Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

Analisis Biaya Kehilangan (LOSS COST) DARI Produk Air Minum dalam Kemasan (AMDK) Menggunakan Metode Poka Yoke Syarifuddin Syarifuddin; Diana Khairani Sofyan
Jurnal Optimalisasi Vol 2, No 3 (2016): Jurnal Optimalisasi
Publisher : Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (184.474 KB) | DOI: 10.35308/jopt.v2i3.209

Abstract

Quality is a common cause is natural to unite the functions of the business. One of the tools for quality improvement is Poka Yoke method. Poka Yoke is a technique to overcome and avoid simple mistakes that caused by humans or workers at the workplace. PT. Ima Montaz Sejahtera is one of the companies engaged in the production of bottled water (bottled water). Bottling line is a unit of production machinery which produces aqua medium 550 ml and large 1,500 ml consisting of three (3) main unit that is a bottle washing station, a water filling and a closure cap (capper). The problem that arises is the frequent occurrence of broken bottles and cups during the production of this may raise the cost of loss (loss cost) so as to reduce the profitability of the company. Based on these descriptions, it is necessary to observations oriented analysis (lost cost) in 550 ml of medium aqua products. Completion method to be used is the method of poka yoke. The results showed that the total lost cost products aqua medium 550 ml (September to August 2016) was 247,052,000, - where reject that occurred during the production process takes place is in the bottle and cap the cost of a bottle / unit amounted to Rp 1,200 and cap / unit Rp 80.The cost of damages from defective products is Rp 42,330,000, - with the cost of damages from defective cup is Rp 3,757,920, - bringing the total loss of Rp 46,087,920, -. In addition, the problem often occurs in capper unit wherein the corrective actions taken by the operator resulting in productivity stalled, problems that often occur is head capper unstable. The analysis showed that the largest percentage of the causes of errors often occur on the head capper unstable, operator of the less scrupulous and not focused when the production takes place, method of adjustment the capper unit that is not accurate and does not exactly head and chief bottle when fitting lid and the Inverter on a different machine.Keywords: Quality, Poka Yoke, Bottled water
PENYEIMBANGAN LINTASAN PRODUKSI VULKANISIR BAN DENGAN METODE LARGE CANDIDATE RULE (LCR) Diana Khairani Sofyan; Syarifuddin Syarifuddin; Sri Meutia; Islamiyati Islamiyati
Jurnal Optimalisasi Vol 5, No 1 (2019): April
Publisher : Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35308/jopt.v5i1.819

Abstract

CV. Barona Vulkanisir Ban is a company engaged in tire remanufacturing, which is made to order. The problem that occurs in the company is that there are several divisions of unbalanced workload, in the production process at work stations. So that production is not carried out properly, there is a buildup of materials at several work stations. To solve this problem a line balancing process is carried out. The line balancing process is carried out using the Largest Candidate Rule (LCR) method, with the aim of obtaining a good trajectory balance design, to increase production efficiency and provide an overview of the different conditions of work stations before and after trajectory balancing. The results show that the method the best trajectory balance design with trajectory efficiency results of 58%, balace delay of 42%, smoothing index 156.58 minutes and work stations numbering 3. These results are certainly better than the previous conditions, where the track efficiency level is 21.74%, balance delay 78.26 % and smoothing index 463.58 minutes.
ANALISIS BEBAN KERJA OPERATOR BAGIAN BOILER DENGAN LINGKUNGAN KERJA FISIK DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III PKS SISUMUT Syarifuddin Syarifuddin; Ayrianti Melinda Pane; Muzakir Muzakir
Industrial Engineering Journal Vol 10, No 1 (2021)
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53912/iejm.v10i1.623

Abstract

Beban kerja merupakan beban yang diterima oleh pekerja akibat pelaksanaan kerja, yang mana beban kerja ini diterima oleh tubuh akibat melaksanakan suatu aktivitas kerja. Stasiun boiler merupakan salah satu stasiun yang ada di PT Perkebunan Nusantara III PKS Sisumut. Ketel uap (boiler) digunakan sebagai sumber tenaga dan sumber uap yang akan dipakai untuk mengolah kelapa sawit.. Stasiun boiler mempunyai suhu ruangan sebesar 29-420C akibat dipengaruhi oleh paparan panas dari tungku pembakaran boiler. Operator bekerja selama 8 jam kerja per hari dan berada di lingkungan kerja yang panas. Melalui pengukuran beban kerja, maka akan diketahui apakah kerja beban kerja seorang operator sudah optimal dengan adanya pengaruh temperatur disekitar lingkungan. Beban kerja yang diperoleh dari perhitungan komsumsi energi didapat hasil nilai rata-rata E = 8,031 Kkal/menit dan nilai rata-rata %CVL = 60,39 (kerja dalam waktu singkat) dikategorikan bahwa beban kerja operator merupakan beban kerja berat yang berarti operator tidak diperbolehkan beraktivitas dalam waktu yang lama. Dan temperatur yang diperoleh dari perhitungan rata-rata nilai ISBB pada stasiun boiler adalah 33,50C. Hal ini menunjukkan bahwa iklim kerja di stasiun boiler melebihi NAB. Dengan demikian, temperatur pada lingkungan kerja merupakan salah satu penyebab terjadinya kelelahan operator boiler saat bekerja. Berdasarkan persamaan regresi antara denyut nadi kerja dan temperatur diperoleh nilai korelasi 1,000. Hal ini menunjukkan bahwa denyut nadi kerja mempunyai hubungan antara denyut nadi kerja dengan temperatur. Semakin tinggi temperatur maka denyut nadi juga akan semakin cepat.
Analisis Pergantian Komponen Pada Intake Pump 56-GA-4001 di PT Pupuk Iskandar Muda Syarifuddin S; Zainal Abidin
Industrial Engineering Journal Vol 3, No 1 (2014)
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53912/iejm.v3i1.37

Abstract

Pupuk Iskandar Muda adalah sebuah perusahaan yang bergerak di sektor industri pembuatan pupukurea. Bahan baku yang digunakan untuk pembuatan pupuk selain gas adalah air. Bahan baku air diperoleh diKrueng Peusangan dengan penyaluran menggunakan pipa transmisi bawah tanah. Proses penyaluran air juga harusdi dukung dengan Intake Pump 56-GA4001 yang berfungsi sebagai pompa. Selama ini pihak perusahaanmengoperasikan 3 (tiga) buah pompa untuk mendukung usaha pemenuhan air ke pabrik maupun ke fasilitasperumahan. Kendala yang dihadapi perusahaan adalah kerusakan komponen Intake Pump 56-GA4001 yaitu ShaftSleve dan Coupling Shaft. Selama 8 (delapan) bulan telah terjadi kerusakan 3 (tiga) unit Intake Pump. Perbaikanseharusnya dilakukan sampai 2 tahun operasi harus diganti komponen yang baru. Perusahaan dihadapkan kepadapertimbangan untuk memilih pembelian komponen baru atau lebih kepada memfabrikasi komponen. Dalampenelitian ini metode yang digunakan dalam pemecahan masalah adalah dengan menggunakan analisa ekonomiteknik dengan konsep Defender and Chalenger. Hasil penelitian menunjukkan hasil fabrikasi komponen lebihmenghemat biaya dibandingkan dengan mengimpor komponen. Penghematan biaya yang dapat dilaksanakanperusahaan sebesar Rp.12.346.394,00
ANALISIS PRODUKTIVITAS PADA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV UNIT USAHA TEH BAH BUTONG Syarifuddin Syarifuddin; Yoga Ananda Putri; Cut Ita Erliana
Industrial Engineering Journal Vol 11, No 1 (2022)
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53912/iej.v11i1.729

Abstract

PT Perkebunan Nusantara IV (PTPN IV) merupakan perusahaan yang bergerak dibidang usaha agroindustry yang salah satunya dibidang pengolahan Daun Teh Basah (DTB) dengan kapasitas 155 ton perhari, sehingga benar-benar harus memperhatikan mutu untuk dapat bersaing dengan perusahaan sejenis. Dalam proses produksinya, perusahaan PT Perkebunan Nusantara IV (PTPN IV) Unit Bah Butong menggunakan mesin-mesin dan alat-alat yang mendukung proses produksinya dalam menghasilkan teh hitam. Permasalahan yang terjadi pada penelitian ini ialah perusahaan selama ini hanya mengacu pada perhitungan profit atau keuntungan saja, sehingga jika terjadi penurunan terhadap profit perusahaan tidak mengetahui apa yang menjadi penyebabnya, karena perusahaan tidak pernah melakukan analisis secara spesifik dan juga kurang memperhatikan efesiensi sumber daya yang dimiliki, baik itu sumber daya manusia, bahan baku dan mesin. Penelitian dilakukan dengan mengadakan pengukuran terhadap jam tenaga kerja, ongkos tenaga kerja, dan energi yang digunakan. Data tersebut kemudian dianalisis menggunakan metode Marvin E. Mundel, dilanjutkan dengan membuat diagram sebab akibat (Fishbone) untuk mengetahui akibat dari menurunnya produktivitas. Berdasarkan hasil analisa yang di lakukkan dengan diagram sebab akibat, dapat diidentifikasi ada beberapa faktor penyebab menurunnya produktivitas yaitu terdiri dari manusia, mesin, metode, material, dan Pengukuran.
Usulan Perbaikan Metode Kerja Berdasarkan Micromotion Study Pada CV. X Syamsul Bahri; Syarifuddin Syarifuddin; Muhammad Muhammad; Metri Hasanah
Industrial Engineering Journal Vol 8, No 1 (2019)
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53912/iejm.v8i1.381

Abstract

CV. X yang merupakan suatu perusahaan pembuatan aneka macam mebel seperti pintu, jendela, kusen, meja, dan kursi. CV. X ini bertempat di Jl. Medan-Banda Aceh, Blang Panyang, Lhokseumawe.Penelitian ini dilakukan pada setiap stasiun kerja pembuatan pintu karena dari permasalahan tersebut berdampak pada efesiensi dan efektifitas pekerjaan.Pada stasiun kerja ini masih terdapatnya gerakan-gerakan yang tidak diperlukan yang dilakukan oleh operator pada saat melakukan pekerjaannya.Sehingga ada waktu yang terbuang untuk hal yang tidak diperlukan yang menyebabkan adanya pemborosan waktu yang menyebabkan tidak efektifnya suatu pekerjaan.Penelitian ini bertujuan untuk perbaikan gerakan-gerakan yang kurang efektif dalam melakukan suatu pekerjaan. Dilakukan pengamatan selama proses perakitan berlangsung, Pada kondisi kerja awal, waktu standar awal mencapai 10.908,45 detik atau 181,8 menit, sedangkan pada kondisi kerja usulan mencapai 9.610 detik atau 160,2 menit, Sehingga dengan mengurangi gerakan yang kurang efektif dapat menghemat waktu selama 1.296 detik atau 21,6 menit dalam satu pintu.
Analisis Produktivitas Perusahaan Pada UD. Karya Jaya Syarifuddin Syarifuddin; Lisa Yani
Industrial Engineering Journal Vol 3, No 2 (2014)
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53912/iejm.v3i2.83

Abstract

Pada saat ini Industri berkembang di segala bidang baik industri barang maupun jasa, sehingga mengakibatkan persaingan antar industri sejenis tidak dapat dihindari, dan untuk memenangkan persaingan tersebut salah satu upaya yaitu dengan merebut pangsa pasar. Pengukuran produktivitas merupakan suatu alat manajemen yang penting disemua tingkatan ekonomi. Setiap perusahaan pasti berupaya memaksimalkan output dan meminimalkan input dari perusahaan, dengan cara melakukan perbaikan-perbaikan di dalam perusahaan itu sendiri. UD. Karya Jaya merupakan salah satu industri manufaktur yang bergerak dalam produksi batako dan pavin block. Produksi di lakukan setiap hari dengan jumlah karyawan yang bekerja setiap harinya adalah lima orang. Sampai saat ini UD.Karya Jaya masih melakukan aktifitas produksisetiap harinya, dan aktifitas tersebut di lakukan untuk memenuhi output perusahaan.Selama ini perusahaan beranggapan bahwa dengan banyaknya hasil produksi maka produktivitas akan naik, sementara dalam melakukan penilaian kinerja perusahaan tidak mengetahui bahwa ada beberapa hal yang harus di nilai saat melakukan pengukuran produktivitas yaitu:produksi, organisasi, penjualan, produk, tenaga kerja, dan modal. Berdasarkan permasalahan tersebut penelitian ini bertujuan untuk mengukur produktivitas parsial perusahaan dengan model parsial POSPAC.
ANALISIS JUMLAH KEBUTUHAN KARYAWAN KRANI DENGAN MENGGUNAKAN METODE FULL TIME EQUIVALENT DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III PKS SEI MANGKEI Syarifuddin Syarifuddin; Fuji Fahrunnisa; Muzakir Muzakir
Industrial Engineering Journal Vol 11, No 1 (2022)
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53912/iej.v11i1.730

Abstract

PT. Perkebunan Nusantara III PKS Sei Mangkei merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dibidang perkebunan, pengolahan,dan pemasaran hasil perkebunan yang berlokasi di Blok 113, Afdeling II, Kecamatan Bosar Maligas, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara. Jumlah karyawan pada tahun 2019 yaitu sebanyak 200 orang dengan 8 karyawan pimpinan dan 8 karyawan pelaksan . Penelitan bertujuan untuk menetukan karyawan yang optimal menggunakan metode Full Time Equivalent. Metode Full Time Equivalent digunakan untuk menyelesaikan berbagai pekerjaan dibandingkan terhadap waktu kerja efektif yang tersedia, FTE bertujuan menyederhanakan pengukuran kerja dengan mengubah jam beban kerja ke jumlah orang yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan tertentu. Hasil Metode FTE menunjukkan karyawan krani laboratorium yang dibutuhkan adalah 1 orang dengan jumlah karyawan sekarang 1 orang. Hasil Metode FTE menunjukkan karyawan krani sortasi yang dibutuhkan adalah 1,22 orang dengan jumlah karyawan sekarang 1 orang. Berdasarkan perhitungan Metode FTE perlu adanya perubahan tenaga kerja atau karyawan pada krani ini, di bagian krani laboratorium sudah sesuai maka tidak perlu penambahan jumlah tenaga kerja sedangkan bagian krani sortasi perlu penambahan 2 orang karyawan. Copyright ©2020 Department of industrial engineering. All rights reserved.
Analisis Penentuan Pola Kebisingan Berdasarkan Nilai Ambang Batas (NAB) Pada Power Plant Di PT Arun NGL. Syarifuddin S; Muzir M
Industrial Engineering Journal Vol 4, No 1 (2015)
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53912/iejm.v4i1.44

Abstract

Lingkungan kerja yang kurang mendukung dapat menyebabkan karyawan mengalami stres danpenurunan kesehatan yang dapat berakibat pada berkurangnya konsentrasi dan produktivitas para pekerja.Kebisingan adalah salah satu polusi yang tidak dikehendaki oleh telinga.Jika tingkat kebisingan yang melebihinilai ambang batas maka dapat menimbulkan masalah yang serius bagi indera pendengaran kita bahkandapat menyebabkan ketulian atau yang disebut dengan Noise Induced Deafness.Tujuan penelitian iniadalahuntuk mengetahui pola intensitas kebisingan yang dihasilkan pada Power Plant.Metodepengukuran tingkatkebisingan mengacu pada Kep-51/MEN/1999 dan alat yang digunakan adalah Sound Level Meter. Dari hasilpengukuran kebisingan, maka pola kebisingan di power plant terdapat 3 (tiga) wilayah yaitu wilayah merah,kuning dan hijau, dimana wilayah merah terdiri dari KGT 9001A, KGT 9001B dan KGT 9001E dengan tingkatkebisingan diwilayah merah yaitu 91.8 dB dan 88.1 dB, tingkat kebisingan ini sudah melebihi nilai ambangbatas yang diperbolehkan oleh Keputusan Menteri Tenaga Kerja Tahun 1999 sehingga pada area ini wajibmenggunakan alat pelindung telinga yaitu Ear plug atau ear muff.wilayah kuning tingkat kebisingannyaberkisar antara 70 dB dan 80 dB, sehingga tingkat kebisingan ini dianjurkan menggunakan ear plug atau earmuff karna sudah mendekati nilai ambang batas. Wilayah hijau merupakan wilayah yang tingkat kebisinganberkisar antara 60 dB dan 70 dB pada wilayah ini boleh menggunakan penutup telinga dan boleh tidak karnatingkat kebisingan tidak terlalu berbahaya bagi kesehatan.
ANALISIS KUALITAS OLEIN DENGAN MENGGUNAKAN METODE SQC DI PT. INDUSTRI NABATI LESTARI Syarifuddin Syarifuddin; Fachri Nanda Aulia; Cut Ita Erliana
Industrial Engineering Journal Vol 10, No 2 (2021)
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53912/iej.v10i2.678

Abstract

PT. Industri Nabati Lestari, perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan CPO (crude palm oil) menjadi minyak goreng (olein) dan memiliki produk sampingan dari hasil pengolahan yaitu stearin dan PFAD. Permasalahan yang didapati hasil uji laboratorium pada perusahaan menunjukkan kualitas olein masih berbeda - beda. Hal ini menunjukkan kualitas pengolahan olein yang dihasilkan ternyata tidak konsisten, sesuai dengan standar yang ditetapkan perusahaan. Penelitian dilakukan dengan mengadakan pengukuran terhadap kadar colour (red), FFA (free fatty acid)  dan IV (Iodine Value). Data tersebut kemudian dianalisis menggunakan metode Statistical Quality Control (SQC) menggunakan peta kendali rata - rata (x), peta kendali range (R), dan perhitungan kapabilitas proses, dilanjutkan dengan membuat diagram sebab akibat (cause-effect) untuk mengetahui penyebab produk yang berada diluar batas kendali. Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa kadar Colour dan kadar FFA (Free Fatty Acid) sudah berada dalam batas kendali sedangkan kadar Iodine Value (IV) terdapat 2 data dari 30 data yang tidak memenuhi standar mutu. Berdasarkan hasil analisa yang di lakukkan dengan diagram sebab akibat, dapat diidentifikasi faktor - faktor penyebab kekurangan kualitas pada kadar IV (Iodine Value) seperti faktor metode yaitu pergantian resep yang tidak akurat, faktor manusia yaitu kurangnya kontrol dalam mengoperasikan mesin.