Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENGEMBANGAN RTH SEMPADAN SUNGAI CISADANE SEBAGAI SALAH SATU ATRAKSI WISATA PADA KAMPUNG EKOWISATA KERANGGAN Kusriantari Fenny Aprillia; Refranisa Refranisa; Abi Maulana Hakim
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 4, No 1 (2020): November
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (506.547 KB) | DOI: 10.31764/jpmb.v4i1.3149

Abstract

ABSTRAKPeristiwa banjir Sungai Cisadane yang terjadi pada tahun 2014 berimbas pada menurunya minat daya tarik masyarakat untuk mengunjungi Kampung Ekowisata Keranggan, dikarenakan rusaknya sarana dan prasarana di sempadan Sungai Cisadane. Masyarakat berharap adanya sentuhan dari segi desain untuk meningkatkan citra pada Kampung Ekowisata Keranggan khususnya pada atraksi memancing ikan sebagai daya tarik utama agar menarik minat pengunjung untuk datang. Tujuan abdimas ini adalah membangkitkan atraksi wisata Kampung Ekowisata Keranggan dengan cara merancang spot pemancingan ikan. Mitra abdimas adalah warga Kampung Ekowisata Keranggan RW 05 yang berjumlah 100 kk. Untuk mendapatkan hasil rancangan yang sesuai dengan karakter dan kebutuhan, maka dimulai dengan survei lapangan/lokasi untuk mengenali dan memahami kondisi fisik maupun non fisik eksisting. Survei tersebut dilakukan dengan wawancara, pengamatan, pengukuran, pemotretan, penggambaran yang dilakukan secara  terstruktur dengan masyarakat dan komunitas sadar wisata kampung Keranggan. Hasil dari survei kemudian dianalisis untuk mendapatkan konsep perencanaan dan perancangan spot pemancingan ikan yang fungsional dan estetis bagi Kampung Ekowisata Kranggan. Luaran abdimas berupa dokumen gambar rancangan serta evaluasi dari kegiatan abdimas ini adalah berupa tanggapan perwakilan masyarakat Kampung Ekowisata Keranggan terhadap desain spot pemancingan. Kata kunci: ekowisata; perencanaan; perancangan; atraksi wisata; spot pemancingan ABSTRACTCisadane River Flood that happen in 2014 had an effect to decreasing the appeal of society interest to visit Keranggan Ecotourism, because of the damage facilities and infrastructure at Cisadane border. The society hope any design planning to increase Keranggan Ecotourism image especially at fishing attraction as the main attraction for visitor to visit. The purpose of this society service  is to increase tourism attraction at Keranggan Ecotourism by designing fishing spot area. Partner of this society service is Keranggan Ecotourism society RW 05 numbering of 100 family head. To obtain design result that suitable to the character and needs, therefore it starts with site survey to identify and perceive physical and unphysical existing condition. Survey is conducted by interview, observation, measurement, photograph, and sketch that be done in structured with society and tourism community of Keranggan Village. The result of the survey then analyzed to get planning and designing concept of fishing spot area which is functional and aesthetic for Keranggan Ecotourism. Output of this society service is design drawing document and the evaluation of this program is respons of Keranggan Ecotourism society representatives to design of fishing spot area. Keywords: ecotourism; planning; designing; tourism attraction; fishing spot area
Evaluasi Perilaku Penurunan Tanah pada Konstruksi Bangunan Stone Crusher Plant di Maloko Abi Maulana Hakim
JURNAL ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI (IPTEK) Vol. 6 No. 1 (2022): Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)
Publisher : Institut Teknologi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31543/jii.v6i1.201

Abstract

Penurunan (settlement) pondasi harus dihitung dengan hati-hati untuk memastikan stabilitas bangunan, menara, jembatan, dan struktur yang membutuhkan biaya tinggi untuk membangunnya. Hal yang menjadi penyebab utama terjadinya penurunan adalah deformasi dari tanah. Dalam praktiknya, setiap perencanaan bangunan dilakukan analisa penurunan yang akan ditimbulkan akibat beban permanen dan operasional dari bangunan tersebut. Dari analisa tersebut dapat diketahui estimasi seberapa besar penurunan yang akan terjadi. Analisa ini dapat dilakukan dengan menggunakan persamaan-persamaan matematis closed-form ataupun melalui pemodelan matematis dengan menggunakan perangkat lunak komputer. Salah satu kasus penurunan tanah terjadi pada lokasi Stone Crusher Plant di Maloko, Parung, Bogor. Bangunan Stone Crusher yang sudah selesai dikonstruksi dan berdiri dengan tegak kemudian mengalami settlement tidak merata pada salah satu sisi tumpuan bawahnya, sehingga bangunan menjadi miring. Program penyelidikan tanah dan monitoring dilakukan untuk mendapatkan data primer dari lokasi penelitian. Perilaku penurunan tanah dievaluasi dengan menggunakan finite element software yaitu PLAXIS 2D, dengan berdasarkan data tanah dan monitoring yang ada. Selanjutnya, penurunan pasca-konstruksi dan saat operasional struktur diprediksikan. Desain perbaikan dengan menggunakan Jet Grouting juga dilakukan untuk mengetahui efeknya terhadap pola penurunan yang terjadi. Jet Grouting cukup efektif dalam mengurangi penurunan yang terjadi sehingga kemiringan yang akan terjadi pasca-konstruksi dan saat operasional berkurang.
Pendampingan Penyusunan Konsep Kampung Kranggan sebagai Kampung berbasis Ekowista Refranisa Refranisa; Kusriantari Fenny Aprilia; Abi Maulana Hakim
J-ABDIPAMAS (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Vol 5, No 2 (2021): Oktober 2021
Publisher : IKIP PGRI Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (494.771 KB) | DOI: 10.30734/j-abdipamas.v5i2.1256

Abstract

ABSTRACTThe Cisadane River flood that occurred in 2017 had an impact on the damage to tourism facilities and infrastructure in Kranggan Village. This also causes a decrease in the interest and attractiveness of visitors to travel to Kranggan Village. The community hopes that there will be efforts to improve the image and concept that can be packaged by Kranggan Village to restore the function of Kranggan Village as a rural tourism place. The concept offered is an ecotourism-based village because Kranggan Village has the potential of attractive natural resourcesand attraction. Seeing this situation, the team provided a solution in the form of assistance to the community so that they could channel conceptual ideas and directed ideas to develop tourism in the village. The method of implementing this service is to use a transformative approach to community resources. The method used is to provide direction, insight, knowledge and change views about the importance of the sustainability of Kranggan Village so that it can manage independently. The result of community service carried out in Kranggan Village, is that the enthusiasm of the residents who want to advance the village is very good, it showed by their active involvement in every stage carried out by the team.  Keywords: Assistance, Ecotourism Village, Management ABSTRAKPeristiwa banjir Sungai Cisadane yang terjadi pada tahun 2017 berimbas pada rusaknya sarana dan prasarana wisata di Kampung Kranggan. Hal ini juga menyebabkan menurunya minat dan daya tarik pengunjung untuk berwisata ke Kampung Kranggan. Masyarakat berharap adanya upaya peningkatan citra dan konsep yang dapat dikemas oleh Kampung Kranggan agar mengembalikan fungsi Kampung Kranggan sebagai tempat wisata pedesaan. Konsep yang ditawarkan adalah kampung berbasis ekowisata dikarenakan Kampung Kranggan memiliki potensi sumber daya alam yang menarik sebagai daya tarik dan atraksi. Melihat situasi tersebut maka tim abdimas memberikan solusi berupa pendampingan kepada masyarakat agar dapat menyalurkan ide konsep dan gagasan yang terarah untuk melakukan pengembangan wisata pada kampung tersebut. Metode pelaksaan pengabdian ini adalah menggunakan pendekatan transfomatif terhadap sumber daya masyarakatnya. Metode yang digunakan adalah memberikan arahan, wawasan, pengetahuan dan merubah pandangan tentang pentingnya keberlanjutan Kampung Kranggan agar dapat melakukan pengelolaan secara mandiri. Hasil pengabdian masyarakat yang dilakukan di Kampung Kranggan, adalah antusias warga yang ingin memajukan Kampung tersebut sangatlah baik, hal itu terlihat dari adanya keterlibatan mereka secara aktif dalam setiap tahapan yang dilakukan oleh tim. Kata Kunci: Pendampingan, Kampung Ekowisata, Pengelolaan 
KAJIAN TAHAPAN PRA-STABILISASI MENGGUNAKAN ABU VULKANIK TERHADAP STABILISASI TANAH LEMPUNG ORGANIK ARTIFISIAL DENGAN SEMEN UNTUK DESAIN JOINTED PLAIN CONCRETE PAVEMENT Verdy Ananda Upa; Rahmat Setyadi; Abi Maulana Hakim
Jurnal Poli-Teknologi Vol. 20 No. 1 (2021)
Publisher : Politeknik Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32722/pt.v20i1.3540

Abstract

Tanah lempung lunak adalah jenis tanah lempung yang memiliki nilai CBR rendah dan swelling yang besar, selain itu bahan organik dalam tanah lempung tersebut harus menjadi bahan pertimbangan, karena jika melewati batas maksimum akan mereduksi kekuatan dan stabilitas dari proses stabilisasinya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penambahan abu vulkanik dan semen Portland terhadap kekuatan dan stabilitas tanah lempung organik artifisial serta tebal perkerasan rencana yang digunakan. Tahap perlakuan awal, tanah lempung lunak dicampur dengan 3 variasi kadar abu vulkanik, kemudian diperam selama 3 hari. Tahap perlakuan akhir, tanah hasil campuran ditambahkan 5% semen Portland, lalu kembali diperam selama 3 hari. Pengujian sifat fisis meliputi  spesifik gravity, batas cair, batas plastis. Specific gravity meningkat dari 2,58 menjadi 2,65, batas cair menurun dari 71,48% menjadi 43,45%, batas plastis meningkat dari 28,96% menjadi 34,08%, indeks plastisitas menurun dari 42,52% menjadi 9,37%. Pengujian sifat mekanis meliputi pemadatan, CBR, dan pengujian swelling. OMC mengalami penurunan dari 33,696% menjadi 29,586%,  MDD mengalami peningkatan dari 1,319% menjadi 1,351%, CBR mengalami peningkatan dari 2,87% menjadi 9,77%, dan swelling mengalami penurunan dari 2,36% menjadi 0,45%, serta tebal perkerasan rencana berkurang dari 15 cm menjadi 8 cm untuk campuran tanah lempung organik dengan 15% abu vulkanik dan 5% semen.