dengan estimasi tingkat sensitivitas nilai social discount rate terhadap ekstraksi sumber daya. Hasil yang diperoleh pada panelitian ini adalah, dalam kurun waktu 2003-2012 upaya pemanfaatan sumber daya cakalang belum mengalami gejala overfishing, sehingga kesempatan dalam upaya pemanfaatan sumber daya masih terbuka.Kata kunci: bioekonomi, cakalang, social discount rate
ANALISIS BIOEKONOMI PERIKANAN TUNA SIRIP KUNING DI LARANTUKA, KABUPATEN FLORES TIMUR, INDONESIA Pratita Budi Utami; Tridoyo Kusumastanto; Nimmi Zulbainarni; Nisa Ayunda
Jurnal Kebijakan Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan Vol 10, No 1 (2020): JUNI 2020
Publisher : Balai Besar Riset Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/jksekp.v10i1.7766

Abstract

Tingginya permintaan tuna sirip kuning baik dalam memenuhi kebutuhan pasar mancanegara dan pasar lokal, berdampak pada keberlanjutan perikanan tuna tersebut. Wilayah perairan Flores Timur adalah salah satu lokasi migrasi bagi tuna sirip kuning; Kecamatan Larantuka merupakan tempat pendaratan terpenting bagi nelayan lokal handline tuna sirip kuning. Kegiatan perikanan tuna sirip kuning ini merupakan salah satu pendapatan utama bagi nelayan lokal dan pemerintah daerah setempat. Penelitian ini bertujuan untuk mengestimasi tingkat eksploitasi dan menganalisa rezim pemanfaatan dari perikanan handline tuna sirip kuning di Larantuka, Flores Timur. Model bioekonomi Fox dan Copes digunakan dalam penelitian untuk menganalisa tingkat lestari sumber daya tuna ekor kuning dari pendekatan input dan output. Hasil estimasi dari kedua model menunjukkan bahwa tingkat pemanfaatan sumber daya ikan tuna sirip kuning oleh nelayan lokal handline masih dalam zona lestari secara ekonomi dan ekologi. Maximum economic yield (MEY) merupakan strategi terbaik untuk mengelola keberlanjutan perikanan tuna sirip kuning di perairan Flores Timur. Melalui pengelolaan rezim MEY diperkirakan dapat menyerap tenaga kerja lebih dari 30 orang, peningkatan armada alat penangkapan sebanyak 25 unit dan pemasukan keuntungan secara ekonomi sebesar Rp68.123.060.000,00 per tahun.Title: Bioeconomic Analysis of Yellowfin Tuna Fishery in Larantuka of East Flores Regency, Indonesia The high demand for yellowfin tuna both in national and international markets has a consequence to the fish resources sustainability. Eastern Flores water is a major area of this tuna mobility; the district of Larantuka is the central port for local yellowfin tuna handline fisheries. These activities are substantial incomes for the local community and regional government. This study, therefore, aims to calculate fish exploitation level and to analyze appropriate management for yellowfin tuna fisheries in Larantuka, East Flores. The bioeconomics Fox and Copes models are used to evaluating the optimal fisheries from input and output approaches. The models’ applications demonstrated that yellowfin tuna handline fisheries are currently estimated sustainable both in ecology and economics. During the study period, the maximum economic yield (MEY) is a recommended strategy to manage yellowfin tuna fisheries in Larantuka, Eastern Flores. The strategy contributes to increasing the number of workers about 30 people, the number of fishing fleets about 25 units and reaching the economic rent  IDR 68.123.060.000,00 in a year