Fahriza Noor
Unknown Affiliation

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Hasil belajar matematika dan tingkat berpikir kreatif siswa SMP dalam pembelajaran berbasis masalah yang terintegrasi pendekatan saintifik Fahriza Noor; Winda Agustina
Math Didactic: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2 No 3 (2016)
Publisher : STKIP PGRI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33654/math.v2i3.46

Abstract

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pembelajaran berbasis masalah yang terintegrasi pendekatan saintifik terhadap hasil belajar dan tingkat berpikir kreatif siswa. Metode penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan pendekatan pretest and posttest two group design, sedangkan populasi dalam penelitian ini yaitu kelas 7 dengan sampel yang terambil yaitu 7A dan 7B di SPN 22 Banjarmasin. Hasil penelitian mengindikasikan bahwa (1) tidak terdapat pengaruh pembelajaran berbasis masalah yang terintegrasi pendekatan saintifik terhadap hasil belajar matematika siswa; (2) terdapat pengaruh pembelajaran berbasis masalah yang terintegrasi pendekatan saintifik terhadap tingkat berpikir kreatif matematika siswa.
Hubungan hasil belajar dan tingkat berpikir kreatif siswa dalam pembelajaran matematika Winda Agustina; Fahriza Noor
Math Didactic: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2 No 3 (2016)
Publisher : STKIP PGRI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33654/math.v2i3.49

Abstract

Sebagai makhluk sosial, kegiatan siswa erat kaitannya dengan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Akan tetapi, tak jarang siswa kesulitan mengatasi masalahnya karena kurang kreatif dalam menggunakan pengetahuannya. Tidak hanya berfokus pada hasil belajar, siswa hendaknya diberikan ruang untuk dapat mengembangkan kemampuan berpikir kreatifnya. Studi ini meneliti hubungan antara hasil belajar dan tingkat berpikir kreatif siswa SMP Negeri 22 Banjarmasin. Instrumen yang digunakan adalah soal pilihan ganda untuk mengukur hasil belajar dan soal uraian untuk mengukur tingkat berpikir kreatif siswa. Data hasil belajar dianalisis menggunakan teknik skor yang dikonversi ke nilai-nilai. Sedangkan data berpikir kreatif siswa dikategorikan menurut tingkat berpikir kreatif, yaitu sangat kreatif (4), kreatif (3), cukup kreatif (2), kurang kreatif (1), dan tidak kreatif (0). Selanjutnya, kedua data diuji dengan analisis statistik nonparametrik menggunakan teknik korelasi Spearman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada korelasi antara hasil belajar dengan tingkat berpikir kreatif siswa.
Kemampuan berpikir kritis dan komunikasi matematis siswa SMP dalam pembelajaran problem posing berbasis kearifan lokal Kalimantan Selatan Fahriza Noor; Mayang Gadih Ranti
Math Didactic: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 4 No 3 (2018): September - Desember 2018
Publisher : STKIP PGRI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33654/math.v4i3.116

Abstract

The purpose of this study was to determine students 'critical thinking skills and students' mathematical communication in problem posing learning based on South Kalimantan's local wisdom. This research method is pretest and posttest two group design. The sample in this study were 7A and 7B classes at Banjarbaru 1 Junior High School. Data collection was carried out using test instruments. Data analysis is done descriptively and inferential statistics. The results indicate (1) there is no effect of problem posing learning based on the local wisdom of South Kalimantan on students' critical thinking skills; (2) there is no effect of learning based on South Kalimantan's local wisdom on students' mathematical communication skills; (3) descriptively, problem posing learning based on South Kalimantan's local wisdom is better than conventional learning in critical thinking skills and students' mathematical communication.
Hubungan antara kemampuan berpikir kritis dengan kemampuan komunikasi matematis siswa SMP pada pembelajaran matematika Fahriza Noor; Mayang Gadih Ranti
Math Didactic: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 5 No 1 (2019)
Publisher : STKIP PGRI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33654/math.v5i1.470

Abstract

This research aims to identify the correlationof Critical Thinking and Mathematical Communication Ability.Critical thinking is an ability to clarify and improve understanding which aids in drawing appropriate conclusions and making the best decisions. Mathematical Communication is an ability to express mathematical idea written or orally. The research method is descriptive method. The Populations of research were all students of SMPN 1 Banjarbaru year VII. The sample of Population were 56 students of class VII A and VII B. The Data was collected by a test. The data was analyzed use Spearman Correlation Test. Spearman Correlation Test results shows that significance was 0,00 < 0,01, then Ho was rejected and the conclusion was there is a correlation of crtical thinking ability and mathematical communaction ability.
IDENTIFIKASI TINGKAT BERPIKIR GEOMETRI SISWA SMP BERDASARKAN TEORI VAN HIELE Abdul Jabar; Fahriza Noor
Jurnal Pendidikan Matematika VOLUME 2 NOMOR 2 JUNI 2015
Publisher : UIN Antasari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18592/jpm.v2i2.1172

Abstract

Diawali dari nilai geometri siswa Indonesia yang berada dibawah rata-rata Internasional pada TIMSS 2011, maka peneliti tertarik untuk menyelidiki tingkat berpikir geometri siswa dengan menggunakan instrumen tes yang dibuat oleh Van Hiele. Tujuan dalam penelitian ini yaitu (1) untuk mengetahui tingkat berpikir geometri siswa berdasarkan teori Van Hiele secara keseluruhan (2) untuk mengetahui tingkat berpikir geometri siswa berdasarkan teori Van Hiele jika ditinjau dari jenjangnya (3) untuk mengetahui tingkat berpikir geometri siswa berdasarkan teori Van Hiele jika ditinjau dari jenis kelamin. Metode penelitian yang digunakan yaitu deskriptif kuantitatif dengan pendekatan survey. Tempat penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 1 Banjarbaru. Sampel penelitian ini sebanyak 90 siswa yang terdiri dari 45 siswa laki-laki dan 45 siswa perempuan.  Analisis data dilakukan secara deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Tingkat berpikir geometri siswa secara keseluruhan yaitu sebanyak 8% siswa masih berada pada tingkat 0, 32% berada pada tingkat 1, 40% berada pada tingkat kedua, 1% berada pada tingkat ketiga, 0% berada pada tingkat keempat dan kelima, serta 19% tidak dapat ditempatkan, (2) Tingkat berpikir geometri siswa kelas 9 lebih baik dibandingkan siswa kelas 7 dan 8. (3) Tingkat berpikir geometri siswa perempuan lebih baik dibandingkan siswa laki-laki. Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka peneliti menyarankan bahwa (1) perlunya perbaikan dalam pembelajaran geometri di dalam kelas untuk meningkatkan level berpikir geometri siswa yang masih rendah. (2) Perlu dilakukan wawancara lebih mendalam untuk menelusuri proses berpikir geometri siswa berdasarkan teori Van Hiele.