Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Pendeteksi Kecelakaan Lalu Lintas Menggunakan Akselerometer dan GPS Location pada Aplikasi Android Marcellinus Julian Finlando; Kristian Adi Nugraha; Laurentius Kuncoro Probo Saputra
Jurnal Terapan Teknologi Informasi Vol 4 No 1 (2020): Jurnal Terapan Teknologi Informasi
Publisher : Fakultas Teknologi Informasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21460/jutei.2020.41.189

Abstract

Kecelakaan kendaraan merupakan hal yang pastinya dihindari semua orang. Kecelakaan kendaraan tidak hanya menyebabkan korban luka-luka, tetapi dapat juga menyebabkan kematian, dan menyebabkan kerugian lain seperti kerugian materi. Dalam kecelakaan kendaraan terdapat peranan penting orang-orang di sekitar, pihak yang berwenang, dan bahkan keluarga untuk menolong korban kecelakaan. Menjadi sebuah permasalahan tersendiri apabila orang-orang tersebut tidak dapat dihubungi oleh korban, dikarenakan korban sudah tidak dapat memegang smartphone karena dalam kondisi yang tidak memungkinkan seperti cidera fisik atau bahkan tidak sadarkan diri. Selain itu terdapat faktor lain seperti orang-orang yang tidak peduli karena tidak tahu ada korban kecelakaan. Dengan memanfaatkan smartphone android yang digunakan oleh sebagian besar masyarakat, maka dapat dirancang dan dibuat sistem deteksi kecelakaan kendaraan pada aplikasi android. Aplikasi tersebut menggunakan sensor akselerometer dan GPS Location sebagai variabelnya dalam mendeteksi kecelakaan. Apabila sistem mendeteksi kecelakaan, maka sistem akan langsung mengirimkan pesan kepada seluruh pengguna aplikasi yang sudah terdaftar. Pesan tersebut berupa lokasi korban kecelakaan, sehingga para pembacanya dapat langsung mengakses lokasi korban via Google Map dari pesan tersebut. Aplikasi ini dapat memudahkan orang-orang di sekitar, kerabat atau pihak yang berwenang untuk dapat mengetahui lokasi kecelakaan kendaraan. Sehingga jika ada kecelakaan kendaraan, maka diharapkan orang-orang yang sudah memiliki dan terdaftar pada aplikasi tersebut dapat menolong korban kecelakaan dan menanganinya secara cepat.
Pemanfaatan Seamless Wireless (EoIP) dan GPS pada Sistem Peringatan Perlintasan Kereta Tanpa Palang Pintu Dio Pramantha; Gani Indriyanta; Laurentius Kuncoro Probo Saputra
Jurnal Terapan Teknologi Informasi Vol 4 No 1 (2020): Jurnal Terapan Teknologi Informasi
Publisher : Fakultas Teknologi Informasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21460/jutei.2020.41.194

Abstract

Perlintasan kereta liar tanpa palang pintu dan tanpa penjaga merupakan awal mula sering terjadinya kecelakaan di perlintasan kereta api. Salah satu solusi untuk menyelesaikan permasalahan ini dengan pembangunan sistem otomatis peringatan kedatangan kereta dengan memanfaatkan teknologi seamless wireless Ethernet over Internet Protocol (EoIP). Penelitian ini dilakukan dengan pengujian prototype di lingkungan UKDW dengan panjang pelintasan kurang lebih 70 - 80 meter, menggunakan 1 MCU(Micro Controller Unit) ESP8266 dan 1 GPS Module yaitu node kereta, 2 MCU, 2 unit LCD module, 2 Servo motor dan 2 Buzzer menjadi 2 node perlintasan kereta. Sistem ini diuji coba sebanyak 30 kali dengan checklist pengujian. Pengujian dimulai saat node kereta mengirimkan informasi dalam bentuk longitude dan latitude ke server lalu server akan menghitung jarak antara node kereta dengan setiap node perlintasan kemudian hasil jarak tersebut akan di kirim ke setiap node perlintasan kereta, akan terjadi pengecekan jarak di setiap node perlintasan kereta, pada jarak yang telah ditentukan palang akan ditutup ataupun dibuka. Dari 30 kali percobaan disimpulkan bahwa sistem otomatis peringatan kedatangan kereta dapat mendeteksi kedatangan kereta dan telah berhasil dibangun dengan benar dan berjalan sesuai flow sistem yang sudah dirancangkan. Dilengkapi dengan pemanfaatan Teknologi seamless wireless EoIP yang memungkinkan pembangunan jaringan bahkan di titik buta tidak dapat dijangkau oleh operator seluler ataupun GSM. Oleh karena itu seamless wireless EoIP ini sangat cocok dalam membantu pembangunan sistem peringatan kedatangan kereta api dengan palang otomatis dibuktikan dengan setiap alat dapat terhubung dan tidak terputus selama 30 kali percobaan.
Webinar dan Workshop Pengenalan Internet of Things (IOT) untuk siswa SMA Kolese De Britto Danny Sebastian; Kristian Adi Nugraha; Laurentius Kuncoro Probo Saputra
Patria : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 3, No 2: September 2021
Publisher : Universitas Katolik Soegijapranata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24167/patria.v3i2.3170

Abstract

Kerjasama antara SMA Kolese De Britto dan Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Duta Wacana sudah terjalin dalam beberapa tahun terakhir. Beberapa kegiatan sudah rutin diadakan sebagai bentuk realisasi kerjasama. Saat ini Internet of Things atau IoT berkembang dengan sangat pesat. Beberapa siswa di SMA Kolese De Britto memiliki minat lebih, khususnya pada bidang Internet of Things. Untuk memfasilitasi siswa tersebut, diadakan kegiatan seminar secara daring atau webinar dengan topik Internet of Things. Kegiatan dilaksanakan mulai September 2020. Kegiatan dilanjutkan dengan workshop secara daring untuk siswa yang tertarik mengimplementasikan pengetahuan pada bidang Internet of Things dalam bentuk produk nyata. Kegiatan workshop dilakukan mulai bulan September sampai dengan November 2020. Ada beberapa kendala, seperti masalah akses internet dan alokasi penjadwalan, karena semua acara dilakukan secara online yang juga berbenturan dengan kegiatan sekolah, namun kegiatan workshop dan pelatihan umum dapat terlaksana dengan baik.
Perbandingan Metode Klasifikasi untuk Menentukan Tingkat Kenyamanan Suhu pada Kondisi Rileks Berbasis Sinyal EEG Laurentius Kuncoro Probo Saputra; Ignatia Dhian Estu Karisma Ratri
Ultimatics : Jurnal Teknik Informatika Vol 10 No 2 (2018): Ultimatics : Jurnal Teknik Informatika
Publisher : Faculty of Engineering and Informatics, Universitas Multimedia Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1697.582 KB) | DOI: 10.31937/ti.v10i2.992

Abstract

Temperature control on air conditioner devices is still oriented to the target environment. This control mode ignores one's physiological condition. A person's thermal comfort varies when indoors. Thermal comfort is closely related to environmental thermal satisfaction conditions. EEG signal is a signal that can reflect brain activity. This research objective is provide classifier model for classifiying person’s thermal comfort based on eeg signal. This research used three conditions of room’s temperature. The features used by classfier are avarage frequency band, HFD, PFD, and MSE features. Classifier performance was assessed using ROC curve evaluation. The results of the classification of thermal comfort levels with EEG signals with the KNN classifier are obtained only by using the band frequency average feature, which is equal to 0.878 with a standard deviation of 0.022. While the SVM classifier gets the highest performance by using a combination of the average band + HFD frequency feature, which is 0.877 with a standard deviation of 0.013 in the linear kernel and RBF.
Pemanfaatan Raspberry Pi untuk Sistem Penghitung Mobil Otomatis pada Kampus UKDW Kristian Adi Nugraha; Laurentius Kuncoro Probo Saputra
Jurnal Teknik Informatika dan Sistem Informasi Vol 3 No 3 (2017): JuTISI
Publisher : Maranatha University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28932/jutisi.v3i3.694

Abstract

The number of vehicle keep increasing over time, causing some problems such as traffic jam and requirement of extra parking space. Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) is an university that has similar problem, lack of parking space at certain hours. That won't be a problem if campus activities such as course, student activities, etc. can spread evenly at all hours, not focused at one time only. But determine the accurate schedule is a difficult task, because it requires someone who observes all vehicles entering and exiting campus area all over time. This research propose a solution to create automatic system that can count all vehicles (car) that entering and exiting campus area, then the data can be used as a consideration in determining the scheduling at the next time, the lack of parking space area can be avoided. The system was built with internet of things technology using Raspberry Pi and camera as the main component with main server at the backend to store the data. That system is also using background substraction algorithm for counting  the number of vehicles that entering and exiting campus area. The accuracy of the system at counting vehicles is 70%.
Sistem Kendali Terpusat Penjadwalan Perangkat Air Conditioner Berbasis Internet of Things Daniel Felix Setiawan; Laurentius Kuncoro Probo Saputra; Yuan Lukito
Jurnal Teknik Informatika dan Sistem Informasi Vol 7 No 2 (2021): JuTISI
Publisher : Maranatha University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28932/jutisi.v7i2.3448

Abstract

Air Conditioner (AC) devices in Duta Wacana Christian University 2nd floor Agape computer laboratory are turned on in the morning and turned off in the evening manually by the computer laboratory officer every day after all the classes are over. Whereas there are sessions when laboratory rooms are not used, but the AC is still on. So, there is a waste of electricity. It wastes time and energy in vain. Therefore, the implementation of AC control and scheduling can be the solution. The implementation includes a program for PC that is used to control the AC and IR module that is attached to the computer laboratory’s AC. IR module consists of NodeMCU ESP8266 microcontroller and IR LED. All microcontrollers are connected to the internet over a WiFi network. The microcontroller substitutes conventional remote control. From the result, it can be concluded that the AC control and scheduling system is successfully implemented and worked well with good performance. After the system is implemented, computer laboratory officers no longer need to turn on and off the AC manually every day. Therefore, it can save energy and time. Besides that, waste of electrical energy can be minimized, because AC will turn off automatically when the laboratory room is not used.