Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

EDUKASI KESEHATAN DALAM UPAYA MENJAMIN KERAHASIAAN MEDIS PASIEN PADA FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN Arief Setiyoargo; Cecilia Widijati Imam; Richard One Maxelly
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 4, No 3 (2021): Agustus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v4i3.5379

Abstract

ABSTRAKKegiatan Pengabdian Masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan keselamatan pasien secara berkelanjutan pada fasilitas pelayanan kesehatan melalui pemahaman kerahasiaan medis pasien. Kegiatan ini diawali dengan pengkajian awal terhadap keadaan lapangan saat ini pada fasilitas pelayanan kesehatan melalui tenaga kesehatan/kader kesehatan dan warga. Pengkajian awal didapati masih kurangnya edukasi mengenai kerahasiaan medis pasien, terutama di saat pandemi Covid 19 saat ini fokus pelayanan kesehatan masih terpusat pada protokoler kesehatan atau physical distancing. Hasil survei menunjukkan bahwa masih kurangnya pengetahuan tenaga kesehatan/kader kesehatan dalam menjaga kerahasiaan medis, pengetahuan terkait hak dan kewajiban antara dokter dan pasien serta prosedur pelaksanaan kerahasiaan medis di fasilitas kesehatan. Kegiatan dilanjutkan dengan menyusun perencanaan dan jadwal kegiatan serta perlengkapan yang diperlukan. Bentuk kegiatan dikemas dalam bentuk materi dan video yang dibagikan melalui google drive secara online melalui grup whatsapp. Kegiatan diakhiri dengan evaluasi menggunakan google form. Hasil dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat terdapat sebanyak 69,25% pemahaman warga dalam katergori baik, cukup sebanyak 11,5% dan kurang sebanyak 19,25%. Kegiatan berjalan dengan baik dan perlu adanya monitoring lebih lanjut. Kata kunci: informed consent; kerahasiaan medis; pasien ABSTRACTThis Community Service activity aims to improve patient safety in a sustainable manner in health care facilities through understanding patient medical confidentiality. This activity begins with an initial assessment of the current state of the field in health care facilities through health workers/health cadres and residents. The initial assessment found that there was still a lack of education regarding patient medical confidentiality, especially during the Covid 19 pandemic, currently the focus of health services was still focused on health protocols or physical distancing. The survey results show that there is still a lack of knowledge of health workers/health cadres in maintaining medical confidentiality, knowledge regarding rights and obligations between doctors and patients and procedures for implementing medical confidentiality in health facilities. The activity is continued by compiling a plan and schedule of activities as well as the necessary equipment. The form of activities is packaged in the form of materials and videos that are shared via Google Drive online via WhatsApp groups. The activity ended with an evaluation using a google form. The results of community service activities there are as many as 69.25% of citizens' understanding in the good category, 11.5% sufficient and 19.25% less. Activities are going well and need further monitoring. Keywords: informed consent; medical confidentiality; patient
PELATIHAN DALAM PENGGUNAAN INFORMED CONSENT PADA FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN Arief Setiyoargo; Romaden Marbun; Richard One Maxelly
SELAPARANG Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 5, No 1 (2021): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v5i1.5341

Abstract

ABSTRAKKegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan melalui pemahaman penggunaan informed consent. Kegiatan ini diawali dengan penilaian awal kondisi terkini di lapangan di fasilitas pelayanan kesehatan melalui petugas kesehatan/kader kesehatan dan warga. Asesmen awal menemukan masih kurangnya pengetahuan masyarakat tentang penanganan medis bagi pasien dan pengetahuan terkait penggunaan informed consent di fasilitas kesehatan terutama pada masa pandemi Covid-19 saat ini, fokus pelayanan kesehatan masih berpusat pada kesehatan. protokol atau jarak fisik. Kegiatan diawali dengan penyusunan rencana dan jadwal kegiatan serta perlengkapan yang diperlukan. Pelaksanaan kegiatan dilakukan dengan memberikan penyuluhan dan pendampingan yang dikemas dalam bentuk materi dan video yang dibagikan melalui google drive secara serta diskusi secara online melalui grup WhatsApp. Kegiatan diakhiri dengan evaluasi menggunakan google form. Hasil kegiatan pengabdian masyarakat terdapat sebanyak 57,69% pemahaman warga dalam kategori baik, 26,92% cukup dan 15,38% kurang. Kegiatan berjalan dengan baik dan perlu pemantauan lebih lanjut. Kata kunci: tenaga kesehatan; pasien; informed consent. ABSTRACTThis Community Service activity aims to improve the quality of health services through understanding the use of informed consent. This activity begins with an initial assessment of the current state of the field in health care facilities through health workers/health cadres and residents. The initial assessment found that there was still a lack of public knowledge about medical treatment for patients and knowledge related to the use of informed consent in health facilities, especially during the current Covid-19 pandemic, the focus of health services is still centered on health protocols or physical distancing. The activity begins with preparing a plan and schedule of activities as well as the necessary equipment. The activities are carried out by providing counseling and assistance packaged in the form of materials and videos that are distributed via Google Drive as well as online discussions through WhatsApp groups. The activity ended with an evaluation using a google form. The results of community service activities there are as many as 57,69% of citizens' understanding in the good category, 26,92% sufficient and 15,38% less. Activities are going well and need further monitoring. Keywords: health worker; patient; informed consent 
EDUKASI KESEHATAN DALAM MENJAMIN KETEPATAN IDENTIFIKASI PASIEN GUNA MENINGKATKAN KESELAMATAN PASIEN PADA FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN Arief Setiyoargo; Nanta Sigit; Richard One Maxelly
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 4, No 2 (2021): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (360.696 KB) | DOI: 10.31764/jpmb.v4i2.4259

Abstract

ABSTRAKKegiatan Pengabdian Masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan keselamatan pasien secara berkelanjutan pada fasilitas pelayanan kesehatan melalui ketepatan dalam identifikasi pasien. Kegiatan ini diawali dengan pengkajian awal terhadap keadaan lapangan saat ini pada fasilitas pelayanan kesehatan melalui tenaga kesehatan/kader kesehatan dan warga. Pengkajian awal didapati masih kurangnya edukasi mengenai identifikasi pasien, terutama di saat pandemi Covid 19 saat ini fokus pelayanan kesehatan masih terpusat pada protokoler kesehatan atau physical distancing. Hasil survei menunjukkan bahwa masih kurangnya pengetahuan tenaga kesehatan/kader kesehatan dalam menjamin ketepatan identifikasi pasien, pengetahuan terkait kejadian yang tidak diharapkan serta prosedur pelaksanaan keselamatan pasien di fasilitas kesehatan. Kegiatan dilanjutkan dengan menyusun perencanaan dan jadwal kegiatan serta perlengkapan yang diperlukan. Bentuk kegiatan dikemas dalam bentuk materi dan video tentang pentingnya menjamin ketepatan identifikasi pasien dalam pelayanan kesehatan, pemahaman tentang kejadian yang tidak diharapkan serta prosedur pelaksanaan keselamatan pasien di fasilitas pelayanan kesehatan. Kegiatan diakhiri dengan evaluasi di setiap kegiatannya. Hasil dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat terdapat sebanyak 61,5% pemahaman warga dalam katergori baik, cukup sebanyak 23% dan kurang sebanyak 15,5%. Kegiatan berjalan dengan baik dan perlu adanya monitoring lebih lanjut. Kata kunci: identifikasi pasien; keselamatan pasien ABSTRACTThis Community Service activity aims to improve patient safety in a sustainable manner in health care facilities through accuracy in patient calls. This activity begins with an initial assessment of the current state of the field in health facilities through health workers and residents. Initial assessments found that there is still a lack of education regarding patient contact, especially during the Covid 19 pandemic, currently the focus of health is still focused on health service protocols or physical distance. The survey results showed that the facts of knowledge of health workers / health cadres in ensuring patient accuracy, knowledge related to unexpected events and the implementation of patient safety in health facilities. Activities by compiling a plan and schedule of activities and equipment needed. The form of activities in the material and videos about the importance of ensuring the accuracy of the patient's condition in health services, understanding of unexpected events and implementing patient safety in health care facilities. The activity ended with an evaluation of each activity. The results of community service activities were as much as 61.5% of the citizens' understanding was in a good category, 23% enough and 15.5% less. Activities are running well and further monitoring is needed. Keywords: patient identification; patient safety
Hubungan Kelengkapan Anamnesa Formulir Gawat Darurat Dengan Ketepatan Kode ICD 10 Sebab Eksternal Kasus Kecelakaan Di Rumah Sakit Panti Nirmala Malang Richard One Maxelly
Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia (JMIKI) Vol 9, No 2 (2021)
Publisher : Asosiasi Perguruan Tinggi Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Indonesia- APTIRMIKI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33560/jmiki.v9i2.330

Abstract

Mutu pelayanan rumah sakit ditentukan dari peningkatan mutu klinis dan pelayanan yang berorientasi kepada kepuasan pelanggan. Hal tersebut dapat diketahui dari kelengkapan pengisian rekam medis. Salah satu indikator kelengkapan rekam medis dalam analisa kuantitatif yaitu adalah kelengkapan anamnesa pasien (Hatta, 2013). Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No: HK.01.07/MENKES/312/2020 tentang Standar Profesi Perekam Medis dan Informasi Kesehatan disebutkan salah satu kompetensi yang harus dimiliki perekam medis adalah keterampilan klasifikasi klinis, kodefikasi penyakit dan masalah kesehatan lainnya serta prosedur klinis. Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Manggandhi (2010), diketahui ketidakakuratan kode diagnosa utama pasien rawat inap kasus kecelakaan sebesar 39% karena disebabkan coder belum menentukan kode sebab eksternal dari tempat kejadian dan aktivitas yang dilakukan serta mengabaikan penggunaan karakter kelima dalam kode sebab eksternal tersebut. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari rekam medis pasien kasus kecelakaan di RS Panti Nirmala Malang tahun 2020. Desain penelitian adalah cross sectional dengan studi korelasi. Sampel berjumlah 44 berkas rekam medis. Analisis data menggunakan analisis Rank Spearman. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara variabel kelengkapan anamnesa formulir gawat darurat dengan keakuratan kode sebab eksternal. Jika suatu anamnesa formulir gawat darurat tersebut lengkap maka kode sebab eksternal yang dihasilkan juga semakin akurat.
HUBUNGAN KETERISIAN DAN KEJELASAN DIAGNOSIS UTAMA PADA LEMBAR RINGKASAN MASUK DAN KELUAR DENGAN TERKODENYA DIAGNOSIS DI RS BHAYANGKARA YOGYAKARTA Richard One Maxelly
Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia (JMIKI) Vol 4, No 2 (2016)
Publisher : Asosiasi Perguruan Tinggi Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Indonesia- APTIRMIKI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33560/.v4i2.139

Abstract

AbstractA primary diagnosis of an important report that should exist in the medical record, especially on the summary sheet in and out. RS Bhayangkara in Yogyakarta is still a lack of clarity ketidakterisian and primary diagnosis at entry and exit summary sheet. The purpose of this study was to determine the relationship of occupancy and clarity of diagnosis terkodenya primary diagnosis on the summary sheet in and out. This type of research is quantitative with cross sectional design. The study population was inpatient medical record fourth quarter of 2015 as many as 297 medical records. Samples of 73 medical records were taken by systematic random sampling. Bivariate data analysis using Fisher's exac test. The results showed that no significant relationship between occupancy and clarity leading diagnosis at entry and exit summary sheet with terkodenya diagnosis at p = 0.001. The conclusions of this study is the diagnosis charged and written diagnosis is clearly supported by standard operating procedures.     Keywords: Occupancy, clarity of the writing of the main diagnostic, code                                                    AbstrakDiagnosis  utama merupakan laporan penting yang harus ada dalam rekam medis terutama pada lembar ringkasan masuk keluar. Di RS Bhayangkara Yogyakarta masih terdapat ketidakterisian dan ketidakjelasan diagnosis utama pada lembar ringkasan masuk dan keluar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan keterisian dan kejelasan diagnosis terkodenya diagnosis utama pada lembar ringkasan masuk keluar. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan rancangan penelitian cross sectional. Populasi penelitian ini adalah rekam medis rawat inap triwulan IV tahun 2015 sebanyak 297 rekam medis.  Sampel sebesar 73 rekam medis yang  diambil melalui systematic random sampling. Analisis data secara bivariat dengan menggunakan Fisher’s Exac test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara keterisian dan kejelasan diagnosis utama pada lembar ringkasan masuk dan keluar dengan terkodenya diagnosis pada  nilai p = 0,001. Simpulan penelitian ini adalah diagnosis yang terisi dan tertulis diagnosis dengan jelas didukung oleh standar operasional  prosedur.Kata kunci: Keterisian dan kejelasan penulisan, diagnosis utama, kode
PELATIHAN DALAM PENGGUNAAN INFORMED CONSENT PADA FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN Arief Setiyoargo; Romaden Marbun; Richard One Maxelly
Diseminasi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 4 No. 2 (2022)
Publisher : Pusat Pengabdian kepada Masyarakat- LPPM Universitas Terbuka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33830/diseminasiabdimas.v4i2.1956

Abstract

This Community Service activity aims to improve the quality of health services through understanding the use of informed consent. This activity begins with an initial assessment of the current state of the field in health care facilities through health workers/health cadres and residents. The initial assessment found that there was still a lack of public knowledge about medical treatment for patients and knowledge related to the use of informed consent in health facilities, especially during the current Covid-19 pandemic, the focus of health services is still centered on health protocols or physical distancing. The activity begins with preparing a plan and schedule of activities as well as the necessary equipment. The form of activities is packaged in the form of materials and videos that are shared via Google Drive online via WhatsApp groups. The activity ended with an evaluation using a google form. The results of community service activities there are as many as 57,69% of citizens' understanding in the good category, 26,92% sufficient and 15,38% less. Activities are going well and need further monitoring.   Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan melalui pemahaman penggunaan informed consent. Kegiatan ini diawali dengan penilaian awal kondisi terkini di lapangan di fasilitas pelayanan kesehatan melalui petugas kesehatan/kader kesehatan dan warga. Asesmen awal menemukan masih kurangnya pengetahuan masyarakat tentang penanganan medis bagi pasien dan pengetahuan terkait penggunaan informed consent di fasilitas kesehatan terutama pada masa pandemi Covid-19 saat ini, fokus pelayanan kesehatan masih berpusat pada kesehatan. protokol atau jarak fisik. Kegiatan diawali dengan penyusunan rencana dan jadwal kegiatan serta perlengkapan yang diperlukan. Bentuk kegiatan dikemas dalam bentuk materi dan video yang dibagikan melalui google drive secara online melalui grup WhatsApp. Kegiatan diakhiri dengan evaluasi menggunakan google form. Hasil kegiatan pengabdian masyarakat terdapat sebanyak 57,69% pemahaman warga dalam kategori baik, 26,92% cukup dan 15,38% kurang. Kegiatan berjalan dengan baik dan perlu pemantauan lebih lanjut.