AbstrakBeton adalah bahan konstruksi yang banyak dipakai dalam pembangunan infrastruktur. Akan tetapi, proses produksi semen menimbulkan adanya CO2 yang cukup besar yaitu pada satu ton semen menghasilkan 0,55 ton CO2 serta membutuhkan bahan bakar karbon yang dapat mengeluarkan emisi CO2 setara 0,45 ton serta menyebabkan Global Warming (Davidovits, 1994). Fly Ash merupakan material substitusi semen yang saat ini sering dilakukan penelitian serta digunakan. Fly ash merupakan limbah industri berasal dari pembakaran batubara, dengan ukuran diameter 1-150 µm (Siddique, 2004). Fly Ash memiliki kandungan SiO2 yang relatif tinggi, sehingga bisa digunakan sebagai material pozzolan substitusi semen yang bersifat mengikat dalam pembuatan beton. Fly Ash dengan kandungan >50% disertai dengan tambahan material superplastictizer akan dapat menjadikan struktur beton yang bersifat daktail dapat menggalir serta memadat mandiri, campuran ini disebut sebagai High Volume Fly Ash - Self Compacting Concrete (HVFA – SCC). Dalam penelitian ini akan dibahas besar kuat geser langsung beton HVFA – SCC pada kandungan fly ash 50% dan 60% kemudian hasil tersebut akan dikomparasikan dengan balok beton normal. Digunakan balok dobel L bertulang dengan penampang 10x 20x36 cm terdiri atas 5 balok beton normal dan 5 balok HVFA-SCC dengan kandungan fly ash 50% serta 5 balok HVFA-SCC dengan kandungan fly ash 60%. Pada uji kuat geser langsung digunakkan alat yaitu LVDT, dari pengujian ini akan diperoleh grafik hubungan Load-Displacement dengan tegangan geser maksimum beton HVFA-SCC 50%, 60% serta balok beton normal. Berdasarkan hasil penelitian benda uji dobel L HVFA-SCC memiliki kuat geser maksimum lebih besar daripada beton normal.Kata Kunci : fly ash, HVFA-SCC, kuat geser