Amal R. GInting
Program Studi Farmasi, Fakultas MIPA, Universitas Kristen Indonesia Tomohon

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Uji Daun Nusa Indah Putih (Mussaenda pubescens) Sebagai Antilitiasis Pada Tikus Putih (Rattus norvegicus) Etrit Sabenar; Selvana S. Tulandi; Amal R. GInting; Ferdy A. Karauwan; Yessie K. Lengkey
Biofarmasetikal Tropis (The Tropical Journal of Biopharmaceutical) Vol. 4 No. 2 (2021): Oktober 2021
Publisher : FMIPA UKIT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (376.861 KB) | DOI: 10.55724/jbiofartrop.v4i2.336

Abstract

Ekstrak n-Butanol daun nusa indah putih (Mussaenda pubescens) telah diteliti untuk mengetahui ada atau tidaknya potensi Antilitiasis dengan proses ekstraksi. Pada proses ekstraksi ada beberapa tahap yaitu maserasi, destilasi fraksinasi, dan ekstraksi cair-cair. Metode Penelitian yang digunakan adalah metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 kali ulangan. Sebanyak 20 ekor tikus jantan dewasa dengan berat rata-rata 150-200 gram dibagi dalam 4 kelompok perlakuan. Kelompok kontrol normal (P0), kelompok etilen glikol 0,75 % (P1), kelompokekstrak daun nusa indah putih (Mussaenda pubescens) dosis 150 mg/kg BB (P2) dan kelompokekstrak daun nusa indah putih (Mussaenda pubescens) dosis 300 mg/kg BB (P3) dengan parameter pengamatan kadar kreatinin serum darah tikus dan histopatologi ginjal pada setiap kelompokperlakuan dengan pengujian selama 28 hari.Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak n-Butanol daun nusa indah putih berpotensi sebagai antilitiasis dimana pada dosis 150 mg/kg BB dan 300 mg/kg BB tidak terdapat adanya endapan Kristal. Ekstrak n-Butanol daun nusa indah putih dosis 300 mg/kg lebih baik dapat menurunkan kadar kreatinin dibandingkan dengan dosis 150 mg/kg BB. Penurunan kadar kreatinin dan hilangnya kristal, kemungkinan karena kandungan metabolit sekunder yang ada pada daun nusa indah putih yang memiliki aktivitas diuretik yang membantu pengeluaran batu ginjal secara spontan dengan cara meningkatkan volume urine, pH dan aktivitas anti kalsifikasi.
Uji Efektivitas Ekstrak Daun Cempedak (Artocarpus integer) Sebagai Antijamur Terhadap Jamur Candida albicans Rafen Ngama; Jeane Mongi; Amal R. Ginting; Ferdy A. Karauwan
Biofarmasetikal Tropis (The Tropical Journal of Biopharmaceutical) Vol. 5 No. 2 (2022): Oktober 2022
Publisher : FMIPA UKIT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55724/jbt.v5i2.393

Abstract

Penyakit infeksi jamur merupakan penyakit yang dapat ditularkan dari satu orang ke orang lain atau dari hewan ke manusia. Perkembangan infeksi jamur di Indonesia sebagai negara dengan iklim tropis disebabkan oleh curah hujan yang tinggi dan kelembaban yang tinggi sehingga pertumbuhan jamur menjadi sangat baik. Penyakit jamur erat kaitannya dengan kebiasaan dan tingkat kebersihan perorang [1]. Penelitian ini bertujuan mengetahui efektivitas ekstrak daun cempedak sebagai antijamur. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental (percobaan) di laboratorium dengan menggunakan konsentrasi 20%, 40 %, 80 % dan 100% dan kontrol positif menggunakan ketokenazole sedangkan kontrol negatif menggunakan aquades dengan 3 kali pengulangan. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ekstrak daun cempedak memiliki efektivitas daya hambat terhadap pertumbuhan jamur candida albicans pada konsentrasi 20%, 40%, 80% dan 100% dan pada konsentrasi 40 % daya hambat terhadap pertumbuhan jamur lebih besar dari kontrol positif yang digunakan.