Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENINGKATAN PENGETAHUAN MASYARAKAT DALAM PENGGUNAAN RESUME MEDIS PADA FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN Arief Setiyoargo; Nanta Sigit; Richard One Maxelly
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 6, No 1 (2022): Maret
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v6i1.7176

Abstract

ABSTRAKMutu pelayanan kesehatan ditentukan dari peningkatan mutu klinis dan pelayanan yang berorientasi kepada kepuasan pelanggan. Hal tersebut dapat diketahui dari kelengkapan pengisian rekam medis. Pada berkas rekam medis terdapat nilai hukum rahasia medis pasien. Nilai hukum kerahasiaan medis sering kali terabaikan terutama bagi masyarakat dengan pendidikan yang rendah dan secara letak geografis sangat sulit untuk mendapatkan akses fasilitas kesehatan yang memadai. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan melalui pemahaman penggunaan resume medis. Kegiatan ini dilaksanakan di Dusun Sukosari Desa Pandansari Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang, sebanyak 3 kali pertemuan dengan memberikan penyuluhan dan pendampingan yang dikemas dalam bentuk materi presentasi dan pembagian brosur kepada 25 peserta. Dari hasil evaluasi, terdapat peningkatan pemahaman warga dengan kategori baik dari nilai pre test sebesar 8% dan post test sebesar 52%. Selanjutnya, secara berkesinambungan agar kader kesehatan yang ada di lingkungan warga dapat memberikan contoh dalam menggunakan resume medis untuk keperluan pasien secara baik dan benar agar ikut meningkatkan mutu pelayanan kesehatan yang berkelanjutan. Kata kunci: pelayanan kesehatan; pasien; resume medis. ABSTRACTThe quality of health services is determined by improving clinical quality and customer satisfaction-oriented services. This can be seen from the completeness of filling in the medical record. In the medical record file there is a patient's medical secret legal value. The legal value of medical confidentiality is often neglected, especially for people with low education and geographically it is very difficult to get access to adequate health facilities. This community service activity aims to improve the quality of health services through understanding the use of medical resumes. This activity was carried out in Sukosari Hamlet, Pandansari Village, Poncokusumo District, Malang Regency, for 3 meetings by providing counseling and assistance packaged in the form of presentation materials and distribution of brochures to 25 participants. From the results of the evaluation, there was an increase in the understanding of residents in the good category of the pre-test score of 8% and post-test of 52%. Furthermore, on an ongoing basis so that health cadres in the community can provide examples in using medical resumes for patient needs properly and correctly in order to participate in improving the quality of sustainable health services. Keywords: health services; patient; medical resume.
Edukasi Kesehatan Dalam Upaya Menjamin Kerahasiaan Medis Pasien Pada Fasilitas Pelayanan Kesehatan Arief Setiyoargo; Cecilia Widijati Imam; Richard One Maxelly
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bumi Raflesia Vol. 4 No. 2 (2021): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Bumi Raflesia
Publisher : Universitas Muhammadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36085/jpmbr.v4i2.1539

Abstract

Kegiatan Pengabdian Masyarakat “Edukasi Kesehatan Dalam Upaya Menjamin Kerahasiaan Medis Pasien Pada Fasilitas Pelayanan Kesehatan” diawali dengan pengkajian awal terhadap keadaan lapangan saat ini pada fasilitas pelayanan kesehatan melalui tenaga kesehatan/kader kesehatan dan warga. Pengkajian awal didapati masih kurangnya edukasi mengenai privasi dan kerahasiaan medis pasien terutama di saat pandemi Covid 19 saat ini fokus pelayanan kesehatan masih terpusat pada protokoler kesehatan atau physical distancing. Hasil survey menunjukkan bahwa masih kurangnya pengetahuan tenaga kesehatan/kader kesehatan dalam menjaga kerahasiaan medis, pengetahuan terkait hak dan kewajiban antara dokter dan pasien serta prosedur pelaksanaan kerahasiaan medis di fasilitas kesehatan. Kegiatan dilanjutkan dengan menyusun perencanaan dan jadwal kegiatan serta perlengkapan yang diperlukan. Bentuk kegiatan dikermas dalam bentuk materi dan video tentang pentingnya menjaga kerahasiaan medis dalam pelayanan kesehatan, pemahaman tentang hak dan kewajiban antara dokter dan pasien serta prosedur pelaksanaan kerahasiaan medis melalui pelaksanaan informed consent. Kegiatan diakhiri dengan evaluasi di setiap kegiatannya. Hasil dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat terdapat sebanyak 61,5% pemahaman warga dalam katergori baik, cukup sebanyak 23% dan kurang sebanyak 15,5%. Kegiatan berjalan dengan baik dan perlu adanya monitoring lebih lanjut.
HUBUNGAN KELENGKAPAN ANAMNESA FORMULIR GAWAT DARURAT DENGAN KETEPATAN KODE SEBAB EKSTERNAL KASUS KECELAKAAN Richard One Maxelly; Arief Setiyoargo; Rea Ariyanti
Jurnal Informasi Kesehatan Indonesia (JIKI) Vol 7 No 1 (2021): Jurnal Informasi Kesehatan Indonesia (JIKI)
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31290/jiki.v7i1.2218

Abstract

Latar Belakang: Seorang perekam medis dalam hal pekerjaanya sebagai coder mempunyai tanggung jawab dalam hal keakuratan kode dari diagnosis yang sudah ditetapkan oleh dokter yang menangani pasien. Seorang coder sering mengabaikan penggunaan karakter ke-lima yang berkaitan dengan tempat kejadian dan aktivitas yang dilakukan pasien dalam kode diagnosa sebab eksternal. Tujuan penelitian ini menemukan adanya hubungan kelengkapan anamnesa formulir gawat darurat dengan ketepatan kode ICD 10 sebab eksternal kasus kecelakaan. Subjek dan Metode: Penelitian ini menggunakan data sekunder berjumlah 44 sampel dari rekam medis pasien kasus kecelakaan di RS Panti Nirmala Malang dengan pendekatan cross sectional menggunakan analisa Rank Spearman. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan kelengkapan anamnesa sebesar 22,73% dan keakuratan kode sebab eksternal sebesar 13,64%. Dari hasil analisa bivariat menjelaskan bahwa ada hubungan antara kelengkapan anamnesa dengan keakuratan kode ICD 10 sebab eksternal kasus kecelakaan (p < 0,05). Kesimpulan: Jika anamnesa dalam suatu formulir gawat darurat tersebut lengkap maka kode sebab eksternal yang dihasilkan juga akan semakin akurat. Kode sebab eksternal yang tidak akurat akan berdampak pada beberapa hal diantaranya sistem penjaminan kesehatan, pendidikan dan penelitian kesehatan, statistik kesehatan, mutu rumah sakit, pelaporan rumah sakit dan akreditasi rumah sakit.