Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

KODE MALAIKAT DALAM NOVEL “NAIB IZRAIL” DAN “KAU MEMANGGILKU MALAIKAT”: SEBUAH BANDINGAN Drei Herba Ta'abudi
Alfaz (Arabic Literatures for Academic Zealots) Vol 7 No 01 (2019): June 2019
Publisher : Jurusan Bahasa dan Sastra Arab Fakultas Ushuluddin dan Adab UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (637.279 KB) | DOI: 10.32678/alfaz.Vol7.Iss01.1728

Abstract

This paper aims to compare “Malaikat” representations in the novel "Naib Izrail" (NI) by Yusuf As-Siba'i and "Kau Memanggilku Malaikat" (KMM) by Arswendo Atmowiloto. To parse the representation, this research uses a descriptive-interpretative method with Roland Barthes's five-code theory. Barthes's narrative theory is a theory that is close to the tradition of post-structuralism that is a theory that does not have an orientation towards a single meaning but instead aims to bring up a plurality of meanings. The results of this study show that there are manifestations of five codes from angelic representations in both novels. In addition, reading the representation of angels with the theory of five codes also shows a more meaningful meaning, namely by presenting a plurality of meanings by accommodating various dimensions in narrative analysis.
Fenomena Sosial dan Kebutuhan Arabisasi Nurul Asqi; Nia Hailiyati; Drei Herba Ta'abudi
Diwan: Jurnal Bahasa dan Sastra Arab Vol. 10 No. 2 (2018): Diwan : Jurnal Bahasa dan Sastra Arab
Publisher : Jurusan Bahasa dan Sastra Arab Fakultas Adab dan Humaniora UIN Imam Bonjol Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (476.435 KB) | DOI: 10.37108/diwan.v10i2.160

Abstract

Tulisan ini ingin menguraikan bagaimana fenomena sosialmempengaruhi perkembangan bahasa Arab terutama denganmenculnya fenomena arabisasi. Kehidupan modern, yang ditandaidengan kemajuan dalam berbagai aspek kehidupan, membuat interaksiantarbahasa menjadi satu keniscayaan. Kondisi ini memungkinkanadanya asimilasi atau akulturasi bahasa dengan interkasi tersebut.Ta’rib dan dakhil menjadi strategi bahasa untuk memenuhi kebutuhanpemakainnya. Kedua fenomena ini merupakan respon bahasa Arabtidak hanya untuk meresistensi eksitensi bahasanya, juga membukakemungkinan kreatif membuka ragam bahasa dengan produktif.Adapun tulisan menggunakan metode deskriptif dengan pendekatansosiolingusistik. Metode deskriptif digunakan untuk mendeskripsikanfenomena kebahasan tersebut sementara dengan pendekatan sosiolinguistikmemungkinkan memeriksa fenomena tersebut dari aspeksosialnya. sementara tulisan ini menghasilkan bahwa ada kaitan antarakondisi sosial dan perkembangan bahasa yang direspon denganadanya Ta’rib dan dakhil. Sebagai gambaran tersebut, keduafenomena ini dapat ditemukan dalam empat ranah di antaranyateknologi, ekonomi, politik serta sains.