Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Analisis Efektifitas Kerja Pengangkatan Beban Pada Bagian Pengantongan Di PT. Pupuk Krueng Geukuh Muhammad Zeki; Iskandar Iskandar; Mohd Iqbal
Industrial Engineering Journal Vol 6, No 2 (2017)
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53912/iejm.v6i2.166

Abstract

Dewasa ini perkembangan teknologi sangatlah pesat, hampir semua lini kehidupan dipengaruhi oleh perkembangan teknologi. Seiring perkembangan teknologi maka tranformasi besar-besaran dari operator ke mesin-mesin yang berbasis komputerisasi pun terjadi, sehingga dampak dari permasalahan ini terjadi banyak pengangguran dimana-mana. Pesatnya perkembangan teknologi tidak serta-merta menggantikan manusia sebagai operator. Banyak kegiatan yang saat ini tetap harus dilakukan oleh manusia, diantaranya adalah proses pengangkatan beban ke suatu tempat dalam jarak yang dekat. PT. Pupuk Krueng Geukuh adalah sebuah perusahaan yang bergerak dibidang pembuatan Pupuk. Produksi pupuk yang dihasilkan adalah untuk memenuhi kebutuhan pertanian dalam negeri. Sebagai negara agraris Indonesia merupakan salah satu negara yang membutuhkan pupuk untuk kebutuhan pertanian. Proses akhir dari pembuatan pupuk adalah kegiatan distribusi, pada tahap ini kegiatan muat pupuk kedalam truk adalah kegiatan penting untuk kelancaran kegiatan distribusi. Kegiatan ini dilakukan di bagian gudang pengantongan pada perusahaan. Kegiatan ini berlangsung secara kontinu setiap hari untuk kelancaran distribusi pupuk. Berat pupuk sebesar 50 kg dan diangkat secara berulang-ulang ke dalam truk dengan jumlah rata-rata untuk masing-masing truk telah berdampak kepada kesehatan operator yang mengangkat karung pupuk kedalam truk hal ini diketahui melalui pengukuran denyut jantung, penyebaran kuisioner Nordic Body Map dan wawancara langsung dengan operator yang berkerja. Masalah ini diselesaikan dengan metode pendekatan biomekanik dan pendekatan fisiologis. Akhir dari penelitian ini diperoleh rancangan alat bantu yang dapat mengatasi jarak dalam pengangkatan beban sehingga dapat mengurangi rasa sakit pada bagian-bagian tubuh operator yang melakukan kegiatan pengangkatan pupuk dari atas pallet ke dalam truk.
Analisis perbaikan harga jual menggunakan metode activity based costing (Studi kasus: UKM Kopi Bubuk Gunpas) Windi, Windi Yardiani; Yusnawati; Muhammad Zeki
JENIUS : Jurnal Terapan Teknik Industri Vol 5 No 1 (2024): JENIUS: Jurnal Terapan Teknik Industri
Publisher : LPPMPK - Sekolah Tinggi Teknologi Muhammadiyah Cileungsi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37373/jenius.v5i1.854

Abstract

UKM kopi bubuk gunpas merupakan sebuah usaha yang bergerak dalam pengolahan kopi bubuk di desa Panti tepatnya di Kabupaten Pasaman, Provinsi Sumatera Barat. UKM kopi bubuk gunpas memproduksi kopi bubuk jenis premium, GP 1 dan GP 2. Perusahaan ini memiliki masalah dalam penentuan harga pokok produksi yang masih menggunakan metode tradisional dianggap kurang tepat karena ada beberapa biaya yang tidak dihitung seperti biaya penyusutan (depresiasi) dan biaya setiap aktivitas yang dilakukan. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi biaya aktivitas produksi menggunakan metode activity-based costing dan untuk menghitung harga pokok produksi menggunakan metode activity-based costing. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Activity Based Costing. Hasil penelitian yang diperoleh aktivitas produksi dikelompokkan menjadi kegiatan primer dan kegiatan sekunder. Biaya kegiatan primer adalah Rp. 469.055.429 dan kegiatan sekunder Rp. 41.680.000. Hasil perhitungan dari metode Activity Based Costing harga pokok produksi premium Rp. 51.278, GP 1 Rp. 37.797, GP 2 Rp. 38.097. Pendapatan yang didapatkan UKM kopi bubuk gunpas dengan menggunakan metode Activity Based Costing adalah 640.845.246/bulan
Identifikasi bobot parameter sustainable manufacturing pabrik kelapa sawit menggunakan metode analytical hierarchy process Yusnawati, Yusnawati; Muhammad Zeki; Taufan Arif Adlie; Yusri Nadya; Susilawati Ningsih
JENIUS : Jurnal Terapan Teknik Industri Vol 5 No 1 (2024): JENIUS: Jurnal Terapan Teknik Industri
Publisher : LPPMPK - Sekolah Tinggi Teknologi Muhammadiyah Cileungsi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37373/jenius.v5i1.1030

Abstract

PT. X adalah salah satu pabrik kelapa sawit di kabupaten Aceh Tamiang sebagai penghasil crude palm oil (CPO) dengan kapasitas olah pabrik adalah 30 ton/jam. Bahan baku yang digunakan adalah tandan buah segar. Keberadaan pabrik kelapa sawit selain memberikan dampak positif juga memberikan dampak negatif bagi masyarakat sekitar. CPO yang dihasilkan berperan dalam mendukung kelancaran hilirisasi turunan minyak kelapa sawit dan menambah lapangan pekerjaan. Hasil samping pabrik kelapa sawit ini adalah limbah cair, padat, maupun gas yang dibuang setiap hari ke lingkungan. Hal ini mengakibatkan kualitas lingkungan menurun. Limbah cair selain menimbulkan bau yang tidak sedap juga mencemari lingkungan karena kadar biochemical oxygen demand (BOD) yang masih di atas ambang batas yaitu lebih dari 100 mg/L dan kadar chemical oxygen demand (COD) lebih dari 350 mg/L. Begitu juga dengan kadar karbon dioksida yang langsung dibuang ke udara. Sustainable manufacturing merupakan suatu sistem manufaktur yang mengolah bahan baku menjadi produk jadi dengan meminimalkan dampak lingkungan. Tiga pilar utama yang mempengaruhi sustainable manufacturing yang biasa disebut dengan triple bottom line adalah lingkungan, ekonomi, dan sosial. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi bobot setiap parameter sustainable manufacturing di PT. X. Metode yang digunakan adalah analytical hierarchy process (AHP), merupakan metode yang objektif dalam mengukur pembobotan. Dari hasil pembahasan yang telah dilakukan prioritas utama dalam sustainable manufacturing adalah parameter lingkungan dengan nilai bobot sebesar 0,62, diikuti parameter ekonomi dengan bobot 0,27 dan yang terakhir adalah sosial dengan bobot 0,10. Dapat disimpulkan bahwa PT. X sudah memiliki wawasan akan pentingnya parameter lingkungan dalam sustainable manufacturing