Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Peningkatan Kualitas dan Kompetensi Guru melalui Pelatihan Bahan Ajar pada Guru Havis Aravik; Mukhsin Patriansah
Jurnal Abdimas Mahakam Vol. 6 No. 02 (2022): Juli
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24903/jam.v6i02.1316

Abstract

Artikel pengabdian ini membahas peningkatan kualitas dan kompetensi guru melalui pelatihan bahan ajar pada guru SMA Bina Warga 2 Kota Palembang. Hal ini dilakukan karena melihat bahwa kualitas dan kompetensi guru sangat penting karena guru menjadi daya dukung, sekaligus penentu muara pendidikan ke depan. Tujuan dari pengabdian supaya guru memiliki kualitas dan kompenetsi khususnya dalam pembuatan bahan ajar. Metode yang dipakai adalah sosialisasi, pertisipasif, penilaian dan evaluasi. Hasil pengabdian ini memperlihatkan bahwa bahan ajar menjadi salah satu cara bagi setiap guru untuk meningkatkan kualitas dan kompetensi dirinya. Lewat bahan ajar seorang guru dapat melakukan transfer of knowledge sekaligus berdialog langsung dengan murid-muridnya dari isi bahan ajar yang dibuat. Selain itu, bahan ajar juga dapat menjadi pendamping guru dalam melaksanakan aktivitas kegiatan belajar mengajar.
Pelatihan Mengolah Limbah Kayu Menjadi Produk Kerajinan Di Bukit Selabu Kabupaten Musi Banyuasin Menuju Industri Kreatif Mukhsin Patriansah; Ria Sapitri; Didiek Prasetya
Lumbung Inovasi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 7 No. 4 (2022): December
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LITPAM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/linov.v7i4.904

Abstract

Kerajinan merupakan kegiatan kreatif yang membutuhkan kemampuan dan keterampilan dalam menciptakan suatu karya yang memiliki nilai fungsi dan estetis. Dalam perkembangannya saat ini, kerajinan bisa dijadikan salah satu alternatif usaha yang cukup menjanjikan karena tidak membutuhkan modal yang besar, cukup dengan mengolah dan mengoptimalkan sumber daya alam yang tersedia di lingkungan kita sudah mampu menjalankan jenis usaha ini. Kegiatan pelatihan ini bertujuan untuk memberikan rangsangan atau stimulus kepada warga Desa Bukit Selabu Kecamatan Batang hari Leko sebagai mitra utama untuk mengembangkan keterampilan dan pengetahuan dalam memproduksi produk kerajinan. Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan, banyak sekali sisa-sisa kayu yang tidak digunakan lagi, kemudian dibuang dan dibakar. Sisa atau limbah kayu yang sudah diolah tersebut belum bisa dimanfaatkan dan dikembangkan secara optimal menjadi produk-produk kreatif berupa kerajinan. Temuan ini tentu menjadi pokok permasalahan dari pelaksanaan kegiatan pengabdian yang dilakukan. Maka dari itu, diperlukan suatu upaya untuk mengembangkan kreatifitas dan keterampilan warga melalui kegiatan pelatihan mengolah limbah kayu menjadi produk kerajinan berupa loster rumah, gantungan kunci, asbak, pot bunga hias, gagang golok, stand handphone (HP) yang memiliki nilai estetis dan nilai jual. Metode yang digunakan dalam kegiatan pelatihan ini adalah transfer of knowledge melalui workshop dan sosialisasi. Capaian target yang telah dirumuskan oleh tim pengabdian sudah terlihat dari keseluruhan proses kegiatan pelatihan, hal ini ditandai dengan produk-produk kerajinan yang dihasilkan oleh peserta selama kegiatan pelatihan. Total dari 10 peserta pelatihan, 8 di antaranya sudah bisa membuat dan mengembangkan produk kerajinan yang memiliki nilai fungsi dan estetis.   Training on Processing Wood Waste into Handicraft Products in Bukit Selabu, Musi Banyuasin Regency Towards Creative Industries Craft is a creative activity that requires the ability and skill to create a work that has functional and aesthetic values. In its current development, handicrafts can be used as an adequate alternative because they do not require large capital, it is enough to optimize and optimize the natural resources available in our environment to be able to run this type of business. This activity aims to provide stimulation or stimulus to the residents of Bukit Selabu Village, Batang Hari Leko District as the main partner to develop skills and knowledge in producing handicraft products. Based on the observations that have been made, there are a lot of wood remnants that are no longer used, then thrown away and burned. The remaining or processed wood waste cannot be utilized and developed optimally into creative products in the form of crafts. This finding is certainly the main problem of the implementation of the service activities carried out. Therefore, an effort is needed to develop the creativity and skills of residents through training to process wood waste from handicraft products in the form of house losers, key chains, ashtrays, decorative flower pots, machete handles, cellphone stands that have aesthetic value and selling value. The method used in this training activity is the transfer of knowledge through workshops and socialization. The target achievement that has been stated by the service team has been seen from the entire training process, this is indicated by the handicraft products produced by the participants during the activity. A total of 10 trainees, 8 of whom have been able to make and develop handicraft products that have functional and aesthetic values.
SEMIOTIKA ROLAND BARTHES DALAM IKLAN RINSO ‘YUK MULAI BIJAK PLASTIK!’ Mukhsin Patriansah; Ria Sapitri; Didiek Prasetya
Narada : Jurnal Desain dan Seni Vol 9, No 3 (2022)
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22441/narada.2022.v9.i3.004

Abstract

The problem of plastic waste is a very complicated problem faced by this nation, the low level of public awareness in using and managing plastic waste is the main trigger for natural and environmental damage. Nature is a very good playground for children, they can freely explore. If nature is not maintained then the next generation can no longer feel the beauty of nature. Realizing this problem, Rinso campaigned for a 'Let's Start Wise Plastic' campaign in collaboration with Word Clean-up Day (WCD) as a real step to invite the public to increase their awareness of the problem of plastic waste. The study of verbal and visual messages in this study, the author uses Roland Barthes' Semiotic theory which aims to see the coding system and layers of denotative and connotative signs in Rinso's advertising campaign 'Yuk Start Bijak Plastik'.