Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

HUBUNGAN TUNDAAN DAN PANJANG ANTRIAN TERHADAP KONSUMSI BAHAN BAKAR MINYAK PADA LAJUR PENDEKAT SIMPANG (Studi Kasus pada Jalan Arteri Kota Surakarta) Lukman Khafidz; Agus Sumarsono; Amirotul M.H Mahmudah
Matriks Teknik Sipil Vol 4, No 3 (2016): September 2016
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (226.5 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v4i3.37083

Abstract

BBM merupakan salah satu sumber daya alam yang jumlahnya sangat terbatas, sehingga ketersediaan BBM akan semakin langka seiring meningkatnya kebutuhan energi terutama di bidang transportasi. Peningkatan jumlah kendaraan bermotor menyebabkan semakin meningkatnya konsumsi BBM untuk energi kendaraan bermotor. Kondisi kendaraan berhenti (idle) akibat simpang bersinyal mengakibatkan bahan bakar terbuang percuma. Sehingga penelitian analisa konsumsi BBM yang terbuang pada saat kendaraan berhenti (idle) akibat simpang bersinyal perlu diteliti. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan tundaan dan panjang antrian terhadap konsumsi bahan bakar akibat simpang bersinyal di Kota Surakarta. Survai primer yang dilakukan dalam penelitian ini berupa volume kendaraan, lama tundaan dan panjang antrian pada simpang. Konsumsi BBM berdasarkan lama tundaan dengan menggunakan persamaan pada saat berhenti (idle) dari LAPI-ITB. Hubungan tundaan dan panjang antrian dengan konsumsi BBM menggunakan analisis regresi linier, dengan nilai konsumsi BBM (Y, liter) sebagai variable terikat dipengaruhi oleh variable bebas yaitu tundaan (X1,detik) dan panjang antrian (X2, meter). Berdasarkan analisis dan pembahasan, kesimpulan yang didapat adalah nilai rata-rata tundaan, panjang antrian dan konsumsi bahan bakar minyak pada masing-masing pendekat simpang di Surakarta secara berturut-turut pendekat selatan Simpang Manahan 95,4 detik, 27,6 m dan 0,502 liter, pendekat selatan Simpang Sumber 100,8 detik, 45,66 m dan 0,316 liter, pendekat barat Simpang Panggung 119,63 detik, 63,2 m dan 0,701 liter dan pendekat barat Simpang Pedaringan 74,23 detik, 50,68 m dan 0,416 liter.Model persamaan yang diperoleh tidak memenuhi kriteria sehingga tidak dapat digunakan.
HUBUNGAN DURASI PARKIR DENGAN DURASI PENGANTARAN DAN JARAK ASAL TUJUAN MUATAN ANGKUTAN BARANG MENGGUNAKAN ANALISIS REGRESI (Studi Kasus: Jalan Ki Mangun Sarkoro - Jalan Sumpah Pemuda - Jalan Ring Road Surakarta) Dewi Handayani; Hanifa Indira Ryandhini; Amirotul M.H Mahmudah
Matriks Teknik Sipil Vol 3, No 4 (2015): Desember 2015
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/mateksi.v3i4.37253

Abstract

Karakteristik muatan seperti jenis muatan mudah busuk dan jenis muatan tidak mudah busuk berpotensi mempengaruhi durasi parkir yang dilakukan oleh operator angkutan barang, dalam hal ini adalah supir angkutan barang. Kebutuhan durasi parkir angkutan barang merupakan salah satu pertimbangan dalam perencanaan suatu lahan parkir. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan durasi parkir dengan durasi pengantaran dan jarak asal tujuan muatan yang dikategorikan berdasarkan jenis muatan. Durasi pengantaran merupakan waktu yang dibutuhkan untuk mengantarkan muatan, sementara jarak asal muatan merupakan jarak yang harus tempuh dalam pengantaran muatan. Penelitian ini dilakukan di sepanjang Jalan Ki Mangun Sarkoro, Jalan Sumpah Pemuda, dan Jalan Ring Road Surakarta. Data diperoleh melalui wawancara dan pengisian kuesioner terhadap operator angkutan barang. Durasi parkir berperan sebagai variabel terikat (Y), sedangkan durasi pengantaran muatan dan jarak asal tujuan muatan berperan sebagai variabel bebas (X1 dan X2). Analisis dilakukan berdasarkan prinsip analisis regresi dengan menghubungkan masing-masing variabel bebas dengan variabel terikat sesuai dengan jenis muatan, yaitu jenis muatan mudah busuk dan tidak mudah busuk. Hasil analisis menunjukkan bahwa durasi pengantaran dan jarak asal tujuan muatan memiliki pengaruh yang kurang signifikan terhadap durasi parkir angkutan barang. Hal tersebut didukung oleh model terbaik yang dihasilkan, yaitu untuk jenis muatan tidak mudah busuk adalah Y = 60,8491.e0,0003.X2 dengan nilai koefisien determinasi (R2) = 0,0091. Untuk jenis muatan mudah busuk adalah Y = 80,6553.e0,0003.X2 dengan nilai koefisien determinasi (R2)= 0,0041. Dari kondisi tersebut diketahui bahwa durasi parkir angkutan barang lebih dipengaruhi oleh persepsi operator sehingga dalam perencanaan suatu lahaan parkir terkait pengaturan durasi parkir dapat lebih dipertimbangkan untuk menekankan pada penggunaan regulasi yang tegas terhadap operator angkutan barang.
STUDI GELOMBANG KEJUT PADA PERLINTASAN KERETA API DENGAN MENGGUNAKAN EMP ATAS DASAR ANALISIS HEADWAY (Studi Kasus Pada Jalan R.M. Said Pasar Nangka Surakarta) Dananjaya Putra Martha; Agus Sumarsono; Amirotul M.H Mahmudah
Matriks Teknik Sipil Vol 5, No 3 (2017): September 2017
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (663.575 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v5i3.36734

Abstract

Perlintasan Kereta Api (KA) pada jalan R M Said merupakan salah satu perlintasan KA di kota Surakarta yang menghubungkan stasiun Balapan dengan stasiun Purwosari. Pada perlintasan KA ini sering terjadi penutupan palang pintu karena perlintasan ini merupakan jalur utama KA di kota Surakarta. Penutupan palang pintu perlintasan mengakibatkan tundaan dan antrian. Studi gelombang kejut ( ) dilakukan di lokasi perlintasan KA tersebut untuk mendapatkan panjang antrian yang terjadi dan berapa lama waktu penormalan yang diperlukan lalu lintas kembali normal. Penelitian ini dilakukan pada hari Kamis, 22 September 2016 pukul 05.30-08.30. Penelitian ini menggunakan emp berdasarkan analisis headway untuk mengkonversi jumlah kendaraan menjadi satuan mobil penumpang (smp). Selanjutnya dicari hubungan matematis antara volume, kecepatan dan kepadatan menggunakan model greenshield. Dengan model greenshield didapatkan kecepatan arus bebas (Sff), kepadatan pada kondisi mancet total (Dj), dan volume maksimal (Vm). Hasil tersebut sangat penting untuk menghitung nilai gelombang kejut, panjang antrian maksimum, dan waktu penormalan. Mencari nilai MAPE (Mean Absolute Percentage Error) untuk mengetahui keakuratan perhitungan dengan cara membandingkan hasil perhitungan panjang antrian maksimum dan waktu penormalan dengan yang terjadi di lapangan. Hasil penelitian studi gelombang kejut dengan EMP berdasarkan analisis headway didapatkan nilai gelombang kejut = -5,23 km/jam (gelombang kejut mundur bentukan); = -18,62 km/jam (gelombang kejut mundur pemulihan); dan = 13,39 km/jam (gelombang kejut maju pemulihan), panjang antrian maksimum (QM) sebesar 183,72 meter dengan rata-rata durasi penutupan selama 90,91 detik dan membutuhkan waktu penormalan (T) selama 161,95 detik. Nilai MAPE yang dihasilkan sebesar 2,69 %.
APLIKASI WEB ANALISIS KINERJA SIMPANG BERSINYAL DENGAN METODE MANUAL KAPASITAS JALAN INDONESIA 1997 Gery Riyandi; Setiono Setiono; Amirotul M.H Mahmudah
Matriks Teknik Sipil Vol 5, No 2 (2017): Juni 2017
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (458.958 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v5i2.36851

Abstract

Analisis kinerja simpang bersinyal dengan metode Manual Kapasitas Jalan Indonesia 1997 merupakan analisis yang dilakukan secara manual. Analisis secara manual yaitu permasalahan masukan data yang terkadang keliru, perhitungan yang memakan waktu lama. Kekurangan tersebut mengakibatkan kurang effisiennya perhitungan manual untuk pemakaian pada waktu saat ini. Kekurangan tersebut dapat diselesaikan dengan perancangan alat bantu berupa website. Penelitian dilakukan dua tahap yaitu tahap analisis dan perancangan proses analisis usulan dan tahap perancangan interface. Pada tahap analisis dan perancangan proses analisis, dilakukan identifikasi sistem berupa proses analisis secara manual dan analisis dengan sistem aplikasi web. Proses analisis manual dengan metode Manual Kapasitas Jalan Indonesia 1997 menjadi acuan dalam pembuatan sistem aplikasi web. Pada tahap perancangan dilakukan perancangan tata letak interface, penggunaan basis data, dan penyusunan program aplikasi berupa website. Penggunaan basis data pada media terpilih dengan program aplikasi MySQL. Penyusunan program aplikasi dengan bantuan Adobe Dreamweaver. Hasil dari penelitian adalah program aplikasi web dengan basis data. Validasi secara sistem menunjukkan bahwa aplikasi dapat berjalan dengan baik. Disamping validasi terhadap sistem, langkah verifikasi juga dilakukan dengan membandingkan hasil perhitungan program dengan hasil perhitungan manual. Dapat disimpulkan bahwa keduanya tidak berbeda secara signifikan. Dan perhitungan program dapat dilakukan dengan lebih cepat dengan hasil benar.
HUBUNGAN PENINGKATAN KEBISINGAN, PENURUNAN KECEPATAN DAN DIMENSI LEBAR SPEED BUMPS DI PERMUKIMAN (Studi Kasus beberapa Speed Bumps di Surakarta) Dewi Handayani; Galih Setyo Hadi; Amirotul M.H Mahmudah
Matriks Teknik Sipil Vol 4, No 1 (2016): Maret 2016
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (431.438 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v4i1.37119

Abstract

Speed bump merupakan salah satu alat pengendali kecepatan vertikal yang sering ditemui di ruas jalan permukiman. Speed Bumps berfungsi untuk mengendalikan kecepatan kendaraan bermotor yang melintas. Dilain sisi pemasangan speed bumps dapat meningkatkan kebisingan di daerah sekitar saat dilintasi kendaraan bermotor. Dimensi lebar speed bumps yang beragam dapat mempengaruhi kecepatan dan kebisingan yang beragam pula. Penelitian ini menggunakan analisis regresi linier dan menggunakan SPSS versi 17 dengan metode enter dan stepwise. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini meliputi dimensi lebar APKV/speed bump (X1, cm) dan peningkatan kebisingan (X2, dBA) serta penurunan kecepatan pada sepeda motor dan mobil (Y, km/jam). Berdasarkan hasil analisis model yang terbaik untuk sepeda motor adalah Y = -0,896 + 0,186X1 dengan R2 = 0,406 dan untuk mobil Y = -2,067 + 0,176 X1 dengan R2 = 0,502, X1 merupakan dimensi lebar speed bump. Kebisingan rata-rata sepeda motor sebelum melintasi speed bumps 71,09 dBA dan kebisingan rata-rata saat melintasi speed bumps 74.19 dBA. Untuk mobil kebisingan rata-rata sebelum melewati speed bumps 66,51 dBA dan kebisingan rata-rata saat melintasi speed bumps 69,34 dBA.
KAJIAN SISTEM CONTRAFLOW BUS LANES DI JALAN BRIGJEND SLAMET RIYADI SURAKARTA Dedy Ismail Hartono; Budi Yulianto; Amirotul M.H Mahmudah
Matriks Teknik Sipil Vol 4, No 4 (2016): Desember 2016
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/mateksi.v4i4.37023

Abstract

Permasalahan transportasi sekarang ini tidak dapat diselesaikan dengan cara konvensional yaitu dengan melakukan pelebaran jalan karena terbatasnya lahan, untuk mengatasi permasalahan tersebut digunakan metode transportasi berkelanjutan. Bus Rapid Transit (BRT) adalah salah satu bentuk dari penerapan transportasi berkelanjutan. Batik Solo Trans (BST) adalah BRT yang terdapat di Kota Surakarta. BST koridor 1 memiliki rute satu arah sehingga kurang efektif dalam melayani penumpang. Tujuan dari kajian ini adalah untuk mengetahui tingkat pelayanan jalan dan simpang pada kondisi eksisting dan beberapa rencana, kemudian dari beberapa rencana tersebut dipilih rencana yang paling optimal. Pada kajian ini dilakukan survei pada jam puncak pagi yaitu jam 6.30 - 7.30 dan jam puncak siang yaitu jam 12.30 - 13.30. Data yang diambil dari survei tersebut antara lain : data volume lalu lintas, data hambatan samping, waktu sinyal. Ruas jalan yang di survei meliputi Jalan Brigjend Slamet Riyadi dari Simpang 4 Gendengan hingga Bundaran Gladak dengan ruas jalan sekitarnya serta Simpang bersinyal yang ada dalam wilayah tersebut. Sistem contra flow dianggap dapat mengatasi permasalahan satu arah tersebut. Pada kajian ini dibahas mengenai rencana contra flow untuk BST koridor satu melalui Jalan Brigjend Slamet Riyadi dengan menggunakan beberapa alternatif rencana. Setelah itu dilakukan analisis untuk kondisi eksisting dan beberapa kondisi rencana. Setelah dianalisis dengan metode Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997. Hasil analisis rencana yang memiliki total skor tertinggi adalah BST melaju contra flow pada jalur kereta api dengan parkir on street dihilangkan dan BST melaju contra flow pada jalur sebelah utara kereta api dengan parkir on street dihilangkan. Karena rencana contra flow dijalur kereta api bertentangan dengan undang-undang maka rencana yang paling optimal adalah menggunakan rencana contra flow pada lajur sebelah jalan kereta api dan parkir on street yang dihilangkan.
ANALISIS KEPENTINGAN DAN KINERJA PELAYANAN KERETA API KOMUTER ( STUDI KASUS PRAMBANAN EKSPRESS II) Thoyib Abrori Hudi; Agus Sumarsono; Amirotul M.H Mahmudah
Matriks Teknik Sipil Vol 5, No 1 (2017): Maret 2017
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/mateksi.v5i1.36974

Abstract

Kereta api komuter Prambanan Ekspress II merupakan salah satu angkutan umum berkapasitas besar yang mampu mendukung kebutuhan pergerakan masyarakat Solo-Yogyakarta. Analisis Importance Performance Analysis (IPA) dan Customer Satisfaction Index (CSI) dibutuhkan untuk menjaga dan meningkatkan mutu kinerja kereta api komuter Prambanan Ekspress II. Hasil dari penelitian ini didapat bahwa karakteristik penumpang kereta api komuter Prambanan Ekspress II mayoritas adalah penumpang wanita sebanyak 54,81%, usia penumpang mayoritas adalah usia produktif yaitu 24-50 tahun sebanyak 46,15%, pendidikan penumpang mayoritas adalah perguruan tinggi sebanyak 69,23%, pekerjaan penumpang mayoritas adalah pelajar/mahasiswa sebanyak 46%, penumpang yang sudah berpenghasilan mayoritas berpenghasilan di atas 2.000.000 rupiah, dan maksud perjalanan penumpang mayoritas untuk sekolah/kuliah sebanyak 30,7%. Secara keseluruhan kinerja kereta api komuter Prambanan Ekspress II sudah cukup baik, berdasarkan analisis CSI pelayanan kereta api komuter Prambanan Ekspress II telah berhasil memuaskan penumpang sebesar 62,94%. Berdasarkan analisis IPA dapat diketahui bahwa pelayanan yang perlu dipertahankan kinerjanya antara lain fasilitas di stasiun, keamanan saat berada didalam kereta, kenyamanan saat di dalam kereta,kondisi toilet di stasiun, harga tiket yang ditawarkan, serta kecepatan pelayanan tiket.
STUDI KINERJA DAN PERSEPSI PENUMPANG TERHADAP PELAYANAN MINIBUS PO. DADI AGUNG (Studi Kasus Minibus Rute Terminal Klaten-Wedi-Bayat-Cawas) Agri Alan Pratama; Dewi Handayani; Amirotul M.H Mahmudah
Matriks Teknik Sipil Vol 5, No 4 (2017): Desember 2017
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/mateksi.v5i4.36902

Abstract

Angkutan umum di pedesaan mulai berkurang peminatnya yang berakibat pada minimnya penghasilan pengusaha angkutan umum sehingga dapat memperburuk kinerja angkutan yang sudah ada. Pada rute Terminal Klaten-Wedi-Bayat-Cawas terdapat angkutan jenis minibus PO.Dadi Agung dengan kapasitas 26 tempat duduk yang masih beroperasi dan memiliki ijin resmi trayek dari Dinas Perhubungan Kabupaten Klaten. Meskipun angkutan ini memiliki nilai load factor yang relatif kecil, tetapi keberadaannya masih tetap bertahan, hal ini berarti bahwa angkutan ini masih dibutuhkan oleh masyarakat. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan nilai kinerja angkutan tersebut dan membandingkannya dengan persepsi penumpang. Penelitian dilakukan terhadap angkutan pedesaan minibus PO. Dadi Agung kapasitas 26 tempat duduk pada rute Terminal Klaten-Wedi-Bayat-Cawas. Pengukuran kinerjadilakukan dengan metode survai langsung di lapangan. Parameter pengukuran kinerja adalah terhadap load factor, headway, waktu tunggu penumpaang, kecepatan perjalanan, dan waktu perjalanan. Pengukuran persepsi terhadap pengguna dilakukan dengan metode kuisioner dengan skala Lickert. Survai dilakukan pada hari libur dan hari kerja. Hasil penelitian didapatkan load factor = 21.12% , headway = 52.04 menit, waktu tunggu penumpang = 26.21 menit , waktu perjalanan = 55.37 menit, kecepatan perjalanan per segmen = 27.37 km/jam dan kecepatan perjalanan = 27.64 km/jam. Persepsi pengguna terhadap kinerja diperoleh: Ketersediaan tempat duduk baik (nilai 3.67), waktu tunggu penumpang baik (nilai 3.6), lama perjalanan baik (nilai 3.53), kecepatan perjalanan baik (nilai 3.6). pengukuran nilai persepsi menggunakan skala Lickert.
EVALUASI TINGKAT PELAYANAN PEJALAN KAKI, PESEPEDA, DAN ANGKUTAN UMUM MENGGUNAKAN TIC-TOOLS YANG BERDASAR HCM 2010 DI KAWASAN PASAR GEDE SURAKARTA Eliza Winasrika Arba'inisiah; Budi Yulianto; Amirotul M.H Mahmudah
Matriks Teknik Sipil Vol 5, No 1 (2017): Maret 2017
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (454.387 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v5i1.36953

Abstract

Pasar Gede Kota Surakarta merupakan kawasan komersial dengan aktifitas perdagangan yang tinggi. Aktifitas tersebut membangkitkan arus lalu lintas yang menjadi permasalahan tersendiri pada kawasan ini. Untuk itu, maka diperlukan penataan kawasan. Pemkot Surakarta telah melakukan penataan ulang kawasan Pasar Gede dengan konsep kawasan transportasi berkelanjutan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi tingkat pelayanan multimoda yang terdiri dari pejalan kaki, pesepeda dan angkutan umum pada kondisi eksisting dan setelah penanganan. Kondisi eksisting merupakan kondisi sebelum dilakukan penataan ulang kawasan, sedangkan kondisi setelah penanganan merupakan kondisi setelah penataan ulang kawasan. Metode analisis yang digunakan adalah analisis tingkat pelayanan multimoda berbasis web dengan domain tic-tools.com yang berdasarkan HCM 2010. Hasil tingkat pelayanan pejalan kaki kondisi eksisting masuk kategori A sampai dengan C, pesepeda masuk kategori B sampai dengan D, dan angkutan umum masuk kategori B dan C. Tingkat pelayanan pejalan kaki setelah penanganan masuk kategori A dan B, pesepeda dan angkutan umum masuk kategori B dan C.
STUDI AKURASI INFORMASI WAKTU PERJALANAN (Studi Kasus : Simpang Sroyo-Simpang Mojosongo, Surakarta) Arief Rahman Hakim; Amirotul M.H Mahmudah; Dewi Handayani
Matriks Teknik Sipil Vol 4, No 4 (2016): Desember 2016
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/mateksi.v4i4.37029

Abstract

Waktu perjalanan merupakan salah satu informasi penting yang ditampilkan diVariabel Message Sign (VMS). Untuk menyediakan informasi waktu perjalanan tersebut dibutuhkan metode estimasi waktu perjalanan yang mempunyai akurasi tinggi, maka perlu mengamati apakah pengguna jalan menerima akurasi dari estimasi waktu perjalanan. Penelitian ini bertujuan mengetahui pendapat pengguna jalan mengenai akurasi informasi waktu perjalanan terhadap waktu perjalanan sebenarnya dan pemiliahan rute dengan informasi tersebut. Desain kuisioner wawancara terhadap pengguna jalan disusun dengan metode stated preference yaitu menyediakan sembilan skenario yang berbeda. Penelitian ini menggunakan atribut informasi waktu perjalanan yaitu 6 menit,7 menit, dan 8 menit dan waktu perjalanan aktual yang diperoleh dengan menambahkan informasi waktu perjalanan dengan tingkat kesalahan, masing-masing ditambah tingkat kesalahan 5%,10%,dan 15%. Hasil analisis data menunjukkan bahwa perjalanan dengan jarak 5,5 km dan perkirakan waktu perjalanan 6-8 menit, pengguna jalan akan beralih anggapan dari akurat ke tidak akurat, pada probabilitas 50% dengan kesalahan waktu perjalanan antara informasi dengan waktu sebenarnya adalah 138 detik atau 2 menit 18 detik. Analisis juga berdasarkan karakteristik pengguna jalan yaitu karakteristik jenis kendaraan mobil penumpang memiliki toleransi waktu paling besar yaitu 2 menit 51 detik dan karakteristik maksud perjalanan dengan maksud perjalanan sekolah memiliki toleransi waktu paling kecil yaitu 1 menit 45 detik.