Indah Kusmindarti
Midwifery Faculty Of Health Sciences, Universitas Bina Sehat PPNI Mojokerto, Jl. Raya Jabon, Gayaman, Mojokerto, Indonesia

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

HUBUNGAN KEBIASAAN OLAHRAGA DENGAN KEJADIAN DISMENOREA PADA REMAJA PUTRI DI KOMUNITAS SENAM AEROBIK DR TRI WIDODO BASUKI JABON MOJOANYAR MOJOKERTO Indah Kusmindarti; Siti Munadlifah
Bahasa Indonesia Vol 5 No 1 (2016): Jurnal Kebidanan
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Menstruasi menyebabkan rasa nyeri, terutama pada awal mentruasi. Rasa nyeri ini secara khas dimulai ketika keluar darah haid atau sesaat sebelum keluar darah haid dan mencapai puncak dalam 24 jam. Kejadian dismenorea akan meningkat dengan kurangnya olahraga. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan kebiasaan olahraga dengan kejadian dismenorea pada remaja putri. Desain penelitian menggunakan analitik korelasional dengan pendekatan cross sectional.Populasinya adalah semua remaja putri di Komunitas senama erobik dr Tri Widodo Basuki Jabon Mojoanyar Mojokerto. Sampel berjumlah 30 remaja yang diambil menggunakan total. Sumber data menggunakan data primer yang dikumpulkan menggunakan kuesioner. Analisa data penelitian menggunakan uji chi Square. Hasil penelitian didapatkan sebagian besar responden mempunyai kebiasaan olah raga yang rutin yaitu sebanyak 18 responden (60%) dan sebagian besar respondentidak mengalami dismenorea yaitu sebanyak 18 responden (60%). Hasil uji fisher exact test dengan hasil 0,024 < 0,05 sehingga H0 ditolak dan H1 diterima yang artinya terdapat hubungan kebiasaan olah raga dengan kejadian dismenorea di Komunitas senama erobik dr Tri Widodo Basuki Jabon Mojoanyar Mojokerto. Responden yang mengalami dismenorea mengatakan bahwa derajat kesehatan lambat laun menjadi lebih baik, selain itu mereka menyatakan derajat nyeri saat haid sebelum dan sesudah juga nampak ada perubahan. Jika sebelumnya mereka merasakan nyeri yang mengganggu aktivitas maka setelah mengikuti senam nyeri haidnya sudah berkurang dan ada responden yang menyatakan hilang sama sekali.
Edukasi Manfaat Juice Buah Naga Merah Untuk Menurunkan Tekanan Darah Veryudha Eka Prameswari Veryudha; Indra Yulianti Indra; Indah Kusmindarti Indah k
The Journal of Innovation in Community Empowerment Vol 2 No 1 (2020): Journal of Innovation in Community Empowerment (JICE)
Publisher : Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30989/jice.v2i1.289

Abstract

ABSTRAK Hipertensi adalah kondisi di mana tekanan darah lebih tinggi dari 140/90 milimeter merkuri (mmHG). Tekanan darah tinggi sering kali tidak menunjukkan gejala. Seiring waktu, jika tidak diobati, dapat menyebabkan masalah kesehatan, seperti penyakit jantung dan stroke. Pola makan sehat dengan sedikit garam, olahraga rutin, dan konsumsi obat dapat membantu menurunkan tekanan darah. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah agar masyarakat khususnya penderita hipertensi dapat melakukan upaya preventif tentang hipertensi dan menambah pengetahuan masyarakat tentang metode alternative selain minum obat hipertensi. Kegiatan pemberian health education ini adalah menciptakan proses pembelajaran yang mengarah pada aktifitas education, treatment dan evaluasi bedasarkan evidance based. Pada kesempatan ini kegiatan Pengabdian Masyarakat dilaksanakan pada masyarakat di desa Ngembeh, Dlanggu. Hasil yang diharapkan dari pengabdian masyarakat ini adalah dapat meningkatkan kognitif pada penderita hipertensi mengenai sebagai upaya untuk menurunkan tekanan darah dengan pengobatan herbal pemanfaatan juice buah naga merah
PENGARUH PEMBERIAN BUAH NAGA MERAH TERHADAP TEKANAN DARAH PENDERITA HIPERTENSI Indra Yulianti; Veryudha Eka Prameswari; Indah Kusmindarti
MEDIA ILMU KESEHATAN Vol 9 No 1 (2020): Media Ilmu Kesehatan
Publisher : Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30989/mik.v9i1.326

Abstract

Background: Red dragon fruit as a non-pharmacological alternative to lowering blood pressure in cases of hypertension Objective: prove the effect of giving red dragon fruit to reduce blood pressure in patients with hypertension.Methods: The research design used Quasy Experiment with pretest and posttest design with the control group. The population was 30 people with 15 people as the treatment group and 15 people as the control group. The sampling technique uses the Non Probability Sampling Technique with a purposive sampling method. Data were analyzed using paired t testResult: The results showed that the treatment group had an average systolic blood pressure of 153mmHg and a diastolic blood pressure of 86 mmHg. The results of testing the effectiveness of giving red dragon fruit to hypertensive patients with CI systolic> 1p value 0.096 <α, it can be concluded that H0 is rejected. As for the diastolic CI> 1p value 0.032 <α, it can be concluded that H0 is rejected, meaning that dragon fruit is effective in reducing systolic and diastolic blood pressure.Conclusion: Red dragon fruit can lower blood pressure. Because there is a content of iron and potassium which helps accelerate the circulation of oxygenated blood in the body Keywords: Blood pressure, hypertension, red dragon fruit
SIKAP REMAJA PUTRI TERHADAP PERNIKAHAN DINI DI DESA BENING KECAMATAN GONDANG KABUPATEN MOJOKERTO: sikap remaja putri terhadap pernikahan dini veryudha eka prameswari; ariu dewi yanti; indah kusmindarti kusmindarti
Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol 12 No 1 (2019): Jurnal Ilmiah Kesehatan (Journal of Health Science)
Publisher : Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (92.32 KB) | DOI: 10.33086/jhs.v12i1.623

Abstract

Pernikahan dini merupakan pernikahan yang terjadi sebelum anak mencapai usia 18 tahun, sebelum anak matang secara fisik, fisiologis, dan psikologis dan bertanggungjawab terhadap pernikahan dan anak yang dihasilkan dari pernikahan tersebut. Menurut BKKBN, seorang perempuan nikah pada usia minimal 20 tahun sedangkan laki-laki 25 tahun. Tujuan penelitian adalah mengetahui sikap remaja putri terhadap pernikahan dini di Desa Bening Kecamatan Gondang Kabupaten Mojokerto. Desain penelitian deskriptif menggunakan Teknik Simple Random Sampling. Populasinya semua remaja putri di Desa Bening Kecamatan Gondang Kabupaten Mojokerto sebanyak 95 responden sehingga didapatkan sampel sebanyak 77 responden yang diambil dengan teknik Simple Random Sampling. Variabelnya adalah sikap remaja putri terhadap pernikahan dini. Data diambil dengan menggunakan kuesioner. Setelah terkumpul dilakukan pengolahan data dan dilanjutkan dengan uji Skor T. dengan bantuan SPSS versi 16.0. Hasil penelitian menunjukan sikap positif sebanyak 37 responden (41,8%), sedangkan sikap negative sebanyak 40 responden (51,9%). Diharapkan remaja putri untuk lebih mematangkan umur untuk menikah karena semakin bertambahnya usia semakin matang dalam berpikir karena akan sejalan dengan pemikiran yang semakin matang. Remaja putri juga harus meningkatkan pendidikan dan agamanya karena semakin rendah tingkat pendidikan orang tua, anak, dan masyarakat menyebabkan adanya kecenderungan menikahkan anaknya yang masih dibawah umur, dan ajaran agama sangat menentukan karena pemisah antara Sesutu yang boleh dan yang tidak boleh dilakukan diperoleh dari pusat keagamaan dan ajaran-ajarannya.
THE EFFECTIVENESS OF WARM AND COLD COMPRESSES BEFORE INFUSION TO REDUCE PAIN IN CHILDREN AGED 1-6 YEARS Veryudha Eka Prameswari; Khalimatus Sa’diyah; Indah Kusmindarti
Placentum: Jurnal Ilmiah Kesehatan dan Aplikasinya Vol 11, No 1 (2023): February
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/placentum.v11i1.65877

Abstract

Background: Infusion can cause trauma to the child. The purpose of the study was to determine whether there was a difference in the administration of warm compresses and cold compresses to pain after infusion.Method: The research design used is a Quasi Experimental Design with a Post Test Only Non Equivalent Control group design to get a sample of 30 respondents taken by consecutive sampling. The independent variable is warm and cold compresses on pain after infusion in children and the dependent variable is pain intensity after infusion. Data was taken by using observation with Wong Baker Face scale. After collecting the data processing and proceeding with the Wilcoxon rank test statistical test which was carried out using the SPSS program.Result: The results showed 0.000 then p < (0.05), there was a difference between warm compresses and cold compresses before infusion on pain intensity.Conclusion:  Cold compresses are more dominant in reducing heat because they are better able to suppress autonomic responses, while warm compresses cause vasodilation associated with local blood vessel dilation. It is hoped that it can urge nurses to provide direct warm compress therapy and cold compresses to pediatric patients who will be given an infusion as one of the non-pharmacological therapies to reduce pain intensity.