Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

KEGIATAN LOMBA MENDONGENG SEBAGAI PEMBENTUKAN KARAKTER SISWA SEKOLAH DASAR DI KOTA PALEMBANG Mukhsin Patriansah; Didiek Prasetya; Havis Aravik
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 5, No 1 (2021): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v5i1.4881

Abstract

ABSTRAKPesatnya kemajuan teknologi informasi dengan segala kemudahannya dalam menggali informasi-informasi tidak diimbangi dengan penanaman etika dan moral sebagai pembentukan karakter seorang anak. Kemampuan anak dalam menyaring informasi yang diperoleh dapat dilakukan dengan cara memberikan pendidikan karakter kepada anak sedini mungkin, salah satunya adalah melalui kegiatan mendongeng. Kegiatan mendongeng atau bercerita bertujuan sebagai media untuk menanamkan etika dan moral kepada anak. Melalui dongeng anak mendapatkan suatu pelajaran berupa hikmah, kesimpulan dan pesan moral yang berbudi luhur tanpa merasa digurui. Di samping itu, sebuah cerita yang disampaikan lebih berkesan dari pada sebuah nasehat murni atau tutur kata yang diucapkan secara langsung. Pentingnya kegiatan mendongeng sebagai sarana pembentukan karakter anak, maka penulis bersedia menjadi juri pada kegiatan lomba mendongeng yang diselenggarakan oleh Forum Koordinasi Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Sumatera Selatan (Forum Das Sumsel) dalam rangka memperingati hari penanggulangan degradasi lahan dan kekeringan tahun 2020 dan hari lingkungan hidup tahun 2020 di objek wisata alam Punti Kayu Kota Palembang. Di samping sebagai juri, penulis juga diberi kesempatan untuk memaparkan materi pelaksanaan dan capaian yang diperoleh dari kegiatan ini. Kegiatan lomba mendongeng ini diikuti oleh 20 peserta yang merupakan perwakilan dari Sekolah Dasar yang tersebar di Kota Palembang. Capaian yang diperoleh dari kegiatan ini adalah menciptakan kepekaan anak terhadap lingkungan mereka, menanamkan nilai kebaikan dalam kehidupan mereka sehari-hari. Kata kunci: Pendidikan karakter; dongeng; edukatif; etika dan moral. ABSTRACTThe rapid advancement of information technology with all its convenience in digging up information is not balanced with the cultivation of ethics and morals as the formation of a child's character. The ability of children to filter the information obtained can be done by providing character education to children as early as possible, one of which is through storytelling activities. Storytelling or storytelling activities aim as a medium to instill ethics and morals in children. Through fairy tales, children get a lesson in the form of wisdom, conclusions and virtuous moral messages without feeling being taught. In addition, a story told is more memorable than a pure advice or spoken words directly. The importance of storytelling activities as a means of building children's character, the author is willing to be a jury in storytelling competitions organized by the South Sumatra River Basin Management Coordination Forum (Forum Das Sumsel) in commemoration of the day to overcome land degradation and drought in 2020 and the environmental day in 2020. 2020 at the Punti Kayu natural tourist attraction, Palembang City. In addition to being a judge, the author was also given the opportunity to explain the implementation material and the achievements obtained from this activity. This storytelling competition was attended by 20 participants who were representatives from elementary schools spread across the city of Palembang. The achievement obtained from this activity is to create children's sensitivity to their environment, to instill the value of goodness in their daily lives. Keywords: Character education; fairy tales; educational; ethics and morals.
Pelatihan Mengolah Limbah Kayu Menjadi Produk Kerajinan Di Bukit Selabu Kabupaten Musi Banyuasin Menuju Industri Kreatif Mukhsin Patriansah; Ria Sapitri; Didiek Prasetya
Lumbung Inovasi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 7 No. 4 (2022): December
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LITPAM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/linov.v7i4.904

Abstract

Kerajinan merupakan kegiatan kreatif yang membutuhkan kemampuan dan keterampilan dalam menciptakan suatu karya yang memiliki nilai fungsi dan estetis. Dalam perkembangannya saat ini, kerajinan bisa dijadikan salah satu alternatif usaha yang cukup menjanjikan karena tidak membutuhkan modal yang besar, cukup dengan mengolah dan mengoptimalkan sumber daya alam yang tersedia di lingkungan kita sudah mampu menjalankan jenis usaha ini. Kegiatan pelatihan ini bertujuan untuk memberikan rangsangan atau stimulus kepada warga Desa Bukit Selabu Kecamatan Batang hari Leko sebagai mitra utama untuk mengembangkan keterampilan dan pengetahuan dalam memproduksi produk kerajinan. Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan, banyak sekali sisa-sisa kayu yang tidak digunakan lagi, kemudian dibuang dan dibakar. Sisa atau limbah kayu yang sudah diolah tersebut belum bisa dimanfaatkan dan dikembangkan secara optimal menjadi produk-produk kreatif berupa kerajinan. Temuan ini tentu menjadi pokok permasalahan dari pelaksanaan kegiatan pengabdian yang dilakukan. Maka dari itu, diperlukan suatu upaya untuk mengembangkan kreatifitas dan keterampilan warga melalui kegiatan pelatihan mengolah limbah kayu menjadi produk kerajinan berupa loster rumah, gantungan kunci, asbak, pot bunga hias, gagang golok, stand handphone (HP) yang memiliki nilai estetis dan nilai jual. Metode yang digunakan dalam kegiatan pelatihan ini adalah transfer of knowledge melalui workshop dan sosialisasi. Capaian target yang telah dirumuskan oleh tim pengabdian sudah terlihat dari keseluruhan proses kegiatan pelatihan, hal ini ditandai dengan produk-produk kerajinan yang dihasilkan oleh peserta selama kegiatan pelatihan. Total dari 10 peserta pelatihan, 8 di antaranya sudah bisa membuat dan mengembangkan produk kerajinan yang memiliki nilai fungsi dan estetis.   Training on Processing Wood Waste into Handicraft Products in Bukit Selabu, Musi Banyuasin Regency Towards Creative Industries Craft is a creative activity that requires the ability and skill to create a work that has functional and aesthetic values. In its current development, handicrafts can be used as an adequate alternative because they do not require large capital, it is enough to optimize and optimize the natural resources available in our environment to be able to run this type of business. This activity aims to provide stimulation or stimulus to the residents of Bukit Selabu Village, Batang Hari Leko District as the main partner to develop skills and knowledge in producing handicraft products. Based on the observations that have been made, there are a lot of wood remnants that are no longer used, then thrown away and burned. The remaining or processed wood waste cannot be utilized and developed optimally into creative products in the form of crafts. This finding is certainly the main problem of the implementation of the service activities carried out. Therefore, an effort is needed to develop the creativity and skills of residents through training to process wood waste from handicraft products in the form of house losers, key chains, ashtrays, decorative flower pots, machete handles, cellphone stands that have aesthetic value and selling value. The method used in this training activity is the transfer of knowledge through workshops and socialization. The target achievement that has been stated by the service team has been seen from the entire training process, this is indicated by the handicraft products produced by the participants during the activity. A total of 10 trainees, 8 of whom have been able to make and develop handicraft products that have functional and aesthetic values.