Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pembentukan Solusi Awal International Timetabling Competition 2021 Rizal Risnanda Hutama; Ahmad Muklason
JATISI (Jurnal Teknik Informatika dan Sistem Informasi) Vol 8 No 4 (2021): JATISI (Jurnal Teknik Informatika dan Sistem Informasi)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (LPPM) STMIK Global Informatika MDP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35957/jatisi.v8i4.1155

Abstract

Sports scheduling is a branch of optimization in operations research. sports scheduling has various constraints that are challenging for researchers to solve. International Timetabling Competition (ITC) 2021 is an optimization competition that provides sports scheduling problems. The main problem at ITC 2021 is determining the right schedule for a match. A schedule is feasible if it does not violate the existing hard constraints. The construction of a feasible initial solution can now be done using a constraint programming algorithm or an integer programming algorithm. However, both algorithms are quite complicated to implement. This research focuses on establishing a feasible initial solution in a way that is easy to implement. The method used is by optimizing hard constraint violations using the Late Acceptance Hill Climbing (LAHC) algorithm and Tabu Search with a Hyper-Heuristic framework that involves low level heuristics (LLH). The algorithm is run maximum with a time limit of 6 hours for each data. The results of the optimization of hard constraint violations using the LAHC algorithm and tabu search can produce a feasible initial solution of 44.44% or 24 of the 54 total datasets.
Perbandingan Algoritma Heuristic Selection untuk Penjadwalan Ujian Menggunakan Kerangka Kerja Hyper-Heuristics: Heuristic Selection Algorithms Comparison for Examination Timetabling Using Hyper-Heuristics Framework Rizal Risnanda Hutama; Tsani Nahdliyah; Aelisa Nailin Nabila; Ahmad Muklason
Jurnal Teknik Elektro dan Komputer Vol. 12 No. 2 (2023): Jurnal Teknik Elektro dan Komputer
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/jtek.v12i2.47757

Abstract

Abstract — Examination timetabling is an example of a problem in operations research and an exciting issue in higher education. For example, the problems that occur in an institution are the limited number and capacity of rooms, few exam supervisors, and limited exam time. So far, exam scheduling is done manually, so it is pretty time-consuming. Until now, no algorithm can solve this problem in polynomial time. So that in the optimization world, the problem of scheduling exams is an NP-Hard problem. Solving this problem can be done using a heuristic algorithm to produce a reasonably good solution fairly quickly. Currently, the algorithm has been developed in various ways with a hyper-heuristic approach. This study will discuss the scheduling of exams using carter benchmark datasets. The charter dataset is a dataset of real-world exam scheduling problems. The trials carried out in this study were to apply hyper-heuristics by combining a move acceptance algorithm, namely late acceptance hill climbing, with several heuristic selection algorithms to get the heuristic selection algorithm with the best performance to be combined. The result is the combination of Reinforcement Learning with Late Acceptance Hill Climbing can outperform the results of the comparison algorithm in most of the datasets. Key words — Carter Datasets; Examination Timetabling; Hyper-Heuristics; Late Acceptance Hill Climbing; Reinforcement Learning; Tabu Search   Abstrak — Penjadwalan ujian merupakan salah satu contoh permasalahan dalam riset operasi serta permasalahan yang menarik untuk dihadapi di pergurugan tinggi. Sebagai contoh, permasalahan yang terjadi di sebuah perguruan tinggi yaitu terbatasnya jumlah dan kapasitas ruangan, terbatasnya pengawas ujian, serta terbatasnya waktu ujian. Selama ini, penjadwalan ujian dilakukan secara manual sehingga cukup memakan waktu.  Hingga saat ini belum ada algoritma yang dapat menyelesaikan permasalahan tersebut dalam waktu polinomial. Sehingga dalam dunia optimasi, permasalahan penjadwalan ujian merupakan NP-Hard problem. Penyelesaian permasalahan ini dapat dilakukan dengan menggunakan algoritma heuristic untuk menghasilkan solusi yang cukup baik dengan waktu yang cukup singkat. Saat ini algoritma telah berkembang secara variatif dengan pendekatan hyper-heuristics. Penelitian ini akan membahas penjadwalan ujian menggunakan benchmark dataset carter. Dataset carter merupakan dataset permasalahan penjadwalan ujian real-world. Uji coba yang dilakukan pada penelitian ini yaitu menerapkan hyper-heuristics dengan mengombinasikan sebuah algoritma move acceptance yaitu late acceptance hill climbing dengan beberapa algoritma heuristic selection untuk mendapatkan algoritma heuristic selection dengan performa terbaik untuk dikombinasikan. Hasilnya yaitu kombinasi Reinforcement Learning dengan Late Acceptance Hill Climbing mampu mengungguli hasil algoritma pembanding dalam sebagian besar dataset. Kata kunci — Dataset Carter; Hyper-Heuristics; Late Acceptance Hill Climbing; Penjadwalan Ujian; Reinforcement Learning; Tabu Search 
Pendampingan Manajemen Risiko Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik Pemerintah Kota XYZ Rizal Risnanda Hutama; Tony Dwi Susanto; Reny Nadlifatin; Apol Pribadi Subriadi; Sholiq Sholiq; Feby Artwodini Muqtadiroh; Achmad Holil Noor Ali
RESWARA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 5, No 2 (2024)
Publisher : Universitas Dharmawangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46576/rjpkm.v5i2.4181

Abstract

Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi telah menerbitkan peraturan No. 5 Tahun 2020 tentang pedoman manajemen risiko sistem pemerintahan berbasis elektronik. Peraturan tersebut haris diimplementasikan oleh seluruh pemerintah daerah beserta seluruh OPD yang ada didalamnya. Namun, hingga saat ini masih terdapat kendala dalam mengikuti pedoman peraturan tersebut karena keterbatasan OPD dalam memahami. Program pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk memberikan pendampingan dalam implementasi Manajemen Risiko terkait Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik di Pemerintah Kota XYZ. Fokus kegiatan ini adalah meningkatkan partisipasi dan pemahaman OPD terkait risiko yang mungkin timbul selama proses implementasi SPBE. Metode pendampingan yang digunakan dalam pengabdian masyarakat ini yaitu dengan melalui workshop terkait manajemen risiko SPBE dan dilanjutkan dengan meninjau pengisian form manajemen risiko SPBE yang telah dilakukan. Hasil kegiatan menunjukkan kemajuan positif dengan sebagian besar OPD aktif mengisi formulir manajemen risiko. Namun, temuan juga mengidentifikasi beberapa OPD yang masih memerlukan pemahaman lebih mendalam terkait konsep manajemen risiko karena pengisian yang dilakukan belum lengkap untuk seluruh formulir manajemen risiko SPBE. Oleh karena itu, saran yang diajukan melibatkan penguatan pendidikan dan pelatihan khusus, penyusunan materi penyuluhan yang disesuaikan, peningkatan komunikasi, dan pemantauan berkelanjutan. Dengan saran tersebut, diharapkan program pendampingan ini dapat mendukung efektivitas manajemen risiko SPBE di Pemerintah Kota XYZ, menuju tata kelola pemerintahan yang lebih baik dan transparan