Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Membangun gen aksi keluarga jujur, keluarga bahagia, sebagai budaya anti korupsi berbasis keluarga Ayu Linanda
Masyarakat Berdaya dan Inovasi Vol. 1 No. 2 (2020): Oktober
Publisher : Research and Social Study Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33292/mayadani.v1i2.16

Abstract

Titik nadir perjuangan dalam pembangunan berada pada tangan keluarga. Keluarga memiliki potensial dalam melahirkan nilai-nilai moral kehidupan berbudaya luhur, yang tumbuh dan berkembang di masyarakat. Kontekstual sederhana mengenai pemahaman keluarga memberi arti bahwa keluarga memberi pengaruh individu atau perseorangan, sehingga terbentuklah sebuah karakter yang dibawa saat bersosialisasi dtengah masyarakat. Makna itulah titik awal membangun budaya anti korupsi berbasis keluarga yang sesuai budaya luhur milik Indonesia, dengan harapan peranan keluarga mampu melahirkan dan menciptakan karakter kepemimpinan anti korupsi. Untuk itulah penekanan dukungan terhadap keluarga dalam memberantas korupsi perlu digalakkan. Dalam mewujudkan program pembangunan budaya anti korupsi berbasis keluarga tersebut, kegiatan pengabdian masyarakat dilaksanakan dengan target masyarakat yang bermukim di Kampung Pelangi Kelurahan Sidodadi Kota Samarinda dan diselenggarakan di Kampung Pelangi Kelurahan Sidodadi Kota Samarinda, karena kurangnya pemahaman masyarakat terhadap korupsi serta peran keluarga dalam keterlibatannya memberantas korupsi. Tujuan dilaksanakan di Kampung Pelangi Kelurahan Sidodadi Kota Samarinda untuk mensosialisasikan sebuah konsep yaitu membangun gen aksi keluarga jujur, keluarga bahagia sebagai budaya anti korupsi berbasis keluarga. Metode kegiatan pengabdian masyarakat dilaksanakan terdiri dari tahap persiapan yaitu pra survei, pembentukan tim, pembuatan dan pengajuan proposal, koordinasi tim dan mitra serta persiapan alat dan bahan pelatihan. Tahap pelaksanaan kegiatan berupa sosialisasi penyuluhan yang diisi dengan pemaparan materi dan diskusi interaktif. Tahap evaluasi dilakukan dengan perbandingan kondisi mitra sebelum dan sesudah pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat melalui metode wawancara dan observasi. Setelah itu, dilakukan penyusunan laporan yang kemudian dipublikasikan.
Penyuluhan Hukum Terhadap Akibat Hukum Pencemaran Lingkungan Sungai Karang Mumus di Kelurahan Sungai Dama Hudali Mukti; Parlindungan Pasaribu; Ayu Linanda
Jurnal Abdimas Mahakam Vol. 1 No. 1 (2017): Januari
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (309.619 KB) | DOI: 10.24903/jam.v1i1.234

Abstract

AbstrakKeberadaan sungai karang mumus, Kelurahan Sungai Dama, Kecamatan Samarinda Ilir, Kota Samarinda Kalimantan Timur selalu menjadi sorotan publik karena menurunnya kualitas air pencemaran sungai karang mumus yang disebabkan oleh limbah rumah tangga. Kurangnya kesadaran masyarakat terhadap akibat hukum yang ada bila mencemari lingkungan merupakan penyebab utama tidak efektifnya penegakan Peraturan Daerah Nomor 02 Tahun 2011 Tentang Pengelolaan Sampah di masyarakat. Hasil dari kegiatan pengabdian dapat terlihat dari bertambahnya wawasan masyarakat terhadap pemahaman akibat hukum pencemaran lingkungan sungai karang mumus yang mampu menumbuhkan kesadaran masyarakat dalam mencegah pencemaran lingkungan  sungai karang mumus, sehingga perlu adanya kegiatan sosialisasi lanjutan setingkat RW di Kelurahan Sungai Dama, Kecamatan Samarinda Ilir, Kota Samarinda Kalimantan Timur.