Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENDAMPINGAN KEGIATAN BELAJAR DI RUMAH SECARA PRIVAT DI MASA PANDEMI COVID-19 DILINGKUNGAN KABUPATEN BANGLI BAGIAN UTARA Putu Beny Pradnyana; I Nyoman Sudirman; Desak Putu Anom Janawati
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 4, No 1 (2020): November
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (411.158 KB) | DOI: 10.31764/jpmb.v4i1.3383

Abstract

ABSTRAKTujuan pengabdian masyarakat ini adalah (1) untuk mengatasi masalah dan membantu masyarakat khusunya anak-anak usia sekolah dasar yang mendapatkan hambatan pada kegiatan pembelajaran di rumah, mengingat pembelajaran yang dilakukan secara daring di lingkungan Kabupaten Bangli bagian Utara yang merupakan kawasan wilayan Kota Bangli yang terpencil, (2) Membantu siswa kelas rendah tidak punya bahan pembelajaran di rumah, (3) membantu meminjamkan fasilitas dan media pembelajaran di rumah, dan (4) membantu meringankan beban orang tua dalam mengajarkan anak-anak meraka di rumah. Kegiatan ini dilakukan dalam beberapa tahap, yaitu (1) Identifikasi masalah (2) analisis kebutuhan; (3) merancang pembinaan dan pendampingan; (4) melaksanakan pembimbingan; (5) monitoring dan Observasi hasil kegiatan; (6) pelaporan dan tindaklanjut. Hasil pengabdian ini adalah terbantunya pembelajaran daring di rumah selama masa pandemic Covid-19, orang tua siswa sudah bisa menggunakan gadget untuk pembelajaran daring anak mereka, bagi siswa kelas rendah sudah dibantu dalam menyediakan bahan ajar, meminjamkan fasilitas dan media pembelajaran dan para orang tua sangat merasa terbantukan dengan kegiatan pendampingan ini di masa pandemic Covid-19 dan dalam belajar di rumah selama masa pandemic Covid-19 dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan. Kata kunci: sekolah dasar; pembelajaran di rumah; pandemik covid-19. ABSTRACTThe objectives of this community service are (1) to solve problems and help the community, especially elementary school-age children who face obstacles to learning activities at home, given that learning is carried out online in the northern part of Bangli Regency which is a remote area of Bangli City. , (2) Helping low-grade students who do not have learning materials at home, (3) helping to lend facilities and learning media at home, and (4) helping to ease the burden on parents in teaching their children at home. This activity is carried out in several stages, namely (1) problem identification (2) needs analysis; (3) designing guidance and assistance; (4) carry out guidance; (5) observation of activity results; (6) reporting and follow-up. The result of this service is the help of online learning at home during the Covid-19 pandemic, parents of students can use gadgets for their children's online learning, low-grade students have been assisted in providing teaching materials, lending facilities and learning media and parents are very felt helped by this assistance activity during the Covid-19 pandemic and in studying at home during the Covid-19 pandemic by still paying attention to health protocols. Keywords: elementary school; home learning; covid-19 pandemic.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 2 PENGIANGAN, SUSUT, BANGLI TAHUN AJARAN 2018/2019 Dewa Ayu Supilawati; Putu Beny Pradnyana; I Wayan Numertayasa
Jurnal Pendidikan Dasar Rare Pustaka Vol 1 No 1 (2019): Jurnal Pendidikan Dasar Rare Pustaka
Publisher : STKIP Suar Bangli

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (447.585 KB)

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan di SDN 2 Pengiangan, Kecamatan Susut, Kabupaten Bangli di Kelas V Tahun Ajaran 2018/2019 semester 1 yang kemampuan siswa untuk mata pelajaran Matematika rendah.Tujuan Penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar Matematika siswa kelas V SD Negeri 2 Pengiangan pada semester 1 tahun pelajaran 2018/2019. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam 2 siklus yaitu mengikuti model Kurt Lewin yang mengandung empat tahapan pada setiap siklusnya. Keempat tahapan tersebut antara lain : 1) perencanaan (planning), 2) tindakan (action), 3) pengamatan (observing), dan 4) refleksi (reflekting) sedangkan hasil belajar siswa diperoleh menggunakan tes instrumen berupa soal pilihan ganda yang kemudian dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa terjadi peningkatan rata-rata skor dari 71,36 dengan ketuntasan 40,91% pada refleksi awal menjadi 74,55 dengan ketuntasan 63,64% pada akhir siklus I dan menjadi 78,64 dengan ketuntasan 100% pada akhir siklus II. Pada akhir siklus II rata-rata skor sudah melampau KKM (75,00). Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian adalah model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan hasil belajar Matematika.
ANALISIS KESESUAIAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) GURUKELAS II SEKOLAH DASAR DENGAN KURIKULUM 2013SE-KECAMATAN GIANYAR TAHUN PELAJARAN 2019/2020 Pande putu Murtika Sari; I Putu Oka Suardana; Putu Beny Pradnyana
Jurnal Pendidikan Dasar Rare Pustaka Vol 3 No 2 (2021): Jurnal Pendidikan Dasar Rare Pustaka
Publisher : STKIP Suar Bangli

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (247.368 KB)

Abstract

Tujuan penelitian (1) Kesesuaian RPP guru kelas II dengan Kurikulum 2013, (2) Kendala guru dalam pembuatan RPP, (3) Hal yang menyebabkan kemiripan RPP antara guru dengan guru lain.Penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Pengumpulan data dengan observasi dan wawancara. Hasil analisis diperoleh : (1) Kesesuain RPP guru kelas II dengan Kurikulum 2013, terdapat komponen RPP guru kelas II tidak sesuai Kurikulum 2013. (2) Kendala dihadapi guru dalam pembuatan RPP karena tidak memiliki banyak waktu, malas, dan tidak bisa membuat RPP karena belum mengerti kurikulum baru. Dari alasan tersebut terjadi kemiripan RPP yang terjadi antara guru dengan guru lain disebabkan (1) Pelatihan Kurikulum 2013. (2) Guru mengerjakan RPP di gugus bersama, (3) Guru mendowload, (4) Membeli RPP karena mendesak (Akreditasi), (5) Guru meminta RPP yang sudah jadi dari guru lain.