Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

LIMBAH BATUBARA SEBAGAI BAHAN CAMPURAN PERBAIKAN LAPISAN TANAH DASAR DI KALIMANTAN SELATAN Yasruddin Yasruddin; Utami Sylvia Lestari; Akhmad Rifqy
AL-ULUM: JURNAL SAINS DAN TEKNOLOGI Vol 6, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (375.864 KB) | DOI: 10.31602/ajst.v6i1.3658

Abstract

The coal waste that is generated from the steam power plant (PLTU) process can cause environmental pollution. The coal waste is then investigated to be used as a mixture to stabilize the subgrade of road construction for the South Kalimantan area. The purpose of this study was to determine the characteristic value of each combination of fly ash, bottom ash, and cement as a mixture of subgrade layer. The 5 combinations of fly ash, bottom ash, cement, and soil were used as a mixture of subgrade layer. This research used an experimental method through laboratory testing which included the Atterberg limit testing, specific gravity, sieve analysis, compaction and california bearing ratio. Furthermore, it was obtained the composition of fly ash, bottom ash, cement and soil that can be used for common  and selected embankments in highway construction for soft soils in South Kalimantan. Keywords: coal waste, subgrade, selected embankment, common embankment.
Analisis Pengaruh Bahan Campuran Terhadap Kekuatan Lapis Pondasi Agregat Semen (LPAS) Kelas A dengan Fly Ash (Abu Terbang) Utami Sylvia Lestari; Fauzi Rahman; Yasruddin Yasruddin; Muhammad Aminullah
Buletin Profesi Insinyur Vol 5, No 2 (2022): Buletin Profesi Insinyur (Juli-Desember)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/bpi.v5i2.142

Abstract

Lapis Pondasi Agregat Semen Kelas A (LPAS-A) adalah suatu campuran beton dengan nilai slump sama dengan nol atau dapat dikatakan sebagai beton semi kering. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi pengaruh yang paling signifikan terhdap kuat tekan LPAS-A. Dalam penelitian ini menggunakan metode Taguchi dengan menggunakan 4 faktor dan 3 level. Untuk faktor sendiri itu terdiri dari semen portland, fly ash, agregat  halus serta air. Kombinasi level dari faktor yang menghasilkan nilai rata-rata dan variansi kuat tekan silinder beton yang optimal adalah sama, yaitu diperoleh dari setting faktor semen pada level 3 sebesar 1,607 kg (A3), interaksi antara semen pada level 3 sebesar 1,607 kg dan air pada level 2 sebesar 1,243 lt (A3B2) serta air pada level 2 sebesar 1,243 lt (B2) dan berdasarkan identifikasi faktor maka faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kuat tekan campuran LPAS-A adalah semen (A), interaksi antara semen dan air (AxB), serta air (B). Adapun persentase pengaruh berdasarkan rata-rata kuat tekan eksperimen Taguchi adalah 46,017% (semen), 20,593% (interaksi semen dan air), dan 5,904% (air). Sedangkan persentase pengaruh berdasarkan rasio S/N kuat tekan eksperimen Taguchi adalah 40,767% (semen), 23,648% (interaksi semen dan air), dan 6,221% (air).Kata kunci: fly ash, lapis pondasi, agregat, semen, kelas A, metode Taguchi
PKM Industri Rumah Tangga Sekumpul Ekstra di Kelurahan Sekumpul Kecamatan Martapura Kabupaten Banjar Utami Sylvia Lestari; Yasruddin Yasruddin; Fauzi Rahman; Noordiah Helda; Rabiatul Adawiyah; Chiska Ariyani Sitinjak
Jurnal Pengabdian ILUNG (Inovasi Lahan Basah Unggul) Vol 2, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/ilung.v2i2.6107

Abstract

Ikan gabus atau ikan haruan  merupakan jenis ikan yang dapat dimanfaatkan  menjadi berbagai jenis olahan makanan. Ikan gabus sangat mudah ditemukan dimana saja di Provinsi Kalimantan Selatan. Salah satu Industri Rumah Tangga (IRT) yang mengolah ikan haruan adalah IRT Sekumpul Ekstra. Produk olahan IRT Sekumpul Ekstra diantaranya adalah kerupuk ikan gabus dan abon ikan gabus. Industri Rumah Tangga Sekumpul Extra yang di  Kelurahan Sekumpul Kecamatan Martapura Kabupaten Banjar. Permasalahan yang dihadapi kelompok mitra yaitu menurunnya omset akibat pandemi covid 19. Tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah dapat meningkatkan pendapatan IRT yang sebelumnya mengalami penurunan akibat pendemi. Metode yang digunakan untuk dapat meningkatkan pendapatan IRT adalah peningkatan kualitas kemasan, diversifikasi produk serta pemasaran produk secara daring melalui media digital. Setelah dilakukan evaluasi, kegiatan pengabdian berjalan dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari pendapatan IRT Sekumpul Ekstra yang mengalami peningkatan setelah program pengabdian masyarakat ini.
ANALISIS KECELAKAAN LALU LINTAS DAN PENANGANAN DAERAH RAWAN KECELAKAAN JALAN AHMAD YANI (RUAS KM 37 – KM 82) KABUPATEN BANJAR Utami Sylvia Lestari; Yasruddin; Rabiatul Adawiyah
Jurnal Teknik Sipil Vol 6 No 2 (2022): Jurnal Gradasi Teknik Sipil - Desember 2022
Publisher : P3M Politeknik Negeri Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31961/gradasi.v6i2.1420

Abstract

Peningkatan jumlah penduduk dan jumlah kendaraan dapat menimbulkan permasalahan baru dalam berlalu lintas, seperti kebutuhan struktur jalan yang lebih baik, meningkatnya pelanggaran lalu lintas dan risiko kecelakaan lalu lintas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis daerah rawan kecelakaan pada ruas jalan Ahmad Yani Km 37 – Km 82 Kabupaten Banjar. Metode yang digunakan untuk mengidentifikasi daerah rawan kecelakaan adalah dengan menghitung Tingkat Kefatalan (TF) dan UCL (Upper Control Limit). Dari hasil analisis data, terdapat 14 ruas jalan yang teridentifikasi sebagai daerah rawan kecelakaan (blacksite) dan yang memiliki tingkat nilai TF tertinggi di Jl. A. Yani km 63 – Jl. A. Yani km 64, yaitu TF = 137.342 dan nilai UCL = 76.464. Selain itu, didapatkan 44 titik ruas jalan yang teridentifikasi sebagai Blackspot. Titik ruas jalan yang memiliki nilai TF tertinggi adalah titik Jl. A. Yani km 47- km 47,25 yaitu TF = 457.808 dan nilai UCL = 93.720. Rekomendasi untuk mengurangi tingkat kecelakaan lalu lintas yang dianjurkan yaitu dengan memasang rambu-rambu lalu lintas, lampu penerangan jalan, guardrail untuk tikungan serta sosialisasi keselamatan berkendara.
EVALUATION OF KM-4 CONCRETE PAVEMENT THICKNESS, LEMO VILLAGE ACROSS NORTH BARITO REGENCY Sonia Fatimah; Yasruddin Yasruddin; Nova Widayanti
CERUCUK Vol 7, No 1 (2023): CERUCUK VOL. 7 NO. 1 JANUARY 2023
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/crc.v7i1.7958

Abstract

Roads are transportation infrastructure used by the Indonesian people to carry out daily mobilization activities so that the volume of vehicles that pass through these roads affects their capacity and carrying capacity. Along with developments in North Barito Regency, one of which is the road in Lemo Village, it has become an alternative road to the road section of the capital city of Central Kalimantan Province, Palangka Raya.Planning for widening the Lemo Village road has the aim of determining the thickness of the rigid pavement which is guided by the Road Pavement Design Manual Number 02/M/BM/2017 and controlled using the Cement Concrete Road Pavement Planning guideline Pd T-14-2003 and then calculates the Budget Plan. on the widening of the Km 4 concrete pavement of Lemo Seberang Village.In planning the thickness of rigid pavement structures using the Road Pavement Design Manual Number 02/M/BM/2017, the concrete slab = 26.5 cm; LMC foundation layer = 10 cm; Drainage layer = 15 cm and using Cement Concrete Pavement Planning Guidelines Pd T-142003 obtained concrete slab = 25 cm; foundation layer = 10 cm. In addition, for data on field conditions in the form of a concrete slab = 25 cm; layer of concrete K-125 = 10 cm, then the efficient pavement thickness is taken, namely the Cement Concrete Pavement Planning Guidelines Pd T-14-2003 which is more efficient than field conditions. And also in writing this final project, it also discusses the Budget Plan for the widening of the KM 4 concrete pavement, Lemo Seberang Village, North Barito Regency. Keywords: Road Pavement Design Manual Number 02/M/BM/2017, Guidelines for Planning Cement Concrete Road Pavement Pd T-14-2003, Budget Plan
Analisis Pemanfaatan Abu Kelapa Sawit sebagai Bahan Pengurang Semen untuk Lapis Pondasi Agregat Semen Kelas B Fauzi Rahman; Utami Sylvia Lestari; Yasruddin Yasruddin; Ahmad Rifa’i
Buletin Profesi Insinyur Vol 6, No 3 (2023): Buletin Profesi Insinyur (Juli-Desember)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/bpi.v6i3.143

Abstract

Lapis pondasi agregat semen (LPAS) kelas B adakah susunan perkerasan yang terletak di antara lapis pondasi dasar serta lapis permukaan. Lapisanini menggunakanpasir sebagai material agregat halusnya danuntukmaterial pengikatnyamenggunakan semen. Bahan pengikat ini dapat diganti dengan bahan lain seperti abu terbang (fly ash) dari cangkang dan serabut kelapa sawit. Material ini memiliki sifat kimia yang hampir sama dengan semen. Penelitian ini bertujuan untuk menguji karakteristik kombinasi abu terbang jika dipadukan dalam campuran LPAS kelas B pada jalan dengan perkerasan lentur. Komposisi campuran benda uji terdiri atas pasir, semen dan fly ash. Komposisi tersebut kemudian dicetak dalam bentuk silinder dengan diameter 15 cm dan tinggi 30 cm. Setelahbenda uji direndamselama 7 hari,kemudian dilakukan uji kuat tekan diharapkan memenuhi spesifikasi yang ditentukan untuk LPAS kelas B yaitu kuat tekan  35 kg/cm2–45 kg/cm2. Hasilnyadidapatkantiga komposisi campuran yang memenuhi spesifikasi yang diinginkan yakni komposisi dengan kandungan fly ash sebesar 10%, 11%, dan 12%.Kata kunci: LPAS kelas B,  abu terbang (fly ash), semen, perkerasan jalan
The Effect of Existing Soil on the Unconfined Compressive Strength (UCS) Value on Cement Treated Recycling Base (CTRB) Type Flexible Pavement Suratno; Iphan F. Raddam; Yasruddin
ENDLESS: INTERNATIONAL JOURNAL OF FUTURE STUDIES Vol. 6 No. 2 (2023): ENDLESS: International Journal of Future Studies
Publisher : Global Writing Academica Researching & Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54783/endlessjournal.v6i2.185

Abstract

Recycling technology or Cement Treated Recycling Base (CTRB) is one method for repairing damage to ancient road pavements, however, when the process is in place (Mixed in place), difficulties can arise, such as mixing with existing soil material that shouldn't be mixed in its implementation. because this will affect the results of Unconfined Compressive Strength (UCS). As a binder in the form of local cement from South Kalimantan, the brand is cheaper because production costs are cheaper. This study aims to obtain UCS Results at minimal cement levels that still meet the requirements with the use of brand local cement, obtain the typical influence of existing soil on UCS and what percentage of existing soil material can still be tolerated either curing or non-curing and correlation and get recommendations for the maximum percentage of influence of percent of existing land on UCS in curing or non-curing conditions. RAM samples were obtained for the purpose of investigation, which was done in a lab, existing soil and additional materials in the field. Inspection of old aggregates, making test specimens with variations in cement content of 1-10%, after obtaining minimum UCS according to technical requirements then making test specimens with variations in soil examinations and soil content of 0%, 5%, 10%, 15%, 20%, and 25% again then conducting data analysis to find correlations / relationships. The results of the research showed variances in cement content of 1% (one) - 10% that still meet the technical specifications of UCS (at least 30 kg/cm²) obtained a minimum cement content of 5% (five percent) with a UCS of 33.77 kg/cm². Then the test results of the influence of existing soil on UCS that is still tolerated are mixed, namely in curing conditions is 17% with the equation Y = -0.10075 x + 46.894 (R2 = 0.964). and non-curing 8.9% with the equation Y = -0.1113 x + 39.814 (R2=0.956). The R2 conclusions for both indicate a very There is a substantial correlation between the two factors
ANALISIS PENGGUNAAN BAHAN LOKAL SEBAGAI LAPIS PONDASI AGREGAT SEMEN (CTB) KELAS B UNTUK PERKERASAN JALAN Lestari, Utami Sylvia; Yasruddin; Prakoso, Puguh Budi; Markawie; Rahman, Fauzi; Rahmah, Meuthia Rezqa Hidayaty
Jurnal Teknik Sipil Vol 9 No 1 (2025): Jurnal Gradasi Teknik Sipil - Juni 2025
Publisher : P3M Politeknik Negeri Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31961/gradasi.v9i1.14585

Abstract

Lapis Pondasi Agregat Semen (CTB) Kelas B adalah lapis pondasi bawah perkerasan jalan raya yang terletak di antara tanah dasar dan lapis pondasi. Lapis pondasi bawah memiliki fungsi sebagai pendukung lapisan perkerasan serta menyebarkan beban yang terjadi akibat roda kendaraan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kekuatan tekan Lapis Pondasi Agregat Semen (CTB) Kelas B menggunakan bahan lokal sebagai alternatif material untuk perkerasan jalan raya. Penelitian ini mengeksplorasi tiga jenis pasir lokal dari Kalimantan, yakni Pasir Barito, Pasir Palangka Raya, dan Pasir Liang Anggang, yang masing-masing memiliki gradasi berbeda yaitu agak halus, agak kasar, dan kasar. Metodologi penelitian mencakup pengujian karakteristik fisik pasir dan uji tekan CTB dengan berbagai proporsi campuran agregat halus dan kasar, untuk menentukan komposisi yang menghasilkan kekuatan optimal. Pengujian yang dilakukan yaitu uji kuat tekan dengan ketentuan nilai kuat tekan yang dihasilkan berkisar diantara 35 kg/cm2 – 45 kg/cm2.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa gradasi kasar memberikan kekuatan tekan tertinggi, dengan Pasir Liang Anggang mencapai nilai kuat tekan optimal pada komposisi agregat halus sebesar 45%. Kekuatan tekan CTB yang menggunakan pasir bergradasi kasar ini memenuhi spesifikasi CTB Kelas B dan Kelas A, menjadikannya material yang ekonomis dan efektif untuk konstruksi jalan. Temuan ini mengindikasikan bahwa pasir lokal bergradasi kasar memiliki daya ikat yang kuat dalam campuran semen, sehingga dapat meningkatkan stabilitas dan durabilitas pondasi jalan.