Kristina Nona Woro
Universitas Muhammadiyah Mataram

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Studi Politik dan Hukum Terhadap Tarian Kalero Masyarakat Mbawa Kecamatan Donggo Kabupaten Bima Zedi Muttaqin; Maemunah Maemunah; Kristina Nona Woro
CIVICUS : Pendidikan-Penelitian-Pengabdian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 9, No 2 (2021): September 2021
Publisher : Muhammadiyah University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/civicus.v9i2.8250

Abstract

Tarian Kalero merupakan tarian klasik yang masih tetap dipelajari oleh Masyarakat Donggo sampai sekarang, tarian kalero ini termasuk tarian yang mempunyai nilai original yang kental dengan adat setempat karena sejak dulu hingga sekarang gerakan tarian kalero tetap sama dan tidak ada modifikasi. Metode Penelitian yang digunakan dalam penelitian menggunakan penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Subyek penelitian yang didapatkan yang telah diidentifikasi untuk memberikan infromasi penelitian ini adalah tokoh adat sebanyak 4 orang, tokoh agama sebanyak 3 orang, tokoh masyarakat 4 orang dan aparat desa Mbawa seperti kepala desa, sekretaris desa, para kaur desa. Selain itu informan juga dilibatkan adalah pemberhati budaya di masyarakat bima. Pengumpulan data menggunakan 3 metode yaitu obervasi, interview dan dokumentasi. Analisis ini dilakukan dengan tahapan pengumpulan data, verifikasi data, pemiliha data dan penyimpulan data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai-nilai yang terkandung dalam upacara  pelaksanaan tarian kalero yaitu nilai soaial, gotong royong, religi, oraganisasi, mufakat,  dan nilai kesenian. Aspek politik dalam tradisional tarian kalero masyarakat Mbawa Kecamatan Donggo Kabupaten Bima menunjukkan bahwa masyarakat donggo dalam menyambut tamu Negara, pemerintah daerah, bupati, gubernur maupun aparat Negara lainnya yang datang ke wilayah Donggo maka masyarakat menyambut dengan ritual tarian kalero. Adanya tarian kalero mengundang masyarakat banyak untuk dapat menyaksikan pagelaran tarian tersebut serta melihat dan menyambut para tamu yang datang. Aspek hukum dalam tradisional tarian kalero bahwa tradisi ritual tarian kalero masyarakat Donggo perlu diberikan perlindungan hukum terhadap legalitas sebagai kebudayaan masyarakat donggo asli, karena sumber kebudayaan daerah merupakan sumber kebudayaan nasional yang memiliki nilai kulturalistik kedaerahan.Kalero dance is a classical dance that is still being studied by the Donggo people until now, this kalero dance is a dance that has original values that are thick with local customs because from the past until now the kalero dance movements have remained the same and there are no modifications. The research method used in this study uses qualitative research with a descriptive approach. The research subjects that have been identified to provide information for this research are 4 traditional leaders, 3 religious leaders, 4 community leaders and Mbawa village officials such as village heads, village secretaries, village heads. In addition, the informants also involved are cultural observers in the Bima community. Data collection uses 3 methods, namely observation, interview and documentation. This analysis is carried out with the stages of data collection, data verification, data selection and data inference. The results of the study indicate that the values contained in the ceremony of carrying out the kalero dance are social values, mutual cooperation, religion, organization, consensus, and artistic values. The political aspect in the traditional kalero dance of the Mbawa community, Donggo District, Bima Regency, shows that the Donggo community in welcoming state guests, local governments, regents, governors and other state officials who come to the Donggo area, the community welcomes the kalero dance ritual. The existence of the kalero dance invites many people to be able to watch the dance performance and see and welcome the guests who come. The legal aspect in the traditional kalero dance is that the ritual tradition of the kalero dance of the Donggo community needs to be given legal protection against legality as the culture of the indigenous Donggo community, because the source of regional culture is a source of national culture that has regional culturalistic values.
KARAKTER DAN SIFAT KEJUJURAN MAHASISWA MELALUI KANTIN KEJUJURAN Dandi Sugandi; Darmawati Sumarni; Eko Patrio; Muamar Kadafi; Fijai Fijai; M. Ajhar; Akhlul Nazar; Sindi Aryani; Kristina Nona Woro; Susana Sarina; Dwi Novitasari; Fitriani Fitriani; Saddam Saddam
Pendekar: Jurnal Pendidikan Berkarakter Vol 2, No 1 (2019): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/pendekar.v2i1.2905

Abstract

Abstrak: Penempatan kantin kejujuran di lingkungan kampus merupakan salah satu fenomena unik dan sangat menarik untuk diteliti, karena sasaran dari kantin tersebut adalah peserta didik atau mahasiswa yang diharapkan dapat terbiasa untuk berperilaku jujur dimulai dari “kantin kejujuran” tanpa adanya penjual di kantin tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis karakter dan sifat jujur mahasiswa fakultas “F” di kampus “F”. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan sumber data yang diperoleh yaitu berupa kata-kata, tindakan dan data tambahan seperti dokumen, hasil wawancara dan hasil observasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa karakter dan sifat jujur mahasiswa fakultas “F” di kampus “F” kurang jujur, ditunjukkan dari jumlah uang tidak sesuai dengan harga bahan makanan yang ditinggal dengan penanda harga setiap bahan makanan sebagai objek atau alat penelitian. Kendala dalam pelaksanaan kantin kejujuran di fakultas “F” jaman sekarang yaitu minat mahasiswa terlalu sedikit terhadap kantin kejujuran sehingga mempersulit tim dalam menganalisis karakter jujurnya. Sehingga perlu dilakukan sosialisasi penyelengaraan, dan harus memaparkan hal-hal menarik yang ada di dalam kantin kejujuran yang diselengarakannya.Abstract: The placement of honesty canteen in the campus environment is one of the unique phenomena and very interesting to research because the target of the canteen is students or students who are expected to be accustomed to behaving honestly starting from the "honesty canteen" in the absence of a seller in the cafeteria. This research aims to analyze the character and honest nature of faculty-student "F" on campus "F". This research uses a qualitative approach and the source of data obtained is in the form of additional words, actions, and data such as documents, interview results, and observation results. The results showed that the character and honest nature of faculty-student "F" on campus "F" was less honest, indicated by the amount of money that does not match the price of groceries left with the price marker of each footage as an object or research tool. The obstacle in the implementation of honesty canteen in the faculty "F" today is that the interest of students is too little towards the honesty canteen to make it difficult for the team to analyze its honest character. So it is necessary to socialize the maintenance and must explain the interesting things that are in the honesty canteen that it is involved in.