Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Hubungan Dukungan Sosial Suami dengan Partisipasi Mengikuti Kelas Ibu Hamil di Kota Denpasar Tahun 2019 Ni Putu Citra Laksmi; Ni Nyoman Suindri; Ni Nyoman Budiani
Jurnal Ilmiah Kebidanan (The Journal Of Midwifery) Vol 9, No 1 (2021)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33992/jik.v9i1.1474

Abstract

Antenatal class is one of the government’s program to increase the knowledge of pregnant woman about pregnancy, the preparation of labor, postnatal, new born baby and the development of children so the prospect is the mother can identify her and her children health problems, but the participation at antenatal class is still low. Husband social support is the reinforcing factors for the mother to attend antenatal class. This observational research was to see the association between husband social support with participation at antenatal class. This research used cross sectional design. The techniques sampling was non probability sampling with consecutive sampling and the total sample is 78 person. This research conducted from 1 April until 1 May 2019 at Puskesmas in Denpasar. The result showed that most of husband social support was low (56%) and most of the mother not attend the antenatal class (56%). Statistic test with contingency coefficient obtained ρ value = 0,000 and r = 0,707, which means there was strong association between husband social support with participation at antenatal class. The implication of this research is to increase knowledge related to the factors husband social support that play a role in the participation of mothers in pregnant class. Suggestion for the next researcher to research other factors that have association with participation at antenatal class.
Gambaran Tingkat Pengetahuan Remaja terkait HIV/AIDS pada Kelompok Sekaa Teruna-Teruni (STT) Mekar Jaya Desa Batukaang, Kintamani, Bali Nyoman Gita Laksmi Maharani; I Gusti Ayu Agung Intan Dewi; Ni Putu Citra Laksmi
Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo Vol. 3 No. 2 (2024): Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper Kebidanan Universitas Ngudi Waluy
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

HIV/AIDS is a significant global health problem, including in Indonesia. This disease has a negative impact on various groups and ages, especially adolescents. Bangli Regency, Bali, as one of the tourist destinations, contributes to the increase in cases due to the culture of free sex brought by tourists and has implications for adolescent vulnerability to this disease because adolescents tend to follow new trends or cultures. This activity aims to improve and determine the knowledge of adolescents about HIV/AIDS through counseling methods coupled with the provision of questionnaire-based pretest-posttest. The method was in the form of counseling and education activities to 20 adolescents who are members of Sekaa Teruna-Teruni (STT) Mekar Jaya in Batukaang Village, Kintamani, Bangli. The results showed that there was a significant increase in knowledge from initially none in the good knowledge category (0%) to 95% after being given counseling.   Abstrak HIV/AIDS merupakan masalah kesehatan global yang cukup signifikan, termasuk di Indonesia. Penyakit ini berdampak negatif terhadap berbagai kalangan dan usia, terutama remaja. Kabupaten Bangli, Bali, sebagai salah satu destinasi wisata, memberikan andil terhadap peningkatan kasus HIV/AIDS akibat budaya seks bebas yang dibawa oleh wisatawan dan berimplikasi pada kerentanan remaja terhadap penyakit ini karena remaja memiliki kecenderungan mengikuti tren atau budaya baru. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan dan mengetahui gambaran pengetahuan remaja mengenai HIV/AIDS melalui metode penyuluhan ditambah dengan pemberian pretest-posttest berbasis kuesioner. Metode yang dilakukan berupa kegiatan penyuluhan dan edukasi kepada 20 remaja yang tergabung dalam Sekaa Teruna-Teruni (STT) Mekar Jaya di Desa Batukaang, Kintamani, Bangli. Hasil menunjukkan bahwa terjadi peningkatan pengetahuan yang signifikan dari awalnya tidak ada pada kategori pengetahuan baik (0%) menjadi 95% setelah diberikan penyuluhan.   
PROFIL MUTU INFORMASI DENGAN PERNIKAHAN DINI DI KABUPATEN TULUNGAGUNG: STUDI DESKRIPTIF Putu Eva Yuni Dyantari; Sumiati; Titin Novayanti Dey; Ni Putu Citra Laksmi; Luh Citrarasmi Dara Mestika; Luh Yenny Armayanti; Fatmawati; Sumiati⁷
Judika (Jurnal Nusantara Medika) Vol 9 No 2 (2025): Judika Volume 9 No. 2 Oktober 2025
Publisher : Universitas Nusantara PGRI Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29407/judika.v9i2.27149

Abstract

Tingginya angka pernikahan dini yang dialami oleh perempuan muda di bawah usia 20 tahun masih menjadi fenomena di beberapa daerah di Indonesia. Kabupaten Tulungagung merupakan salah satu kabupaten yang mengalami peningkatan jumlah pernikahan dini pada perempuan setiap tahunnya dimana peningkatan yang signifikan terjadi pada tahun 2020, namun pada tahun 2022 mengalami penurunan menjadi 286. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara pernikahan dini dengan mutu informasi. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang akan dilaksanakan di wilayah Kabupaten Tulungagung pada bulan Mei 2023. Besar sampel adalah yang menikah antara tahun 2020 sampai dengan 2022, dengan jumlah 96 perempuan yang menikah dini dan 192 perempuan yang belum menikah, dengan menggunakan random sampling melalui purposive sampling dan pengumpulan data menggunakan kuesioner. Nilai yang diperoleh (OR=5,645) memiliki arti bahwa perempuan yang menerima mutu informasi negatif memiliki peluang 5,645 kali lebih besar untuk menikah di usia dini dibandingkan dengan mereka yang tidak menikah di usia dini. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara pernikahan dini dengan mutu informasi yang diterima perempuan. Semakin rendah usia pernikahan pertama, semakin terbatas akses dan kualitas informasi