Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PENGARUH KUALITAS PENYULUH DAN PENDIDIKAN TERHADAP PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT MELALUI PEMAHAMAN MASYARAKAT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CAILE KABUPATEN BULUKUMBA Ahral Ahral; Gunawan Bata Ilyas; Trimaya Cahya Mulat
YUME : Journal of Management Vol 2, No 3 (2019)
Publisher : Pascasarjana STIE Amkop Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (570.507 KB) | DOI: 10.37531/yum.v2i3.495

Abstract

ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) Untuk mengetahui apakah kualitas penyuluh berpengaruh langsung terhadap pemahaman masyarakat tentang PHBS.          (2) Untuk mengetahui apakah pendidikan berpengaruh langsung terhadap pemahaman masyarakat tentang PHBS. (3) Untuk mengetahui apakah kualitas penyuluh berpengaruh langsung terhadap peningkatan PHBS. (4) Untuk mengetahui apakah pendidikan berpengaruh langsung terhadap peningkatan PHBS. (5) Untuk mengetahui apakah pemahaman masyarakat berpengaruh langsung terhadap peningkatan PHBS. (6) Untuk mengetahui apakah kualitas penyuluh berpengaruh tidak langsung terhadap peningkatan PHBS melalui pemahaman masyarakat. (7) Untuk mengetahui apakah pendidikan berpengaruh tidak langsung terhadap peningkatan PHBS melalui pemahaman masyarakat.Pendekatan penelitian ini dengan pendekatan kuantitatif. Sampel yang digunakan yaitu sebanyak 107 orang pasien di Puskesmas Caile Kabupaten Bulukumba. Instrumen penelitian yang digunakan untuk memperoleh data yakni dengan kuesioner. Teknik analisis data untuk menguji hipotesis menggunakan analisis jalur dengan bantuan program SPSS for windows.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Kualitas penyuluh berpengaruh langsung secara positif dan signifikan terhadap pemahaman masyarakat tentang PHBS. (2) Pendidikan berpengaruh langsung secara positif dan signifikan terhadap pemahaman masyarakat tentang PHBS. (3) Kualitas penyuluh berpengaruh langsung secara positif dan signifikan terhadap peningkatan PHBS. (4) Pendidikan berpengaruh langsung secara positif dan signifikan terhadap peningkatan PHBS. (5) Pemahaman masyarakat berpengaruh langsung secara positif dan signifikan terhadap peningkatan PHBS. (6) Kualitas penyuluh berpengaruh tidak langsung secara positif namun tidak signifikan terhadap peningkatan PHBS melalui pemahaman masyarakat. (7) Pendidikan berpengaruh tidak langsung secara positif dan signifikan terhadap peningkatan PHBS melalui pemahaman masyarakat.Kata Kunci:     Kualitas Penyuluh, Pendidikan, Pemahaman Masyarakat, Perilaku Hidup Bersih dan Sehat    ABSTRACTThe objectives of this study are: (1) To find out whether the quality of instructors directly influences community understanding of PHBS. (2) To find out whether education has a direct effect on people's understanding of PHBS. (3) To find out whether the quality of instructors directly influences the increase in PHBS. (4) To find out whether education has a direct effect on increasing PHBS. (5) To find out whether community understanding directly influences the increase in PHBS. (6) To find out whether the quality of instructors indirectly affects the increase in PHBS through public understanding. (7) To find out whether education has an indirect effect on increasing PHBS through community understanding.This research approach with a quantitative approach. The sample used was as many as 107 patients in Caile Health Center, Bulukumba Regency. The research instrument used to obtain data is the questionnaire. Data analysis techniques to test hypotheses using path analysis with the help of SPSS for windows program.The results of this study indicate that: (1) The quality of extension workers has a positive and significant direct effect on people's understanding of PHBS. (2) Education has a positive and significant direct effect on people's understanding of PHBS. (3) The quality of instructors directly and positively and significantly influences the increase in PHBS. (4) Education has a positive and significant direct effect on increasing PHBS. (5) Community understanding has positive and significant direct effect on the increase in PHBS. (6) The quality of instructors positively influences indirectly but not significantly to the increase in PHBS through public understanding. (7) Education has an indirect and positive and significant effect on increasing PHBS through public understanding.Keywords: Quality of Extension, Education, Community Understanding, Clean                 and Healthy Behavior.
PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN PENGAWASAN PIMPINAN TERHADAP KINERJA MELALUI DISIPLIN PEGAWAI DI UPT PUSKESMAS POLOMBANGKENG SELATAN Muriani Muriani; Baharuddin Dammar; Trimaya Cahya Mulat
YUME : Journal of Management Vol 1, No 3 (2018)
Publisher : Pascasarjana STIE Amkop Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (209.551 KB) | DOI: 10.37531/yum.v1i3.337

Abstract

ABSTRAK Dari hasil penelitian ini peneliti menemukan (1) Analisis Pengaruh X1 (Motivasi) terhadap Y (Disiplin) dimana dari hasil analisis pada tabel 4.9 diperoleh nilai signifikansi X1=0.000<0.05. sehingga dapat disimpulkan bahwa secara langsung terdapat pengaruh yang signifikan X1 terhadap Y. (2)Analisis pengaruh X2 (Pengawasan) terhadap Y (Disiplin) dimana dari hasil analisis pada tabel 4.9 diperoleh nilai signifikansi X2=0.000<0.05. sehingga dapat disimpulkan bahwa secara langsung terdapat pengaruh yang signifikan X2 terhadap Y. (3)Analisis Pengaruh X1 (Motivasi) terhadap Z (Kinerja) dimana dari hasil analisis pada tabel 4.11 diperoleh nilai signifikansi X1=0.481>0.05. sehingga dapat disimpulkan bahwa secara langsung tidak terdapat pengaruh yang signifikan X1 terhadap Z. (4) Analisis pengaruh X2 (Pengawasan) terhadap Z (Kinerja) dimana dari hasil analisis pada tabel 4.11 diperoleh nilai signifikansi X2=0.000<0.05. sehingga dapat disimpulkan bahwa secara langsung terdapat pengaruh yang signifikan X2 terhadap Z. (5) Analisis pengaruh Y (Disiplin) terhadap Z (Kinerja) dimana dari hasil analisis pada tabel 4.11 diperoleh nilai signifikansi Y=0.117>0.05. sehingga dapat disimpulkan bahwa secara langsung tidak terdapat pengaruh yang signifikan Y terhadap Z. (6) Analisis pengaruh X1 melalui Y terhadap Z diketahui pengaruh langsung yang diberikan X1 terhadap Z sebesar 0.089. Sedangkan pengaruh tidak langsung X1 melalui Y terhadap Z adalah perkalian antara nilai beta X1 terhadap Y dengan nilai beta Y terhadap Z yaitu: 0.511 X 0.250 = 0.128. Jadi pengaruh total yang diberikan X1 terhadap Z adalah pengaruh langsung ditambah dengan pengaruh tidak langsung yaitu: 0.089 + 0.128 = 0.217. Berdasarkan hasil perhitungan di atas diketahui bahwa nilai pengaruh langsung sebesar 0.089 dan pengaruh tidak langsung sebesar 0.128 yang berarti bahwa nilai pengaruh tidak langsung lebih besar dibandingkan dengan nilai pengaruh langsung, hasil ini menunjukkan bahwa secara tidak langsung X1 melalui Y mempunyai pengaruh signifikan terhadap Z. (7) Analisis pengaruh X2 melalui Y terhadap Z diketahui pengaruh langsung yang diberikan X2 terhadap Z sebesar 0.494. Sedangkan pengaruh tidak langsung X2 melalui Y terhadap Z adalah perkalian antara nilai beta X2 terhadap Y dengan nilai beta Y terhadap Z yaitu: 0.466 X 0.250 = 0.117. Jadi pengaruh total yang diberikan X2 terhadap Z adalah pengaruh langsung ditambah dengan pengaruh tidak langsung yaitu: 0.494+ 0.117 = 0.611. Berdasarkan hasil perhitungan di atas diketahui bahwa nilai pengaruh langsung sebesar 0.494 dan pengaruh tidak langsung sebesar 0.117 yang berarti bahwa nilai pengaruh tidak langsung lebih Kecil dibandingkan dengan nilai pengaruh langsung, hasil ini menunjukkan bahwa secara tidak langsung X2 melalui Y tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap Z. Kata Kunci : Motivasi Kerja, Kinerja, disiplin 
Kompetensi Kader Posyandu Lansia Melalui Pelatihan dan Pendampingan Suprapto, Suprapto; Trimaya Cahya Mulat; Yuriatson Yuriatson
Journal Pengabdian Masyarakat Politeknik Sandi Karsa Vol 1 No 2 (2022): Abdimas Polsaka
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat,Politeknik Sandi Karsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (256.749 KB) | DOI: 10.35816/abdimaspolsaka.v1i2.15

Abstract

Pendahuluan lansia merupakan proses yang terjadi secara alami pada setiap individu dimana dalam setiap proses ini terjadi perubahan fisik maupun mental. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah meningkatan kompetensi kader posyandu lansia melalui pelatihan dan pendampingan. Metode pelaksanaan kegiatan pengabdian ini yaitu pendekatan persuasive dengan tahapan-tahapan pelaksanaan yaitu 1) Melakukan pendekatan persuasive kepada masyarakat sebagai kader posyandu, 2) Penyuluhan kesehatan/ceranah interaktif, diskusi kelompok, tanya jawab, dan simulasi, 3) pemeriksaan fisik, 4) serta pemanfaatan ponyandu, pencatatan dan pelaporan hasil pemeriksaan fisik kesehatan lansia. Hasil dari Pengabdian Kepada Masyarakat ini menunjukkan bahwa memberikan dampak yang sangat signifikan ke pada kader posyandu dan terjadi peningkatan kunjungan lansia ke posyandu lansia sebesar 50%. Kesimpulan bahwa pelatihan dan pendampingan kader posyandu lansia sangat bermanfaat dalam meningkatkan status kesehatan, kualitas hidup lansia, dan kunjungan posyandu lansia.
Pengaruh Peran Kepala Ruangan Terhadap Kinerja Perawat Dalam Pemberian Asuhan Keperawatan Diruang Rawat Inap Trimaya Cahya Mulat; Hartaty Hartaty
Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada Vol 8 No 2 (2019): Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Akademi Keperawatan Sandi Karsa (Merger) Politeknik Sandi Karsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35816/jiskh.v10i2.105

Abstract

It should not be the case if the general public and the environment are constantly changing, while nursing which is part of the community has not changed in managing the life of the nursing profession. The purpose of knowing the influence of the role of the head of the room on the performance of the nurse in providing nursing care. The research method uses a type of analytic survey research with cross sectional approach. Data were collected using a questionnaire and analyzed using a linear regression test at a significant level p<0.05. Results based on linear regression tests (T test) showed that there was an influence of the role of the head of the room on the performance of implementing nurses in providing nursing care, namely; planning (p = 0.007), organizing (p= 0.005), directing (p = 0.008) and supervision (p = 0.006). Conclusion of planning, organizing, directing, supervising the head of the room on the performance of implementing nurses in providing nursing care. Managerial capacity of the room head in managing nursing services and formulating policies on the selection system in the appointment of competency-based head of space.
Hubungan Paparan Bising di Tempat Kerja dengan Gangguan Pendengaran pada Pekerja Pabrik Soraya; Sahabuddin; Trimaya Cahya Mulat; Devin Mahendika; M. Hamdani Silaban
Journal of Innovative and Creativity Vol. 5 No. 2 (2025)
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/joecy.v5i2.2955

Abstract

Paparan bising di lingkungan kerja merupakan salah satu masalah kesehatan kerja yang sering diabaikan, terutama pada industri manufaktur. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara tingkat paparan bising di tempat kerja dengan gangguan pendengaran pada pekerja pabrik. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional dengan jumlah sampel 120 pekerja dari tiga bagian produksi yang memiliki tingkat kebisingan berbeda. Data dikumpulkan melalui pengukuran intensitas bising menggunakan sound level meter dan pemeriksaan audiometri pada pekerja. Analisis menggunakan uji chi-square dan regresi logistik untuk melihat hubungan dan risiko relatif. Hasil penelitian menunjukkan 52,5% pekerja mengalami gangguan pendengaran ringan hingga sedang, dengan mayoritas bekerja pada area dengan tingkat kebisingan >85 dB. Uji statistik menunjukkan adanya hubungan signifikan antara paparan bising dengan gangguan pendengaran (p=0,001). Pekerja yang terpapar bising tinggi memiliki risiko 3,4 kali lebih besar mengalami gangguan pendengaran dibandingkan yang terpapar bising rendah. Studi ini menegaskan perlunya pengendalian kebisingan dan penggunaan alat pelindung diri (APD) seperti earplug atau earmuff untuk mencegah kerusakan pendengaran lebih lanjut.