Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

EKSPRESI DALAM SENI PATUNG KARYA GIUSEPPE PONGOLINI Mukhsin Patriansyah; Ria Sapitri
Besaung : Jurnal Seni Desain dan Budaya Vol 7, No 1
Publisher : UNIVERSITAS INDO GLOBAL MANDIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36982/jsdb.v7i1.2050

Abstract

Wujud karya seni merupakan pengejawantahan terhadap suatu realitas atau peristiwa yang dialami siseniman, kemudian diungkapkan melalui wujud visual karya seni yang di dalamnya mengandung pesan, tanda dan makna yang hendak disampaikan kepada masyarakat sebagai penikmat seni. Penciptaan sebuah karya seni khususnya seni patung dapat dikatakan sebagai proses ilmiah, apabila penciptaannya didasari atau berlandaskan kepada teori-teori para ahli yang telah teruji keabsahannya. Teori-teori yang dirujuk disesuaikan kapasitasnya dalam kerangka perwujudan karya yang akan diciptakan, sehingga karya yang akan dilahirkan mempunyai landasan berpijak yang memperkokoh isi dan makna dari sebuah karya tersebut. Di samping itu dalam berolah seni, seniman juga dituntut untuk lebih kreatif. Dalam penelitian ini penulis mencoba meninjau wujud ekspresi dalam karya seni patung Gioseppe Pongolini. Karya seni fine art, khususnya karya seni patung selalu mengedepankan nilai ekspresi pribadi dari pada nilai fungsi karya seni itu sendiri. Di samping itu, Dalam wujud karya seni yang dihadirkan siseniman juga terkandung pesan simbolik yang ingin disampaikan siseniman ke dalam karya seninya. Ekspresi simbolik yang ingin disampaikan Giuseppe Pongolini ingin menyampaikan realitas melalui media besi yang merupakan ikon dari kekerasan dan ketidakadilan yang terjadi dilingkungannya. Melalui penelitian ini diharapkan mampu memberikan wawasan dan pengatahuan dalam proses terwujudnya suatu karya seni patung. Di samping itu, tinjauan yang dilakukan dalam penelitian ini diharapkan bisa menjadi acuan dalam menganalisis suatu karya seni dan mengetahui wujud ekspresi estetis dalam karya seni patung.  
Perancangan Typeface Alfabet Memanfaatkan Aksara Incung Sebagai Sumber Ide Gagasan Ria Sapitri
Jurnal Teknologi Dan Sistem Informasi Bisnis Vol 2 No 1 (2020): Januari 2020
Publisher : Prodi Sistem Informasi Universitas Dharma Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47233/jteksis.v2i1.92

Abstract

Typeface is a "appearance" that forms the characteristics of a collection of letters so that it distinguishes it from other types of letters. Typeface artwork is considered capable of providing new inspiration to introduce one of Kerinci's local wisdoms, the incung script. Visually, incung script has the beauty of a form of writing style that is slanted, curved and broken beheaded. The basic shape of each incung alphabet is formed by sharp lines so that it seems stiff and classic. Based on the description above, the author's interest arises to introduce or familiarize the incung script back to the younger generation as the Kerinci people's identity in the form of digital-based typeface novelty.
Pelatihan Industri Kerajinan Batok Kelapa Di Desa Gajah Mati Kecamatan Babat Sumpat Kabupaten Musi Banyuasin Sumatera Selatan Mukhsin Patriansah; Ria Sapitri; Havis Aravik
Lumbung Inovasi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 7 No. 2 (2022): June
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LITPAM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/linov.v7i2.651

Abstract

Sektor industri kerajinan merupakan salah satu sektor yang dianggap mampu dan memiliki potensi untuk meningkatkan perekonomian masyarakat desa. Pengetahuan dan keterampilan harus dimiliki oleh masyarakat desa agar mampu mengolah sumber daya alam yang ada menjadi produk kerajinan. Pelatihan industri kerajinan di desa Gajah Mati merupakan suatu upaya yang dilakukan untuk memberikan stimulus kepada masyarakat desa dalam mengolah potensi alam mereka menjadi produk kerajinan. Salah satu potensi alam yang terdapat di desa ini adalah batok kelapa, sejauh ini belum ada suatu upaya yang dilakukan masyarakat dalam mengolah batok kelapa menjadi produk kerajinan. Permasalahannya adalah minimnya pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki warga desa. Di samping itu,  potensi bahan batok kelapa seharusnya bisa dimanfaatkan sebaik mungkin untuk mendukung program utama pemerintah desa Gajah Mati dalam membangun dan mengembangkan destinasi wisata alam Embung Senja. Kegiatan pelatihan ini bersifat stimulus yang bertujuan untuk memberi pengetahuan dan keterampilan dasar bagi peserta pelatihan dengan menggunakan metode survei dan wawancara, ceramah atau diskusi, praktik dan demonstrasi, serta evaluasi. Melalui pelatihan ini masyarakat desa Gajah Mati sudah memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam mengolah batok kelapa menjadi produk kerajinan. Di samping itu, masyarakat desa juga sudah bisa menggunakan peralatan mesin baik dari segi cara kerja, fungsi dan kegunaannya. Berdasarkan bentuk dan fungsi dari produk kerajinan yang dihasilkan sudah cukup layak untuk dipasarkan dan dijadikan souvenir atau cinderamata objek wisata alam Embung Senja. Coconut Shell Craft Industry Training in Gajah Mati Village, Babat Sumpat District, Musi Banyuasin Regency, South Sumatra  The handicraft industry sector is one sector that is considered capable and has the potential to improve the economy of rural communities. Knowledge and skills must be possessed by rural communities in order to be able to process existing natural resources into handicraft products. The handicraft industry training in Gajah Mati village is an effort made to provide a stimulus to the village community in processing their natural potential into handicraft products. One of the natural potentials found in this village is coconut shells, so far there has been no effort made by the community in processing coconut shells into handicraft products. The problem is the lack of knowledge and skills of the villagers. In addition, the potential of coconut shell materials must be utilized as well as possible to support the main program of the Gajah Mati village government in building and developing the natural tourist destination of Embung Senja. This training activity is a stimulus that aims to provide basic knowledge and skills for training participants using survey and interview methods, lectures or discussions, practice and demonstrations, and evaluation. Through this, the people of Gajah Mati village already have training and skills in processing coconut shells into handicraft products. In addition, the village community is also able to use machine tools both in terms of how they work, their functions and uses. Based on the form and function of the craft products produced, they are worthy enough to be marketed and used as souvenirs or natural attractions for Embung Senja souvenirs.  
AESTHETIC SPACE IN SYNTHETIC CUBISM, INTERPRETATION ANALYSIS OF ARMEN NAZARUDDIN'S PAINTINGS Mukhsin Patriansah; Ria Sapitri; Husni Mubarat
Ekspresi Seni : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Karya Seni Vol 24, No 1 (2022): Edisi Januari-Juni 2022
Publisher : LPPMPP Institut Seni Indonesia Padangpanjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1445.666 KB) | DOI: 10.26887/ekspresi.v24i1.2206

Abstract

This study aims to see the aesthetic spaces in synthetic cubism by Armen Nazaruddin. When mastering the techniques, tools and materials that are mastered, the next problem that arises is the application of aesthetic values in the form of works of art. Therefore, describing an experience of having a sense and being intellectual in giving birth to his work of art. This is what the author did to conduct an object study of Armen Nazaruddin's painting, which later could be used as a reference and reference in the development of painting in Indonesia, especially in West Sumatra. This painting really considers the principles of making principles in detail and meticulously as well as the stars of the message and meaning in it. Artists experiment with how to make use of objects around them that have no value to become more appropriate in accordance with the Minang Kabau philosophy, namely, "Nature Takambang Becomes a Teacher". Keywords: Aesthetics, Painting, Synthetic Cubism, ExperimentRuang Estetika Dalam Kubisme Sintetik, Analisis Interpretasi Terhadap Lukisan Armen NazaruddinAbstrakPenelitian ini bertujuan untuk melihat ruang-ruang estetis dalam kubisme sintetik karya Armen Nazaruddin. Ketika penguasaan teknik, alat dan bahan sudah dikuasai, persoalan selanjutnya yang muncul adalah terapan nilai estetika dalam wujud karya seni. Oleh karena itu, seniman dituntut memiliki suatu kepekaan rasa dan intelektual dalam melahirkan karya seninya. Hal inilah yang mendasari penulis melakukan objek kajian terhadap karya seni lukis Armen Nazaruddin, yang nantinya bisa dijadikan acuan serta referensi dalam perkembangan seni lukis di Indonesia, khususnya di Sumatera Barat. Lukisan ini sangat mempertimbangkan prinsip-prinsip penyusunan secara detail dan teliti dan juga tersirat pesan dan makna di dalamnya. Seniman senantiasa bereksperimentasi dengan cara memanfaatkan benda-benda yang ada di sekitarnya yang tidak memiliki nilai menjadi lebih bernilai sesuai dengan falsafah minang kabau yakni “alam takambang jadi guru”. Kata kunci :  Estetika, Seni Lukis, Kubisme Sintetik, Eksperimentasi
EKSPRESI DALAM SENI PATUNG KARYA GIUSEPPE PONGOLINI Mukhsin Patriansah; Ria Sapitri
Besaung : Jurnal Seni Desain dan Budaya Vol. 7 No. 1 (2022)
Publisher : UNIVERSITAS INDO GLOBAL MANDIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36982/jsdb.v7i1.2586

Abstract

Wujud karya seni merupakan pengejawantahan terhadap suatu realitas atau peristiwa yang dialami siseniman, kemudian diungkapkan melalui wujud visual karya seni yang di dalamnya mengandung pesan, tanda dan makna yang hendak disampaikan kepada masyarakat sebagai penikmat seni. Penciptaan sebuah karya seni khususnya seni patung dapat dikatakan sebagai proses ilmiah, apabila penciptaannya didasari atau berlandaskan kepada teori-teori para ahli yang telah teruji keabsahannya. Teori-teori yang dirujuk disesuaikan kapasitasnya dalam kerangka perwujudan karya yang akan diciptakan, sehingga karya yang akan dilahirkan mempunyai landasan berpijak yang memperkokoh isi dan makna dari sebuah karya tersebut. Di samping itu dalam berolah seni, seniman juga dituntut untuk lebih kreatif. Dalam penelitian ini penulis mencoba meninjau wujud ekspresi dalam karya seni patung Gioseppe Pongolini. Karya seni fine art, khususnya karya seni patung selalu mengedepankan nilai ekspresi pribadi dari pada nilai fungsi karya seni itu sendiri. Di samping itu, Dalam wujud karya seni yang dihadirkan siseniman juga terkandung pesan simbolik yang ingin disampaikan siseniman ke dalam karya seninya. Ekspresi simbolik yang ingin disampaikan Giuseppe Pongolini ingin menyampaikan realitas melalui media besi yang merupakan ikon dari kekerasan dan ketidakadilan yang terjadi dilingkungannya. Melalui penelitian ini diharapkan mampu memberikan wawasan dan pengatahuan dalam proses terwujudnya suatu karya seni patung. Di samping itu, tinjauan yang dilakukan dalam penelitian ini diharapkan bisa menjadi acuan dalam menganalisis suatu karya seni dan mengetahui wujud ekspresi estetis dalam karya seni patung. 
Pelatihan Mengolah Limbah Kayu Menjadi Produk Kerajinan Di Bukit Selabu Kabupaten Musi Banyuasin Menuju Industri Kreatif Mukhsin Patriansah; Ria Sapitri; Didiek Prasetya
Lumbung Inovasi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 7 No. 4 (2022): December
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LITPAM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/linov.v7i4.904

Abstract

Kerajinan merupakan kegiatan kreatif yang membutuhkan kemampuan dan keterampilan dalam menciptakan suatu karya yang memiliki nilai fungsi dan estetis. Dalam perkembangannya saat ini, kerajinan bisa dijadikan salah satu alternatif usaha yang cukup menjanjikan karena tidak membutuhkan modal yang besar, cukup dengan mengolah dan mengoptimalkan sumber daya alam yang tersedia di lingkungan kita sudah mampu menjalankan jenis usaha ini. Kegiatan pelatihan ini bertujuan untuk memberikan rangsangan atau stimulus kepada warga Desa Bukit Selabu Kecamatan Batang hari Leko sebagai mitra utama untuk mengembangkan keterampilan dan pengetahuan dalam memproduksi produk kerajinan. Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan, banyak sekali sisa-sisa kayu yang tidak digunakan lagi, kemudian dibuang dan dibakar. Sisa atau limbah kayu yang sudah diolah tersebut belum bisa dimanfaatkan dan dikembangkan secara optimal menjadi produk-produk kreatif berupa kerajinan. Temuan ini tentu menjadi pokok permasalahan dari pelaksanaan kegiatan pengabdian yang dilakukan. Maka dari itu, diperlukan suatu upaya untuk mengembangkan kreatifitas dan keterampilan warga melalui kegiatan pelatihan mengolah limbah kayu menjadi produk kerajinan berupa loster rumah, gantungan kunci, asbak, pot bunga hias, gagang golok, stand handphone (HP) yang memiliki nilai estetis dan nilai jual. Metode yang digunakan dalam kegiatan pelatihan ini adalah transfer of knowledge melalui workshop dan sosialisasi. Capaian target yang telah dirumuskan oleh tim pengabdian sudah terlihat dari keseluruhan proses kegiatan pelatihan, hal ini ditandai dengan produk-produk kerajinan yang dihasilkan oleh peserta selama kegiatan pelatihan. Total dari 10 peserta pelatihan, 8 di antaranya sudah bisa membuat dan mengembangkan produk kerajinan yang memiliki nilai fungsi dan estetis.   Training on Processing Wood Waste into Handicraft Products in Bukit Selabu, Musi Banyuasin Regency Towards Creative Industries Craft is a creative activity that requires the ability and skill to create a work that has functional and aesthetic values. In its current development, handicrafts can be used as an adequate alternative because they do not require large capital, it is enough to optimize and optimize the natural resources available in our environment to be able to run this type of business. This activity aims to provide stimulation or stimulus to the residents of Bukit Selabu Village, Batang Hari Leko District as the main partner to develop skills and knowledge in producing handicraft products. Based on the observations that have been made, there are a lot of wood remnants that are no longer used, then thrown away and burned. The remaining or processed wood waste cannot be utilized and developed optimally into creative products in the form of crafts. This finding is certainly the main problem of the implementation of the service activities carried out. Therefore, an effort is needed to develop the creativity and skills of residents through training to process wood waste from handicraft products in the form of house losers, key chains, ashtrays, decorative flower pots, machete handles, cellphone stands that have aesthetic value and selling value. The method used in this training activity is the transfer of knowledge through workshops and socialization. The target achievement that has been stated by the service team has been seen from the entire training process, this is indicated by the handicraft products produced by the participants during the activity. A total of 10 trainees, 8 of whom have been able to make and develop handicraft products that have functional and aesthetic values.
SEMIOTIKA ROLAND BARTHES DALAM IKLAN RINSO ‘YUK MULAI BIJAK PLASTIK!’ Mukhsin Patriansah; Ria Sapitri; Didiek Prasetya
Narada : Jurnal Desain dan Seni Vol 9, No 3 (2022)
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22441/narada.2022.v9.i3.004

Abstract

The problem of plastic waste is a very complicated problem faced by this nation, the low level of public awareness in using and managing plastic waste is the main trigger for natural and environmental damage. Nature is a very good playground for children, they can freely explore. If nature is not maintained then the next generation can no longer feel the beauty of nature. Realizing this problem, Rinso campaigned for a 'Let's Start Wise Plastic' campaign in collaboration with Word Clean-up Day (WCD) as a real step to invite the public to increase their awareness of the problem of plastic waste. The study of verbal and visual messages in this study, the author uses Roland Barthes' Semiotic theory which aims to see the coding system and layers of denotative and connotative signs in Rinso's advertising campaign 'Yuk Start Bijak Plastik'.
Environmental Graphic Design for Ballyson Stationery Store Vanessa; Ria Sapitri
JURNAL RUPA MATRA Vol. 1 No. 1 (2022): OKTOBER 2022
Publisher : Puslitabmas Batam Tourism Polytecnic

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (582.598 KB)

Abstract

The commercial is something that is meant by trade, has high commercial value, and sometimes sacrifices other values ​​such as social, cultural, and so on. The commercial sector always exists in various countries, one of which is Indonesia, where there are already many trading businesses. One example of a trading business in Indonesia is a shop called Ballyson which is located in Batam City which is in the Riau Islands Province. This shop sells a variety of stationery, office supplies, sports, and more. With the sale of various kinds of stationery, this shop does not yet have a sign that can easily distinguish where the location of the goods that the customer is looking for. Therefore, this is where the role of a graphic designer is to identify that this store lacks supporting facilities to provide information on the placement of the merchandise in the stationery shop. The author will focus on the signage area in the hope of facilitating the shopping process for customers. In addition, the author can also act as a wayfinding and interior designer to facilitate the trading process.
PERANCANGAN BUKU ILUSTRASI TENTANG MENJAGA KESEHATAN MATA SEBAGAI BENTUK PENCEGAHAN MATA MINUS UNTUK ANAK USIA 6 – 8 TAHUN Yohealyn Himelia Dwi; Ria Sapitri; Dinda Okta Dwiyanti Ridwan Gucci
JURNAL RUPA MATRA Vol. 2 No. 1 (2023): OKTOBER 2023
Publisher : Puslitabmas Batam Tourism Polytecnic

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Selama pandemi COVID-19, teknologi menjadi media pembelajaran secara daring agar mencegah penyebaran dan membatasi kontak fisik. Namun, pandemi yang turut menurunkan aktivitas masyarakat di luar rumah ini menjadi pemicu fenomena Myopia Booming, alias terjadinya ledakan mata minus yang terutama banyak terjadi pada anak-anak. Karena itu, perancangan buku ilustrasi ini bertujuan untuk membantu anak memahami pentingnya menjaga dan merawat mata sebagai pencegahan mata minus. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif melalui wawancara orangtua, observasi kebiasaan anak, survei toko buku, kuesioner, studi literatur terkait perancangan buku ilustrasi anak, serta proses perancangan mencakup perencanaan, pra roduksi, produksi, dan pasca produksi. Melalui buku ilustrasi ini, diharapkan anak-anak mulai menjaga dan merawat matanya dengan baik, serta membantu para illustrator pemula yang ingin merancang buku ilustrasi.
PERANCANGAN ILUSTRASI BUKU ANAK TENTANG BAGIAN TUBUH YANG BERSIFAT PRIVASI (BODY BOUNDARIES) UNTUK ANAK USIA 4-6 TAHUN Cut Annisa Novianti; Ria Sapitri
JURNAL RUPA MATRA Vol. 2 No. 1 (2023): OKTOBER 2023
Publisher : Puslitabmas Batam Tourism Polytecnic

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Body Boundaries, yang juga dikenal sebagai batas tubuh, adalah aturan pribadi yang tidak terlihat yang menentukan apa yang dianggap sebagai sentuhan yang 'baik' dan 'tidak baik'. Ini melibatkan kemampuan untuk mengenali keinginan dan kebutuhan pribadi serta beradaptasi dengan lingkungan dan orang lain. Ini juga merupakan cara bagi anak-anak untuk lebih mengantisipasi potensi pelecehan.Penting untuk mengajarkan kepada anak-anak usia 4-6 tahun tentang bagian tubuh yang bersifat privasi sebagai bagian dari Body Boundaries. Anak-anak pada usia ini mungkin belum memahami konsep tersebut karena kurangnya edukasi dari orang tua. Oleh karena itu, perancangan buku ilustrasi bertujuan untuk membantu mereka memahami pentingnya menjaga tubuh dengan menjelaskan apa yang boleh dan tidak boleh disentuh.