Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

STUDI PERBANDINGAN ESTIMASI KESALAHAN PADA LINEAR MODEL DAN INSTANTANEOUS MODEL DALAM MENGESTIMASI WAKTU PERJALANAN BERBASIS KECEPATAN SESAAT (LOKASI STUDI : RING ROAD UTARA SURAKARTA) Ikhsan Dwi Kurniawan; Amirotul M.H Mahmudah; Slamet Jauhari Legowo
Matriks Teknik Sipil Vol 4, No 4 (2016): Desember 2016
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (357.775 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v4i4.37061

Abstract

Waktu perjalanan merupakan waktu yang dibutuhkan kendaraan untuk melewati suatu ruas jalan dengan jarak tertentu dan pada kecepatan tertentu. Terdapat beberapa metode yang dapat digunakan untuk mengestimasi waktu perjalanan pada suatu ruas jalan. Metode tersebut memiliki estimasi kesalahan yang berbeda-beda. Estimasi kesalahan merupakan selisih antara waktu perjalanan aktual dengan waktu perjalanan hasil dari estimasi. Jika hasil estimasi kesalahannya besar maka waktu perjalanan hasil dari estimasi tidak akurat. Sedangkan jika estimasi kesalahannya rendah maka waktu perjalanan hasil dari estimasi mendekati akurat. Metode estimasi waktu perjalanan yang memiliki estimasi kesalahan yang rendah nantinya dapat digunakan untuk menginformasikan kepada pengguna jalan mengenai waktu perjalanan pada suatu ruas jalan. Mempertimbangkan pentingnya mengetahui estimasi kesalahan dari metode estimasi waktu perjalanan, maka dibutuhkan studi tentang perbandingan estimasi kesalahan untuk beberapa metode estimasi waktu perjalanan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan estimasi kesalahan metode estimasi waktu perjalanan antara linear model dan instantaneous model berdasarkan data kecepatan sesaat menggunakan Time Mean Speed (TMS). Lokasi penelitian berada di Ring Road Utara Surakarta dengan kondisi lalu lintas mixed traffic. Data primer yang digunakan dalam penelitian ini adalah arus kendaraan, kecepatan sesaat dan waktu perjalanan aktual. Data kecepatan sesaat dalam penelitian ini diperoleh dari cara manual dan alat speed gun. Sedangkan untuk waktu perjalanan aktual diperoleh dari survei plat nomer kendaraan. Untuk mengetahui estimasi kesalahan dari linear model dan instantaneous model digunakan uji indikator statistik, yaitu Root Mean Square Error (RMSE), Mean Absolute Error (MAE), dan Mean Absolute Relative Error (MARE). Dari hasil analisis didapatkan bahwa untuk data kecepatan sesaat yang menggunakan cara manual dan alat speed gun, linear model memiliki estimasi kesalahan yang lebih rendah dari instantaneous model. Walaupun demikian, perbedaannya tidak signifikan.
ANALISIS EKONOMI GEDUNG PARKIR MOBIL TERPUSAT DI KAMPUS UNS Raffel Muna Prawira; Dewi Handayani; Amirotul M.H Mahmudah
Matriks Teknik Sipil Vol 5, No 1 (2017): Maret 2017
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/mateksi.v5i1.36972

Abstract

Universitas Sebelas Maret sedang melakukan pembenahan untuk mengatasi permasalahan parkir pengguna mobil yang ada permasalahan yang utama yang menjadi permasalahan parkir adalah terus meningkatnya jumlah pengendara pengguna mobil dibandingkan dengan jumlah parkiran yang tersedia di UNS dan juga hasil dari gas buang yang terjadi dari pengendara pengguna mobil tersebut dan dalam renstra green campus UNS direncanakan akan dibangun gedung parkir sebagai penyelesain masalah. Penelitian ini menganalisis kebutuhan parkir kendaraan khususnya penggunamobil yang nantinya digunakan untuk analisis kelayakan ekonomi gedung parkir yang rencananya akan di bangun di dua lokasi. Data parkir didapat dari survey kordon dan dari survey kuisioner untuk potensi pemilihan gedung parkir.Data sekunder rencana biaya pembangunan gedung, biaya operasional dan perawatan diambil dari pedoman harga bangunan pembangunan gedung Negara nomor 50 tahun 2014 dan lokasi parkir.Perhitungan manfaat (benefit) gedung parkir dilakukan untuk menganalisis kelayakan dengan metode,Benefit Cost Ratio, Net Present Value, Internal Rate Of Return, akan dibuat dua skenario untuk tarif dan akan dibuat dua cara pembangunan yaitu dari gedung parkir depan terlebih dahulu setelah itu baru gedung parkir belakang dan sebaliknya. Dari hasil analisis kebutuhan parkir yang dilakukan untuk mendesain gedung parkir dengan menggunakan akumulasi tertinggi sebesar 860 kendaraan. Dari hasil analisis kelayakan ekonomi, diketahui bahwa, alternatif I untuk gedung parkir depan didapat Net Present Value> 0, Benefit Cost Ratio> 1, Internal Rate Of Return 11,176% dan Break Event Point ditahun ke-18 alternatif I gedung parkir depan Layak dan alternatif I untuk gedung parkir belakang didapat Net Present Value> 0, Benefit Cost Ratio> 1, Internal Rate Of Return 11,136% dan Break Event Point ditahun ke-14 alternatif I gedung parkir belakang Layak.Untuk Alternatif II gedung parkir depan didapat Net Present Value< 0, Benefit Cost Ratio< 1 tidak ada Break Event Point alternatif II gedung parkir depan tidak layak dan untuk alternatif II gedung parkir belakang didapat Net Present Value< 0, Benefit Cost Ratio< 1 tidak ada Break Event Point alternatif II gedung parkir belakang tidak layak.
ANALISA KARAKTERISTIK DAN PERSEPSI PENGUNJUNG TERHADAP FASILITAS PARKIR SOLO GRAND MALL SURAKARTA Yoas Armaditya Ricky Pratama; Budi Yulianto; Amirotul M.H Mahmudah
Matriks Teknik Sipil Vol 4, No 4 (2016): Desember 2016
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/mateksi.v4i4.37021

Abstract

Manusia dituntut untuk menggunakan sarana transportasi dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Jumlah pengguna kendaraan bermotor semakin bertambah berarti akan semakin banyak pula lahan parkir yang harus disediakan. Demikian halnya dengan pusat perbelanjaan seperti Solo Grand Mall. Tujuan penelitian adalah mengetahui kapasitas ruang parkir, memperoleh pendapat pengunjung terhadap sistem pelayanan ruang parkir, mengetahui alasan pengunjung mengapa memilih ruang parkir on street, dan mengetahui tingkat kesesuaian desain parkir dengan standar yang ditetapkan. Metode analisa yang digunakan adalah Importance Performance Analysis (IPA), Customer Satisfaction Index ( CSI), dan analisa deskriptif. Variabel yang digunakan terdiri dari karakteristik dimensional dan karakteristik kualitatif. Penentuan jumlah sampel menggunakan metode Slovin. Pemilihan sampel berdasarkan metode simple random sampling. Analisa deskriptif digunakan dalam penilaian karakteristik ruang parkir dan kapasitas ruang parkir. Pembagian kuesioner juga digunakan dalam penilaian persepsi pengunjung terhadap pemilihan parkir on street dengan sistem ranking. Akumulasi parkir mencapai 312 kendaraan sedangkan kapasitas parkir yang tersedia ialah 660 kendaraan, ini berarti kapasitas ruang parkir sudah memadai. Satuan ruang parkir, lebar gang parkir, kemiringan ramp, dan pencahayaan belum memenuhi standar yang ditetapkan. Hasil analisa CSI sebesar 67,8 % yang menunjukkan bahwa pengunjung merasa puas. Melalui hasil IPA, pengelola parkir perlu memperhatikan kemiringan ramp, lebar ramp, dan ventilasi/pertukaran udara. Hasil survei dengan sistem ranking, pengunjung memilih untuk parkir di Jl. Slamet Riyadi dengan alasan utama yaitu merasa kurang nyaman dengan fasilitas parkir yang disediakan Solo Grand Mall. Diikuti secara berurutan yaitu kemudahan parkir, tarif parkir, jarak, dan waktu.
KORELASI ALOKASI WAKTU KEGIATAN MAHASISWA DI KAMPUS DAN KEBUTUHAN RUANG PARKIR SEPEDA MOTOR DENGAN METODE ANALISIS REGRESI (STUDI KASUS: FAKULTAS TEKNIK UNS) Achmad Bagus Asngad; Dewi Handayani; Amirotul M.H Mahmudah
Matriks Teknik Sipil Vol 3, No 4 (2015): Desember 2015
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/mateksi.v3i4.37237

Abstract

Penggunaan sepeda motor oleh mahasiswa di Universitas Sebelas Maret berpengaruh pada kebutuhan parkir di kampus. Selama berkegiatan di kampus, mahasiswa memarkir sepeda motor pada fasilitas parkir kampus, maka ingin diketahui korelasi alokasi kegiatan mahasiswa di kampus dan kebutuhan ruang parkir, dengan studi kasus di Fakultas Teknik UNS. Metode yang digunakan adalah metode analisis regresi, sehingga didapatkan model persamaan regresi yang paling baik untuk menghitung kebutuhan ruang parkir, yaitu Y = 4,954 - 0,009X? - 0,011X? - 0,009X? - 0,009X?, dengan R² = 0,799. Adapun X1 adalah durasi kegiatan kuliah, X2 adalah kegiatan selama jeda antar jam kuliah, X3 adalah durasi kegiatan organisasi, dan X4 adalah durasi mengerjakan tugas di kampus. Persamaan tersebut dapat digunakan juga untuk membandingkan nilai slot yang dibutuhkan jika memperhitungkan nilai jeda antar jam perkuliahan dan tanpa nilai jeda antar jam perkuliahan. Hasil perbandingan tersebut menunjukkan selisih jumlah kebutuhan ruang parkir sebesar 63%, sehingga direkomendasikan untuk mengurangi durasi jeda antar jam perkuliahan.
ANALISIS KINERJA ANGKUTAN UMUM PERKOTAAN JALUR 01B DAN 06 DI WILAYAH SURAKARTA Pulung Adhi Atmaja; Budi Yulianto; Amirotul M.H Mahmudah
Matriks Teknik Sipil Vol 5, No 2 (2017): Juni 2017
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (519.502 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v5i2.36872

Abstract

Angkutan kota jalur 01B dan 06 adalah transportasi umum yang berpengaruh di Kota Surakarta, dimana kedua trayek ini bermula di sentral bisnis kota Surakarta. Trayek 01B merupakan trayek backbone dari luar kota (wilayah Palur) menuju Klewer atau sebaliknya. Sedangkan trayek 06 merupakan jalur dalam kota yaitu kelurahan Kadipiro yang berada di wilayah utara Surakarta yang merupakan wilayah para pedagang dan pengusaha industri kecil yang membutuhkan angkutan menuju Pasar Legi dan Pasar Klewer. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kinerja pelayanan angkutan umum perkotaan jalur 01B dan 06 Kota Surakarta, dengan menggunakan standar Indikator Kinerja Pelayanan Angkutan Umum menurut Departemen Perhubungan dan Indikator Kinerja Angkutan Umum yang mengacu pada standar World Bank. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif analitis. Indikator penelitian ini berupa headway, load factor, waktu tunggu penumpang, jumlah penumpang, waktu tempuh, kecepatan, availability, dan operating ratio. Data pendukung dalam penelitian ini didapat dari Dinas Perhubungan Kota Surakarta, yang berguna untuk memudahkan dalam pelaksanaan penelitian.Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja angkutan umum Kota Surakarta jalur 01B dan 06 belum seluruhnya memenuhi standar indikator yang ditetapkan. Berdasarkan standar dari Depertemen Perhubungan untuk kedua jalur tersebut telah memenuhi syarat indikator headway,waktu tunggu dan waktu tempuh. Kemudian untuk indikator load factor dan availability kedua jalur belum memenuhi standar yang ditetapkan. Dan untuk indicator operating ratio, kedua trayek tersebut melebihi standar karena kurang dalam melakukan perawatan armada.
Analisis Potensi Demand, Abillity to Pay (ATP) dan Willingness to Pay (WTP) BST koridor 1 dengan Adanya Sistem Contra Flow di Jalan Brigjen Slamet Riyadi Pada Pertokoan Angga Dicky Susanto; Budi Yulianto; Amirotul M.H Mahmudah
Matriks Teknik Sipil Vol 5, No 1 (2017): Maret 2017
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (428.451 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v5i1.36962

Abstract

Kepadatan lalu-lintas di Jalan Brigjen Slamet Riyadi merupakan salah satu penyebab terjadinya kemacetan. Pertokoan di sekitar Jalan Brigjen Slamet Riyadi menjadikan bangkitan tarikan perjalanan yang merupakan salah satu penyebab padatnya lalu-lintas. Dengan keadaan yang seperti ini, salah satu solusi untuk menghadapi permasalahan lalu-lintas di Jalan Brigjen Slamet Riyadi adalah dengan penerapan sistim contra flow pada BST koridor 1. Data penelitian diperoleh dengan penyebaran kuisoner kepada pegawai dan pengunjung pertokoan. Kemudian data dianalisis untuk mengetahui besarnya potensi demand dan mengetahui nilai ATP dan WTP untuk membayar tarif BST (Batik Solo Trans). Hasil analisis data menunjukan potensi demand BST koridor 1 pada fungsi guna lahan pertokoan adalah 14.044 orang, yaitu 61.74% dari total 22.481 populasi. Nilai tarif ATP kategori umum lebih rendah dari nilai WTP untuk tarif sebelum peningkatan kualitas dan setelah penigkatan kualitas. Berdasarkan hasil analisis kemampuan membayar (ATP) mereka lebih rendah terpaut cukup jauh dari kesediaan membayar (WTP) mereka, dan masih lebih rendah dari tarif yang berlaku saat ini yaitu sebesar Rp. 4.500,00.